Saat Paris mulai emosi mendengar perbincangan antara Faza dan Pak Komar, mobil sudah sampai di depan rumah Faza. Faza langsung turun dan tidak menjawab ucapan Paris. Pak Komar juga langsung ikut turun dari mobil dan berlari ke arah belakang mobil.
"Eee, dasar tidak ada etika, main nyelonong saja," kata Paris menggerutu sendiri.
Pak Komar mengambil parsel yang tadi dibeli oleh Pak Bandi. Pak Komar langsung mengikuti Faza masuk rumah, "Ayo, masuk, Neng. Pak Komar saja yang bawa!"
"Terima kasih, Pak."
Paris melihat ke arah belakang dengan melotot, "Eee, mengapa Pak Komar ke sana?" Paris bicara sendiri tanpa ada yang menjawab.
Hanya sepuluh menit, Pak Komar kembali masuk mobil. Belum saja Pak Komar menghidupkan mesin, Paris marah-marah karena membantu Faza membawakan parsel.
"Lain kali suruh gadis itu membawa sendiri, mengerti?"
"Maaf, Tuan. Pak Komar hanya menjalankan perintah dari Tuan Darma."
"Papi tidak di sini, tidak perlu kamu mengikuti semua perintahnya, kamu cukup mengikuti perintah Paris saja!"
"Tidak bisa, Tuan. Kata Tuan Darma, Pak Komar harus melakukan semua perintah beliau."
"Itu kalau di rumah!"
"Yang menggaji Pak Komar itu Tuan Darma, jadi Pak Komar harus mengutamakan perintah beliau."
"Brengsek!"
Pak Komar terdiam tidak lagi berani menjawab Paris yang mulai emosi. Mobil meluncur ke sebuah kafe terkenal tempat Adelia Candra yang sedang melakukan pemotretan iklan. Sampai di kafe, Pak Komar terpaksa menunggu karena diperintahkan oleh Paris untuk menunggu.
Saat masuk di kafe tanpa sengaja Paris melihat Adelia Candra sedang merangkul aktor yang bernama Beno Yunardi lawan main dengan mesra, "Adel!" teriaknya.
Spontan Adelia Candra melepas pelukan itu karena Paris langsung mendorong Beno Yunardi dengan keras, "Jangan peluk wanita gue, bodoh!"
Aktor itu langsung mengayunkan tangan ingin memberikan bogem mentah kepada Paris. Adelia Candra langsung berdiri di tengah antara Beno dan Paris. Tersenyum manis kepada Paris yang mulai terlihat emosi, "Darling, tunggu jangan marah!"
"Mengapa Adel memeluk dia?"
"Ini hanya akting."
Paris melihat sekitar di dalam area kafe. Tidak ada kamera dan kru seperti biasanya. Hanya ada teman sesama model yang sedang menikmati makanan yang dipesan.
Dengan lembut Adelia Candra mengusap lengan Paris. Namun, mata model internasional itu mengedipkan mata pada Beno Yunardi, " Kamera sengaja disembunyikan agar terlihat natural."
"Ooo." Paris hanya membulatkan mulutnya sambil mengangguk.
Paris berbincang dengan mesra tanpa meminta maaf kepada Beno yang dari tadi terlihat emosi. Laki-laki aktor kawakan itu langsung meninggalkan kafe dangan perasaan kesal, "Darling, sebaiknya pulang saja. lihatlah Beno marah karena Adel tidak melanjutkan adegan tadi!"
"Baiklah."
"Adel akan memanggil dia, Darling pulang, ya!"
"Hhmm."
Adelia Candra berlari mengejar Beno Yunardi dan menarik tangannya. Jika dilihat dari jauh seolah seorang wanita yang merayu kekasih yang sedang meraju. Hanya sayangnya, Paris percaya jika itu hanya akting dan langsung pulang meninggalkan kafe.
Setelah ke luar dari kafe, mobil kembali ke rumah Faza terlebih dahulu. Padahal tadi Faza berpesan sekitar pukul sebelas malam waktu penjemputannya. Namun sekarang ini baru pulul sepuluh malam.
"Mengapa ke rumah gadis itu dulu, Pak?"
"Bukankah harus menjemput Neng Fa sebelum pulang, Tuan?"
"Ini baru jam sepuluh, dia pulang jam berapa?"
"Jam sebelas, Tuan."
"Kamu panggil dia sekarang, Pak. Jangan suruh Paris menunggu, kalau perlu seret dia sekarang!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
uyhull01
yang bodoh itu kmu deh Paris ko gampng bnget luluh nya🤭🤭
2023-12-16
1
ꪶꫝNOVI HI
nasib mu buruk ya paris di selingkuhi
2023-12-13
1
Deriana Satali
Hemmm Paris km udah di kadalin tuh sama Adel, km di butakan karena cinta
cb aja kalo berani seret Fa sendiri jgn suruh pak Komar tp pak Komar keren euy bisa bantah si Paris 😃
2023-12-08
1