Bab 13. Pertemuan Yanto dan Candra

Hari ini Namira libur jualan karena harus membawa Candra menemui Yanto di hari persidangan cerainya.

Sebenarnya Namira sangat malas pergi, tetapi karena Candra menginginkan pergi harus dengan ibunya sambil merengek terus mau tak mau Namira harus pergi.

Sebab Namira tak mau bila anaknya bersedih karena dirinya.

"Dek, perginya sama aki aja ya! ibu gak usah ikut! " seru Namira sendu.

"Gak mau, adek maunya sama ibu" kata Candra melas.

"Mir, pergilah dan selesaikan hubunganmu dengan Yanto" ucap ayahnya Namira menjelaskan.

"Siapa tahu setelah ini kamu bisa melupakan rasa sakitnya di khianati, terus kamu bisa melanjutkan hidupmu dengan bahagia!" lanjutnya.

"Yah, Mira sudah bahagia kok. Mira gak mau ketemu mas Yanto yah, bila menyebut namanya aja Mira teringat pengkhianatannya apalagi kalau ketemu, Mira belum sanggup yah. " ucap Namira sendu di pelupuk mata sudah tergenang air mata yang dalam kedipan mata bisa tumpah.

"Sabar nak kamu pasti bisa, ayah dan ibu selalu doakan yang terbaik untukmu dan anak anak. "kata ayahnya Namira.

"Bu... ibu.. ayo berangkat " teriak Candra tiba tiba.

"Dek, kenapa teriak seperti itu! gak sopan panggil ibu sambil teriak" omel Santo yang ada di belakang Candra. Dia sudah mengenakan baju seragam sekolah, Candra pun heran melihat masnya sudah siap berangkat sekolah.

"Loh mas, gak ikut apa, menemui ayah? " tanya Candra heran.

"Pergi menemui ayah gak ada gunanya buat mas, lebih baik pergi sekolah dapat ilmu" jawab Santo cuek.

"Bu, mas berangkat sekolah ya" pamit Santo sambil mencium tangan ibunya.

"Iya mas belajar yang bener" jawab Namira sambil mencium pipi putranya.

Setelah itu santo pun mendatangi eyang kakungnya.

"Kung, mas berangkat sekolah" pamitnya sambil mencium punggung tangan eyang kakungnya.

"Assalamu'alaikum" lanjutnya mengucap salam.

"Wa'alaikumsalam " jawab Namira dan ayahnya serempak.

"Bu...kapan kita berangkat " Candra mulai bosan menunggu ibunya yang tak bergerak untuk mengajak pergi menemui ayahnya.

"Sebentar kita masih menunggu trevelnya datang " Namira menjelaskan bila mobil jemputan belum sampai.

"Bu, nanti kita sama ayah jalan ke pantai ya!" seru Candra girang.

"Ibu gak bisa janji"

"Ya...terus kita sama ayah jalan kemana? "

"Hari minggu aja ya kita ke pantai sama mas, kakung, uti pasti seru. Nanti adek sama mas bisa main bareng" Namira berusaha merayu Candra agar nanti aja jalan ke pantainya.

"Itu trevelnya datang ayo kita berangkat! kalau lambat naik nanti di tinggal loh"

Kemudian Namira,ayahnya dan Candra, mereka naik mobil menuju ke pengadilan agama di tenggarong.

Karena trevel melewati jalan tol jadi biasa perjalanan sekitar dua jam setengah, sekarang bisa di tempuh hanya dengan waktu satu jam.

Mereka sampai ke pengadilan agama, karena mereka kecepatan datang jadi mereka menunggu di tempat yang sudah di sediakan.

Sedangkan Yanto belum kelihatan batang hidungnya.

"Bu.. kita mau ngapain di sini? tadi katanya mau ketemu ayah, tapi kok malah ke sini sih" karena sudah menunggu selama lima belas menit Candra mulai jenuh.

"Kita kesini mau tungguin ayah. Sebentar sayang ya kita tunggu ayah datang ke sini , mungkin ayah masih dalam perjalanan" Namira berusaha menjelaskan.

"Memang ayah tahu kalau adek ada di sini bu" tanya Candra penasaran.

"Ibu juga gak tahu, tapi pasti ayah datang karena ada yang dia mau urus di sini" kata Namira lembut.

