Bab 7. Suara Yang Meresahkan

   Hari ini seperti biasa Namira setiap subuh berangkat kepasar, sedangkan Yuli masih mengalami mual setiap pagi. Yanto setelah mengantarkan Namira kembali pulang dia akan mengantar Yuli ke bidan yang ada di kecamatan sebelah,agar tidak ada warga kampung yang tau.

   "Sayang bangun, ayo kita ke bidan Nira yang ada di kecamatan SamBar. Supaya gak ada yang curiga" kata Yanto membangunkan Yuli.

  "Tapi yah, Yuli lemas kalau bangun pusing. Yuli takut kalau ibu tau hiksss... hikss.. hikss." Yuli menangis sampai terisak.

  "Sudah kita jalanin aja ya kita hadapi bersama, jangan nangis kasian dedek bayi kalau bundanya nangis" kata Yanto sambil mengelus kepala Yuli kemudian mengecup kening gadisnya sayang.

    "Ayo mumpung masih pagi, biar cepat selesai takut kalau kesiangan ayah gak sempat ke kebun petikkan lombok dan sayuran buat ibu bawa ke pasar besok"

lanjut Yanto memberi tahu Yuli agar cepat bersiap.

     Kemudian mereka pergi menaiki sepeda motor pergi ke bidan Nira. Setelah sampai mereka langsung di persilahkan masuk.

  "Selamat pagi pak,mbak...silahkan duduk," bidan Nira mempersilahkan "apa keluhan yang di rasakan saat ini? "tanya ibu bidan.

  "Begini bu ini istri saya hamil muda, dia muntah muntah terus setiap pagi" jawab Yanto memberitahu.

   "Sudah berapa lama bunda mengalami mual muntah" tanya bu bidan lagi.

  "Sudah satu minggu bu" jawab Yuli. Kemudian bu bidan menanyakan data diri buat mengisi buku pink. Setelah itu Yuli di persilahkan naik ke ranjang yang ada.

   " Silahkan rebahan di bed ya tolong bajunya di angkat sedikit" perintahnya, kemudian di perut Yuli di beri gel buat memudahkan alat merekam detak jantung.

"dug..dug.. dug" suara detak yang terdengar ( maaf gak bisa Niruin suara detak jantung janin 🙏) .

"Ini suara jantung janin bapak ya, janinnya sehat usia kandungan prediksi saya usia satu bulan kalau mau pasti bisa cek USG di rumah sakit " kata bidan Nira, setelah itu menulis resep vitamin dan obat buat anti mual.

"Bunda ini ada vitamin dan obat anti mual, nanti di minum ya" kata bidan Nira "dan jangan angkat yang berat berat dulu" lanjut bidan Nira.

"Baik bu" jawab Yuli.

"Ini buku pink di bawa setiap periksa hamil di manapun, dan di periksa setiap bulan ya bun kandungannya " kata bidan Nira lagi.

Setelah itu Yanto dan Yuli pamit pulang. "Terima kasih bu" ucap Yanto dan Yuli.

Kemudian mereka menyerahkan resep ke apotik, setelah dapat obatnya Yanto membawa Yuli pulang karena Yuli sudah merasa lelah.

Tiba di rumah Yuli langsung masuk kamar, Yanto setelah menutup pintu masuk ke dapur dia bermaksud membuatkan teh hangat buat Yuli.

"Yul, ini minum teh hangat dulu terus makan biar sedikit ya" rayu Yanto agar Yuli mau makan.

"Yah, Yuli minum aja ya" kata Yuli memelas. "Harus makan sayang, kalau gak makan kasian dede bayinya!" seru Yanto.

"Ayah suapin ya?" tanya Yanto.

Di jawab anggukan antusias oleh Yuli, selesai makan Yanto meletakan piring bekas makan. Kemudian Yanto kembali ke kamar dan berbaring di samping Yuli dan memeluknya.

\*\*\*\*

Jam dua siang Namira pulang karena kepikiran dengan ke adaan Yuli, saat sampai Namira di rumah dia heran ada motor suaminya. "Apa mas Yanto gak ke kebun ya kok motornya ada di rumah, atau motornya mogok dia ke kebun jalan kaki" batin Namira.

Tiba dia di depan pintu rumah Namira mendengar suara yang meresahkan hatinya, namun dia berusaha berpikir positif.

