Pagi ini lagi-lagi Saal kembali memilih membawa mobil. Sedangkan sang istri dia biarkan membawa motor Scoopy. Bunda dan ayah ada pertemuan di batalyon dekat sini sampe malam. Paman dan bibi juga sedang ada kedinasan di hotel XX bersama satuan.
" Bunda ayah jalan dulu ya Sayang!" pamit sang bunda pada Saidah. Gadis ayu itu tersenyum sambil mengangguk seperti patung selamat datang.
Setelah semua orang keluar dengan aktivitas masing-masing kini Saidah keluar menggunakan motor scoopy kesayangannya. Dia mengendarai dengan santuynya menuju kampus. Cintanya pada motor bukan sekedar cinta tapi udah dia bawa kemana-mana semenjak dia sekolah di SMA dulu.
Sesampainya di kampus anak begajulan James itu memeluk pundaknya. Saidah berusaha melepaskannya tapi james masih saja kayak perangko.
" Hei Bedugul! Loe ini punya otak gak sih! Bukan muhrim tahu," semprotnya dengan kasar. Saidah selalu saja di pepet oleh james.
" Sudah ku bilang Say! Nikah yuk biar jadi mahramnya mas James," jawab James asal tapi serius. Saidah langsung melempar tangan James ke samping dengan kasar dan memberikan tatapan tajam padanya.
" James! Dengar baik - baik. Aku sedang tidak mau membahas pernikahan. Lupakan jika loe pernah suka sama Saidah. Lagian banyak james cewek sholehah di kampus ini. Loe ngerusak attitude cewek baik-baik gue tahu gak!" cebik saidah kemudian pergi. James yang gemes melihatnya jadi mengejar Saidah.
" Say tungguin dong!!! Maap deh gak nikah dulu tapi mau ya setelah selesai kuliah jadi istri gue!" seru James di hadapan banyak orang Saidah terus saja berjalan dengan wajah jeleknya karena marah pada pemuda itu.
Kejadian itu tak luput dari pandangan suaminya. Semenjak di parkiran motor tadi sudah Saal perhatikan bagaimana james memeluk istrinya dari belakang. Seperti pasangan kekasih sesungguhnya. Saal mungkin geram tapi Saal tetaplah seseorang berperangai datar di hadapan siapapun. Jadi, tak akan ada orang yang memprediksi bagaimana pemikirannya saat ini. Saat Saal akan memasuki kelas Istrinya. Dia masih mendapati James meminta maaf padanya.
" Ayolah Say! Maafkan james ini ... " ujarnya pada detik-detik sebelum Saal memasuki kelas. Semua sahabat-sahabat Saidah tertawa berjamaah tanpa ada komando terlebih dahulu.
" James jangan membuat gaduh. Pak Saal sudah ada di ambang pintu. Jangan membuatku kembali mendapat masalah!!" serunya sedikit menekan ucapannya. Namun james yang gila itu masih saja berjongkok di depan Saidah dengan PD-nya tanpa ada rasa canggung dan malu. Usahanya itu terbilang serius sebab sudah lama James menyukai Saidah.
" Please!" lirih James.
Saat Saidah sudah enggan menjawab tiba-tiba suara slentingan dosen muda itu menggema di seluruh penjuru ruangan. Semua mahasiswa dan mahasiswi kicep tak bersuara. Tenang. Itulah yang mereka rasakan tenang rasa horor jika pak Saal yanh menatap dengan tajam.
" Apakah sudah selesai dramamu james!? Saya lihat dari parkiran hingga kemari masih berlanjut!!! Apakah perlu saya ikut menonton pagelaran kalian!!!" serunya dengan tajam menatap kedua insan itu.
Degh.
Ya, Saidah merasa tidak enak karena statusnya istri pak Saal sedangkan dia di peluk oleh laki-laki lain. Begitu pun dengan james pasti merasa sangat bersalah. Bersalah pada Saidah tentunya bukan pak Saal. Pasalnya gadis itu sudah mengingatkan tadi.
" Tidak pak! Maaf ... " lirihnya dengan menunduk. James pun kembali ke tempat duduknya.
