Bab 17. Ini Karma Atau Sudah Suratan Takdir

Yuli kini sudah memiliki tiga orang anak, dan ke hidupan Yuli sungguh memprihatinkan. Tinggal di rumah kontrakan sederhana, suami kadang kerja jadi kuli bangunan juga kadang mengojek.

Sungguh miris memang kehidupan Yuli dan Yanto setelah pergi dari kehidupan Namira, hidup mereka pas pasan malah kadang kurang. Dan kini putri sulungnya sudah meminta sekolah tk, tapi Yuli hanya bisa mengatakan ke pada putrinya bahwa mereka tidak memiliki banyak uang buat membayar pendaftaran sekolah.

"Bu.... kapan Yana bisa sekolah kayak teman teman? sekolahan yang ada banyak mainannya itu!" Tanya Yana.

"Nanti ya Yan... bila ayah sudah punya banyak uang buat daftar sekolah" jawab Yuli yang membuat Yana yang tadinya semangat mau sekolah langsung murung. Yuli yang melihat putrinya murung dia menjadi tidak tega.

"Sayang gini aja kita sekarang menabung ya, bila Yana di beri ayah uang buat jajan Yana sisihkan sebagian buat di tabung, separti ini....tahun depan insyaallah bila uang Yana sudah cukup, bisa buat mendaftar sekolah! " kata Yuli sambil mengambil sebuah toples sosis dan di isi dengan uang dua ribuan, dia mengajarkan agar putrinya mau belajar menyisihkan sebagian uang jajannya.

Mendengar kata akan sekolah tahun depan Yana sangat antusias, dia memandang ibunya dan berkata "ibu... gak bohongkan, kalau Yana bisa menabung...tahun depan Yana bisa sekolah? " tanya Yana girang.

Dan pada saat Yuli ingin menjawab, mereka mendengar suara motor berhenti di depan rumah. Yana langsung berlari keluar rumah, Karena Yana sudah hapal bahwa itu suara motor ayahnya.

"Assalamu'alaikum " ucap Yanto memberi salam pada saat hendak mengetok pintu rumah.

"Wa'alaikumsalam" jawab Yuli sedangkan Yana langsung saja mendatangi ayahnya tanpa menjawab salam.

"Ayah...Yana minta uang buat di masukan tabungan " pinta Yana sambil menengadahkan tangan, melihat hal itu Yuli dan Yanto tersenyum.

"Bila ada yang mengucapkan salam harus apa mbak? " tanya Yanto mengajarkan putri sulungnya tentang kewajiban seseorang apa bila ada yang mengucap salam.

"Wa'alaikumsalam " jawab Yana sambil nyengir.

"Nah ini baru putri ayah" kemudian Yanto menggendong dan mencium kedua pipi putrinya.

"Mbak, mau menabung uangnya nanti mau di buat apa? " tanyanya sambil berjalan masuk rumah. Sedangkan Yuli sudah dari tadi masuk, karena anaknya yang no dua baru bangun tidur dan menangis mencari dirinya.

"Mau buat daftar sekolah..... tadi kata ibu kalau mbak mau menyisihkan uang jajan sebagian, mbak harus menabung biar bisa sekolah" Yana menjelaskan apa yang tadi sudah di ucapkan oleh ibunya.

"Deg" Yanto merasa terpukul dan merasa telah gagal menjadi seorang ayah, karena dia tidak mampu menyekolahkan putrinya dan membahagiakan keluarga kecilnya.

Dia berpikir ini semua karena karma ataukah sudah menjadi suratan takdir yang di gariskan oleh Allah SWT. Dia mengingat waktu masih bersama Namira rezekinya selalu mengalir tetapi setelah dirinya menyakiti Namira dirinya sangat susah menghasilkan uang.

"Dek Mira, mas minta maaf telah menyakiti hatimu dan telah menyia nyiakan kedua putra kita. Mas kini sudah mendapatkan ganjarannya....tidak mampu dan telah gagal menjadi seorang suami buat wanita yang baik hati dan gagal menjadi seorang ayah buat seluruh anaknya mas....hanya sekedar buat mendaftar sekolah saja putriku yang masih kecil harus menabung sendiri " ratap Yanto dalam hati.

"Ayah... ayah kenapa diam aja"

"Ayaaah" panggil Yana sambil menggoyangkan tangan ayahnya karena dari tadi ayahnya diam saja. Karena Yanto masih tidak menanggapi akhirnya Yana masuk ke kamar mencari ibu dan adiknya.

Sedangkan Yanto setelah ke pergian Yana dirinya baru sadar, lalu dia pergi ke belakang guna membersihkan diri.

Setelah Yana sampai di dalam kamar dia pergi tidur padahal hari menjelang magrib, hal itu membuat Yuli heran melihat putrinya seperti ada dalam mood yang buruk. Tetapi dirinya belum bisa bertanya kepada Yana, sebab putranya yang baru berumur tiga tahun sedang tantrum. Gara hari pada saat dia bangun tidur tidak ada ibunya.

