Di Tikung Anak Kandung
Bab. 1
Di pagi buta seorang wanita hendak pergi kepasar, pergi menjajakan kue buatannya.
Wanita itu pergi kepasar menggunakan ojek langgananya.
Ya wanita itu bernama Namira seorang janda beranak satu, Namira sudah menjanda selama lima tahun.
Untuk kebutuhan sehari hari dirinya membuat kue tradisional untuk di bawa kepasar subuh.
Namira setiap hari harus berjuang untuk membiayain putrinya yang masih kelas lima SD.
Hingga suatu ketika Namira di kenalan temannya yang ada di pasar dengan seorang pemuda yang datang dari perantauan.
Pemuda itu bernama Yanto,Yanto setiap hari membantu Namira berjualan di pasar.Karena kedekatan itu akhirnya mereka saling jatuh cinta, setelah lima bulan pacaran mereka memutuskan ke jenjang pernikahan. "Dek,bagaimana kalau aku melamarmu"ucap Yanto "memang kapan mas mau melamarku ke tempat bapak? "jawab Namira.
" bagaimana bila hari minggu aja"ucap Yanto. "baiklah mas, nanti aku kasih tau ibu dan bapak" balas Namira "mas, Mira pulang ya,ini sudah siang. Kasian Yuli kalau pulang dari sekolah belum ada Mira di rumah" lanjut Namira.
"mas anter ya "balas Yanto.
Akhirnya hari minggu yang di tunggu telah tiba,Yanto bersama kedua orang tuanya datang melamar Namira. "Assalamu'alaikum " ucap rombongan Yanto serempak. "wa'alaikumsalam "jawaban dari dalam rumah. " Mari silahkan masuk pak,bu " ajak pak Naryo "silahkan duduk, sebentar saya panggilkan Namira dulu ya" ucap pak Naryo sambil berjalan masuk rumah
Setelah lamaran di terima, keluarga memutuskan acara pernikahan hanya akad KUA serta acara syukuran di rumah kedua orangtua Namira. Tidak banyak sahabat dan kerabat yang datang kerena memang tidak ada undangan.
Setelah sebulan mereka menikah, Yanto memutuskan mencari rumah kontrakan di daerah dekat mertuanya. Dan mulai ikut mertuanya ke kebun menanam sayuran. Kehidupan mereka sangat bahagia ,setiap pagi Yanto ke kebun di kebun beraneka sayuran Yanto tanam, hasil kebun tersebut setiap hari di jual kepasar oleh Namira. Mereka saling bahu membahu dalam mencari nafkah buat keluarga kecil mereka
Hingga mereka mampu membangun membeli sebidang tanah yang telah mereka bangun rumah sederhana ,kini mereka telah di karuniai dua orang putra yang lucu dan pintar.
"bu,adek gak mau bagi permennya " teriak Santo ke Namira, "sayang jangan seperti itu kita harus berbagi ke saudara, gak boleh serakah "ujar Namira, kejadian seperti itu setiap hari di alami Namira kedua putranya selalu berebut apa pun itu.
" mamas dua aja ya, ini mau adek bagi sama teman teman bolehkan bu "ucap Candra " gak bisa harus di bagi rata mamas juga mau bagi ke teman mamas" balas Santo.
"Sudah sudah kalian jangan selalu ribut sini mbak aja yang bagi "kata Yuli yang baru pulang sekolah "Yul, kok sudah pulang ini baru juga jam sepuluh!!" tanya Namira.
"iya bu di sekolah guru mau rapat, karena gak lama mau ulangan ke naikkan kelas" jawab Yuli "bu, Yuli mau nyusul bapak ke kebun ya kan hari ini mau panen lombok" ujar Yuli "iya sekalian bawa bekal buat bapak makan siang, bilangin bapak, ibu gak bisa bantuin soalnya mau ke rumah bude Surti ya" kata Namira.
"memang di rumah bude ada acara apa bu"tanya santo "bude mau selawatan " jawab Namira
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments