Namira hari ini akan mengajak keluarganya ke wisata yang ada di kecamatan sebelah. Dia menyewa angkot buat mereka berangkat ke Lamin Etam tempat wisata yang mereka tuju "aku duduk di depan ya sama eyang kakung" ucap Candra ke Santo " abang juga mau di depan" balas Santo gak mau kalah.
"Begini aja kalian berdua duduk berdua di depan jadi adilkan" kata eyang putri melerai "emang boleh kami berdua duduk di depan eyang?" tanya Santo "tentu saja boleh kalau gak percaya tanya sama pak supir" jawab eyang kakung memberitahu.
"om kami berdua bolehkan duduk di depan" tanya Santo ke pak supir. "Tentu aja boleh kalau duduknya di samping saya, yang gak boleh kalau duduk di depan saya loh le" jawab pak supir yang bernama sugi sambil bercanda. "haa...haa ....haa om bisa aja" Candra tergelak karena mendengar kelakar pak sugi.
Setelah mereka semua sudah menaiki angkot, pak sugi langsung menjalankan mobilnya.
*****
Setelah perjalanan yang mereka tempuh selama 40 menit rombongan Namira sampai. terlihat wajah wajah gembira neraka tampilkan.
"Bu kita sewa tempat atau gelar tikar yang kita bawa " tanya Yuli ke ibunya.
"kayaknya enak sewa tempat aja apalagi yang ada di dekat banyak permainannya pasti adikmu senang" jawab Namira menjelaskan.
"Mas siapa yang akan pergi sewa tempat mas atau aku" tanya Namira ke Yanto.
"Mas aja dek, kamu tunggu di sini aja sama yang lain" jawab Yanto menyuruh Namira menunggu. Setelah Yanto pergi Namira mengajak keluarganya duduk di bangku yang ada di taman.
"Dek ayo,mas sudah dapat tempat yang di ujung sana di dekat kafe itu" ujar Yanto "soalnya tinggal itu aja yang kosong dekat permainan" lanjutnya.
"Iya gak papa mas yang penting tempatnya bersihkan!" seru Namira "bersih kok tadi sudah di bersihkan sama petugasnya" jawab Yanto kemudian mengangkat barang barang buat mereka piknik yang sudah di bawa dari rumah.
"Wahh... tempatnya bagus banyak mainannya, Santo mau main ayunan boleh ya bu" Santo bertanya ke ibunya "boleh tapi hati hati jangan terlalu tinggi kalau naik ya" seru Namira mengingatkan.
Hari ini keluarga Namira sangat bahagia mereka mengabadikan lewat ponsel. Anak anak mencoba wahana yang ada, sedangkan Namira,Yanto dan Yuli mereka memilih memberi makan ikan bawal dan gurami.
Setelah anak anak puas bermain mereka pulang dengan hati gembira, anak anak di mobil tertidur.
"Sepertinya mereka kecapekkan itu bu" kata Yuli sambil menunjuk ke arah kedua adiknya.
"Iya bener hari ini memang hari yang melelahkan tapi sepertinya mereka sangat bahagia" ucap Namira "Yul kapan kamu ujian sekolah?" tanya Namira "
"Dua bulan lagi bu " jawab Yuli.
"Memang kamu mau melanjutkan di mana?" tanya Namira lagi.
" sepertinya Yuli mau cari kerja aja bu!" seru Yuli. " kalau ibu mengijinkan, Yuli mau kerja di balikpapan " lanjut Yuli memberitahu ibunya di mana tujuan yang akan dia tuju.
"Kalau itu mau mu ibu hanya bisa mendukung aja" jawab Namira. Di dalam perjalanan mereka bercerita banyak hal hingga sampai rumah, setelah membersihkan diri mereka pergi tidur.
\*\*\*\*\*
Ke esokan harinya mereka kembali ke rutinitas biasanya, tapi tidak dengan Namira, dia hari ini berencana ikut suaminya ke kebun .
Pada saat Namira lagi memasak di dapur buat bekal kekebun, Yuli ke dapur dan heran melihat ada ibunya di dapur.
