Dari empat pintu kaca yang pecah yang pecah berkeping-keping hanya yang ada di samping Faza, di sebelah Pris dan Pak Komar hanya retak saja. Sehingga dengan otomatis pecahan kaca menancap di punggung Faza. Sedangkan Paris tidak terkena karena terlindungi oleh tubuh gadis itu.
"Aauw ...!" teriak Faza.
"Neng!" Pak Komar spontan menengok ke belakang.
"Fa tidak apa-apa, Pak."
Faza mendorong tubuh kekar Paris yang memeluknya. Tidak ada lagi perdebatan seperti biasa. Yang ada merasa kasihan dan tidak tega melihat Paris yang wajahnya terlihat ketakutan.
Faza memeriksa tubuh Paris dengan merapa punggung dan lengannya. Memastikan tidak ada pecahan kaca yang menancap di tubuh putra dari pengusaha terkenal. Kemudian menarik tiga pecahan kaca yang ada pada punggung sendiri sambil menahan perih.
Darah langsung mengalir merembes basah ke bawah. Seragam bela diri warna putih langsung terlihat merah menyala, "Neng, punggungnya berdarah," kata Pak Komar.
"Tidak apa-apa, Pak. Pak Komar di dalam saja berdua Tuan Paris, Fa yang akan menghadapi mereka!"
"Tetapi, Neng ...!"
Pak Komar tidak melanjutkan ucapannya setelah melihat ada satu lagi laki-laki yang baru ke luar dari mobil hitam, "Lho, itu aktor yang tadi bersama Nona Adel, Tuan!"
Faza yang baru membuka pintu diurungkan karena Pak Komar mengenal salah satu dari lima laki-laki yang datang menghadang, "Siapa mereka, Pak?"
"Nanti saja Pak Komar cerita, Neng. Lihatlah mereka mulai ingin memecahkan kaca mobil Lagi!"
Faza sengaja membuka sabuk yang melingkar di pinggang. Tidak ingin orang yang di luar mengetahui kemampuan yang dimiliki. Dengan cepat Faza menendang pintu mobil dengan kekuatan penuh.
Salah satu dari laki-laki itu terjengkang dan terjatuh di aspal, "Brengsek!"
"Apa mau kalian?" tanya Faza berdiri disamping pintu mobil setelah menutup pintunya.
"Bocah ingusan, kami tidak ada urusan dengan kamu, suruh ke luar saja Paris si anak manja itu!" teriak Beno Yunardi
"Urusan dia berarti urusanku, katakan apa yang Anda inginkan?" tanya Faza menurunkan volume suaranya.
"Tidak perlu kamu tahu, minggir!" Beno mendekati Faza dan mendorong ke samping.
"Lewati saya dulu kalau Anda ingin bertemu dengan dia!" Faza membalas mendorong Beno dengan keras.
Tubuh Faza tidak bergerak dan masih tetap di tempatnya. Namun Beno mundur beberapa langkah karena dorongan Faza. Seolah kekuatan aktor itu tidak ada seujung kukunya dari Faza.
"Brengsek, ringkus gadis ingusan itu, gue mau menghajar laki-laki manja itu!" perintah Beno dengan mata melotot menahan emosi.
Faza mengetuk pintu dengan kaki sambil berteriak, "Pak Komar kunci pintu dari dalam!"
"Lho cari mati, ya?" Tangan Beno mengayun ingin menampar pipi Faza.
Hanya dengan menggeser tubuh tanpa berpindah tempat, Beno seolah menampar angin. Padahal laki-laki dewasa itu mengeluarkan tenaga yang sangat besar. Sehingga dia kehilangan keseimbangan dan hampir mencium pecahan kaca jendela yang ada di pintu mobil.
"Tuan, pindah di samping Pak Komar!" perintah Faza menengok dari pintu yang sudah tidak ada kacanya.
Empat laki-laki yang tadi memegang balok bergabung dengan Beno dan berdiri di depan Faza, "Kalian maju saja sekaligus, Fa tidak takut!"
"Sombong sekali gadis ingusan ini, kalian saja yang meringkusnya!" perintah Beno mundur beberapa langkah dan bersandar di mobil hitam.
"Pengecut, Anda takut ya, Pak!" Faza mengejek sambil tergelak.
"Brengsek, cepat lumpuhkan gadis ingusan itu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
Serli Ati
mulai beraksi Nick...
2024-07-05
0
uyhull01
lhaaa ko malah nyuruh orang buat nangkapnya knpa gk kmu aja Ben ??
2023-12-16
1
ꪶꫝNOVI HI
beno berani nya keroyokan
2023-12-13
1