"Sudah dek, kita tunggu dulu ya. Nanti kalau urusan kedua orangtua adek selesai kita bisa jalan jalan ke pulau Kumala" ayahnya Namira ikut menenangkan Candra.

"Kakung janji dulu kalau nanti kita jalan jalan ke pulau Kumala" Candra mengangkat cari kelingking yang di arahkan ke eyang kakungnya.

Dan tak lama, mereka melihat Yanto datang sendirian.

"Ayaahhh... " teriak Candra pada saat melihat ayahnya, kemudian dia berlari mendatangi ayahnya.

Yanto pada saat melihat Candra berlari menghampirinya, langsung memeluknya erat. Matanya berkaca kaca karena menahan rindu selama lima bulan.

"Hiks... hiks... hiks.. "Candra menangis di dalam pelukan ayahnya.

"Dek, kenapa menangis? apa gak seneng ketemu ayah hmm... " tanya Yanto penasaran.

"A..a..dek kangen sa..sama ayah, tapi a..a...yah gak pulang pu...lang " jawab Candra terisak isak dalam tangis menumpahkan rindunya yang sudah lama dia pendam.

"Dek, maafin ayah ya sekarang kita gak bisa sering ketemu. Tapi ayah janji, hari ini kemanapun adek mau ayah akan ikut"

"Beneran ayah nanti ikut ke pulau Kumala, eh pulau Kumala itu di mana ya? adek kok baru denger! " seru Candra karena baru sadar kalau dia belum pernah ke pulau Kumala.

"Loh! Emang adek tahu tentang pulau kumala dari mana "Yanto penasaran karena tadi Candra yang mengajak ke pulau Kumala tetapi dianya gak tau pulau Kumala itu di mana.

"Dari kakung!" seru Candra.

"Tadi kakung bilang gini nanti kalau urusan orangtuamu sudah selesai kita ke pulau Kumala... gitu yah, kakung bilangnya. " Candra menirukan gaya eyang kakungnya waktu mengasih tahu dirinya.

Tiba giliran nama Yanto dan Namira di panggil, mereka berdua masuk. Sedangkan Candra menunggu di luar ruangan bersama ayahnya Namira.

Persidangan berjalan lancar karena Yanto mengakui semua kesalahannya, jadi pengadilan meresmikan perpisahan mereka. Setelah menandatangani surat surat yang di butuhkan, mereka bersalaman kepada hakim dan anggotanya kemudian Yanto dan Namira keluar ruangan.

"Bagaimana sidangnya! lancarkan?" tanya ayahnya Namira penasaran.

"Lancar yah, tinggal tunggu surat cerai kalau sudah jadi di antar ke tempat masing masing" jawab Namira cepat.

"Dek, bolehkah hari ini mas ikut bawa Candra jalan jalan ke pulau Kumala! mas masih kangen sama Candra" pinta Yanto agar di bolehkan ikut jalan ke pulau Kumala.

" Silahkan mas, nanti saya akan tunggu di warung yang dekat jembatan yang mengarah ke pulau"

Akhirnya mereka memesan taksi online untuk mengantarkan mereka ke pulau Kumala. Setelah sampai Namira dan ayahnya langsung menuju warung yang ada di pinggir sungai dekat jembatan.

"Apa ibu gak ikut sama kita ke pulau Kumala?" tanya Candra heran pada saat melihat ibunya dan eyang kakungnya sudah duduk di bangku yang sudah di tuju.

"Kakung sama ibu masih capek nanti mereka menyusul, ayo kita duluan masuk" kata Yanto berbohong kemudian di ajak Candra masuk.

Candra asik mencoba wahana yang di sediakan di sana, hingga waktu mereka berdua sangat bahagia. Candra tidak tahu bila ini adalah pertemuan perpisahan yang gak tahu kapan mereka bisa bersama lagi.

Sampai pukul empat sore baru Yanto mengajak Candra menemui di mana Namira menunggu. Mereka melihat bila Namira masih berada di tempat tadi dia duduk, sedangkan ayahnya Namira memancing di sungai.

" Kung dapat ikan gak" tanya Candra pada saat sudah sampai dan berdiri di samping eyang kakungnya.

