Bab Sepuluh

"Kak, aku sudah mengikhlaskan semuanya. Mungkin memang bukan takdirku dan Gus Shabir bersama. Aku saat ini sedang mencoba melupakan semuanya. Ketika kita mencintai seseorang dengan ikhlas, maka merelakan dia pergi juga harus ikhlas," ucap Anin.

Tanpa bisa dicegah, air mata jatuh membasahi pipinya Anin. Syifa mengulurkan tangan dan menghapus air mata adiknya. Dua bulan sudah lamanya, dia berpura-pura tak tahu tentang apa yang terjadi antara adiknya dan Gus Shabir, tapi dia tidak bisa terus-terusan begitu.Akhirnya Syifa beranikan diri datang dan ingin bertanya langsung dengan adiknya itu.

"Alhamdulillah jika begitu, Dik. Kakak harap kamu tidak menyalahkan Hana atau Papi dan Mami. Kakak rasa semuanya juga tak tahu mengenai perasaan kamu dan Shabir ini. Yakinlah, Allah telah menyiapkan seseorang yang lebih baik dari Gus Shabir untukmu. Kamu anak baik, Kakak yakin kamu akan dipertemukan dengan pria yang baik juga."

"Tidak ada yang salah di sini. Baik Aunty Hana, Papi dan Mami.Hanya cinta kami yang salah. Tumbuh di saat tak tepat. Doakan saja aku bisa menjalankan semua dengan ikhlas dan dapat melupakan semua. Pria bukan hanya satu Gus Shabir di muka bumi ini. Masih ada Gus Shabir Gus Shabir yang lainnya," ucap Anin dengan senyuman.

Syifa memeluk adiknya dengan erat. Dia tahu, mungkin tak mudah bagi Anin melupakan Gus Shabir karena itu merupakan pria pertama yang membuat dia jatuh cinta. Namun, sebelum cinta itu bersemi, dia harus melupakan semuanya. Beruntung adiknya memiliki pemikiran yang dewasa.

Setelah cukup lama berbagi cerita, Syifa mengajak adiknya ke hotel tempat dia menginap.

**

Pagi itu di rumahnya, Hana sedang mempersiapkan sarapan untuk sang suami. Mereka tinggal di rumah yang dibuatkan khusus untuk para guru di pondok pesantren. Hana membuatkan sarapan nasi goreng, lengkap dengan telur dadar dan kerupuk udang.

Gus Shabir yang telah selesai berpakaian rapi, langsung duduk di meja makan. Dia menyantap makanan tanpa suara. Hana hanya bisa menarik napas dalam setiap suaminya mengacuhkan kehadiran dirinya.

"Mau sampai kapan kamu begini, Mas?" tanya Hana. Pertanyaannya itu mampu membuat perhatian Gus Shabir yang awalnya tertuju ke nasi goreng teralihkan ke Hana, istrinya.

"Maafkan aku, Hana," ucap Gus Shabir pelan.

"Aku tidak membutuhkan kata maaf darimu, Mas. Sudah kenyang aku mendengar kata maaf darimu. Katakan saja dengan jujur, apakah kamu sebenarnya tidak menginginkan pernikahan ini?" tanya Hana dengan suara penuh penekanan.

Gus Shabir menarik napas dalam. Dia tidak tahu harus bicara apa lagi. Sadar telah menyakiti Hana selama ini.

"Apa sebaiknya kita pisah sama?" tanya Hana.

"Aku tidak tahu, Hana. Aku sadar telah menyakiti kamu. Beri aku waktu lagi, Hana!"

"Sampai kapan? Setahun, dua tahun, tiga tahun?" tanya Hana dengan suara yang sedikit tinggi.

"Setahun. Jika dalam waktu itu aku belum bisa menjalankan kewajiban sebagai seorang suami, kamu boleh pergi," jawab Gus Shabir.

Hana tertawa pelan. Dia tampak menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tidak terima dengan ucapan sang suami.

"Jadi jika dalam setahun kamu belum bisa menerima aku, kita pisah? Itu enak bagimu, tidak bagiku. Sekarang aku minta kejujuran kamu, kenapa kamu masih belum bisa menerima aku sebagai istrimu?Kamu pasti tahu Mas, jika suami tidak menjalankan kewajibannya kepada istri, hukum suami tidak memberi nafkah dalam Islam adalah haram dan berdosa," ucap Hana.

"Aku harus bagaimana, Hana? Aku kan telah berusaha. Namun, setiap aku ingin melakukan hubungan, aku merasa berdosa karena melakukan dengan terpaksa. Makanya aku urungkan lagi," balas Gus Shabir.

Kembali terdengar tawa dari mulutnya Hana. Dia masih ingat sebulan yang lalu hampir saja mereka melakukan hubungan badan, tapi batal karena tiba-tiba suaminya mengatakan jika dia masih belum siap. Lucu bukan? Setelah dua bulan pernikahan, masih saja berkata jika belum siap.

"Aku akan mencoba bertahan jika tahu alasan sebenarnya kamu belum mau menyentuhku, bukan hanya bersembunyi di balik kata belum siap! Katakan saja, aku siap mendengarnya," ucap Hana.

"Aku takut menyakiti kamu, Hana," balas Gus Shabir.

"Apa Mas pikir selama ini tidak menyakitiku? Sakit, Mas. Kita menikah, tapi hanya di atas kertas. Kamu tidak pernah mau menyentuhku sama sekali. Jika kamu memang gentle, katakan alasan sejujurnya. Jika aku tidak bisa menerima, aku mohon lepaskan aku dan pulangkan pada abangku," ucap Hana dengan sedikit emosi.

