Ibu Niken menjawab pertanyaan Faza dengan mengangguk. Dalam hati sangat merasa putus asa karena bertahun-tahun tidak pernah diterima oleh Paris. Sangat berharap Faza mau menerima permintaan suami yang mulai putus asa juga.
Sorot mata seorang ibu yang bersedih membuat Faza sangat prihatin dan tidak tega. Wajah yang terlihat sangat mengharap kesediaan untuk bisa menjadi perawat pribadi untuk sementara. Harapan itu sangat terlihat dari sorot Ibu Niken yang menunggu jawaban.
"Babe, Apakah Fa boleh merawat Pak Darma?"
Babe Noor mengerutkan keningnya sambil menatap wajah Ibu Niken yang sangat berharap. Wanita paruh baya itu ikut menatap dengan tatapan sendu. Ada rasa kasihan dan bentuk tanggung jawab karena telah menolong cucu saat melawan perampok.
"Boleh, dengan satu syarat," jawab Babe Noor.
"Apa syaratnya, Be?" tanya Faza dan Ibu Niken bersamaan,
"Fa boleh merawat suami Ibu Niken asal bisa pulang minimal satu minggu dua kali, terutama saat perguruan sedang kekurangan pelatih."
Dengan tersenyum Ibu Niken mengangguk, "Tentu, Babe. Kalau perlu nanti akan ada sopir yang akan mengantar Nak Fa."
"Fa mulai menjadi perawat kapan, Bu?"
"Insyaallah besok siang suami Ibu sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter Hanna, jadi besok saja Nak Fa pulang bareng kami."
"Baiklah."
Oya, satu lagi, Nak. Suami Ibu sangat menyukai Dokter Hanna, walau dia masih muda tetapi sangat cekatan dan pandai, kemungkinan mulai dari sekarang dia akan menjadi salah satu dokter pribadi kami."
"Alhamdulillah."
Malam ini Faza termenung memikirkan sebentar lagi harus meninggalkan Babe Noor di rumah. Walau, Babe tidak akan kesepian karena ada banyak murid perguruan yang datang silih berganti di padepokan. Tetap saja rasanya lain karena sudah terbiasa tinggal berdua di rumah utama.
Padepokan silat yang dipimpin oleh Babe Noor ada di halaman belakang. Ada rumah seperti aula yang sering untuk latihan bela diri. Bahkan ada yang sengaja tinggal di padepokan hanya untuk belajar bela diri.
Sebagian besar murid padepokan adalah laki-laki. Jarang dari mereka yang datang di rumah utama Babe Noor yang kecil. Sebagian besar dari murid segan karena ada cucu Babe Noor yang tinggal.
Faza mulai memikirkan laki-laki yang akan dijodohkan. Mencoba mencari tahu tentang laki-laki itu di media sosial. Hanya dengan mencari informasi tentang Adelia Candra, dengan mudah mengetahui tentang laki-laki itu.
Faza langsung membelalakkan mata melihat banyak sekali foto sejoli itu di akun pribadi sang model. Mereka terlihat sangat dekat, saling mencintai, dan selalu tampil mesra. Hampir semua foto yang dilakukan berdua dalam setiap kesempatan.
"Ya, Allah. Laki-laki macam ini yang akan dijodohkan sama Fa, sebenarnya tampan dan sempurna, tetapi jika dilihat sekilas mereka sudah tinggal satu rumah dan sudah melakukan hal yang dilarang," monolog Faza sendiri sambil memandang foto Paris Januar Bisma sambil memeluk model internasional Adelia Candra.
Berita dan kabar mereka selalu wara-wiri di media sosial dan televisi. Kedekatan dan rasa cinta yang mereka tunjukkan seolah mereka adalah pasangan abadi yang akan bersatu selamanya. Postingan mereka sebagian besar sedang keliling dunia, berfoya-foya dan mengunjungi tempat wisata yang terkenal.
Faza tersentak kaget, tiba-tiba ada ketukan pintu dari luar. Bergegas mematikan ponsel dan membuka pintu kamar. Ada Babe Noor yang berdiri di depan pintu sambil memegang seragam perguruan yang sering dipakai, "Ini cepat berganti baju, sebelum Fa pergi, Fa harus mengalahkan Babe dulu, mengerti?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
mama galaau
smoga km bisa meluruskan paris 😂
2023-12-19
1
uyhull01
harus kuat wehh ini Mah Fa yoo Smngat Fa
2023-12-16
1
Rosy
kalau seperti itu apa Paris mau menerima perjodohan dg Fa nanti..pacarnya saja seorang model sedangkan Fa cuma wanita biasa yg sudah di ajari untuk bisa mandiri dan menjaga diri sendiri saat Fa kehilangan orang tuanya dan neneknya
2023-12-04
1