Namira masuk rumah dengan perlahan, agar dapat mengetahui siapakah yang membuat suara desahan yang mengganggu hati dan pikirannya.

Tiba di depan kamar Yuli, suara itu semakin yaring "ahh... ahh..ahh... emh" Namira langsung membuka pintu kamar Yuli.

Namira terkejut dengan apa yang dia lihat, suami yang sangat dia sayang dan dia cintai berada di atas anak gadisnya. Mereka dalam ke adaan polos tanpa sehelai benang pun, "apa ya..ya..yang ka.. kalian lakukan" teriak Namira histeris.

"deg.."

Sedangkan Yanto dan Yuli yang terkejut dengan kehadiran Namira langsung buru buru memakai pakainnya. "hiikss... hiikss... hiikss kalian jahat telah mengkhianati kepercayaanku, kalian keterlaluan" jerit Namira dalam tangis sambil menatap tajam mereka.

Sedangkan Yanto berusaha mendekati Namira, dengan maksud menenangkannya. Tapi Namira menepis tangan Yanto sambil bergerak mundur " dek ini bisa kita bicarakan baik baik" ucap Yanto berusaha menenangkan. "apa yang kamu bilang? bagianmana yang bisa di bicarakan baik baik? " bentak Namira.

Sedangkan Yuli hanya bisa menangis dan duduk di ranjangnya,

"Hiikss...hiikss... hiikss ...hiikss " Yuli menangis sambil meratapi nasibnya "maaf bu, Yuli memang salah su... sudah menikung suami ibu!" ratap Yuli.

"Sudah berapa lama kalian berhubungan? Sejak kapan! waktu kalian melakukan, apa tidak ingat dengan diriku pada Santo dan Candra"cecar Namira.

" Dek maaf ini semua salahnya mas yang tidak kuat iman, karena kebiasaan Yuli yang perhatian ke mas" kata Yanto.

"Apa dengan kata maaf bisa kembalikan ke adaan seperti semula" teriak Namira " bila iya, seandainya bisa aku gak mau Yuli jadi anak kandungku hiikss... hiikss... hikss" jerit Namira semakin histeris.Sedangkan Yanto terkejut mendengar kata Namira, dan di atas ranjang Yuli semakin menangis histeris pada saat ibu nya seperti membencinya.

"Sekarang apa mau mu mas... apa yang akan mas lakukan sekarang" tanya Namira setelah agak tenang, "mas mau kalian tetap seperti biasanya ,anggap tak pernah kamu melihat apapun ya dek" ucap Yanto.

"Gila kamu mas, aku gak bisa... aku mau kita cerai kamu bawa Yuli pergi ke tempat yang jauh ,aku gak mau kenal kalian lagi!" seru Namira.

" Dek, apa tidak bisa dibicarakan baik baik? " tanya Yanto " kasian Yuli dek, dia lagi hamil muda, masih rentan apalagi Yuli masih mabuk parah" ucap Yanto.

"Gak bisa aku gak mau liat muka kalian lagi,...talak aku sekarang juga mas... titik... tidak ada tawar menawar lagi" pinta Namira lagi.

"Dek,mas mohon...jangan seperti ini" ucap Yanto sambil berusaha memeluk Namira. " Bila mas tidak mau membawa anak sial itu pergi, mas akan lihat aku sudah tak bernyawa.... itukan yang mas mau!" seru Namira lagi.

" Ibu maafkan Yuli... hiikss... hiikss " pinta Yuli lagi. " Apa dengan kata maaf gelas yang sudah pecah bisa utuh kembali" tanya Namira sambilv

" Sekarang Kemas seluruh pakaian kalian ,aku gak mau ada barang kalian di tinggal di sini" cecar Namira. Kemudian berlalu masuk kamar sambil menangis"

Terpopuler

Comments

Tít láo

Tít láo

Asik banget bisa nemuin karya yang apik seperti ini.

