Bab 12. Candra Merindukan Sosok Seorang Ayah

  Akhirnya mobil yang di tunggu oleh Namira datang. Mereka menurunkan barang barang yang sudah di pesan oleh Namira, setelah di bayar mereka pergi.

" Sus, saya pulang duluan" pamit Namira karena buru buru pulang warung yang di rumah sudah di tinggal kelamaan.

  " iya mbak! " seru Susi

 " jangan lupa kalau pulang catat dulu barang yang sudah habis, jadi nanti malam bisa saya pesan lagi" kata Namira.

  "iya mbak" jawab susi.

               *****

 Sedangkan di kebunnya Namira, Santo asik pergi memancing di sungai. Santo yang hari hari bila pulang sekolah suka pergi menyusul ke kebun. Kadang mendatangi eyang kakung kadang mendatangi mang Karta yang sudah di anggap seperti kakeknya sendiri.

  "Aki! Mas dapet ikan gabus gede! " teriak Santo ke mang Karta. Kemudian dia berlari

mendatangi mang Karta sambil membawa pancing yang ada ikan gabusnya.

  "Bawa sini, aki bantu lepaskan!" seru mang Karta sambil melambaikan tangan memanggil Santo.

 "Wah, ikannya besar ya. Mas pinter mancingnya " kata mang Karta memuji.

 " Cucu siapa dulu dong...! " seru Santo sambil menepuk dada.

   "Eleh Eleh... cucu aki sekarang berani ngomong sombong ya, ini sudah lepas... ikannya bawa ke pondok kasih nenek biar di bersihkan" perintah mang Karta ke Santo.

  " Siap laksanakan komandan " gaya kocak Santo memberi hormat.

   Mang Karta hanya geleng geleng kepala melihat kecerian Santo.

 " Semoga dirimu selalu bahagia, sehat selalu dan menjadi anak yang membanggakan mbak Mira" gumam mang Karta lirih.

  " Nek... nenek... mas dapat ikan gabus " teriak Santo sambil menunjukkan ikan yang di bawanya.

  " Bawa kesini nenek bersihkan " panggil ibu Sumi.

    " Ikannya besar....mau di masak apa ini ikan gabusnya " tanya ibu Sumi.

  "Di goreng aja, nek..." jawab Santo.

 Setelah masak Santo memanggil mang Karta, dia mengajak makan bareng.

   "ayo kita makan biar tambah tenaga " goda mang Karta ke Santo sambil memperlihatkan otot tangannya.

  Mereka makan sambil bercerita, selesai makan Santo sudah gatal kepingin pergi memancing.

 "mas pergi mancing ya? " ucap Santo minta izin.

   "Jangan jauh jauh mancingnya ya, kalau jauh gak ada yang ngawasin. Terus nanti nenek bingung kalau mau manggil buat makan siang " kata ibu Sumi.

  " Iya nek, tenang aja....mas tadi juga sudah di bilangin aki kalau gak boleh jauh jauh" jawab Santo.

 "Ya udah, hati hati dan jangan memancing di tempat yang dalam ya" ibu Sumi memperingatkan.

 Kemudian Santo lanjut pergi memancing, di dekat mang Karta. Hingga sore menjelang , akhirnya mang Karta mengajak istrinya dan Santo pulang.

   "Mas, ayo pulang sudah sore! " seru mang Karta memanggil Santo.

 " iya " jawab Santo sambil berjalan menuju

pondok.

  Mang Karta berniat mengantar istrinya dan Santo menggunakan motor tapi di tolak, karena mereka tau sayuran yang sudah di panen harus di antar ke pasar.

 " Kami jalan kaki aja kan nek!" seru Santo

" aki antar sayur aja ke pasar" lanjutnya.

                *****

   Sedangkan Namira pulang dari pasar langsung membuka warungnya. Dia menyusun mengikuti alurnya aja, selain itu Namira juga mengecek stok yang sudah lama karena takut ada barang yang sudah kadarwarsa.

  Sedang asik menyusun, ada sebuah motor stop di depan warung. Namira melihat keluar warung siapakah yang datang.

   Dia heran kenapa ada pak pos ke tempatnya, karena seingatnya gak ada pesan barang apa pun.

  "Permisi...." ucap pak pos.

  "Iya saya sendiri" jawab Namira.

