Bab Dua Puluh

Hana duduk kembali setelah dipaksa Ghibran. Abangnya itu tampak mencoba menahan emosi. Gus Shabir hanya memandangi keduanya tanpa ingin ikut campur.

"Aku bertanya perasaan Shabir hanya untuk memastikan jika anakku Anin tidak berbohong. Walau dia putriku, aku juga tidak harus menelan semua perkataan dan ucapannya, dan langsung aku anggap semua benar," ucap Ghibran.

Hana hanya menunduk. Tidak berani menatap wajah abangnya lagi. Dia juga merasa malu pada suaminya.

"Shabir apa benar semua yang Anin katakan, jika kamu pernah menemui dia dan menyatakan cintamu di saat kamu dan Hana telah menikah?" tanya Ghibran lagi.

Gus Shabir melirik ke arah istrinya. Dia melihat Hana yang terus menunduk. Tampak air mata mulai jatuh membasahi pipinya. Hal itu membuat pria itu sedikit terenyuh.

"Benar, Bang," jawab Gus Shabir akhirnya.

"Kamu sadar semua itu salah?" tanya Ghibran lagi. Gus Shabir hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Seharusnya kamu tidak boleh melakukan itu. Kamu telah menikah. Menjaga pandangan menurut M.Qurasih Sihihab, Ahmad Musthfa Al-Maraghi dan Buya Hamka dalam surah An-Nur ayat 30, secara umum sama-sama merujuk, semua orang muslim wajib menjaga pandangannya agar tidak memandang apa yang diharamkan oleh agama. Saat ini yang halal kamu pandang hanyalah Hana istrimu," ucap Ghibran dengan lembut.

"Maaf, Bang. Aku mengaku salah," balas Gus Shabir.

"Anin mengakui jika dia memang menyukai kamu, tapi setelah melihat kamu mengucapkan akad nikah, dia berusaha melupakan kamu. Dia sadar jika kamu tidak pantas untuk dicintai lagi. Kamu telah menjadi milik tantenya. Seharusnya kamu juga melakukan hal yang sama, mencoba menerima Hana, walaupun awalnya pernikahan ini karena kesalahpahaman," ujar Ghibran dengan penuh penekanan.

Gus Shabir hanya bisa terdiam mendengar ucapan Ghibran. Dia pasti menyadari jika semua ini adalah kesalahan dirinya yang terlalu terburu mengambil keputusan. Seharusnya dia ikut dengan Abi dan Uminya saat ke rumah Ghibran untuk menerima lamaran itu.

"Aku mengerti, Bang."

Ghibran menarik napas dalam. Memandangi Hana, yang terus menunduk. Ghibran tahu perasaan wanita itu. Pasti sakit saat tahu suami kita mencintai wanita lain. Apa lagi wanita itu memiliki ikatan darah dengan kita.

"Shabir, sebagai Abangnya Hana dan yang menjadi wali hakimnya, aku mohon padamu, perlakukan adikku sebagai mana mestinya seorang istri. Coba kamu ganti posisi saat ini, Hana yang ternyata memiliki pria lain, bagaimana perasaan kamu?"

Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir keduanya. Baik Hana ataupun Gus Shabir hanya terdiam. Mencerna apa yang Ghibran katakan.

"Lupakan cintamu pada Anin. Aku pikir, itu bukanlah hal yang sulit. Karena antara kamu dan Anin, belum terikat apa pun. Dan kalian berdua juga tak pernah dekat. Kalian tak mungkin bersama. Cobalah membuka hatimu untuk sang istri sebelum terlambat. Kesabaran sebagai manusia itu pasti ada batasnya."

Setelah mengucapkan itu Ghibran lalu diam. Dia menjeda ucapan agar Gus Shabir bisa memahami dan menerima masukan darinya. Dia sadar sebagai seorang Abang dia hanya bisa menasehati tapi keputusan kembali pada diri orang itu sendiri.Beberapa saat kemudian kembali Ghibran bicara.

"Shabir, Anin juga telah mengikhlaskan kamu dan melupakan kamu. Jika pun pada akhirnya kamu memilih berpisah, belum tentu juga bisa bersatu dengannya. Jadi aku minta pertahankan saja apa yang menjadi milikmu. Aku yakin Hana bisa menjadi istri yang baik untukmu. Jika kedua orang tua kamu tahu, pasti dia juga kecewa dengan sikapmu ini. Aku bukan menghakimi kamu, tapi semua ini juga berawal dari kesalahanmu sendiri. Jadi cobalah bertanggungjawab dengan keputusan yang telah kamu ambil," kata Ghibran.

