Hari ini seperti biasa Namira setiap subuh berangkat kepasar, sedangkan Yuli masih mengalami mual setiap pagi. Yanto setelah mengantarkan Namira kembali pulang dia akan mengantar Yuli ke bidan yang ada di kecamatan sebelah,agar tidak ada warga kampung yang tau.
"Sayang bangun, ayo kita ke bidan Nira yang ada di kecamatan SamBar. Supaya gak ada yang curiga" kata Yanto membangunkan Yuli.
"Tapi yah, Yuli lemas kalau bangun pusing. Yuli takut kalau ibu tau hiksss... hikss.. hikss." Yuli menangis sampai terisak.
"Sudah kita jalanin aja ya kita hadapi bersama, jangan nangis kasian dedek bayi kalau bundanya nangis" kata Yanto sambil mengelus kepala Yuli kemudian mengecup kening gadisnya sayang.
"Ayo mumpung masih pagi, biar cepat selesai takut kalau kesiangan ayah gak sempat ke kebun petikkan lombok dan sayuran buat ibu bawa ke pasar besok"
lanjut Yanto memberi tahu Yuli agar cepat bersiap.
Kemudian mereka pergi menaiki sepeda motor pergi ke bidan Nira. Setelah sampai mereka langsung di persilahkan masuk.
"Selamat pagi pak,mbak...silahkan duduk," bidan Nira mempersilahkan "apa keluhan yang di rasakan saat ini? "tanya ibu bidan.
"Begini bu ini istri saya hamil muda, dia muntah muntah terus setiap pagi" jawab Yanto memberitahu.
"Sudah berapa lama bunda mengalami mual muntah" tanya bu bidan lagi.
"Sudah satu minggu bu" jawab Yuli. Kemudian bu bidan menanyakan data diri buat mengisi buku pink. Setelah itu Yuli di persilahkan naik ke ranjang yang ada.
" Silahkan rebahan di bed ya tolong bajunya di angkat sedikit" perintahnya, kemudian di perut Yuli di beri gel buat memudahkan alat merekam detak jantung.
"dug..dug.. dug" suara detak yang terdengar ( maaf gak bisa Niruin suara detak jantung janin 🙏) .
"Ini suara jantung janin bapak ya, janinnya sehat usia kandungan prediksi saya usia satu bulan kalau mau pasti bisa cek USG di rumah sakit " kata bidan Nira, setelah itu menulis resep vitamin dan obat buat anti mual.
"Bunda ini ada vitamin dan obat anti mual, nanti di minum ya" kata bidan Nira "dan jangan angkat yang berat berat dulu" lanjut bidan Nira.
"Baik bu" jawab Yuli.
"Ini buku pink di bawa setiap periksa hamil di manapun, dan di periksa setiap bulan ya bun kandungannya " kata bidan Nira lagi.
Setelah itu Yanto dan Yuli pamit pulang. "Terima kasih bu" ucap Yanto dan Yuli.
Kemudian mereka menyerahkan resep ke apotik, setelah dapat obatnya Yanto membawa Yuli pulang karena Yuli sudah merasa lelah.
Tiba di rumah Yuli langsung masuk kamar, Yanto setelah menutup pintu masuk ke dapur dia bermaksud membuatkan teh hangat buat Yuli.
"Yul, ini minum teh hangat dulu terus makan biar sedikit ya" rayu Yanto agar Yuli mau makan.
"Yah, Yuli minum aja ya" kata Yuli memelas. "Harus makan sayang, kalau gak makan kasian dede bayinya!" seru Yanto.
"Ayah suapin ya?" tanya Yanto.
Di jawab anggukan antusias oleh Yuli, selesai makan Yanto meletakan piring bekas makan. Kemudian Yanto kembali ke kamar dan berbaring di samping Yuli dan memeluknya.
\*\*\*\*
Jam dua siang Namira pulang karena kepikiran dengan ke adaan Yuli, saat sampai Namira di rumah dia heran ada motor suaminya. "Apa mas Yanto gak ke kebun ya kok motornya ada di rumah, atau motornya mogok dia ke kebun jalan kaki" batin Namira.
