Para pegawai Pak Darma langsung mundur memberikan ruang kepada tuan dan nyonya mereka untuk bisa maju mendekati Faza. Bu Niken langsung duduk berjongkok, "Kenapa ini, Nak Fa?"
"apa yang terjadi? Pak Ban panggil dokter sekarang!" perintah Pak Darma dengan tegas.
"Eee, ...?" Faza tidak melanjutkan ucapannya, karena Ibu Niken langsung menambah perintah kepada Pak Komar, "Kalau perlu Pak Komar yang menjemput dokternya!"
"Jam segini siapa dokter yang harus dihubungi, Tuan?" tanya Pak Bandi.
"Terserah, siapa saja yang bisa dihubungi, sekarang!" Pak Darma semakin meninggikan suaranya.
"Siap, Tuan." Pak Bandi langsung mengambil ponsel.
Bergantian para bibi bercerita tentang cidera yang dialami Faza. Beramaan Paris pelan-pelan melangkah ingin meninggalkan tempat menuju kamar. Pasti akan disalahkan oleh papinya karena tidak membantu sama sekali saat Faza melakukan perlawanan .
Baru saja melangkah mendekati Pak Darma, Paris terpaksa menghentikan langkahnya, "Kamu mau ke mana, Paris?" tanya Pak Darma dengan suara keras.
"Ke kamar, Papi."
"Kamu sudah minta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada Fa belum?"
"Seperti anak kecil saja sih, Pi. Paris sudah besar tidak harus diajari juga kali," jawab Paris memberikan alasan.
"Belum." Pak Komar yang menjawab pertanyaan Pak Darma.
"Kamu memang seperti anak kecil. Ingat Paris, kamu itu sudah dewasa, terlalu tergantung pada model itu jadinya kamu semakin manja. Cepat minta maaf!"
"Besok saja, Pi. Paris mengantuk."
Paris melangkah sambil melirik Faza yang tersenyum devil. Antara kesal dan sedikit takut Paris melangkah dengan ragu. Merasa bersalah, tetapi gengsi untuk meminta maaf kepada pegawai dari papinya.
"Paris ...!" Pak Darma mengentikan ucapannya saat Paris mengentakkan kaki seperti biasa dengan tingkah seperti anak kecil.
"Papi ini selalu saja memaksa!"
"Kalau Paris bersikap seperti umur Paris sekarang, Papi tidak akan pernah memaksa, minta maaf sekarang!"
"Baiklah, Paris akan berubah." Paris tetap saja berdiri tidak berbalik badan menghadap Faza.
Dengan cepat Pak Dama melempar kotak tisu tepat mengenai punggung Paris, "Cepat minta maaf!"
Paris spontan berbalik badan dan memegangi dua telinga, "Maaf!" Paris kembali berbalik badan dan berjalan dengan tegak menuju kamarnya.
Pak Darma masih marah dengan berbicara panjang lebar, tetapi Paris tetap terus melangkah ke kamar. Ibu Niken mengusap pundak suami untuk menurunkan emosi, "Sudah jangan marah terus, lebih baik diurus calon mantu yang tangguh itu," bisik Ibu Niken di telinga Pak Darma.
Pak Darma tersenyum sambil mengangguk, amarahnya hilang seketika seolah mendapatkan oase di tengah gurun yang gersang. Memerintahkan Faza untuk masuk kamar membersihkan diri, berganti baju dan memeriksa punggung sebelum dokter datang.
Dokter Hanna yang datang dengan membawa mobil sendiri. Kebetulan sahabat Faza masih bertugas saat Pak Bandi menghubungi. Saat Dokter Hanna tiba di kediaman Pak Darma, Faza sedang membersihkan diri di kamar mandi.
"Di mana Fa, Pak Ban?"
"Masih di kamar mandi, Dok. Silakan masuk kamar saja!"
"Baik, terima Kasih."
Faza ke luar dari kamar mandi, bersamaan Hanna membuka pintu, "Assalamualaikum."
"Walaikum salam, Hanna!" teriak Faza dan langsung berlari mendekati sahabatnya.
Sponta Hanna memeluk Faza yang hanya melingkarkan handuk di badan dengan erat. Tangan kanan Hanna menekan luka yang ada di punggung. Darah langsung mengalir bahkan mengenai baju dokter yang dikenakan oleh Dokter Hanna, "Auuw, sakit, dodol!" teriak Faza.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
mama galaau
paris itu udah lemah, dodol lagi
pantes papahnya nyari yg pinter bela diri... biar bisa hajar paris yg otaknya agak geser
2023-12-20
1
uyhull01
hahaha si Paris kocak ya🤭
nahh tuu klo sma sahabat kluar tu keluhan nya,
2023-12-16
1
Rosy
nah gitu dong kalau sakit ya bilang sakit jangan diam saja Fa..mana tau Paris kalau kamu terluka seperti itu..mana minta maafnya terpaksa lagi..padahal sudah di tolong dari keroyokan Beno tapi malah nggak sadar juga..mungkin karena Paris adalah anak satu2 nya kali ya..jadi dia sedikit manja
2023-12-10
1