Episodes
1 Di Tikung Anak Kandung
2 Bab 2. Awal Mula Kedekatan
3 Bab 3. Hubungan Yang Hambar
4 Bab 4. Cinta Salah Alamat
5 Bab 5. Suara Hati Yuli
6 Bab 6. Hari Yang Melelahkan
7 Bab 7. Suara Yang Meresahkan
8 Bab 8. Terusirnya Yanto dan Yuli
9 Bab 9. Awal Perjuangan Namira Tanpa Sang Putri Dan Suami
10 Bab 10. Godaan Eyang Kakung
11 Bab 11. Bapak Bapak Juga Suka Rumpi
12 Bab 12. Candra Merindukan Sosok Seorang Ayah
13 Bab 13. Pertemuan Yanto dan Candra
14 Bab 14. Ajakan Kerja Sama
15 Bab 15. Awal Kerja Sama
16 Bab 16. Pergi Berdua Pria Menjengkelkan
17 Bab 17. Ini Karma Atau Sudah Suratan Takdir
18 Bab 18. Dua Putra Namira Yang Membanggakan
19 Bab 19. Pras Yang Posesif
20 Bab 20. Kebimbangan Parman Menjalankan Perintah
21 Bab 21. Acara Makan Malam Yang Menegangangkan
22 Bab 22.Dukungan Dari Sang Papa
23 Bab 23. Namira Yang Cuek
24 Bab 24. Pertemuan Dua Sahabat Lama
25 Bab 25. Acara Lamaran Yang Penuh Drama
26 Bab 26. Drama Pingitan
27 Bab 27. Akhirnya sah
28 Bab 28. Wejangan Dari Ibunya Namira
29 Bab 29. Lupa Hari
30 Bab 30.Rayuan Tuan Alex
31 Bab 31. Ke Berangkatan Nyonya Dewi Dan Tuan Alex
32 Bab 32. Rencana Bulan Madu Pras dan Namira
33 Bab 33. Tamu Tak Di Undang
34 Bab 34. Ke Panikan Pras Di Bandara
35 Bab 35. Ke Kecewaan Liliana
36 Bab 36.Obrolan Tuan Alex Dan Putranya
37 Bab 37.
38 Bab 38. Ke Datangan Prita
39 Bab. 39 Ke Pulangan Pasangan Lebai
40 Bab 40. Gara Gara Seblak
41 Bab 41. Rindunya Yuli Terhadap Ibu Kandungnya
42 Bab 42. Santo Setuju Ikut Menemui Sang Ayah
43 Bab 43. Santo Yang Baik Hati
44 Bab 44. KFC Ala Kampung
45 Bab 44. Kemarahan Candra
46 Bab 45. Nasehat Bu Sumi Buat Santo
47 Bab 47. Pras Terlambat Pulang
48 Bab 48. Ke Jailan Tuan Gunawan
49 Bab 49. Undangan Reuni
50 Bab 50. Sudah Memiliki Cucu
51 Bab 51. Kecurigaan Santo
52 Bab 52. Gak Ada Gunanya
53 Bab 53. Papa Yang Jail
54 Bab 54. Paramita Bangun Dari Tidur Panjangnya
55 Bab 55. Dua Tamu Tuan Alex
56 Bab 56. Kebimbangn tuan Alex
57 Bab 57. Mesin Pencetak Anak
58 Bab 58. Minta Bantuan
59 Bab 59. Penghuni Yang Unik
60 Pengumuman
61 Bab 61. Kedatangan Liliana
62 Bab 62. Gosip Di Pagi Hari
63 Bab 63. Di Potong Di Jadikan Perkedel
64 Bab 64. Pelan Pelan Tapi Pasti
65 Bab 65. Panggilnya Abang Dong
66 Bab 66. Siapa Ya Bu Tamunya.
67 Bab 67. Minta Maaf
68 Bab 68. Trio A
69 Bab 69. Drama Di Depan Rumah
70 Bab 70
71 Bab 71. Acara Aqiqah Si Kembar
72 Bab 72 Drama Perpisahan
73 Bab 73. Isi Paket Milik Lia
74 Bab 74. Adik Mbak Yang Terbaik
75 Bab 75. Awal Ke Dekatan
76 Bab 76. Obrolan Antara Kakak Beradik
77 Bab 77. Pertemuan Yanto dan Mery
78 Bab 78. Ibu Kerja Di Mana?
79 Bab 79. Mengawasi
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Di Tikung Anak Kandung
