Lawan yang dihadapi Faza saat ini, tidak seperti melawan perampok tempo dulu. Mereka hanya menag badan besar dan kekar saja. Namun ilmu bela dirinya jauh di bawah kemapuan Faza.
Tidak kurang dari satu jam keempat anak buah dari Beno semua sudah terkapar di aspal jalan raya. Ada yang memegangi kaki atau tangan dan ada juga yang mengerang kesakitan karena perut yang kram karena tendangan. Ada satu yang lebih parah mata kiri dari laki-laki itu berdarah dan terlihat bengkak.
Hanya sayangnya, selain luka terkena pecahan kaca. Faza terluka di lengan tangan kanan terkena pukulan kayu balok. Tangannya terlihat bengkak dan terlihat luka goresan dari pinggir kayu balok.
Beno yang berusaha meraih Paris yang ada di dalam mobil duduk di dekat Pak Komar juga tidak berhasil. Melihat anak buah yang semua kalah melawan satu orang, laki-laki itu sangat marah. Apalagi hanya melawan satu gadis muda seorang diri.
"Brengsek, mengapa kalian keok semua!" teriak Beno.
Faza tergelak sambil bertolak pinggang, "Sekarang giliran Anda, Tuan. Silahkan pilih apa yang harus Fa patahkan?"
Beno menggulung lengan panjang sampai siku. Dengan terpaksa harus melawan seorang diri tanpa dibantu oleh anak buah yang seudah kalah. Mencoba menyerang sekuat tenaga untuk mengalahkan Faza.
Mulai dati tendangan, pukulan dan usaha yang lain tetap tidak berhasil. Kemampuan aktor itu tidak ada seujung kukunya dari Faza. Kurang dari setengah jam laki-laki itu sudah tersungkur dengan bibir yang mengeluarkan darah.
"Apa sebenarnya kesalahan dari Tuan manja itu?"
"Itu urusan gue," jawabnya asal.
"Jawab sekarang atau Fa tambah patahkan hidung Anda!"
"Brengsek, ternyata gadis kecil ini kemampuanya tidak bisa dipandang sebelah mata, dia mendorong gue saat di kafe tadi," jawab Beno mengusap bibirnya yang robek dan mengeluarkan darah.
"Sekarang masih ingin balas dendam atau akan Fa kirim ke kantor polisi?"
"Lihat nanti gue balas Lho!"
"Silahkan saja kalau ingin Fa viralkan tindakan Anda hari ini!"
Beno berlalu tanpa menjawab ancaman Faza. Diikuti empat anak buah yang tadi terkapar di aspal jalan raya. Dengan berjalan terpincang dan meringis mereka langsung naik mobil dan tancap gas meninggalkan tempat kejadian.
Pak Komar membuka pintu dan berlari mendekati Faza yang meringis melihat lengan tangan kanan yang terasa perih dan ngilu, "Neng, ayo Pak Komar bantu masuk!"
"Fa baik-baik saja, Pak. Jangan khawatir."
"Tangan Anda bengkak, Neng. Kita ke rumah sakit dulu, ya?"
"Tidak perlu, Pak. Pulang saja sekarang!"
"Tetapi, Neng ...!"
Pak Komar tidak melanjutkan ucapannya karena Faza langsung masuk mobil dan membuka pintu yang kacanya sudah pecah. Dengan cepat Pak Komar masuk mobil di depan bagian kemudi. Paris hanya terdiam melihat Faza dengan tatapan mata yang tidak bisaa diartikan.
"Siapa yang mau cerita tentang aktor itu?" tanya Faza membuat Paris tersentak kaget.
"Pak Komar saja yang cerita, Neng."
"Silakan, Pak."
Pak Komar bercerita sesuai versi yang dilihatnya saat di kafe. Mengatakan dengan terus-terang jika Paris terlalu percaya dengan Adelia Candra. Dikatakan jika kekasih dari tuan mudanya itu sedang berselingkuh.
"Tidak, Adel tidak berselingkuh. Dia sedang akting untuk pembuatan iklan," jawab Paris setelah Pak Komar baru saja cerita.
"Di sana Pak Komar tidak melihat ada kamera dan kru sama sekali, Tuan."
"Kamera disembunyikan kata Adel, Pak."
"Ya, Allah, Tuan. Anda dibohongi mau saja sih."
"Maksud Pak Komar apa?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
Serli Ati
o....ternyata ada juga orang kaya tapi bodoh ya Thor 🤣🤣🤣
2024-07-05
0
uyhull01
aihhh Buka Mata mu Paris ya kali pembuatan iklan tanpa Kru dan kamera bertebaran ada ada aja,
2023-12-16
1
Rosy
rasanya aku pengen nangis deh 😭 kok ada sih di jaman yg modern seperti ini masih ada laki2 yg oon nya minta ampun seperti kamu Paris..sudah jelas kekasihnya selingkuh di depan mata gampang banget dia di kibulin..dah lah..jatuh cinta kadang membuat mata seseorang jadi buta 😔
2023-12-10
1