"Baik, Bang. Selama tiga bulan pernikahan kami, aku juga telah mencoba untuk menerima Hana. Tapi bukan hal mudah untuk bisa langsung jatuh cinta padanya. Cinta itu datang dari hati, tidak bisa dipaksakan. Tapi aku janji akan terus berusaha dan jika itu tidak ada hingga satu tahun pernikahan, aku mohon maaf jika harus melepaskan semuanya. Ini juga agar tidak saling menyakiti," ucap Gus Shabir.

"Dengarkan itu Hana. Dari pada kamu terus menerus memikirkan Shabir yang mencintai wanita lain, lebih baik kamu pikirkan bagaimana cara membuat dia jatuh cinta. Bukankah cinta bisa datang karena seringnya bersama. Aku berharap pernikahan kalian tetap kekal. Kalian masih sangat muda sehingga masih labil. Jangan egois, hanya memikirkan diri sendiri saja," ujar Ghibran.

Gus Shabir dan Hana hanya bisa menganggukan kepalanya tanda setuju dengan ucapan Ghibran.

"Maaf, Shabir. Aku ingin bicara berdua dengan Hana. Boleh aku pinjam sebentar," ucap Ghibran dengan tersenyum.

"Silakan, Bang. Aku menunggu di luar restoran ini saja," balas Gus Shabir.

"Terima kasih, Shabir," ujar Ghibran.

Setelah kepergian Gus Shabir, Ghibran meminta Hana untuk lebih mendekat. Ada yang ingin dia katakan pada adiknya itu.

"Apa yang ingin Abang katakan?" tanya Hana. Akhirnya dia bersuara setelah sekian lama tadi hanya diam.

"Aku harap, apa yang nanti aku sampaikan padamu, tidak membuat kamu salah paham dan menganggap aku pilih kasih," ucap Ghibran.

Pria itu dari tadi telah merubah panggilan dirinya yang awal abang jadi aku karena kecewa atas sikap Hana.

"Kenapa kamu meminta Anin pergi jauh? Jika kamu takut Gus Shabir masih terus mencintai dirinya, bukan begini juga caranya. Masih banyak cara lain."

"Cara apa, Bang? Setiap ada Anin, pandangan matanya tidak pernah lepas dari anakmu itu. Satu-satunya cara yang bisa aku pikirkan hanyalah meminta Anin menjauh. Jika aku minta Gus Shabir yang menjauh, dia pasti tak akan mau dan akan tambah menjauh dariku. Aku tidak punya siapa-siapa lagi selain suamiku, jadi aku ingin mempertahankannya."

Ghibran menarik napas dalam mendengar ucapan dari sang adik. Bagaimana bisa dia mengatakan tidak memiliki siapa-siapa kecuali Gus Shabir. Jadi dianggap apa selama ini mereka yang selalu dekat dengannya.

"Apa kami ini tidak pernah kamu anggap? Selama ini selalu berada di sampingmu?" tanya Ghibran dengan penuh penekanan.

"Aku sadar, Bang. Kalian semua baik, tapi pasti hanya karena rasa kasihan. Buktinya saat aku ada masalah sekarang, semua membela Anin. Yang kalian tahu hanya luka Anin yang kehilangan orang dia cintai, tak ada yang ingin tahu lukaku. Di sini aku yang lebih menderita. Memiliki suami tapi mencintai wanita lain. Aku hanya berusaha mempertahankan apa yang menjadi milikku. Apakah itu salah?" tanya Hana.

"Jika aku dan Aisha terutama Anin tidak memikirkan kamu, pasti saat ini kami akan meminta kedua orang tua Shabir membatalkan pernikahan kamu. Dan di sini kamu juga hanya memikirkan lukamu tanpa memikirkan perasaan Anin. Kalian berdua adalah korban, tidak seharusnya saling menyakiti, tapi saling menguatkan. Tenyata 18 tahun hidup bersama Anin, kamu tidak juga bisa memahami hatinya. Dia sangat menyayangi kamu, tak mungkin dia tega merebut kamu dari Gus Shabir. Tanpa kamu minta menjauh, pasti dia akan menjauh dan menghindari suamimu itu. Abang kecewa dengan sikapmu kali ini," ujar Ghibran.

"Anin mungkin bisa melupakan Gus Shabir walau dia ada dihadapannya saat ini. Bagaimana dengan suamiku, apakah dia bisa melupakan Anin dan cintanya jika masih terus dekat dengannya?"

