Yuli setiap hari setelah pulang sekolah selalu mengantarkan makan siang buat ayah sambungnya dikebun.
Yuli berjalan kaki dengan senyum merekah, tidak lupa dia juga selalu menyapa warga yang dia temui.
"Yul, mau kirim makanan buat Yanto ya?" tanya ibu Marni. "iya bude,,mari bude saya jalan dulu" jawab Yuli sambil lanjut jalan. "hati hati di jalan Yul, titip salam buat ibumu" kata ibu Marni. "iya bude" balas Yuli.
Yuli sampai di kebun pada saat Yanto lagi duduk di depan pondok.
"yah,ayo makan dulu" ajak Yuli setelah menyiapkan makan siang.
"Yul, duduk sini ayah kangen sama kamu " panggil Yanto sambil menepuk lantai di samping dia duduk. Setelah Yuli datang kemudian duduk di sampingnya, Yanto langsung memeluk Yuli sambil menatap ke sekitar. Karena di rasa tidak ada orang,Yanto langsung mencium bibir Yuli.
"Yah, bagaimana kalau hubungan kita ketawan sama ibu" tanya Yuli.
"kita harus hati hati jangan sampai ibu tau!"seru Yanto.
"Tapi, Yuli sudah telat satu minggu,Yuli takut kalau hamil "ucap Yuli. "emh hhaaa" Yanto menghembuskan nafas "bagaimana ini kalau Yuli beneran hamil,apa aku harus jujur ke Namira" batin Yanto "tapi kalau aku jujur Namira pasti sakit hati, dan kalau gak jujur bagaimana nasibku dan Yuli" jerit Yanto dalam hati.
Sungguh Yanto pusing mikirkan nasib cinta dan rumah tangganya.
"Ayah di tanya kok malah melamun sih" tanya Yuli sambil mengerucutkan bibirnya jengkel.
Yanto tersentak dari lamunannya setelah di tegur Yuli, kemudian Yanto menatap Yuli dalam diam. "ayah kenapa diam aja, ayah gak suka ya kalau Yuli hamil" tanya Yuli merajuk.
"bukan tak suka tapi ayah masih bingung bagaimana cara ngomong sama ibumu, ayah sadar semua ini salah ayah" jawab Yanto.
"sudahlah nanti aja kita pikirkan lagi sekarang ayah mau mengantarkan singkong dan ubi kepasar dulu ini pesanan pak Dirman, kamu tolong panen kangkung sama sawi terus ikatin seperti biasa" ucap Yanto sambil berlalu menuju motornya menaikan satu karung singkong di ikat di belakang dan satu karung ubi di depan kemudian pergi menuju ke pasar tempat lapak pak Dirman.
Sedangkan Yuli masih duduk di depan pondok sambil menatap ke arah Yanto tadi pergi.
"ibu maafkan Yuli telah merusak kebahagian ibu, seharusnya Yuli gak boleh dekat dengan ayah, tapi bu perasaan ini gak bisa Yuli tahan Yuli sayang sama ibu dan adik adik hiikss... hiikss.. hiksss "suara hati Yuli "bagaimana kalau Yuli hamil hiikss... hiikss....hiksss "jerit hati Yuli terus menangis "terus bagaimana sekolahku hiikss...hiksss... hiikss "tangis Yuli mulai tak terbendung. Yuli menangis sampai ke tiduran, dan lupa dengan tugas yang di berikan Yanto.
Sampai Yanto kembali Yuli masih tertidur, kemudian Yanto mendatangi Yuli kemudian menatap Yuli dia sadar kalau Yuli habis menangis karena mata Yuli sembab.
"sayang maafkan aku ya telah membuat kamu dalam dilema, ini semua salah ayah" ucap Yanto sambil mengecup kening Yuli, kemudian Yanto cepat cepat memanen sayuran yang akan di bawa pulang buat Namira besok jualan di pasar.
Menjelang magrib Yuli baru bangun dan Yanto sedang baru datang setelah mengantar sayuran kerumah.
"sayang ayo pulang ibu di rumah sudah mengomel anak gadisnya belum pulang" kata Yanto.
Yuli mengecek matanya kemudian merapikan rambutnya "ya sudah ayo pulang sebelum ibu tambah marah" jawab Yuli beranjak dari tempatnya menuju motor dan naik ke boncengan.
****
"Kenapa sampai magrib baru pulang" tanya Namira sambil mengikuti sayuran yang di bawa oleh Yanto tadi. "tadi Yuli ketiduran bu" jawab Yuli, "kok bisa ketiduran dari siang sampai magrib, apa kamu punya masalah" cecar Namira. Yuli hanya diam tidak berani menjawab, kemudian menenangkan Namira.
" sudah dek mungkin Yuli capek pulang sekolah harus masak baru ngantar ke kebun jalan kaki lagi" ucap Yanto.
" ya sudah sana mandi kemudian makan tadi ibu beli sate ayam ke sukaaan mu " kata Namira sambil melanjutkan mengikat kangkung.
Sedangkan Yanto duduk menonton berita sambil minum kopi.
\*\*\*\*
Setelah Yuli mandi dia makan kemudian Yuli membantu ibunya sambil matanya melirik ke ayah sambungnya. Sebenarnya Namira sadar dan sering memergoki mereka sering bersenda gurau bersama kadang Namira juga sering melihat sikap mesra Yanto ke Yuli.
Tapi Namira masih berpikir positif, baginya tidak mungkin Yanto dan Yuli ada main di belakangnya soalnya mereka Yuli dan Yanto dekat, dari Yuli masih kecil.
"e.. ehhm" dehem Namira menyadarkan Yuli. "apa yang kamu liat sampai gak fokus dengan apa yang kamu perbuat" lanjut Namira.
"e.. t.. t.. tidak a.. ada bu" jawab Yuli gelagapan. Kemudian Yuli kembali fokus
mengikat sayuran hingga selesai mereka dalam diam. Setelah selesai Yuli pamit mau masuk kekamar "bu Yuli ke kamar ya mau belajar " pamit Yuli.
Setelah selesai Namira duduk di samping Yanto "dek bagaimana di pasar dagangannya laris?" tanya Yanto "alhamdulilah mas setiap hari dagangan habis walau kadang sampai sore baru habis" jawab Namira.
"mas, kita sudah lama gak bawa anak anak jalan apalagi ini Santo dan Candra selama mereka sekolah gak pernah lagi mau tidur di rumah" kata Namira, "iya dek, kita liat pas hari minggu bisa gak kita jalan ya, kalau bisa kita pergi ke pantai atau ke Lamin Etam " kata Yanto.
"Ke Lamin Etam aja mas sepertinya anak anak bakalan suka, soalnya sekarang di sana banyak mainan dan hewannya terus di sana juga ada terapi ikan juga" jawab Namira antusias.
"Baiklah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
elayn owo
🤔😭😭 Akhirnya tamat juga, sedih tapi puas, terima kasih, author.
2023-11-30
0