Bab 5. Suara Hati Yuli

Yuli setiap hari setelah pulang sekolah selalu mengantarkan makan siang buat ayah sambungnya dikebun.

Yuli berjalan kaki dengan senyum merekah, tidak lupa dia juga selalu menyapa warga yang dia temui.

"Yul, mau kirim makanan buat Yanto ya?" tanya ibu Marni. "iya bude,,mari bude saya jalan dulu" jawab Yuli sambil lanjut jalan. "hati hati di jalan Yul, titip salam buat ibumu" kata ibu Marni. "iya bude" balas Yuli.

Yuli sampai di kebun pada saat Yanto lagi duduk di depan pondok.

"yah,ayo makan dulu" ajak Yuli setelah menyiapkan makan siang.

"Yul, duduk sini ayah kangen sama kamu " panggil Yanto sambil menepuk lantai di samping dia duduk. Setelah Yuli datang kemudian duduk di sampingnya, Yanto langsung memeluk Yuli sambil menatap ke sekitar. Karena di rasa tidak ada orang,Yanto langsung mencium bibir Yuli.

"Yah, bagaimana kalau hubungan kita ketawan sama ibu" tanya Yuli.

"kita harus hati hati jangan sampai ibu tau!"seru Yanto.

"Tapi, Yuli sudah telat satu minggu,Yuli takut kalau hamil "ucap Yuli. "emh hhaaa" Yanto menghembuskan nafas "bagaimana ini kalau Yuli beneran hamil,apa aku harus jujur ke Namira" batin Yanto "tapi kalau aku jujur Namira pasti sakit hati, dan kalau gak jujur bagaimana nasibku dan Yuli" jerit Yanto dalam hati.

Sungguh Yanto pusing mikirkan nasib cinta dan rumah tangganya.

"Ayah di tanya kok malah melamun sih" tanya Yuli sambil mengerucutkan bibirnya jengkel.

Yanto tersentak dari lamunannya setelah di tegur Yuli, kemudian Yanto menatap Yuli dalam diam. "ayah kenapa diam aja, ayah gak suka ya kalau Yuli hamil" tanya Yuli merajuk.

"bukan tak suka tapi ayah masih bingung bagaimana cara ngomong sama ibumu, ayah sadar semua ini salah ayah" jawab Yanto.

"sudahlah nanti aja kita pikirkan lagi sekarang ayah mau mengantarkan singkong dan ubi kepasar dulu ini pesanan pak Dirman, kamu tolong panen kangkung sama sawi terus ikatin seperti biasa" ucap Yanto sambil berlalu menuju motornya menaikan satu karung singkong di ikat di belakang dan satu karung ubi di depan kemudian pergi menuju ke pasar tempat lapak pak Dirman.

Sedangkan Yuli masih duduk di depan pondok sambil menatap ke arah Yanto tadi pergi.

"ibu maafkan Yuli telah merusak kebahagian ibu, seharusnya Yuli gak boleh dekat dengan ayah, tapi bu perasaan ini gak bisa Yuli tahan Yuli sayang sama ibu dan adik adik hiikss... hiikss.. hiksss "suara hati Yuli "bagaimana kalau Yuli hamil hiikss... hiikss....hiksss "jerit hati Yuli terus menangis "terus bagaimana sekolahku hiikss...hiksss... hiikss "tangis Yuli mulai tak terbendung. Yuli menangis sampai ke tiduran, dan lupa dengan tugas yang di berikan Yanto.

Sampai Yanto kembali Yuli masih tertidur, kemudian Yanto mendatangi Yuli kemudian menatap Yuli dia sadar kalau Yuli habis menangis karena mata Yuli sembab.

"sayang maafkan aku ya telah membuat kamu dalam dilema, ini semua salah ayah" ucap Yanto sambil mengecup kening Yuli, kemudian Yanto cepat cepat memanen sayuran yang akan di bawa pulang buat Namira besok jualan di pasar.