   "Ada apa ya! " seru Namira.

    "Ini bu Namira ada paket" pak pos menyerahkan amplop besar berwarna coklat.

 Setelah Namira menerima dan mengucapkan terima kasih pak pos pamit pergi.

  " Terima kasih pak" ucap Namira.

  "Iya bu.... mari bu " jawab pak pos, kemudian pergi.

 Namira kemudian melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai. Karena ke asikan berjualan dan bercengkrama dengan beberapa pembeli, dia melupakan dengan paket yang di letakkan di atas meja.

  Hingga malam menjelang dan warung di tutup cepat, pada saat berkumpul menonton tv di ruang keluarga, Namira baru teringat bila ada paket tadi siang.

  Kemudian dia berjalan ke arah warungnya.

  "Mira, mau kemana?" tanya ayahnya.

 " Mau ke warung, ngambil sesuatu" jawab Namira sambil lanjut berjalan.

  Setelah kembali ibunya heran dengan amplop yang di bawa Namira.

  "Itu amplop apa Mir, kok besar ya?" tanyanya heran.

  "Mira juga gak tau bu! ini tadi siang di antar pak pos" jawab Namira sambil memerhatikan amplop.

 Kemudian di lihatnya ada tulisan pengadilan agama.

 "Kayaknya mas Yanto sudah ngurus surat cerai ke pengadilan" gunanya.

 "Dari mana itu Mir?" tanya ayahnya Namira penasaran.

 "Dari pengadilan agama" jawab Namira tegas.

 Kemudian di buka dan di baca isinya, baru dia paham kalau itu adalah panggilan sidang bulan depan di pengadilan agama di tenggarong.

 Santo yang ikut penasaran dia ikut membaca kemudian bertanya.

 " Bu, berarti ibu dan ayah resmi bercerai ya? " tanyanya heran.

 "Iya gak lama lagi, kenapa? " jawab Namira.

  "Gak papa bu" jawab Santo sambil berjalan kembali ke tempat dia duduk tadi.

 Candra yang dari tadi asik menonton menoleh ke Santo kemudian bertanya heran.

 "Kenapa mas?" tanyanya.

 "Itu ibu sama ayah mau meresmikan berpisah" jawab Santo datar.

  "Berarti ayah gak bakal kesini lagi! ayah sudah gak sayang kita ya mas? padahal ayah sama kakak udah lama perginya, kenapa gak pulang pulang?" tanya Candra beruntun.

  "Iya, kenapa dek! " seru Santo.

  "Mas adek kangen sama ayah, pengen di gendong ayah, main bareng lagi kayak kita waktu ke Lamin Etam kan itu terakhir kita sama sama ayah" jawab Candra sambil mata berkaca kaca.

  "Hiks... hiks.. hiks.. "akhirnya tumpah sudah air mata Candra.

  "Loh, kenapa ini cucu Uti nangis?" tanya eyang putri ibunya Namira.

  "Hiks... hiks... hiks.. " yang di tanya masih menangis.

  "Itu Uti adek kangen sama ayah" jawab Santo ketus.

 "Dek ngapain kangen sama orang yang sudah melupakan kita, nanti kita suruh aja ibu cari ayah baru yang sayang sama ibu dan kita semua" lanjutnya enteng.

 "Huaa... huaa...huaa" mendengar kata kata Santo, sang adik menangis kejer.

Melihat Candra menangis di pelukan eyang putrinya, Namira gak tega kemudian dia mendekat.

  " Nanti kalau memang Candra kangen sama ayah, biar nanti ibu suruh mang Karta yang antar pada saat sidang cerai" kata Namira lembut.

  "Loh,kok mang Karta yang antar? Memang kamu bulan depan gak pergi ke sidang Mir?" tanya ayahnya heran.

 " Nggak yah, Mira gak mau sakit hati liat mereka lagi" jawab Namira ke mudian berlalu menuju kamarnya.

Ayah dan ibu hanya bisa menatap kasihan, melihat putri sulung mereka yang nasib pencintanya di tikung anak kandungnya sendiri.

