First Date

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sengaja malam ini Saal tak meminta Saidah memasak dia biarkan Saidah tertidur tadi. Dia tak membangunkan karena dia akan mengajak istrinya itu makan malam di luar. Saat Saal sudah selesai mandi dia membangunkan Saidah agar bersiap dan Sholat bersama. Maklum selama ini Saal selalu pulang malam dan tidak pernah mengajak istrinya itu sholat bersama.

" Dek bangun ... Mandilah dan bersiap sholat bersama!" ajak Saal. Saidah mengerjap dia seakan ling lung sedang apa. Dia mengucek matanya karena kesadarannya belum sepenuhnya kembali.

" Ketiduran ya bang Saidah? Maaf ... " jawabnya kemudian berlari ke kamar mandi. Saal hanya menggelengkan kepalanya karena selalu saja gadis itu berlarian di dalam rumah.

15 menit berlalu Saidah keluar sudah mendapati Saal siap dengan sarung koko peci di tubuhnya yang tegap itu. Dia juga sudah menyiapkan sajadah tempat Saidah menjadi makmum. Entah mimpi apa Saidah kemarin hari ini begitu indah baginya meskipun hanya tahap seperti ini saja. Setidaknya ada kemajuan dalam hubungannya.

Saal menoleh serta mengangguk meminta saidah segera menggunakan mukenanya itu. Mereka pun tanpa ba bi bu langsung melaksanakan sholat maghrib bersama. Setelahnya juga Saidah mengecup punggung tangan Saal. Rasanya dia ingin bersorak bahagia. Tak hanya di situ Saal juga meminta Saidah bersiap untuk keluar makan malam.

" Bersiaplah kita akan keluar untuk makan malam abang tunggu di bawah," ujarnya kemudian. Saidah melongo tak percaya.

Benarkah? First Date? Bang Saal seriusan ini. Batinnya bahagia.

" Abang pakai sarung dan koko?" tanya Saidah dengan gamblang. Masak iya first date pakai sarung. Ini gimana judulnya.

" Kamu ganti di kamar mandi abang di dalam kamar," jawabnya dengan muka tembok seperti biasanya. Saidah tanpa komentar lagi segera berlalu dan mengambil baju. Dia memilih baju sederhana biar nampak seperti anak muda. Biar nampak cute bila bersanding dengan bang Saal.

Saat sudah siap Saal sudah tampan dengan kemaja lengan panjang yang di gulung dan Celana jeans bersepatu. Tampilannya benar-benar meresahkan kaum Hawa. Sedangkan Saidah menggunakan hem serta jeans yang padu padan serta kerudung simple ala kadarnya di touch up dikit ala - ala flawes udah lah itu sudah menggambarkan anak muda banget dan sepatu sport ala Saidah.

" Sudah siap?" tanya Saal. Saidah mengangguk.

Saal nyelonong gitu aja tanpa menggandeng tangannya sama sekali. Sedang saidah manyun aja kayak bebek karena berharap dia akan di gandeng layaknya orang pacaran.

Idih ngarep banget kamu sih Saiii. Sakit gak loe gak di gandeng!

Saidah pun mengikuti langkah Saal. Dia berjalan kecil di belakangnya seperti anak meong ngikut induknya. Beeehhhh bukan kayak pasangan jatuhnya.

" Masuklah!" perintah Saal dan sialnya Saal tak membukakan pintu layaknya pasangan yang lagi sayang-sayangnya.

Ehhh ... Bodoh amat! Yang penting udah di ajak jalan.

Dalam perjalanan Saal tidak memberikan satu kesempatan pada Saidah untuk mengobrol sebab dia mengunci mulutnya rapat-rapat. Namun setelah masuk ke area restoran mahal Saidah terpukau dan tidak bisa jika tidak berkomentar saat ini.

" Bang! Ini kenapa ke tempat mewah? Saidah gak pede ah masuk," ujarnya mencebik. Saal menatap istrinya itu yang berkomentar tidak seperti gadis - gadis pada umumnya akan suka jika di ajak ke tempat mewah seperti ini.

" Keluarlah! Abang sudah reservasi sama pegawainya. Kita sudah di siapkan ruangan VIP. Jadi, tidak akan menganggu makan malam kita," jawab Saal dengan tenang demi menanggapi ucapan istrinya itu. Saidah pun memgangguk saja meskipun ada rasa tak nyaman. Dia tak pede berjalan bersama Saal dia merasa kurang pantas.