Menjelang magrib Yuli baru bangun dan Yanto sedang baru datang setelah mengantar sayuran kerumah.

"sayang ayo pulang ibu di rumah sudah mengomel anak gadisnya belum pulang" kata Yanto.

Yuli mengecek matanya kemudian merapikan rambutnya "ya sudah ayo pulang sebelum ibu tambah marah" jawab Yuli beranjak dari tempatnya menuju motor dan naik ke boncengan.

****

"Kenapa sampai magrib baru pulang" tanya Namira sambil mengikuti sayuran yang di bawa oleh Yanto tadi. "tadi Yuli ketiduran bu" jawab Yuli, "kok bisa ketiduran dari siang sampai magrib, apa kamu punya masalah" cecar Namira. Yuli hanya diam tidak berani menjawab, kemudian menenangkan Namira.

" sudah dek mungkin Yuli capek pulang sekolah harus masak baru ngantar ke kebun jalan kaki lagi" ucap Yanto.

" ya sudah sana mandi kemudian makan tadi ibu beli sate ayam ke sukaaan mu " kata Namira sambil melanjutkan mengikat kangkung.

Sedangkan Yanto duduk menonton berita sambil minum kopi.

\*\*\*\*

Setelah Yuli mandi dia makan kemudian Yuli membantu ibunya sambil matanya melirik ke ayah sambungnya. Sebenarnya Namira sadar dan sering memergoki mereka sering bersenda gurau bersama kadang Namira juga sering melihat sikap mesra Yanto ke Yuli.

Tapi Namira masih berpikir positif, baginya tidak mungkin Yanto dan Yuli ada main di belakangnya soalnya mereka Yuli dan Yanto dekat, dari Yuli masih kecil.

"e.. ehhm" dehem Namira menyadarkan Yuli. "apa yang kamu liat sampai gak fokus dengan apa yang kamu perbuat" lanjut Namira.

"e.. t.. t.. tidak a.. ada bu" jawab Yuli gelagapan. Kemudian Yuli kembali fokus

mengikat sayuran hingga selesai mereka dalam diam. Setelah selesai Yuli pamit mau masuk kekamar "bu Yuli ke kamar ya mau belajar " pamit Yuli.

Setelah selesai Namira duduk di samping Yanto "dek bagaimana di pasar dagangannya laris?" tanya Yanto "alhamdulilah mas setiap hari dagangan habis walau kadang sampai sore baru habis" jawab Namira.

"mas, kita sudah lama gak bawa anak anak jalan apalagi ini Santo dan Candra selama mereka sekolah gak pernah lagi mau tidur di rumah" kata Namira, "iya dek, kita liat pas hari minggu bisa gak kita jalan ya, kalau bisa kita pergi ke pantai atau ke Lamin Etam " kata Yanto.

"Ke Lamin Etam aja mas sepertinya anak anak bakalan suka, soalnya sekarang di sana banyak mainan dan hewannya terus di sana juga ada terapi ikan juga" jawab Namira antusias.

"Baiklah

Terpopuler

Comments

elayn owo

elayn owo

🤔😭😭 Akhirnya tamat juga, sedih tapi puas, terima kasih, author.

