episode. 19

Ambar dan Olivia hendak memasuki sebuah toko pakaian bermerk, mata Olivia tampak berbinar saat ia melihat sebuah gaun yang beberapa waktu lalu saat ia mengunjungi mall ini bersama Della. Olivia ingat betul gaun yang terpajang di depan kaca di pintu masuk toko tersebut.

"Kau masih sama, masih sangat cantik." Gumamnya seraya memandangi gaun tersebut.

Ambar pun datang mendekati sang menantu yang masih diam mematung di depan pintu masuk. Ia tahu apa yang sedang dipikirkan Olivia, dan langsung menarik lengan gadis itu untuk segera masuk ke toko pakaian tersebut.

"Cepatlah, Olivia. Sebentar lagi suamimu akan kembali ke kantor!" Ucap Ambar ketus.

Olivia tersenyum getir sembari mengikuti sang mertua, ia melihat beberapa pakaian yang begitu cantik. Namun, Olivia hanya bisa melihat pikirnya ia tidak akan bisa memiliki gaun-gaun itu. Mengingat Olivia tidak memiliki penghasilan apapun.

Ambar meninggalkan gadis itu begitu saja, wanita itu hendak menemui salah seorang pegawai toko dan membisikkan sesuatu.

Olivia menatap satu persatu gaun yang ada di dalam toko, ia tersenyum manis memegang gaun tersebut dan melihat harga yang sudah terbandrol. Seketika ia melepaskan tangannya, jantungnya berdebar saat ia mengetahui harga dari gaun-gaun tersebut.

"Luar biasa! Harga satu gaun ini bisa membeli satu buah rumah!" Gumamnya tak percaya.

Ia pun beralih pada gaun yang lain, dan melihat harga yang ternyata lebih mahal dari yang ia pegang tadi.

"Astaga! Memangnya terbuat dari apa gaun ini! Apa yang memakainya bisa menjadi seorang putri kerajaan?" Monolognya sembari terkekeh.

Ambar sesekali menatap sang menantu, sembari melihat-lihat gaun yang ia inginkan.

Dalam hati yang paling dalam, meski Olivia suka dengan gaun-gaun itu tapi ia memiliki kesadaran. Olivia pikir ia hanya menemani Ambar berbelanja, ia membuang jauh-jauh rasa percaya diri itu.

Satu jam berjalan-jalan di dalam toko itu, akhirnya Ambar mengajak Olivia keluar. Namun, Olivia tampak bingung karena Ambar tak membeli apapun di sana.

Ambar juga memasuki beberapa toko lainnya seperti toko tas dan sepatu, dan lagi-lagi ia tidak membeli apapun di toko itu. Membuat Olivia semakin bertanya-tanya.

"Sebenarnya apa yang sedang mam cari?" Tanyanya karena sudah tidak bisa menahannya lagi.

"Hem? Mama tidak ingin membeli apapun." Jawab Ambar tanpa beban.

Olivia menghela nafasnya panjang, gadis itu benar-benar lelah.

Akhirnya Ambar memutuskan untuk pulang. Namun, sebelumnya ia mengantar Olivia lebih dulu.

Olivia sangat lelah hingga ia tertidur di dalam mobil, membuat Ambar merasa iba.

"Bahkan cara ia memejamkan matanya juga sama dengan sahabat ku." Gumamnya.

Beberapa menit berlalu mobil Ambar pun tiba di apartemen Fabian. Olivia seketika terbangun saat mobil terhenti, Olivia merasa tidak enak hati karena tertidur. Tapi, sepertinya Ambar tidak mempermasalahkannya.

"Mama tidak bisa mengantarmu hingga ke dalam unit, apa kau bisa kesana sendiri?" Tanya Ambar.

Olivia menggelengkan kepalanya pelan, ia benar-benar tidak tahu dimana letak unit apartemen Fabian.

Ambar pun mau tidak mau mengantar menantunya itu. Namun, pada saat akan turun tiba-tiba mobil Fabian masuk. Ambar kembali menutup pintu mobilnya dan menatap Olivia.

"Itu suamimu, Olivia. Pergilah!" Ucap Ambar.

Olivia mengangguk, ia pun bergegas turun dan mobil Ambar langsung pergi meninggalkan Olivia. Fabian turun dengan wajah yang berkarisma memandang Olivia dengan tatapan yang berbeda.

"Tuan," ucap Olivia lembut namun tak mau menatap suaminya yang kian mendekati dirinya.

"Kau pergi dengan Mama?" Tanya Fabian.

Olivia hanya mengangguk, ia tak berani menatap Fabian yang ia rasa sore itu ketampanannya semakin bertambah.

Fabian langsung menarik tangan sang istri menuju lift yang ada di parkiran mobil itu. Jantung Olivia semakin berdebar kencang, apalagi aroma tubuh pria itu membuatnya ingin sekali memeluk pria itu.

Ting!

Sampailah keduanya pada lantai dimana unit apartemen Fabian berada. Laki-laki itu tetap menggandeng tangan istrinya, tak pernah ia melepasnya meski mereka sudah sampai di depan pintu.

Pintu terbuka, Fabian masih tetap menggandeng tangan gadis itu, hingga akhirnya Olivia pun bersuara.

"Tuan, kita sudah sampai. Bisa lepas tangan anda?" Tanya Olivia pelan.

Fabian menatap Olivia, dan langsung membawanya duduk di sebuah sofa. Pria itu hendak menciumnya. Namun, harus terhenti karena suara bel pintu berbunyi.

"Siapa yang berani datang sore-sore seperti ini?!" Gerutu Fabian geram.

Pria itu membuka pintu dengan perasaan kesal, karena n*fsu yang tahan sejak tadi harus di tahan.

Pintu pun terbuka, seketika Fabian terbelalak melihat deretan bagpaper yang ia yakini berisi gaun-gaun mahal terjajar rapi di depan pintu, bersama seorang pria.

"Apa ini? Dan siapa kau?!" Tanya Fabian sedikit keras.

"Saya adalah pegawai toko pakaian X yang diminta nyonya Ambar untuk mengantarkan pesanan milik istri, Tuan." Ucap pegawai toko itu.

"Ini tanda terimanya, semua sudah di bayar lunas oleh nyonya Ambar. Saya permisi, Tuan" ucap sang pegawai kemudian berlalu.

Fabian mengambil bagpaper tersebut dan membawanya masuk dan ia letakkan di atas meja di hadapan sang istri, membuat Olivia seketika terkejut. Fabian hendak berbicara, namun lagi-lagi harus terhenti karena suara bel pintu berbunyi kembali. Ia langsung membukanya dan lagi-lagi beberapa bag terjajar rapi disana. Fabian membawa masuk semua itu tanpa berbicara pada orang yang mengantarnya.

Fabian memutuskan tetap berdiri di depan pintu menunggu barang yang lain menyusul. Rasa kesal semakin besar, tapi seketika luntur saat melihat Olivia tersenyum melihat gaun yang ia inginkan berada di tangannya.

Ponsel Fabian berbunyi tanda sebuah pesan masuk. Ia merogoh sakunya dan meraih ponselnya. Ia mendapatkan pesan dari sang Mama dengan kata-kata yang begitu pedas. Namun, membuatnya tertawa lepas.

[Tak ku sangka anakku seorang CEO kaya raya tapi tak mampu membelikan sebuah gaun untuk istrinya!]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!