Bab 14. Ajakan Kerja Sama

"Kakung sudah dapat ikan kiper dua sama ikan kakap satu lumayanlah, dan tunggu dulu ya! kakung mancing lagi, siapa tahu nanti dapat ikan yang besar. " ucap eyang kakung menyuruh Candra menunggu karena dia masih penasaran karena belum dapat ikan yang besar.

" Iya kung!" seru Candra.

" kung, boleh gak adek juga mancing? "

"Memang adek bisa mancing? " tanya Namira penasaran.

"Bisa dong bu.... kan adek sudah sering ikut mas Santo sama aki mancing di sungai, pas kalau mas Santo sudah pulang sekolah kan sering pergi menyusul aki dan nenek ke kebun!" ucap Candra menjelaskan bila dia sudah sering ikut mancing.

" Ya sudah, ayo kakung antar pilih pancing yang cocok buat adek" ajak eyang kakung.

Pada saat ayahnya Namira dan Candra pergi tinggalah, Namira dan Yanto berdua. Namira dia tidak menghiraukan dengan adanya Yanto, dia asik dengan hp yang di pegangnya.

Sedangkan Yanto yang merasa di cuekin sama Namira, dia sadar bila sikap Mantan istrinya berubah karena perbuatannya di masa lalu.

Karena hari sudah menjelang sore dan Yuli menunggu di rumah yang sudah dia sewa akhirnya Yanto dengan terpaksa pamit pulang.

"Dek Mira! saya pamit pulang, nanti kalau anak anak kangen mas, telpon aja ya jangan ragu. Mas mungkin gak bisa kalau harus menemui anak anak, tapi mas janji kalau sekedar mengangkat sebuah telpon dan mengobrol dengan Santo atau pun Candra. Nanti kalau ada rejeki! mas kirim ke rekeningmu. "

"Assalamu'alaikum " pamit Yanto kemudian dia berlalu pergi tanpa menoleh ke arah belakang lagi

"Wa'alaikumsalam "jawab Namira cuek.

Setelah ke pergian Yanto, Candra datang sambil membawa sebuah pancing. Dia mancing bersama eyang kakung sampai menjelang magrib baru mereka sadar, karena hari sudah mulai gelap.

" Mir ayo pulang, nanti kalau kemalaman susah mencari mobil! atau kita ke Samarinda dulu ! baru kita pulang naik bus aja." seru ayahnya Namira menjelaskan bila tidak dapat mobil terevel yang menuju samboja lebih baik naik bus aja.

"Loh bu....ayah kemana kok gak ada?" tanya Candra heran karena dari tadi dia gak sadar ayahnya sudah pergi.

"Ayah sudah pergi pada saat adek sama kakung pergi sewa pancing"

" Masa adek dari tadi gak sadar sih, kalau dari tadi ayahnya sudah pergi" Namira heran kalau Candra sempat gak sadar bila Yanto sudah pergi.

" Kenapa ayah gak pamit sama adek ya bu! " seru Candra heran dan dia merasa bila ayahnya sudah gak sayang dia lagi.

"Apa ayah sudah ada anak yang lain ya bu! makanya ayah gak mau sama adek lagi"! seru Candra yang hampir menangis.

"Itu gak bener sayang, ayah buru buru karena ada kerjaan yang harus dia selesaikan.

Tadi dia sudah di hubungi bosnya" bohong Namira agar tidak ada drama menangis dan merajuk lagi.

Kemudian Namira mengotak atik hpnya

memesan taksi online. Sekitar sepuluh menit menunggu, taksi online yang di pesan Namira datang. Setelah itu mereka pulang menuju ke tempat tinggalnya.

\*\*\*\*

Ke esokan harinya kegiatan Namira kembali sibuk dengan beraneka macam masakan dan rutinitas seperti biasanya. Dia mulai beraktifitas dari jam dua subuh sudah berkutat di dapur. Di bantu oleh ibunya , mereka menyiapkan bahan yang akan di olah menjadi makanan yang banyak peminatnya di warung.

" Bu... bila masih mengantuk lebih baik tidur aja di kamar bu!" seru Namira karena di lihatnya beberapa kali ibunya menguap.