2023-12-01

2

lihat semua
Episodes
1 Di Tikung Anak Kandung
2 Bab 2. Awal Mula Kedekatan
3 Bab 3. Hubungan Yang Hambar
4 Bab 4. Cinta Salah Alamat
5 Bab 5. Suara Hati Yuli
6 Bab 6. Hari Yang Melelahkan
7 Bab 7. Suara Yang Meresahkan
8 Bab 8. Terusirnya Yanto dan Yuli
9 Bab 9. Awal Perjuangan Namira Tanpa Sang Putri Dan Suami
10 Bab 10. Godaan Eyang Kakung
11 Bab 11. Bapak Bapak Juga Suka Rumpi
12 Bab 12. Candra Merindukan Sosok Seorang Ayah
13 Bab 13. Pertemuan Yanto dan Candra
14 Bab 14. Ajakan Kerja Sama
15 Bab 15. Awal Kerja Sama
16 Bab 16. Pergi Berdua Pria Menjengkelkan
17 Bab 17. Ini Karma Atau Sudah Suratan Takdir
18 Bab 18. Dua Putra Namira Yang Membanggakan
19 Bab 19. Pras Yang Posesif
20 Bab 20. Kebimbangan Parman Menjalankan Perintah
21 Bab 21. Acara Makan Malam Yang Menegangangkan
22 Bab 22.Dukungan Dari Sang Papa
23 Bab 23. Namira Yang Cuek
24 Bab 24. Pertemuan Dua Sahabat Lama
25 Bab 25. Acara Lamaran Yang Penuh Drama
26 Bab 26. Drama Pingitan
27 Bab 27. Akhirnya sah
28 Bab 28. Wejangan Dari Ibunya Namira
29 Bab 29. Lupa Hari
30 Bab 30.Rayuan Tuan Alex
31 Bab 31. Ke Berangkatan Nyonya Dewi Dan Tuan Alex
32 Bab 32. Rencana Bulan Madu Pras dan Namira
33 Bab 33. Tamu Tak Di Undang
34 Bab 34. Ke Panikan Pras Di Bandara
35 Bab 35. Ke Kecewaan Liliana
36 Bab 36.Obrolan Tuan Alex Dan Putranya
37 Bab 37.
38 Bab 38. Ke Datangan Prita
39 Bab. 39 Ke Pulangan Pasangan Lebai
40 Bab 40. Gara Gara Seblak
41 Bab 41. Rindunya Yuli Terhadap Ibu Kandungnya
42 Bab 42. Santo Setuju Ikut Menemui Sang Ayah
43 Bab 43. Santo Yang Baik Hati
44 Bab 44. KFC Ala Kampung
45 Bab 44. Kemarahan Candra
46 Bab 45. Nasehat Bu Sumi Buat Santo
47 Bab 47. Pras Terlambat Pulang
48 Bab 48. Ke Jailan Tuan Gunawan
49 Bab 49. Undangan Reuni
50 Bab 50. Sudah Memiliki Cucu
51 Bab 51. Kecurigaan Santo
52 Bab 52. Gak Ada Gunanya
53 Bab 53. Papa Yang Jail
54 Bab 54. Paramita Bangun Dari Tidur Panjangnya
55 Bab 55. Dua Tamu Tuan Alex
56 Bab 56. Kebimbangn tuan Alex
57 Bab 57. Mesin Pencetak Anak
58 Bab 58. Minta Bantuan
59 Bab 59. Penghuni Yang Unik
60 Pengumuman
61 Bab 61. Kedatangan Liliana
62 Bab 62. Gosip Di Pagi Hari
63 Bab 63. Di Potong Di Jadikan Perkedel
64 Bab 64. Pelan Pelan Tapi Pasti
65 Bab 65. Panggilnya Abang Dong
66 Bab 66. Siapa Ya Bu Tamunya.
67 Bab 67. Minta Maaf
68 Bab 68. Trio A
69 Bab 69. Drama Di Depan Rumah
70 Bab 70
71 Bab 71. Acara Aqiqah Si Kembar
72 Bab 72 Drama Perpisahan
73 Bab 73. Isi Paket Milik Lia
74 Bab 74. Adik Mbak Yang Terbaik
75 Bab 75. Awal Ke Dekatan
76 Bab 76. Obrolan Antara Kakak Beradik
77 Bab 77. Pertemuan Yanto dan Mery
78 Bab 78. Ibu Kerja Di Mana?
79 Bab 79. Mengawasi