Gus Shabir menarik napas dalam. Selama 3 bulan pernikahan, mereka seperti pasangan lain, selalu bersama. Hanya saja di dalam kamar, mereka tidak pernah tidur seranjang. Tidur terpisah.

"Aku mencintai wanita lain," jawab Gus Shabir akhirnya.

Hana merasa dunianya hancur. Tubuhnya lemah dan dada terasa sesak mendengar jawaban sang suami.

Selama ini dia terlalu berharap pada Gus Shabir. Dia pikir memang selama ini pria itu belum menerimanya karena pernikahan mereka yang berlangsung cepat, perlu pengenalan lebih lanjut. Ternyata karena suaminya mencintai wanita lain.

"Apakah itu Anin?" tanya Hana. Dia telah curiga sejak hari pernikahan, suaminya begitu kuatir mendengar Anin sakit. Tapi dia mencoba menepis perasaan curiga dan cemburu itu.

...----------------...

Selamat Pagi. Sambil menunggu novel ini update bisa mampir ke novel anak online mama di bawah ini.

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ༄༅⃟𝐐MD𝕿𝖎𝖌𝖊𝖗⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽

ꪶꫝ༄༅⃟𝐐MD𝕿𝖎𝖌𝖊𝖗⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽

yg gini gemes

2024-04-21

0

bibuk duo nan

bibuk duo nan

biasanya nti setelah pisah baru akan terasa kehilangan

2024-02-17

0

Neulis Saja

Neulis Saja

kalau suami sdh jujur mencintai wanita lain kenapa dipertahankan toh waktu utk menyesuaikan sdh hampir 3 bulan dan belum juga berhasil kalau menurut reader lebih baik menjadi tapi perawan dari pada bersuami tapi tak pernah disentuh, tinggal kamu berpikir kedepannya mau kuliah atau mau mesantren tinggal memutuskan jgn sia2kan waktu percuma kan kemaren2 abangmu menawarkan mau kuliah atau tdk tapi kamu malah milih menikah sementara yg kamu inginkan tak sesuai dgn harapan

2024-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima.
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Bab Enam Puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam Puluh Empat
65 Bab Enam Puluh Lima
66 Bab Enam Puluh Enam
67 Bab Enam Puluh Tujuh
68 Bab Enam Puluh Delapan
69 Bab Enam Puluh Sembilan
70 Bab Tujuh Puluh
71 Bab Tujuh Puluh Satu
72 Bab Tujuh Puluh Dua
73 Bab Tujuh Puluh Tiga
74 Bab Tujuh Puluh Empat
75 Bab Tujuh Puluh Lima
76 Bab Tujuh Puluh Enam
77 Bab Tujuh Puluh Tujuh
78 Bab Tujuh Puluh Delapan
79 Bab Tujuh Puluh Sembilan
80 Bab Delapan Puluh
81 Bab Delapan Puluh Satu
82 Bab Delapan Puluh Dua
83 Bab Delapan Puluh Tiga
84 Bab Delapan Puluh Empat
85 Bab Delapan Puluh Lima
86 Bab Delapan Puluh Enam
87 Bab Delapan Puluh Tujuh
88 Novel SALAHKAH AKU TURUN RANJANG
89 Bab Delapan Puluh Delapan
90 Bab Delapan Puluh Sembilan
91 Bab Sembilan Puluh
92 Bab Sembilan Puluh Satu
93 Bab Sembilan Puluh Dua
94 Bab Sembilan Puluh Tiga
95 Bab Sembilan Puluh Empat
96 Bab Sembilan Puluh Lima
97 Bab Sembilan Puluh Enam
98 Bab Sembilan Puluh Tujuh
99 Promo novel terbaru
100 Novel Paman, I Love You
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima.
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Bab Enam Puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam Puluh Empat
65
Bab Enam Puluh Lima
66
Bab Enam Puluh Enam
67
Bab Enam Puluh Tujuh
68
Bab Enam Puluh Delapan
69
Bab Enam Puluh Sembilan
70
Bab Tujuh Puluh
71
Bab Tujuh Puluh Satu
72
Bab Tujuh Puluh Dua
73
Bab Tujuh Puluh Tiga
74
Bab Tujuh Puluh Empat
75
Bab Tujuh Puluh Lima
76
Bab Tujuh Puluh Enam
77
Bab Tujuh Puluh Tujuh
78
Bab Tujuh Puluh Delapan
79
Bab Tujuh Puluh Sembilan
80
Bab Delapan Puluh
81
Bab Delapan Puluh Satu
82
Bab Delapan Puluh Dua
83
Bab Delapan Puluh Tiga
84
Bab Delapan Puluh Empat
85
Bab Delapan Puluh Lima
86
Bab Delapan Puluh Enam
87
Bab Delapan Puluh Tujuh
88
Novel SALAHKAH AKU TURUN RANJANG
89
Bab Delapan Puluh Delapan
90
Bab Delapan Puluh Sembilan
91
Bab Sembilan Puluh
92
Bab Sembilan Puluh Satu
93
Bab Sembilan Puluh Dua
94
Bab Sembilan Puluh Tiga
95
Bab Sembilan Puluh Empat
96
Bab Sembilan Puluh Lima
97
Bab Sembilan Puluh Enam
98
Bab Sembilan Puluh Tujuh
99
Promo novel terbaru
100
Novel Paman, I Love You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!