" Ayo sudah kita lanjut, nanti bila ibu masih merasa mengantuk, ibu akan pergi istirahat! " seru ibunya Namira.

Mereka mengolah makanan hingga pukul setengah enam pagi. Kemudian di bungkus, sambil bercerita.

" Mir....bagaimana sidangnya kemarin" ibunya Namira penasaran karena kemarin tidak ikut ke persidangan.

"Lancar bu seperti jalan tol, tanpa hambatan" jawab Namira sambil bercanda.

"Kamu ini ada ada aja"

"Loh, bener bu...sidangnya sangat lancar. Mira tinggal nunggu akta cerai aja kok, jadi gak ada lagi sidang lanjutan. " Namira menjelaskan agar ibunya tidak lagi bertanya tanya lagi.

Pukul enam pagi Namira seperti biasa membuka warung dan menyiapkan dagangannya.

Sedangkan ibunya menyediakan sarapan buat cucu dan suaminya.

"Santo bangun ini sudah pagi, nanti telat sekolah loh sayang. Mas... mas bangun " Namira masuk kerumah dan membangunkan putra pertamanya.

"Hmm" Gumam Santo kemudian menggeliat dan mengucek matanya.

Namira melihat putranya sudah bangun, di tinggalnya keluar. Karena di luar sudah ada yang memanggil.

"Mir...Mira beli" teriak seorang ibu ibu memanggil.

"Eh, bu Sania ....mau beli apa bu? " tanya Namira.

"Beli gula sekilo sama teh.... terus gorengan sepuluh ribu ya " kata bu Sania.

Hari hari Namira hanya di sekitar pembelinya yang ada di warung dan di toko. Namira kini menjadi seorang yang memikirkan bagaimana bisa mengumpulkan uang yang banyak buat kedua putranya, bukan memikirkan pasangan hidup.

Namira masih trauma karena sudah dua kali gagal dalam pernikahannya.

Walau ada yang datang melamar selalu di tolak, dengan alasan masih ingin sendiri.

\*\*\*\*\*

Sudah lima tahun Namira hidup menjanda dan kini Santo sudah masuk SMP dan Candra sudah kelas empat SD. Dan kini Namira menjadi orang yang sukses, warung sederhananya sudah menjadi sebuah toko besar dan di sebelahnya ada warung makan.Namira juga membuka warung makan di kota, dia juga mendirikan usaha kue kering dan tokonya ada di kota balikpapan dan samarinda.

Namira banyak membantu warga sekitar yang membutuhkan pekerjaan, dia sangat di hormati di kampungnya. Karena dia sangat baik kepada siapa saja.

Kini Namira menjadi janda cantik, kaya dan baik hati.

Hari ini adalah hari di mana dia harus bertemu dengan pengusaha yang ingin mengajak kerja sama dalam kuliner.

Pengusaha dari pulau jawa itu memiliki restoran di berapa kota di kalimantan dan kini dia sedang mengamati restorannya yang ada di balikpapan.

Suatu hari dia berjalan jalan dan melihat warung makan sederhana tetapi ramai pengunjung, itu menjadi tanda tanya dalam benaknya.

Di dalam mobil dia membuka jasnya ,kemudian turun dan masuk ke warung. Dia mencoba menu yang menggugah seleranya, dan rasanya sangat nikmat.

Dia ingin bertemu dengan pemilik warung tetapi ternyata pemiliknya gak ada di tempat, sebab pemiliknya berada di cabang yang ada di kota Samarinda.

Pengusaha itu heran, warung yang punya cabang tapi tetap sederhana. Oleh sebab itu dia penasaran dengan pemilik warung dan ingin bertemu.

Kemudian dia meminta no HP pemilik warung kepada pelayan yang ada di situ, pelayan tersebut awalnya menolak. Tetapi dengan bujukan kerja sama dalam kuliner, akhirnya di kasih juga no HP yang di inginkan.