2
Bab 2. Awal Mula Kedekatan
3
Bab 3. Hubungan Yang Hambar
4
Bab 4. Cinta Salah Alamat
5
Bab 5. Suara Hati Yuli
6
Bab 6. Hari Yang Melelahkan
7
Bab 7. Suara Yang Meresahkan
8
Bab 8. Terusirnya Yanto dan Yuli
9
Bab 9. Awal Perjuangan Namira Tanpa Sang Putri Dan Suami
10
Bab 10. Godaan Eyang Kakung
11
Bab 11. Bapak Bapak Juga Suka Rumpi
12
Bab 12. Candra Merindukan Sosok Seorang Ayah
13
Bab 13. Pertemuan Yanto dan Candra
14
Bab 14. Ajakan Kerja Sama
15
Bab 15. Awal Kerja Sama
16
Bab 16. Pergi Berdua Pria Menjengkelkan
17
Bab 17. Ini Karma Atau Sudah Suratan Takdir
18
Bab 18. Dua Putra Namira Yang Membanggakan
19
Bab 19. Pras Yang Posesif
20
Bab 20. Kebimbangan Parman Menjalankan Perintah
21
Bab 21. Acara Makan Malam Yang Menegangangkan
22
Bab 22.Dukungan Dari Sang Papa
23
Bab 23. Namira Yang Cuek
24
Bab 24. Pertemuan Dua Sahabat Lama
25
Bab 25. Acara Lamaran Yang Penuh Drama
26
Bab 26. Drama Pingitan
27
Bab 27. Akhirnya sah
28
Bab 28. Wejangan Dari Ibunya Namira
29
Bab 29. Lupa Hari
30
Bab 30.Rayuan Tuan Alex
31
Bab 31. Ke Berangkatan Nyonya Dewi Dan Tuan Alex
32
Bab 32. Rencana Bulan Madu Pras dan Namira
33
Bab 33. Tamu Tak Di Undang
34
Bab 34. Ke Panikan Pras Di Bandara
35
Bab 35. Ke Kecewaan Liliana
36
Bab 36.Obrolan Tuan Alex Dan Putranya
37
Bab 37.
38
Bab 38. Ke Datangan Prita
39
Bab. 39 Ke Pulangan Pasangan Lebai
40
Bab 40. Gara Gara Seblak
41
Bab 41. Rindunya Yuli Terhadap Ibu Kandungnya
42
Bab 42. Santo Setuju Ikut Menemui Sang Ayah
43
Bab 43. Santo Yang Baik Hati
44
Bab 44. KFC Ala Kampung
45
Bab 44. Kemarahan Candra
46
Bab 45. Nasehat Bu Sumi Buat Santo
47
Bab 47. Pras Terlambat Pulang
48
Bab 48. Ke Jailan Tuan Gunawan
49
Bab 49. Undangan Reuni
50
Bab 50. Sudah Memiliki Cucu
51
Bab 51. Kecurigaan Santo
52
Bab 52. Gak Ada Gunanya
53
Bab 53. Papa Yang Jail
54
Bab 54. Paramita Bangun Dari Tidur Panjangnya
55
Bab 55. Dua Tamu Tuan Alex
56
Bab 56. Kebimbangn tuan Alex
57
Bab 57. Mesin Pencetak Anak
58
Bab 58. Minta Bantuan
59
Bab 59. Penghuni Yang Unik
60
Pengumuman
61
Bab 61. Kedatangan Liliana
62
Bab 62. Gosip Di Pagi Hari
63
Bab 63. Di Potong Di Jadikan Perkedel
64
Bab 64. Pelan Pelan Tapi Pasti
65
Bab 65. Panggilnya Abang Dong
66
Bab 66. Siapa Ya Bu Tamunya.
67
Bab 67. Minta Maaf
68
Bab 68. Trio A
69
Bab 69. Drama Di Depan Rumah
70
Bab 70
71
Bab 71. Acara Aqiqah Si Kembar
72
Bab 72 Drama Perpisahan
73
Bab 73. Isi Paket Milik Lia
74
Bab 74. Adik Mbak Yang Terbaik
75
Bab 75. Awal Ke Dekatan
76
Bab 76. Obrolan Antara Kakak Beradik
77
Bab 77. Pertemuan Yanto dan Mery
78
Bab 78. Ibu Kerja Di Mana?
79
Bab 79. Mengawasi
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!