...----------------...

Terpopuler

Comments

imelda

imelda

maaf ya kalo aku salah, yang aku pahami kalo Hanna minta Anin jauhin Shabir bkn jauhin keluarga nya dan hal itu wajar agar baik Shabir dan Anin melupakan perasaannya.. yang memutuskan untuk pergi menjauh dari semuanya kan Anin knapa pada menyalahkan Hana..
mmg anak kandung sama adik kandung pasti lah lebih milih anak kandung makannya Hana merasa cuma memiliki Shabir dan ingin mempertahankan nya..
kurang suka sama tindakan Gibran yg terlalu memojokkan Hana..

2023-12-07

34

ꪶꫝ༄༅⃟𝐐MD𝕿𝖎𝖌𝖊𝖗⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽

ꪶꫝ༄༅⃟𝐐MD𝕿𝖎𝖌𝖊𝖗⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽

Hana is /Hammer//Hammer//Hammer/

2024-04-21

0

Kiki Rizkia Apriliani

Kiki Rizkia Apriliani

betul..gemes g tau diri bgt

2024-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima.
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Bab Enam Puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam Puluh Empat
65 Bab Enam Puluh Lima
66 Bab Enam Puluh Enam
67 Bab Enam Puluh Tujuh
68 Bab Enam Puluh Delapan
69 Bab Enam Puluh Sembilan
70 Bab Tujuh Puluh
71 Bab Tujuh Puluh Satu
72 Bab Tujuh Puluh Dua
73 Bab Tujuh Puluh Tiga
74 Bab Tujuh Puluh Empat
75 Bab Tujuh Puluh Lima
76 Bab Tujuh Puluh Enam
77 Bab Tujuh Puluh Tujuh
78 Bab Tujuh Puluh Delapan
79 Bab Tujuh Puluh Sembilan
80 Bab Delapan Puluh
81 Bab Delapan Puluh Satu
82 Bab Delapan Puluh Dua
83 Bab Delapan Puluh Tiga
84 Bab Delapan Puluh Empat
85 Bab Delapan Puluh Lima
86 Bab Delapan Puluh Enam
87 Bab Delapan Puluh Tujuh
88 Novel SALAHKAH AKU TURUN RANJANG
89 Bab Delapan Puluh Delapan
90 Bab Delapan Puluh Sembilan
91 Bab Sembilan Puluh
92 Bab Sembilan Puluh Satu
93 Bab Sembilan Puluh Dua
94 Bab Sembilan Puluh Tiga
95 Bab Sembilan Puluh Empat
96 Bab Sembilan Puluh Lima
97 Bab Sembilan Puluh Enam
98 Bab Sembilan Puluh Tujuh
99 Promo novel terbaru
100 Novel Paman, I Love You
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima.
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Bab Enam Puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam Puluh Empat
65
Bab Enam Puluh Lima
66
Bab Enam Puluh Enam
67
Bab Enam Puluh Tujuh
68
Bab Enam Puluh Delapan
69
Bab Enam Puluh Sembilan
70
Bab Tujuh Puluh
71
Bab Tujuh Puluh Satu
72
Bab Tujuh Puluh Dua
73
Bab Tujuh Puluh Tiga
74
Bab Tujuh Puluh Empat
75
Bab Tujuh Puluh Lima
76
Bab Tujuh Puluh Enam
77
Bab Tujuh Puluh Tujuh
78
Bab Tujuh Puluh Delapan
79
Bab Tujuh Puluh Sembilan
80
Bab Delapan Puluh
81
Bab Delapan Puluh Satu
82
Bab Delapan Puluh Dua
83
Bab Delapan Puluh Tiga
84
Bab Delapan Puluh Empat
85
Bab Delapan Puluh Lima
86
Bab Delapan Puluh Enam
87
Bab Delapan Puluh Tujuh
88
Novel SALAHKAH AKU TURUN RANJANG
89
Bab Delapan Puluh Delapan
90
Bab Delapan Puluh Sembilan
91
Bab Sembilan Puluh
92
Bab Sembilan Puluh Satu
93
Bab Sembilan Puluh Dua
94
Bab Sembilan Puluh Tiga
95
Bab Sembilan Puluh Empat
96
Bab Sembilan Puluh Lima
97
Bab Sembilan Puluh Enam
98
Bab Sembilan Puluh Tujuh
99
Promo novel terbaru
100
Novel Paman, I Love You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!