"Tumben ibu jam segini masih di rumah " tanya Yuli yang heran ibunya masih di rumah.
" iya Yul, ibu mau ke kebun bantuin ayah menanam sawi" jawab Namira "Sarapan dulu sebelum berangkat" lanjut Namira .
Pada saat Yuli sarapan,Yanto baru masuk rumah kemudian ikut gabung sarapan. Baru juga Yanto duduk, dia melihat Yuli seperti mau muntah.
"hem...huek.. huek" Yuli menutup mulutnya kemudian lari menuju ke kamar mandi di sana dia memuntahkan semua makanannya.
"Kenapa Yul, kamu sakit" tanya Namira yang heran melihat Yuli muntah muntah.
"Yuli gak tau bu, Yuli nyium bau sayur perut rasa di remas remas" jawab Yuli.
"Kalau gitu izin aja gak sekolah nanti ibu antar ke puskesmas ya" kata Namira.
"Gak usah ke puskesmas bu, nanti juga kalau abis minum obat lambung juga baikan biasanya juga gitu kok" jawab Yuli kemudian.
"Kamu sering muntah kayak gini? sudah berapa lama! " tanya Namira memburu.
"Kok kayak orang hamil muda aja kamu Yul, kamu gak melakukan yang aneh aneh kan!" lanjut Namira.
"Dek jangan mikir yang aneh aneh, kan Yuli sering telat makan jadi lambungnya kaget pas di isi makanan" Yanto menegur Namira agar berpikiran positif.
Padahal dalam hati Yanto sudah gelisah takut bila yang di pikirkan Namira menjadi kenyataan. Karena dia ingat Yuli dua hari yang lalu sempat mengatakan telat datang bulan.
"Aku harus beli tespek ke apotik buat memastikannya" batin Yanto.
"Yul kamu istirahat dikamar aja,gak usah sekolah nanti ayah belikan obat di apotik ya " kata Yanto menyuruh Yuli istirahat kemudian bersiap ke apotik.
"Dek, mas ke apotik dulu sebentar membelikan obat untuk Yuli. Kamu siapkan aja bekal buat kita ke kebun, dari apotik kita langsung ke kebun" ucap Yanto ke Namira. "iya mas hati hati di jalan" jawab Namira.
\*\*\*\*
Yanto ke apotik membeli obat pereda mual dan alat tespek. Tidak lupa juga membeli obat antasida done buat asam lambung dan vitamin agar Namira tidak curiga.
Setelah sampai rumah di lihat Namira di dapur sedang cuci piring, lalu Yanto buru buru masuk kamar Yuli.
"Yul, nanti kalau sudah gak ada ibu di rumah kamu tes ya....ini ayah sudah belikan sama ini obat pereda mual di minum setiap sebelum makan ya" kata Yanto sambil matanya melirik ke pintu takut tiba tiba Namira muncul. "Kamu gak usah menyusul ke kebun di rumah aja istirahat " lanjut Yanto sambil berlalu keluar.
Sedangkan Yuli yang di tinggal sendiri kepikiran bagaimana nasibnya bila dia beneran hamil.
"Kalau aku beneran hamil kayak mana! aku harus apa! " gumam Yuli lirih.
Setelah di dengar ayah dan ibunya pergi Yuli pergi ke kamar mandi menampung air seninya ke wadah kemudian dia celupkan alat tespek. Dengan harap harap cemas Yuli menunggu hasilnya, sudah sepuluh menit tapi Yuli masih belum berani melihat hasilnya.
Karena penasaran Yuli akhirnya memberanikan diri melihat hasil dari tespek, di lihat garis merah ada dua yang berarti positif.
Yuli terduduk sambil menangis terisak isak, memikirkan nasibnya yang baru mau berumur 18 tahun tapi sudah hamil apa kata ibu dan eyangnya, apa yang harus di bilang ke ibunya.
\*\*\*\*\*
Bagaimanakah nasib hubungan Yuli dan Yanto? Dan sikap apakah yang akan di pilih oleh Namira setelah mengetahui Yuli hamil di tunggu kelanjutannya ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Gusti Raihan
Mantap tenan!
2023-11-30
0