Kepulangan Bunda

Sore ini nampak bunda paman dan yang lainnya bersiap kembali ke pondok. Mereka semua di temani oleh Saidah bersiap. Tak berasa seminggu berlalu begitu saja. Meskipun satu minggu satu kamar tak ada hal yang membuat suami istri itu saling cinta. Mungkin bisa di bilang Saidah mulai menyukai Saal. Tapi pemuda yang berstatus suaminya itu sungguh tak terpengaruh sama sekali.

" Sayang ... Jangan lupa buatin cucu yang banyak buat bunda ya?! Jangan lupa bilang bang Saal tiket yang di pesan sudah ada di meja kerjanya," ujar Bunda membuat Saidah tersenyum kikuk sambil menelan ludahnya.

Glek.

Tapi pada detik berikutnya saidah ingat ada tiket di meja. Dia hanya mengangguk mengiyakan. Entah tiket apa? Mungkin suaminya ada tugas di luar kota lagi. Biasanya dia sibuk saat mahasiswanya libur.

" Iya bund!" serunya tersenyum.

Saat bunda melihat putranya dia langsung mengatakan hal yang membuat saidah susah menelan ludahnya sendiri. Tapi Saal yang dingin itu tetap saja nampak biasa tanpa ada kaget-kagetnya meskipun terdengar menggelikan.

" Saal ... Jangan ganas - ganas kalem aja biar segera tumbuh bibit unggul di sini!!!" seru Bunda sambil memegang perut rata Saidah. Saidah hanya mengedip-ngedipkan mata bingung.

" iya bunda ... Akan Saal coba," jawabnya membuat Saidah menggeleng. Sedangkan Aidan sudah menyenggol - nyenggol saidah yang hanya sebatas bahu sedikit ke bawah.

" Suamimu ... Beneran ganas ya!!! Masa di suruh biasa aja malah bilang akan coba. Wah, parah sih saal habis nikah," bisiknya. Tatapan tajam bang Saal di tujukan pada aidan yang berani menyenggolku. Bang Saal tak suka jika aku di towel-towel siapa pun semenjak hari itu karena demi kebaikanku. Aku bahagia saat di dekatnya. Dia begitu menjagaku dengan penuh kasih sayang. Sayangnya, mungkin sebagai adik saja.

" Hati - hati bund, yah, paman, bibi, Ai!" seru Saal sambil bersalaman dengan mereka semua termasuk Saidah. Tapi Saidah tak menjabat tangan Aidan karena Saal meatapnya tajam.

Seusai mereka semua menghilang di tikungan depan Saal dan Saidah masuk ke dalam rumah. Saidah mengikuti suaminya. Saat Saal menaiki tangga dia memanggil suaminya itu sehingga membuat saal terhenti dan menoleh padanya.

" Bang ... Apakah malam ini Saidah balik ke kamar?" tanya Saidah tidak enak tapi tetap saja bertanya. Khawatir selama satu minggu ini abangnya risih karena Dia ada di kamarnya.

" Tidak! Tidurlah bersamaku. Satu lagi jangan menemui james sendirian! Tak masalah bagiku kamu mengklarifikasi hubungan kita dengannya tapi jangan mengingat kejadian itu lagi. Lupakan masa buruk itu," ujarnya membuat Saidah diam di tempat. Saal yang melihat keterdiaman Saidah dia pun kembali menuruni anak tangga dan menggenggam jemari Saidah yang masih saja membeo.

Tangan kekar Saal menggenggamnya dengan hangat. Saal nampak tak canggung dan biasa saja. Seakan hubungan mereka berjalan normal. Saal mengajaknya berjalan ke kamar untuk beristirahat.

" Jangan terlalu banyak berfikir! Bukankah ini yang kamu inginkan bang Saal menganggapmu sebagai istri bukan adik," ujarnya membuat Saidah melotot sempurna di balik punggungnya.

" Kapan saidah mengatakannya bang? Saidah tidak pernah mengatakan hal itu," protesnya sehingga membuat saal terkekeh mendengar protesan adiknya itu.

" Dalam hatimu kamu pasti sudah menyumpahi abang. Aku begitu mengenalmu Saidah," ejeknya membuat Saidah mencebik jelek. Saal kemudian mengunci pintu kamarnya saat Saidah sudah di dalam.

Ceklek.

Saal menguncinya bak slomotion Saidah hanya menjadi patung selamat datang. Bisa-bisanya dia bego kayak anak baru kemarin kenal Saal. Saidah mulai membuka suara kembali setelag Saal membalikkan badan.

" Bang kok di kunci kan bunda dan yang lain gak ada? Gak akan ada yang masuk juga," ujarnya membuat saal tertawa kali ini.

Saidah menikmati pemandangan langkah ini. Saal masih saja tertawa dan berjalan serta duduk di tepian ranjang sambil menatap Saidah yang selalu saja lemot baginya.

" Apakah tidak ingin menjadi istriku seutuhnya? Hmmm ... Katakan!" seru saal kini menatapnya horor. Menjadi istri seutuhnya bukankah berarti melayani Saal. Seketika Saidah menyilangkan tangan pada kedua dadanya yang agak menonjol itu.

" Abang!!! Kan belum cinta. Gak mau! Saidah gak bisa entar abang di pertengahan tiba-tiba berhenti. Ogah saidah ogah abang!!!" teriaknya kemudian lari dan naik ke ranjang serta menutup selimut ke tubuhnya keseluruhan.

Saal yang melihat kejadian jadi mangap. Bisa ya Saidah bersikap padanya seperti ini. Sungguh anak membagongkan selalu saja mengatakan hal-hal yang tak masuk akal.

Awas ya Saidah kamu! Menolak abang. Ck.

Sedang Saidah di dalam selimut hatinya berdebar kencang. Malu, dag dig dug ser, gak percaya bahkan tidak tahu mau ngapain.

Gila! Ini abang kena virus apaan? Bisa - bisa malam pertama beneran abang kalau udah ngode gini.

" Saidah! Buka selimutnya kemarilah," Bang Saal menariknya ke pelukannya. Saidah juga mengikuti arah tangan Saal menariknya.

" Bang ... " lirih Saidah menatap Saal.

" Istirahatlah! Fokuslah pada ujian baru kita pikirkan rumah tangga ini. Jangan manangis lagi seperti tadi. Lupakan kejadian beberapa bulan!" serunya dengan memeluk Saidah dan mengecup pucuk kepala saidah.

Cup.

Degh.

" Abang!" serunya dengan agak terkejut.

Saal mengingat kembali bagaimana dia tadi meminta sopir taxi untuk meminjamkan mobilnya. Saal juga meminjam jaketnya dan Saal menggunakan masker agak Saidah tak mengetahuinya.

Aku tidak bisa dek melihatmu menangis dan bersedih karena mengingat kejadian itu. Aku bahkan sudah mengambil tanggung jawab papa Farrel untuk membahagiakanmu.

Terpopuler

Comments

erinatan

erinatan

sungguh suami idaman😘😘

2024-03-10

0

Sinta Amalia

Sinta Amalia

jadi baper

2024-01-14

0

Mika Saja

Mika Saja

Saidah posisinya mirip mama shena

2023-12-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!