                 *****

Episodes
1 Di Tikung Anak Kandung
2 Bab 2. Awal Mula Kedekatan
3 Bab 3. Hubungan Yang Hambar
4 Bab 4. Cinta Salah Alamat
5 Bab 5. Suara Hati Yuli
6 Bab 6. Hari Yang Melelahkan
7 Bab 7. Suara Yang Meresahkan
8 Bab 8. Terusirnya Yanto dan Yuli
9 Bab 9. Awal Perjuangan Namira Tanpa Sang Putri Dan Suami
10 Bab 10. Godaan Eyang Kakung
11 Bab 11. Bapak Bapak Juga Suka Rumpi
12 Bab 12. Candra Merindukan Sosok Seorang Ayah
13 Bab 13. Pertemuan Yanto dan Candra
14 Bab 14. Ajakan Kerja Sama
15 Bab 15. Awal Kerja Sama
16 Bab 16. Pergi Berdua Pria Menjengkelkan
17 Bab 17. Ini Karma Atau Sudah Suratan Takdir
18 Bab 18. Dua Putra Namira Yang Membanggakan
19 Bab 19. Pras Yang Posesif
20 Bab 20. Kebimbangan Parman Menjalankan Perintah
21 Bab 21. Acara Makan Malam Yang Menegangangkan
22 Bab 22.Dukungan Dari Sang Papa
23 Bab 23. Namira Yang Cuek
24 Bab 24. Pertemuan Dua Sahabat Lama
25 Bab 25. Acara Lamaran Yang Penuh Drama
26 Bab 26. Drama Pingitan
27 Bab 27. Akhirnya sah
28 Bab 28. Wejangan Dari Ibunya Namira
29 Bab 29. Lupa Hari
30 Bab 30.Rayuan Tuan Alex
31 Bab 31. Ke Berangkatan Nyonya Dewi Dan Tuan Alex
32 Bab 32. Rencana Bulan Madu Pras dan Namira
33 Bab 33. Tamu Tak Di Undang
34 Bab 34. Ke Panikan Pras Di Bandara
35 Bab 35. Ke Kecewaan Liliana
36 Bab 36.Obrolan Tuan Alex Dan Putranya
37 Bab 37.
38 Bab 38. Ke Datangan Prita
39 Bab. 39 Ke Pulangan Pasangan Lebai
40 Bab 40. Gara Gara Seblak
41 Bab 41. Rindunya Yuli Terhadap Ibu Kandungnya
42 Bab 42. Santo Setuju Ikut Menemui Sang Ayah
43 Bab 43. Santo Yang Baik Hati
44 Bab 44. KFC Ala Kampung
45 Bab 44. Kemarahan Candra
46 Bab 45. Nasehat Bu Sumi Buat Santo
47 Bab 47. Pras Terlambat Pulang
48 Bab 48. Ke Jailan Tuan Gunawan
49 Bab 49. Undangan Reuni
50 Bab 50. Sudah Memiliki Cucu
51 Bab 51. Kecurigaan Santo
52 Bab 52. Gak Ada Gunanya
53 Bab 53. Papa Yang Jail
54 Bab 54. Paramita Bangun Dari Tidur Panjangnya
55 Bab 55. Dua Tamu Tuan Alex
56 Bab 56. Kebimbangn tuan Alex
57 Bab 57. Mesin Pencetak Anak
58 Bab 58. Minta Bantuan
59 Bab 59. Penghuni Yang Unik
60 Pengumuman
61 Bab 61. Kedatangan Liliana
62 Bab 62. Gosip Di Pagi Hari
63 Bab 63. Di Potong Di Jadikan Perkedel
64 Bab 64. Pelan Pelan Tapi Pasti
65 Bab 65. Panggilnya Abang Dong
66 Bab 66. Siapa Ya Bu Tamunya.
67 Bab 67. Minta Maaf
68 Bab 68. Trio A
69 Bab 69. Drama Di Depan Rumah
70 Bab 70
71 Bab 71. Acara Aqiqah Si Kembar
72 Bab 72 Drama Perpisahan
73 Bab 73. Isi Paket Milik Lia
74 Bab 74. Adik Mbak Yang Terbaik
75 Bab 75. Awal Ke Dekatan
76 Bab 76. Obrolan Antara Kakak Beradik
77 Bab 77. Pertemuan Yanto dan Mery
78 Bab 78. Ibu Kerja Di Mana?
79 Bab 79. Mengawasi