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Di Tikung Anak Kandung
2
Bab 2. Awal Mula Kedekatan
3
Bab 3. Hubungan Yang Hambar
4
Bab 4. Cinta Salah Alamat
5
Bab 5. Suara Hati Yuli
6
Bab 6. Hari Yang Melelahkan
7
Bab 7. Suara Yang Meresahkan
8
Bab 8. Terusirnya Yanto dan Yuli
9
Bab 9. Awal Perjuangan Namira Tanpa Sang Putri Dan Suami
10
Bab 10. Godaan Eyang Kakung
11
Bab 11. Bapak Bapak Juga Suka Rumpi
12
Bab 12. Candra Merindukan Sosok Seorang Ayah
13
Bab 13. Pertemuan Yanto dan Candra
14
Bab 14. Ajakan Kerja Sama
15
Bab 15. Awal Kerja Sama
16
Bab 16. Pergi Berdua Pria Menjengkelkan
17
Bab 17. Ini Karma Atau Sudah Suratan Takdir
18
Bab 18. Dua Putra Namira Yang Membanggakan
19
Bab 19. Pras Yang Posesif
20
Bab 20. Kebimbangan Parman Menjalankan Perintah
21
Bab 21. Acara Makan Malam Yang Menegangangkan
22
Bab 22.Dukungan Dari Sang Papa
23
Bab 23. Namira Yang Cuek
24
Bab 24. Pertemuan Dua Sahabat Lama
25
Bab 25. Acara Lamaran Yang Penuh Drama
26
Bab 26. Drama Pingitan
27
Bab 27. Akhirnya sah
28
Bab 28. Wejangan Dari Ibunya Namira
29
Bab 29. Lupa Hari
30
Bab 30.Rayuan Tuan Alex
31
Bab 31. Ke Berangkatan Nyonya Dewi Dan Tuan Alex
32
Bab 32. Rencana Bulan Madu Pras dan Namira
33
Bab 33. Tamu Tak Di Undang
34
Bab 34. Ke Panikan Pras Di Bandara
35
Bab 35. Ke Kecewaan Liliana
36
Bab 36.Obrolan Tuan Alex Dan Putranya
37
Bab 37.
38
Bab 38. Ke Datangan Prita
39
Bab. 39 Ke Pulangan Pasangan Lebai
40
Bab 40. Gara Gara Seblak
41
Bab 41. Rindunya Yuli Terhadap Ibu Kandungnya
42
Bab 42. Santo Setuju Ikut Menemui Sang Ayah
43
Bab 43. Santo Yang Baik Hati
44
Bab 44. KFC Ala Kampung
45
Bab 44. Kemarahan Candra
46
Bab 45. Nasehat Bu Sumi Buat Santo
47
Bab 47. Pras Terlambat Pulang
48
Bab 48. Ke Jailan Tuan Gunawan
49
Bab 49. Undangan Reuni
50
Bab 50. Sudah Memiliki Cucu
51
Bab 51. Kecurigaan Santo
52
Bab 52. Gak Ada Gunanya
53
Bab 53. Papa Yang Jail
54
Bab 54. Paramita Bangun Dari Tidur Panjangnya
55
Bab 55. Dua Tamu Tuan Alex
56
Bab 56. Kebimbangn tuan Alex
57
Bab 57. Mesin Pencetak Anak
58
Bab 58. Minta Bantuan
59
Bab 59. Penghuni Yang Unik
60
Pengumuman
61
Bab 61. Kedatangan Liliana
62
Bab 62. Gosip Di Pagi Hari
63
Bab 63. Di Potong Di Jadikan Perkedel
64
Bab 64. Pelan Pelan Tapi Pasti
65
Bab 65. Panggilnya Abang Dong
66
Bab 66. Siapa Ya Bu Tamunya.
67
Bab 67. Minta Maaf
68
Bab 68. Trio A
69
Bab 69. Drama Di Depan Rumah
70
Bab 70
71
Bab 71. Acara Aqiqah Si Kembar
72
Bab 72 Drama Perpisahan
73
Bab 73. Isi Paket Milik Lia
74
Bab 74. Adik Mbak Yang Terbaik
75
Bab 75. Awal Ke Dekatan
76
Bab 76. Obrolan Antara Kakak Beradik
77
Bab 77. Pertemuan Yanto dan Mery
78
Bab 78. Ibu Kerja Di Mana?
79
Bab 79. Mengawasi
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!