2023-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Di Tikung Anak Kandung
2 Bab 2. Awal Mula Kedekatan
3 Bab 3. Hubungan Yang Hambar
4 Bab 4. Cinta Salah Alamat
5 Bab 5. Suara Hati Yuli
6 Bab 6. Hari Yang Melelahkan
7 Bab 7. Suara Yang Meresahkan
8 Bab 8. Terusirnya Yanto dan Yuli
9 Bab 9. Awal Perjuangan Namira Tanpa Sang Putri Dan Suami
10 Bab 10. Godaan Eyang Kakung
11 Bab 11. Bapak Bapak Juga Suka Rumpi
12 Bab 12. Candra Merindukan Sosok Seorang Ayah
13 Bab 13. Pertemuan Yanto dan Candra
14 Bab 14. Ajakan Kerja Sama
15 Bab 15. Awal Kerja Sama
16 Bab 16. Pergi Berdua Pria Menjengkelkan
17 Bab 17. Ini Karma Atau Sudah Suratan Takdir
18 Bab 18. Dua Putra Namira Yang Membanggakan
19 Bab 19. Pras Yang Posesif
20 Bab 20. Kebimbangan Parman Menjalankan Perintah
21 Bab 21. Acara Makan Malam Yang Menegangangkan
22 Bab 22.Dukungan Dari Sang Papa
23 Bab 23. Namira Yang Cuek
24 Bab 24. Pertemuan Dua Sahabat Lama
25 Bab 25. Acara Lamaran Yang Penuh Drama
26 Bab 26. Drama Pingitan
27 Bab 27. Akhirnya sah
28 Bab 28. Wejangan Dari Ibunya Namira
29 Bab 29. Lupa Hari
30 Bab 30.Rayuan Tuan Alex
31 Bab 31. Ke Berangkatan Nyonya Dewi Dan Tuan Alex
32 Bab 32. Rencana Bulan Madu Pras dan Namira
33 Bab 33. Tamu Tak Di Undang
34 Bab 34. Ke Panikan Pras Di Bandara
35 Bab 35. Ke Kecewaan Liliana
36 Bab 36.Obrolan Tuan Alex Dan Putranya
37 Bab 37.
38 Bab 38. Ke Datangan Prita
39 Bab. 39 Ke Pulangan Pasangan Lebai
40 Bab 40. Gara Gara Seblak
41 Bab 41. Rindunya Yuli Terhadap Ibu Kandungnya
42 Bab 42. Santo Setuju Ikut Menemui Sang Ayah
43 Bab 43. Santo Yang Baik Hati
44 Bab 44. KFC Ala Kampung
45 Bab 44. Kemarahan Candra
46 Bab 45. Nasehat Bu Sumi Buat Santo
47 Bab 47. Pras Terlambat Pulang
48 Bab 48. Ke Jailan Tuan Gunawan
49 Bab 49. Undangan Reuni
50 Bab 50. Sudah Memiliki Cucu
51 Bab 51. Kecurigaan Santo
52 Bab 52. Gak Ada Gunanya
53 Bab 53. Papa Yang Jail
54 Bab 54. Paramita Bangun Dari Tidur Panjangnya
55 Bab 55. Dua Tamu Tuan Alex
56 Bab 56. Kebimbangn tuan Alex
57 Bab 57. Mesin Pencetak Anak
58 Bab 58. Minta Bantuan
59 Bab 59. Penghuni Yang Unik
60 Pengumuman
61 Bab 61. Kedatangan Liliana
62 Bab 62. Gosip Di Pagi Hari
63 Bab 63. Di Potong Di Jadikan Perkedel
64 Bab 64. Pelan Pelan Tapi Pasti
65 Bab 65. Panggilnya Abang Dong
66 Bab 66. Siapa Ya Bu Tamunya.
67 Bab 67. Minta Maaf
68 Bab 68. Trio A
69 Bab 69. Drama Di Depan Rumah
70 Bab 70
71 Bab 71. Acara Aqiqah Si Kembar
72 Bab 72 Drama Perpisahan
73 Bab 73. Isi Paket Milik Lia
74 Bab 74. Adik Mbak Yang Terbaik
75 Bab 75. Awal Ke Dekatan
76 Bab 76. Obrolan Antara Kakak Beradik
77 Bab 77. Pertemuan Yanto dan Mery
78 Bab 78. Ibu Kerja Di Mana?
79 Bab 79. Mengawasi