Saat Saidah berada di samping mobil saal menatapnya penuh dengan pertanyaan. Karena gadis itu tak kunjung berjalan. Akhirnya Saal memegang jemari Saidah dengan mesra. Versi Saidah loh ya! Heheh jemari Saidah di tautkan di jemari Saal. Bahagia dan pengen gulung-gulung gak tuh si Saidah. Benar - Benar bahagia pakai banget.

Saat Saal memasuki area selamat datang. Pelayan itu sudah mempersilahkam Saap dan sang istri masuk.

Sopan sekali pantas Bang Saal nyaman di sini.

" Silahkan pak! Ruangannya sudah kami siapkan," ujarnya sambil menyambut Saal. Padahal banyak sekali pelanggan yang masuk. Tapi kenapa Saal seistimewa ini apakah dia membayar sangat mahal untuk makan malam ini. Saidah menoleh ke arah nama restoran ini sebab semenjak tadi dia tak menatap Sekeliling.

Family M.S. Resto and Cafe. Batinnya.

Saidah mengikuti pergerakan langkah kaki Saal. Di mana mereka sudah sampai di sebuah ruangan yang cukup mewah dengan nuansa remang namun indah. Wuiihhh bang Saal punya selera yang bagus. Saidah begitu bahagia saat memasuki ruangan itu. Dan makan malam pun sudah tersedia di meja makan. Namun Saidah sungkan karena ada satu pelayan yang menetap di sana dengan satu alasan akan mengabadikan momen.

Saal tanpa rasa canggung memegang jemari Saidah yang menggunakan cat kuku. Dia khawatir Saal marah karena menggunakan itu tapi nampaknya dia tak peduli dengan hal itu.

" Dek ... Untuk yang hari ini mas minta maaf! Mas janji akan menyelesaikan tentang james," ucapnya mengawali sambil memegang tangan Saidah. Gadis itu hanya manggut-manggut.

Tapi hanya sampai situ tak ada kelanjutan lagi. Si pengambil gambar pun keluar begitu saja. Aneh gak sih. Apaan coba. Namun lamunan saidah yang gak jelas itu di buyarkan oleh Saal.

" Makanlah! Abang pinjam hp bentar ya," Saidah tanpa menaruh curiga memberikannya pada Saal. Saidah begitu menikmatinya tanpa ampun dan beberapa saat setelah ponselnya di kembalikan banyak notif masuk. Kini bergantian Saal yanh menikmati makan malamnya.

Tut.

Tut.

Tut.

Tut.

Banyak pesan masuk Saidah menatap di layar saja. Dia menatap Saal nampak santai dan meminta ijin menengok ponselnya sebentar.

" Bang ... Ada pesan masuk banyak! Saidah tengok bentat ya siapa tahu penting!" serunya dengan nada memohon. Saal mengangguk saja tanpa menjawab.

Saat Saidah membuka hpnya dia terkejut komen sahabatnya itu. Sehingga hal itu sukses membuat dirinya tersedak dan membuat Saal harus membantunya.

Uhuuuuk. Uhuuuk. Uhuuuk.

" Pelan - pelan dek! Minum dulu," ujar Saal sambil menepuk punggungnya perlahan.

" Bang ... Abang nulis Status di story wa Saidah?" tanya Saidah dengan ragu-ragu. Saal menatapnya juga sambari mengelap mulutnya.

" Iya," jawaban singkat padat jelas dan kemudian orangnya ke kamar mandi.

" With Misua tersayang! Dating For My Husband,"

Mata Saidah melotot sempurna. Saidah sungguh terkejut saat story -nya di bajak oleh bang Saal. Jadi, ini alasan tukang foto tadi.

japrian masuk membuat kepala Saidah mumet jawabnya. Ini bukan menyelesaikan tapi menambah rumor.

Astaga abang!!!!

Ting.

Saidunnn .... Kapan loe nikahnya?

Ting.

Hunny Bunny Sweety ... Jangan bohong deh! Demi ingin jauh dari gue tega benar status kamu Say!

Ting.

Saidah anak orok!!!! Siapa laki loe??? Gilak parah loe say

Ting.

Mayada Saidun! Jelaskan

Saidah mumet membaca pesan masuk yang demikian ini. Kesal tapi bahagia tapi ini juga permasalahan baru. Astaga.

Mampus!

Terpopuler

Comments

erinatan

erinatan

🤣🤣

2024-03-09

0

Sinta Amalia

Sinta Amalia

seru seruu

2024-01-14

1

Dia Amalia

Dia Amalia

geblek ne bg saal ne buat saiiii mumetttt😂🤣😂🤣

2023-12-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!