Saal yang di dapuk sebagai Dosen Sastra inggris itu untuk semester ini terlihat sangat piawai sekali dalam menjelaskan sastra dalam mode english. Saal juga menjelaskan secara rinci tanpa kurang sedikit pun. Mereka semua diam paham atau tak paham saal tak mau ambil ribet karena itu.
" You Understand?" tanya Saal pada semua mahasiswanya tanpa terkecuali.
" So .... Sastra Inggris merupakan bidang ilmu yang mempelajari Bahasa Inggris dari sisi linguistik dan sastra secara mendalam. Jadi jangan heran kalau kalian akan melakukan banyak kajian terhadap berbagai karya, seperti puisi, prosa, novel drama, maupun film. Selain itu, kamu juga akan banyak membahas kebudayaan negara-negara dengan Bahasa Inggris sebagai bahasa ibu," jelas Saal mengulangi kajiannya beberapa waktu lalu.
" Pak ... Apakah harus menggunakan bahasa inggris selalu?" tanya salah seorang. " Sebab lisan saya ini kurang lihai berbicara bahasa asing pak," ujarnya sambil senyum - senyum Devil pada Saal.
" Ehm ... Ehm ... Lolos Sell!" seru kawan - kawannya. Namun Saal tetaplah Saal dia akan menjawab pertanyaan yang menjadi tanggung jawabnya.
" Kita memang berada dalam jurusan Sastra Inggris tapi di dalamnya ada kajian Filsafat dan Ilmu budaya. Jadi, tidak harus selalu menggunakan bahasa inggris. Banyak kajian lagi yang harus kita laksanakan! Contoh dalam aspek linguistik dan sastra," jawab Saal dengan menatap ke arah semua mahasiswanya. Selly yang sedang terpesona itu malah memperhatikan dosennya itu. " Baiklah! Sekian mata kuliah hari ini jangan lupa pekan depan kita akan melakukan beda buku. Silahkaj di siapkan bahannya!" seru Saal kemudian mengakhiri pertemuannya.
...----------------...
" Apakah sangat menikmati pelukan James?" sindir Saal saat Saidah baru pulang ngampus. Saiah menatap suaminya itu.
Tumben sudah di rumah.
" Katakan dek! Apakah sangat hangat pelukan james sehingga kamu menikmatinya sekali?" sindir Saal dengan memandang istrinya itu. Nampak Saidah membalas tatapan suaminya itu.
" Apakah Adek membalasnya? Tidak bukan? Malah Adek berusaha melepaskannya," suaranya agak meninggi karena kesal. Dia tak mau di salahkan kali ini. Sebab James sudah lama menaruh hati padanya sedangkan pernikahannya dia tak bisa mengatakan itu pada siapapun rasanya ingin marah tapi tidak tahu pada siapa.
" Benarkah? Tidakkah kamu menaruh cinta pada laki-laki itu? Padahal dia sudah sangat mencintaimu dan ingin menikahimu," kata itu seolah mengejeknya mati-matian.
" Abang!!!! Meskipum Saidah belum cinta sama abang atau bahkan abang pun belum bukan berarti Saidah mau bermain api. Jika boleh Saidah mau bilang pada mereka jika Dosen tampan yang mereka kagumi ini adalah Suami Saidah," ujarnya sambil menangis karena sebal pada Saal. Namun tangisan Saidah membuat Saal menariknya dalam pelukan Saal.
" Maaf," lirih Saal pada Saidah.
Saal memeluknya dengan erat. Ada rasa menyesal mengatakan hal itu pada Saidah. Ini bukan sepenuhnya salah saidah dia juga andil dalam hal ini. Entaj sengaja atau tidka Saal mengecup pucuk kepala Saidah dengan mesra.
Cup.
" Maafkan abang dek!" ucapnya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Dia Amalia
bakal ada yg bucin akut ne saidah pertahankan pesona mu 😘😘😘
2023-12-16
0
Deklami Agta Musvaria
Saidah jaga diri ya, Manfaatkan tuh cinta James buat bikin sall jatuh cinta SMA kmu,mskpn agak jahat gmna gtkan
2023-12-05
1
Mika Saja
saal cemburu x tp gengsi,,,,,Saidah tetp jd dirimu aja,,,,manfaatin aja James biar saal kebakaran jenggot,,kejam sih sama James,,tp biar tau rasa itu si saal biar gak ky GT LG🤭🤭🤭
2023-12-05
1