Yana masih menggendong putranya yang di beri nama Ali Zainal, sebenarnya di sudah menggendong Ali dari tadi tetapi putranya masi tetap tak mau turun. Dirinya sepertinya takut apa bila di turunkan ibunya nanti akan meninggalkannya seperti tadi.

Yanto yang setelah mandi dirinya masuk ke kamar guna melihat istrinya yang dari tadi tak keluar kamar. Di hampirinya istri yang sedang menggendong putranya .

" Sayang kenapa dengan Ali? kok tumben di gendong terus?" tanyanya beruntun karena baru kali ini di lihatnya Ali seperti itu. Kemudian Ali di ambil dari gendongan Yuli sebab dia kasihan melihat istrinya yang sudah kepayahan.

"Gak tau yah, mungkin dia tantrum bangun tidur gak melihat aku" jawab Yuli asal.

"Yah, ibu ke dapur dulu! titip anak anak ya! " seru Yuli sebelum meninggalkan kamar.

"Iya sayang... tapi tolong buatkan ayah secangkir kopi" kata Yanto sambil menimang nimang putranya.

" Iya yah " jawab Yuli sambil berlalu pergi.

Di dapur Yuli merebus air yang akan di buat kopi , sambil dia menunggu air mendidih, dia merasa rindu kepada ibu, para eyang serta adik adiknya.

Dia ingat

"