\*\*\*\*\*

Episodes
1 Di Tikung Anak Kandung
2 Bab 2. Awal Mula Kedekatan
3 Bab 3. Hubungan Yang Hambar
4 Bab 4. Cinta Salah Alamat
5 Bab 5. Suara Hati Yuli
6 Bab 6. Hari Yang Melelahkan
7 Bab 7. Suara Yang Meresahkan
8 Bab 8. Terusirnya Yanto dan Yuli
9 Bab 9. Awal Perjuangan Namira Tanpa Sang Putri Dan Suami
10 Bab 10. Godaan Eyang Kakung
11 Bab 11. Bapak Bapak Juga Suka Rumpi
12 Bab 12. Candra Merindukan Sosok Seorang Ayah
13 Bab 13. Pertemuan Yanto dan Candra
14 Bab 14. Ajakan Kerja Sama
15 Bab 15. Awal Kerja Sama
16 Bab 16. Pergi Berdua Pria Menjengkelkan
17 Bab 17. Ini Karma Atau Sudah Suratan Takdir
18 Bab 18. Dua Putra Namira Yang Membanggakan
19 Bab 19. Pras Yang Posesif
20 Bab 20. Kebimbangan Parman Menjalankan Perintah
21 Bab 21. Acara Makan Malam Yang Menegangangkan
22 Bab 22.Dukungan Dari Sang Papa
23 Bab 23. Namira Yang Cuek
24 Bab 24. Pertemuan Dua Sahabat Lama
25 Bab 25. Acara Lamaran Yang Penuh Drama
26 Bab 26. Drama Pingitan
27 Bab 27. Akhirnya sah
28 Bab 28. Wejangan Dari Ibunya Namira
29 Bab 29. Lupa Hari
30 Bab 30.Rayuan Tuan Alex
31 Bab 31. Ke Berangkatan Nyonya Dewi Dan Tuan Alex
32 Bab 32. Rencana Bulan Madu Pras dan Namira
33 Bab 33. Tamu Tak Di Undang
34 Bab 34. Ke Panikan Pras Di Bandara
35 Bab 35. Ke Kecewaan Liliana
36 Bab 36.Obrolan Tuan Alex Dan Putranya
37 Bab 37.
38 Bab 38. Ke Datangan Prita
39 Bab. 39 Ke Pulangan Pasangan Lebai
40 Bab 40. Gara Gara Seblak
41 Bab 41. Rindunya Yuli Terhadap Ibu Kandungnya
42 Bab 42. Santo Setuju Ikut Menemui Sang Ayah
43 Bab 43. Santo Yang Baik Hati
44 Bab 44. KFC Ala Kampung
45 Bab 44. Kemarahan Candra
46 Bab 45. Nasehat Bu Sumi Buat Santo
47 Bab 47. Pras Terlambat Pulang
48 Bab 48. Ke Jailan Tuan Gunawan
49 Bab 49. Undangan Reuni
50 Bab 50. Sudah Memiliki Cucu
51 Bab 51. Kecurigaan Santo
52 Bab 52. Gak Ada Gunanya
53 Bab 53. Papa Yang Jail
54 Bab 54. Paramita Bangun Dari Tidur Panjangnya
55 Bab 55. Dua Tamu Tuan Alex
56 Bab 56. Kebimbangn tuan Alex
57 Bab 57. Mesin Pencetak Anak
58 Bab 58. Minta Bantuan
59 Bab 59. Penghuni Yang Unik
60 Pengumuman
61 Bab 61. Kedatangan Liliana
62 Bab 62. Gosip Di Pagi Hari
63 Bab 63. Di Potong Di Jadikan Perkedel
64 Bab 64. Pelan Pelan Tapi Pasti
65 Bab 65. Panggilnya Abang Dong
66 Bab 66. Siapa Ya Bu Tamunya.
67 Bab 67. Minta Maaf
68 Bab 68. Trio A
69 Bab 69. Drama Di Depan Rumah
70 Bab 70
71 Bab 71. Acara Aqiqah Si Kembar
72 Bab 72 Drama Perpisahan
73 Bab 73. Isi Paket Milik Lia
74 Bab 74. Adik Mbak Yang Terbaik
75 Bab 75. Awal Ke Dekatan
76 Bab 76. Obrolan Antara Kakak Beradik
77 Bab 77. Pertemuan Yanto dan Mery
78 Bab 78. Ibu Kerja Di Mana?
79 Bab 79. Mengawasi
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Di Tikung Anak Kandung
