Foto mereka saat dekat sebagai kakak adik itu Saal pampang di kamar mereka. Supaya menumbuhkan rasa cinta dalam hatinya. Wajah cantik Saidah yang tak pernah dia hiraukan malah saat ini menjadi targetnya. Baginya saidah imut tapi semenjak jadi istrinya mata Saal berasa juling. Pasalnya Saidah nampak sangat cantik. Aneh.
" Apa ? Kenapa pandangin Foto Saidah! Ini orangnya ada bang," sapa Saidah pada suaminya yang bersindekap menatap foto itu. Saal yang sudah ketahuan sekalian saja mengerjai istrinya.
" Lebih cantik fotonya daripada yang asli! Tidak begitu tertarik," jawab Saal sambil menahan tawa. Saidah udah meng - Oh ria.
" Awas ya bang! Udah ya ntar kalau abang cinta sama Saidah baru tahu rasa kamu bang!" kesalnya sambil mencebik. Saal hanya tersenyum kecil yang hampir tak terlihat. Dia berjalan ke kamar mandi tanpa menanggapi saidah.
Saidah menghampiri fotonya dengan sang suami itu dengan menghela nafas. Dia memandang foto itu dengan kesal dan tersenyum kek orang gila. Saidah sudah menunjuk fotonya sendiri kayak orang frustasi.
" Ck. Kamu ini kenapa gak punya pori-pori??? Mmm ... Bikin bang Saal puji kamu aja sebel!!! Sana minggir," komat kamit Saidah sambil mengeringkan rambutnya.
Mereka berdua yang melakukan aktivitas masing-masing itu akhirnya selesai bersamaan dengan caranya mereka masing-masing. Saal sudah bersiap dengan memakai sepatu sedang Saidah sudah nampak cantik dengan kebiasaannya yang sederhana.
" Bang ... Ini di semikan ke kartun ya foto kita?" tanyanya sambil memasangkan tas punggung. Saal yang mendengar enggan menjawab pasti dia sedang cemburu pada foto itu. " Bang ... Denger gak sih Saidah tanya!" seru Saidah. Saal menoleh dan mengatakan lainnya.
" Sudah selesai?! Kita berangkat dek," ujarnya melangkah keluar. Saidah tak percaya ini.
" Abang!!!!" teriak saidah. Saal hanya mengulas senyum. Dia keluar begitu saja membiarkan saidah mengomel sepuasnya.
Hari ini mereka masih memutuskan berangkat bersama. Namun kali ini saidah minta di turunkan di tikungan dekat kampus karena dia tak mau jika dosen perempuan itu mengincarnya lagi. Alangkah baiknya Saidah menjaga diri darinya.
" Dek ... Kabari abang kalau kuliahnya cepat selesai! Abang hari ini full khawatirnya lupa tanya," ujar Saal. Saidah mengangguk mengiyakan.
" Abang ... Jangan membuat repot hari abang dengan saidah. Abang fokus kerja aja," jawabnya dengan senyum. Entah apakah senyumannya ini menakutkan atau sebaliknya.
" Tidak repot! Masuklah ... Bicaralah pada James jika masih di perlukan tapi ajaklah sahabatmu dek," nasehat Saal pada istrinya.
Cemburu? Ya, anggap saja Saal cemburu karena saat Saidah bersama james-lah dia merasa hatinya tak terima. Dia merasa bahwa saidah adalah miliknya. Sudah dia halalkan Saidah demi masa depannya. Jadi, bagaimana bisa di melihat istrinya itu berduaan dengan James meskipun mereka bersahabat semenjak lama. Apalagi Saal tahu james begitu cinta pada Saidah.
Saat Saidah di dalam kelasnya ...
" Sai ... Udah belajar! Gak lembur kan loe ama laki loe itu, secara kalian masih anget-angetnya dan iya satu lagi hari ini Loe ulang tahun Sai ..... Apa gak kikuk kikuk," bisik Anjana membuat Saidah melotot dan mencubit lengan gadis kopyor sepertinya itu.
" Gila pikiran loe! Diam loe jangan bikin rusuh di ujian kali ini. Jangan bersuara noh pak Saal udah siap sama ujiannya!" tunjuk saidah sambil berseru. Mereka semua kicep langsung.
Bahkan Setelah salam orang itu tak mengulas senyuman sama sekali. Dia langsung memberikan ujiannya pada kami para mahasiswanya. Semua mahasiswa nampak geleng-geleng tapi saidah membuka soalnya juga ikut membola.
Gila bener pak su ya! Ini soal apaan kok ribet amat kayak yang mau pelatihan apa gitu. Gak ada apa yang mudah sedikit!
" Ada yang di tanyakan?!" seru pak Saal menatap seluruh mahasiswanya yang berjumlah 40 mahasiswa dalam satu ruangan. Suara saal menggema di seluruh penjuru ruangan kuliah.
" Pak ! Soalnya sulit ... Saya kek anak SMA pak protes soal sulit. Tapi ini beneran sulit pak," ujar saidah nyeletuk. Saal sebenarnya ingin tersenyum tapi ini di depan umum tidak mungkin dia unjuk gigi.
" Saidah! Kemarilah duduk di depan ... Kerjakan di sini! Bahkan saya tak percaya padamu bisa mengerjakan itu dengan baik. Maka saya harus mengawasimu," jawab Saal panjang lebar. Saidah menghela nafas.
" Astaga ... Butuh klarifikasi pak bukan di suruh maju!" serunya lagi. malas maju itulah saidah saat ini.
" Maju dan kerjakan di sini! Mungkin dengan berada didepan tiba-tiba kamu jadi briliant," jawabnya masih keukeuh. Akhirnya saidah berdiri menuju kursi di samping Saal. Selly yang melihat langsunh mengejeknya.
" Mampus gak sih loe sai! Bikin onar mulu sih," ejek Selly agak berbisik karena dia duduk di deretan Saidah.
" Terserah," balas Saidah padanya.
Saidah berjalan ke depan dan itu tak luput dari pandangan Saal. Gadis berparas cantik itu sudah meluluh lantahkan hati Saal yang dari kemarin sekuat baja eh batu. Entahlah apa itu ibaratnya. Yang jelas dari dulu kemarin bahkan sekarang saidah masihlah prioritasnya.
" Kerjakan dengan hati penuh cinta sayang! Supaya nilainya pun menjadi sangat baik," bisik saal membuat Saidah melotot tak percaya akan ucapannya. Namun di detik berikutnya wajah dosen sekaligus suaminya itu kembali flat datar padahal tadi ada senyuman sedikit yang menghias.
■ Note : sayangku maaf author belum update di lapak kesukaan kalian. Author 2 hari ini sibuk menata study tour anak² di sekolah. Insyaallah besok jika bisa di sambi dengan menjaga siswa study tour.
Dukungan kalian adalah inspirasi author. Thank you sayangku. Semoga dimana pun kalian berada semoga sukses. Thank you.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
erinatan
wokeh Bu guru😘
2024-03-10
0
Fitri Nur Hidayati
siap ibu guru.
2024-01-13
2
Dia Amalia
oooowwwhhh semangat kn saal liat wajah saiiii maka jgn jaim²🤣😂🤣😂
2023-12-17
0