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Di Tikung Anak Kandung
2
Bab 2. Awal Mula Kedekatan
3
Bab 3. Hubungan Yang Hambar
4
Bab 4. Cinta Salah Alamat
5
Bab 5. Suara Hati Yuli
6
Bab 6. Hari Yang Melelahkan
7
Bab 7. Suara Yang Meresahkan
8
Bab 8. Terusirnya Yanto dan Yuli
9
Bab 9. Awal Perjuangan Namira Tanpa Sang Putri Dan Suami
10
Bab 10. Godaan Eyang Kakung
11
Bab 11. Bapak Bapak Juga Suka Rumpi
12
Bab 12. Candra Merindukan Sosok Seorang Ayah
13
Bab 13. Pertemuan Yanto dan Candra
14
Bab 14. Ajakan Kerja Sama
15
Bab 15. Awal Kerja Sama
16
Bab 16. Pergi Berdua Pria Menjengkelkan
17
Bab 17. Ini Karma Atau Sudah Suratan Takdir
18
Bab 18. Dua Putra Namira Yang Membanggakan
19
Bab 19. Pras Yang Posesif
20
Bab 20. Kebimbangan Parman Menjalankan Perintah
21
Bab 21. Acara Makan Malam Yang Menegangangkan
22
Bab 22.Dukungan Dari Sang Papa
23
Bab 23. Namira Yang Cuek
24
Bab 24. Pertemuan Dua Sahabat Lama
25
Bab 25. Acara Lamaran Yang Penuh Drama
26
Bab 26. Drama Pingitan
27
Bab 27. Akhirnya sah
28
Bab 28. Wejangan Dari Ibunya Namira
29
Bab 29. Lupa Hari
30
Bab 30.Rayuan Tuan Alex
31
Bab 31. Ke Berangkatan Nyonya Dewi Dan Tuan Alex
32
Bab 32. Rencana Bulan Madu Pras dan Namira
33
Bab 33. Tamu Tak Di Undang
34
Bab 34. Ke Panikan Pras Di Bandara
35
Bab 35. Ke Kecewaan Liliana
36
Bab 36.Obrolan Tuan Alex Dan Putranya
37
Bab 37.
38
Bab 38. Ke Datangan Prita
39
Bab. 39 Ke Pulangan Pasangan Lebai
40
Bab 40. Gara Gara Seblak
41
Bab 41. Rindunya Yuli Terhadap Ibu Kandungnya
42
Bab 42. Santo Setuju Ikut Menemui Sang Ayah
43
Bab 43. Santo Yang Baik Hati
44
Bab 44. KFC Ala Kampung
45
Bab 44. Kemarahan Candra
46
Bab 45. Nasehat Bu Sumi Buat Santo
47
Bab 47. Pras Terlambat Pulang
48
Bab 48. Ke Jailan Tuan Gunawan
49
Bab 49. Undangan Reuni
50
Bab 50. Sudah Memiliki Cucu
51
Bab 51. Kecurigaan Santo
52
Bab 52. Gak Ada Gunanya
53
Bab 53. Papa Yang Jail
54
Bab 54. Paramita Bangun Dari Tidur Panjangnya
55
Bab 55. Dua Tamu Tuan Alex
56
Bab 56. Kebimbangn tuan Alex
57
Bab 57. Mesin Pencetak Anak
58
Bab 58. Minta Bantuan
59
Bab 59. Penghuni Yang Unik
60
Pengumuman
61
Bab 61. Kedatangan Liliana
62
Bab 62. Gosip Di Pagi Hari
63
Bab 63. Di Potong Di Jadikan Perkedel
64
Bab 64. Pelan Pelan Tapi Pasti
65
Bab 65. Panggilnya Abang Dong
66
Bab 66. Siapa Ya Bu Tamunya.
67
Bab 67. Minta Maaf
68
Bab 68. Trio A
69
Bab 69. Drama Di Depan Rumah
70
Bab 70
71
Bab 71. Acara Aqiqah Si Kembar
72
Bab 72 Drama Perpisahan
73
Bab 73. Isi Paket Milik Lia
74
Bab 74. Adik Mbak Yang Terbaik
75
Bab 75. Awal Ke Dekatan
76
Bab 76. Obrolan Antara Kakak Beradik
77
Bab 77. Pertemuan Yanto dan Mery
78
Bab 78. Ibu Kerja Di Mana?
79
Bab 79. Mengawasi
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!