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Di Tikung Anak Kandung
2
Bab 2. Awal Mula Kedekatan
3
Bab 3. Hubungan Yang Hambar
4
Bab 4. Cinta Salah Alamat
5
Bab 5. Suara Hati Yuli
6
Bab 6. Hari Yang Melelahkan
7
Bab 7. Suara Yang Meresahkan
8
Bab 8. Terusirnya Yanto dan Yuli
9
Bab 9. Awal Perjuangan Namira Tanpa Sang Putri Dan Suami
10
Bab 10. Godaan Eyang Kakung
11
Bab 11. Bapak Bapak Juga Suka Rumpi
12
Bab 12. Candra Merindukan Sosok Seorang Ayah
13
Bab 13. Pertemuan Yanto dan Candra
14
Bab 14. Ajakan Kerja Sama
15
Bab 15. Awal Kerja Sama
16
Bab 16. Pergi Berdua Pria Menjengkelkan
17
Bab 17. Ini Karma Atau Sudah Suratan Takdir
18
Bab 18. Dua Putra Namira Yang Membanggakan
19
Bab 19. Pras Yang Posesif
20
Bab 20. Kebimbangan Parman Menjalankan Perintah
21
Bab 21. Acara Makan Malam Yang Menegangangkan
22
Bab 22.Dukungan Dari Sang Papa
23
Bab 23. Namira Yang Cuek
24
Bab 24. Pertemuan Dua Sahabat Lama
25
Bab 25. Acara Lamaran Yang Penuh Drama
26
Bab 26. Drama Pingitan
27
Bab 27. Akhirnya sah
28
Bab 28. Wejangan Dari Ibunya Namira
29
Bab 29. Lupa Hari
30
Bab 30.Rayuan Tuan Alex
31
Bab 31. Ke Berangkatan Nyonya Dewi Dan Tuan Alex
32
Bab 32. Rencana Bulan Madu Pras dan Namira
33
Bab 33. Tamu Tak Di Undang
34
Bab 34. Ke Panikan Pras Di Bandara
35
Bab 35. Ke Kecewaan Liliana
36
Bab 36.Obrolan Tuan Alex Dan Putranya
37
Bab 37.
38
Bab 38. Ke Datangan Prita
39
Bab. 39 Ke Pulangan Pasangan Lebai
40
Bab 40. Gara Gara Seblak
41
Bab 41. Rindunya Yuli Terhadap Ibu Kandungnya
42
Bab 42. Santo Setuju Ikut Menemui Sang Ayah
43
Bab 43. Santo Yang Baik Hati
44
Bab 44. KFC Ala Kampung
45
Bab 44. Kemarahan Candra
46
Bab 45. Nasehat Bu Sumi Buat Santo
47
Bab 47. Pras Terlambat Pulang
48
Bab 48. Ke Jailan Tuan Gunawan
49
Bab 49. Undangan Reuni
50
Bab 50. Sudah Memiliki Cucu
51
Bab 51. Kecurigaan Santo
52
Bab 52. Gak Ada Gunanya
53
Bab 53. Papa Yang Jail
54
Bab 54. Paramita Bangun Dari Tidur Panjangnya
55
Bab 55. Dua Tamu Tuan Alex
56
Bab 56. Kebimbangn tuan Alex
57
Bab 57. Mesin Pencetak Anak
58
Bab 58. Minta Bantuan
59
Bab 59. Penghuni Yang Unik
60
Pengumuman
61
Bab 61. Kedatangan Liliana
62
Bab 62. Gosip Di Pagi Hari
63
Bab 63. Di Potong Di Jadikan Perkedel
64
Bab 64. Pelan Pelan Tapi Pasti
65
Bab 65. Panggilnya Abang Dong
66
Bab 66. Siapa Ya Bu Tamunya.
67
Bab 67. Minta Maaf
68
Bab 68. Trio A
69
Bab 69. Drama Di Depan Rumah
70
Bab 70
71
Bab 71. Acara Aqiqah Si Kembar
72
Bab 72 Drama Perpisahan
73
Bab 73. Isi Paket Milik Lia
74
Bab 74. Adik Mbak Yang Terbaik
75
Bab 75. Awal Ke Dekatan
76
Bab 76. Obrolan Antara Kakak Beradik
77
Bab 77. Pertemuan Yanto dan Mery
78
Bab 78. Ibu Kerja Di Mana?
79
Bab 79. Mengawasi
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!