2
Bab 2. Awal Mula Kedekatan
3
Bab 3. Hubungan Yang Hambar
4
Bab 4. Cinta Salah Alamat
5
Bab 5. Suara Hati Yuli
6
Bab 6. Hari Yang Melelahkan
7
Bab 7. Suara Yang Meresahkan
8
Bab 8. Terusirnya Yanto dan Yuli
9
Bab 9. Awal Perjuangan Namira Tanpa Sang Putri Dan Suami
10
Bab 10. Godaan Eyang Kakung
11
Bab 11. Bapak Bapak Juga Suka Rumpi
12
Bab 12. Candra Merindukan Sosok Seorang Ayah
13
Bab 13. Pertemuan Yanto dan Candra
14
Bab 14. Ajakan Kerja Sama
15
Bab 15. Awal Kerja Sama
16
Bab 16. Pergi Berdua Pria Menjengkelkan
17
Bab 17. Ini Karma Atau Sudah Suratan Takdir
18
Bab 18. Dua Putra Namira Yang Membanggakan
19
Bab 19. Pras Yang Posesif
20
Bab 20. Kebimbangan Parman Menjalankan Perintah
21
Bab 21. Acara Makan Malam Yang Menegangangkan
22
Bab 22.Dukungan Dari Sang Papa
23
Bab 23. Namira Yang Cuek
24
Bab 24. Pertemuan Dua Sahabat Lama
25
Bab 25. Acara Lamaran Yang Penuh Drama
26
Bab 26. Drama Pingitan
27
Bab 27. Akhirnya sah
28
Bab 28. Wejangan Dari Ibunya Namira
29
Bab 29. Lupa Hari
30
Bab 30.Rayuan Tuan Alex
31
Bab 31. Ke Berangkatan Nyonya Dewi Dan Tuan Alex
32
Bab 32. Rencana Bulan Madu Pras dan Namira
33
Bab 33. Tamu Tak Di Undang
34
Bab 34. Ke Panikan Pras Di Bandara
35
Bab 35. Ke Kecewaan Liliana
36
Bab 36.Obrolan Tuan Alex Dan Putranya
37
Bab 37.
38
Bab 38. Ke Datangan Prita
39
Bab. 39 Ke Pulangan Pasangan Lebai
40
Bab 40. Gara Gara Seblak
41
Bab 41. Rindunya Yuli Terhadap Ibu Kandungnya
42
Bab 42. Santo Setuju Ikut Menemui Sang Ayah
43
Bab 43. Santo Yang Baik Hati
44
Bab 44. KFC Ala Kampung
45
Bab 44. Kemarahan Candra
46
Bab 45. Nasehat Bu Sumi Buat Santo
47
Bab 47. Pras Terlambat Pulang
48
Bab 48. Ke Jailan Tuan Gunawan
49
Bab 49. Undangan Reuni
50
Bab 50. Sudah Memiliki Cucu
51
Bab 51. Kecurigaan Santo
52
Bab 52. Gak Ada Gunanya
53
Bab 53. Papa Yang Jail
54
Bab 54. Paramita Bangun Dari Tidur Panjangnya
55
Bab 55. Dua Tamu Tuan Alex
56
Bab 56. Kebimbangn tuan Alex
57
Bab 57. Mesin Pencetak Anak
58
Bab 58. Minta Bantuan
59
Bab 59. Penghuni Yang Unik
60
Pengumuman
61
Bab 61. Kedatangan Liliana
62
Bab 62. Gosip Di Pagi Hari
63
Bab 63. Di Potong Di Jadikan Perkedel
64
Bab 64. Pelan Pelan Tapi Pasti
65
Bab 65. Panggilnya Abang Dong
66
Bab 66. Siapa Ya Bu Tamunya.
67
Bab 67. Minta Maaf
68
Bab 68. Trio A
69
Bab 69. Drama Di Depan Rumah
70
Bab 70
71
Bab 71. Acara Aqiqah Si Kembar
72
Bab 72 Drama Perpisahan
73
Bab 73. Isi Paket Milik Lia
74
Bab 74. Adik Mbak Yang Terbaik
75
Bab 75. Awal Ke Dekatan
76
Bab 76. Obrolan Antara Kakak Beradik
77
Bab 77. Pertemuan Yanto dan Mery
78
Bab 78. Ibu Kerja Di Mana?
79
Bab 79. Mengawasi
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!