Episodes
1 Di Tikung Anak Kandung
2 Bab 2. Awal Mula Kedekatan
3 Bab 3. Hubungan Yang Hambar
4 Bab 4. Cinta Salah Alamat
5 Bab 5. Suara Hati Yuli
6 Bab 6. Hari Yang Melelahkan
7 Bab 7. Suara Yang Meresahkan
8 Bab 8. Terusirnya Yanto dan Yuli
9 Bab 9. Awal Perjuangan Namira Tanpa Sang Putri Dan Suami
10 Bab 10. Godaan Eyang Kakung
11 Bab 11. Bapak Bapak Juga Suka Rumpi
12 Bab 12. Candra Merindukan Sosok Seorang Ayah
13 Bab 13. Pertemuan Yanto dan Candra
14 Bab 14. Ajakan Kerja Sama
15 Bab 15. Awal Kerja Sama
16 Bab 16. Pergi Berdua Pria Menjengkelkan
17 Bab 17. Ini Karma Atau Sudah Suratan Takdir
18 Bab 18. Dua Putra Namira Yang Membanggakan
19 Bab 19. Pras Yang Posesif
20 Bab 20. Kebimbangan Parman Menjalankan Perintah
21 Bab 21. Acara Makan Malam Yang Menegangangkan
22 Bab 22.Dukungan Dari Sang Papa
23 Bab 23. Namira Yang Cuek
24 Bab 24. Pertemuan Dua Sahabat Lama
25 Bab 25. Acara Lamaran Yang Penuh Drama
26 Bab 26. Drama Pingitan
27 Bab 27. Akhirnya sah
28 Bab 28. Wejangan Dari Ibunya Namira
29 Bab 29. Lupa Hari
30 Bab 30.Rayuan Tuan Alex
31 Bab 31. Ke Berangkatan Nyonya Dewi Dan Tuan Alex
32 Bab 32. Rencana Bulan Madu Pras dan Namira
33 Bab 33. Tamu Tak Di Undang
34 Bab 34. Ke Panikan Pras Di Bandara
35 Bab 35. Ke Kecewaan Liliana
36 Bab 36.Obrolan Tuan Alex Dan Putranya
37 Bab 37.
38 Bab 38. Ke Datangan Prita
39 Bab. 39 Ke Pulangan Pasangan Lebai
40 Bab 40. Gara Gara Seblak
41 Bab 41. Rindunya Yuli Terhadap Ibu Kandungnya
42 Bab 42. Santo Setuju Ikut Menemui Sang Ayah
43 Bab 43. Santo Yang Baik Hati
44 Bab 44. KFC Ala Kampung
45 Bab 44. Kemarahan Candra
46 Bab 45. Nasehat Bu Sumi Buat Santo
47 Bab 47. Pras Terlambat Pulang
48 Bab 48. Ke Jailan Tuan Gunawan
49 Bab 49. Undangan Reuni
50 Bab 50. Sudah Memiliki Cucu
51 Bab 51. Kecurigaan Santo
52 Bab 52. Gak Ada Gunanya
53 Bab 53. Papa Yang Jail
54 Bab 54. Paramita Bangun Dari Tidur Panjangnya
55 Bab 55. Dua Tamu Tuan Alex
56 Bab 56. Kebimbangn tuan Alex
57 Bab 57. Mesin Pencetak Anak
58 Bab 58. Minta Bantuan
59 Bab 59. Penghuni Yang Unik
60 Pengumuman
61 Bab 61. Kedatangan Liliana
62 Bab 62. Gosip Di Pagi Hari
63 Bab 63. Di Potong Di Jadikan Perkedel
64 Bab 64. Pelan Pelan Tapi Pasti
65 Bab 65. Panggilnya Abang Dong
66 Bab 66. Siapa Ya Bu Tamunya.
67 Bab 67. Minta Maaf
68 Bab 68. Trio A
69 Bab 69. Drama Di Depan Rumah
70 Bab 70
71 Bab 71. Acara Aqiqah Si Kembar
72 Bab 72 Drama Perpisahan
73 Bab 73. Isi Paket Milik Lia
74 Bab 74. Adik Mbak Yang Terbaik
75 Bab 75. Awal Ke Dekatan
76 Bab 76. Obrolan Antara Kakak Beradik
77 Bab 77. Pertemuan Yanto dan Mery
78 Bab 78. Ibu Kerja Di Mana?
79 Bab 79. Mengawasi
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Di Tikung Anak Kandung
2
Bab 2. Awal Mula Kedekatan
3
Bab 3. Hubungan Yang Hambar
4
Bab 4. Cinta Salah Alamat
5
Bab 5. Suara Hati Yuli
6
Bab 6. Hari Yang Melelahkan
7
Bab 7. Suara Yang Meresahkan
8
Bab 8. Terusirnya Yanto dan Yuli
9
Bab 9. Awal Perjuangan Namira Tanpa Sang Putri Dan Suami
10
Bab 10. Godaan Eyang Kakung
11
Bab 11. Bapak Bapak Juga Suka Rumpi
12
Bab 12. Candra Merindukan Sosok Seorang Ayah
13
Bab 13. Pertemuan Yanto dan Candra
14
Bab 14. Ajakan Kerja Sama
15
Bab 15. Awal Kerja Sama
16
Bab 16. Pergi Berdua Pria Menjengkelkan
17
Bab 17. Ini Karma Atau Sudah Suratan Takdir
18
Bab 18. Dua Putra Namira Yang Membanggakan
19
Bab 19. Pras Yang Posesif
20
Bab 20. Kebimbangan Parman Menjalankan Perintah
21
Bab 21. Acara Makan Malam Yang Menegangangkan
22
Bab 22.Dukungan Dari Sang Papa
23
Bab 23. Namira Yang Cuek
24
Bab 24. Pertemuan Dua Sahabat Lama
25
Bab 25. Acara Lamaran Yang Penuh Drama
26
Bab 26. Drama Pingitan
27
Bab 27. Akhirnya sah
28
Bab 28. Wejangan Dari Ibunya Namira
29
Bab 29. Lupa Hari
30
Bab 30.Rayuan Tuan Alex
31
Bab 31. Ke Berangkatan Nyonya Dewi Dan Tuan Alex
32
Bab 32. Rencana Bulan Madu Pras dan Namira
33
Bab 33. Tamu Tak Di Undang
34
Bab 34. Ke Panikan Pras Di Bandara
35
Bab 35. Ke Kecewaan Liliana
36
Bab 36.Obrolan Tuan Alex Dan Putranya
37
Bab 37.
38
Bab 38. Ke Datangan Prita
39
Bab. 39 Ke Pulangan Pasangan Lebai
40
Bab 40. Gara Gara Seblak
41
Bab 41. Rindunya Yuli Terhadap Ibu Kandungnya
42
Bab 42. Santo Setuju Ikut Menemui Sang Ayah
43
Bab 43. Santo Yang Baik Hati
44
Bab 44. KFC Ala Kampung
45
Bab 44. Kemarahan Candra
46
Bab 45. Nasehat Bu Sumi Buat Santo
47
Bab 47. Pras Terlambat Pulang
48
Bab 48. Ke Jailan Tuan Gunawan
49
Bab 49. Undangan Reuni
50
Bab 50. Sudah Memiliki Cucu
51
Bab 51. Kecurigaan Santo
52
Bab 52. Gak Ada Gunanya
53
Bab 53. Papa Yang Jail
54
Bab 54. Paramita Bangun Dari Tidur Panjangnya
55
Bab 55. Dua Tamu Tuan Alex
56
Bab 56. Kebimbangn tuan Alex
57
Bab 57. Mesin Pencetak Anak
58
Bab 58. Minta Bantuan
59
Bab 59. Penghuni Yang Unik
60
Pengumuman
61
Bab 61. Kedatangan Liliana
62
Bab 62. Gosip Di Pagi Hari
63
Bab 63. Di Potong Di Jadikan Perkedel
64
Bab 64. Pelan Pelan Tapi Pasti
65
Bab 65. Panggilnya Abang Dong
66
Bab 66. Siapa Ya Bu Tamunya.
67
Bab 67. Minta Maaf
68
Bab 68. Trio A
69
Bab 69. Drama Di Depan Rumah
70
Bab 70
71
Bab 71. Acara Aqiqah Si Kembar
72
Bab 72 Drama Perpisahan
73
Bab 73. Isi Paket Milik Lia
74
Bab 74. Adik Mbak Yang Terbaik
75
Bab 75. Awal Ke Dekatan
76
Bab 76. Obrolan Antara Kakak Beradik
77
Bab 77. Pertemuan Yanto dan Mery
78
Bab 78. Ibu Kerja Di Mana?
79
Bab 79. Mengawasi
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!