Tiba dia di depan pintu rumah Namira mendengar suara yang meresahkan hatinya, namun dia berusaha berpikir positif.
Namira masuk rumah dengan perlahan, agar dapat mengetahui siapakah yang membuat suara desahan yang mengganggu hati dan pikirannya.
Tiba di depan kamar Yuli, suara itu semakin yaring "ahh... ahh..ahh... emh" Namira langsung membuka pintu kamar Yuli.
Namira terkejut dengan apa yang dia lihat, suami yang sangat dia sayang dan dia cintai berada di atas anak gadisnya. Mereka dalam ke adaan polos tanpa sehelai benang pun, "apa ya..ya..yang ka.. kalian lakukan" teriak Namira histeris.
"deg.."
Sedangkan Yanto dan Yuli yang terkejut dengan kehadiran Namira langsung buru buru memakai pakainnya. "hiikss... hiikss... hiikss kalian jahat telah mengkhianati kepercayaanku, kalian keterlaluan" jerit Namira dalam tangis sambil menatap tajam mereka.
Sedangkan Yanto berusaha mendekati Namira, dengan maksud menenangkannya. Tapi Namira menepis tangan Yanto sambil bergerak mundur " dek ini bisa kita bicarakan baik baik" ucap Yanto berusaha menenangkan. "apa yang kamu bilang? bagianmana yang bisa di bicarakan baik baik? " bentak Namira.
Sedangkan Yuli hanya bisa menangis dan duduk di ranjangnya,
"Hiikss...hiikss... hiikss ...hiikss " Yuli menangis sambil meratapi nasibnya "maaf bu, Yuli memang salah su... sudah menikung suami ibu!" ratap Yuli.
"Sudah berapa lama kalian berhubungan? Sejak kapan! waktu kalian melakukan, apa tidak ingat dengan diriku pada Santo dan Candra"cecar Namira.
" Dek maaf ini semua salahnya mas yang tidak kuat iman, karena kebiasaan Yuli yang perhatian ke mas" kata Yanto.
"Apa dengan kata maaf bisa kembalikan ke adaan seperti semula" teriak Namira " bila iya, seandainya bisa aku gak mau Yuli jadi anak kandungku hiikss... hiikss... hikss" jerit Namira semakin histeris.Sedangkan Yanto terkejut mendengar kata Namira, dan di atas ranjang Yuli semakin menangis histeris pada saat ibu nya seperti membencinya.
"Sekarang apa mau mu mas... apa yang akan mas lakukan sekarang" tanya Namira setelah agak tenang, "mas mau kalian tetap seperti biasanya ,anggap tak pernah kamu melihat apapun ya dek" ucap Yanto.
"Gila kamu mas, aku gak bisa... aku mau kita cerai kamu bawa Yuli pergi ke tempat yang jauh ,aku gak mau kenal kalian lagi!" seru Namira.
" Dek, apa tidak bisa dibicarakan baik baik? " tanya Yanto " kasian Yuli dek, dia lagi hamil muda, masih rentan apalagi Yuli masih mabuk parah" ucap Yanto.
"Gak bisa aku gak mau liat muka kalian lagi,...talak aku sekarang juga mas... titik... tidak ada tawar menawar lagi" pinta Namira lagi.
"Dek,mas mohon...jangan seperti ini" ucap Yanto sambil berusaha memeluk Namira. " Bila mas tidak mau membawa anak sial itu pergi, mas akan lihat aku sudah tak bernyawa.... itukan yang mas mau!" seru Namira lagi.
" Ibu maafkan Yuli... hiikss... hiikss " pinta Yuli lagi. " Apa dengan kata maaf gelas yang sudah pecah bisa utuh kembali" tanya Namira sambilv
" Sekarang Kemas seluruh pakaian kalian ,aku gak mau ada barang kalian di tinggal di sini" cecar Namira. Kemudian berlalu masuk kamar sambil menangis"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Tít láo
Asik banget bisa nemuin karya yang apik seperti ini.
2023-12-01
2