Bab Lima

Aisha mengguncang pelan tubuh sang putri. Tenyata dia tak sadarkan diri. Wanita itu berlari ke luar dari kamar, dan mencari Ghibran.

Ghibran yang sedang duduk dekat pengantin, terkejut melihat Aisha yang berlari mendekat. Semua mata tertuju pada wanita itu.

"Mas, Anin ...," ucap Aisha terputus karena mengatur napasnya.

"Kenapa dengan Anin, Bu?" tanya Shabir dengan suara bergetar karena kuatir. Wajah Aisha sudah menyiratkan jika terjadi sesuatu dengan gadis itu.

"Anin pingsan, Mas," ucap Aisha.

Ghibran langsung berdiri dan berlari menuju kamar sang putri. Tanpa di duga, Shabir juga melakukan hal yang sama. Setengah berlari mengikuti langkah Ghibran dan meninggalkan Hana, sang pengantin.

Kedua orang tua Shabir terkejut melihat reaksi sang putra, begitu juga Hana. Sikap suaminya sungguh di luar nalarnya.

Ghibran masuk dengan tergesa dan langsung menggendong sang putri. Dia membawa lari menuju mobil dan lagi-lagi Shabir mengikuti dari belakang.

"Pak Ghibran biar saya yang menyetir, Bapak bisa memangku Anin di kursi belakang," ucap Shabir.

"Biar saja supir kami, Shabir. Kamu itu pengantin. Tidak mungkin pergi, apa kata keluarga dan para tamu jika kamu tidak ada," ucap Ghibran.

Shabir langsung mengucapkan istighfar. Dia baru tersadar jika dirinya baru saja mengucapkan ijab kabul. Tidak semestinya dia mengkuatirkan wanita lain seperti ini.

Gus Shabir lalu menyerahkan kunci mobil itu pada supir keluarga. Hana yang berdiri di belakang suaminya memandang dengan heran dengan sikap pria itu.

"Mas Shabir, tamu undangan masih banyak. Apa tidak sebaiknya kita kembali ke pelaminan. Setelah semua tamu pulang, kita akan menyusul ke rumah sakit," ucap Hana dengan suara pelan.

Tanpa menjawab ucapan Hana, pria itu berjalan menuju pelaminan. Dari gerakan tubuhnya, terlihat dia sangat gelisah. Hana terus saja melihat gestur tubuh sang suami.

Sebagai perwakilan keluarga mereka hanya ada Annisa dan Ikhbar. Ibu Nur saat ini telah tiada dan telah menyusul kepergian sang suami tiga tahun lalu.

Syifa tampak gelisah mengetahui sang adik yang pingsan dan harus di rawat. Dia ingin menyusul tapi anaknya yang masih kecil tidak bisa ditinggali. Saat ini anaknya telah memasuki usia dua tahun.

Di rumah sakit Ghibran dan Aisha, duduk menemani sang putri yang sedang berbaring dengan selang infus berada di tangan. Saat ini Anin telah sadar, tapi keduanya tidak ingin mengajak sang anak bicara, agar dia bisa beristirahat.

"Sebenarnya putri kita kenapa, Mas?" tanya Aisha. Dia masih tidak mengerti kenapa putrinya tiba-tiba pingsan.

"Dokter mengatakan jika Anin mengalami Gangguan psikosomatis. Semua karena emosi yang tidak tersalurkan, atau kesedihan yang dipendam," jawab Ghibran.

"Jika memang begitu, apa yang membuat Anin mengalami ini? Apa Anin ada masalah dan tidak ingin berbagi dengan kita, Mas?" tanya Aisha lagi.

"Entahlah, Sayang. Aku juga tak bisa menebak apa yang ada dalam pikiran Anin saat ini. Dia seperti kamu, suka menyimpan masalah tanpa mau berbagi. Saat hamil dulu kamu juga mengalaminya," jawab Ghibran.

Mereka berdua sama-sama berpikir, apa gerangan yang membuat sang putri tertekan. Satu jam berlalu, Anin membuka matanya. Dia tersenyum dengan kedua orang tuanya.

"Mami, Papi ...."

"Sayang, apa yang sakit, Nak?" tanya Aisha dengan kuatir. Anin menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Hatiku, Mi. Hatiku terasa sakit melihat pria yang aku cintai bersanding dengan wanita lain. Aku sadar ini teguran dari Allah karena aku terlalu mencintai mahluk ciptaan-Nya," gumam Anin dalam hatinya.

Seperti bunyi salah satu hadist, Cintailah orang yang kamu cinta dengan sewajarnya, bisa  jadi suatu hari dia menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah kepada orang yang kau benci sewajarnya, boleh jadi suatu hari dia yang kau benci menjadi orang yang kau cinta. Segala sesuatu yang kita cinta melebihi batas, disitulah kita akan diuji oleh Allah SWT. Berlebih-lebihan mencintai anak kita, disitu bakal diuji oleh Allah SWT. Begitu juga jika kita mencintai lawan jenis secara berlebihan, Allah akan menguji dengan memisahkan kita.

"Pasti kamu belum makan dari pagi, Sayang? Dokter mengatakan asam lambung kamu juga naik," ucap Ghibran. Dia naik ke ranjang dan memeluk sang putri. Membawa ke dalam dekapan dadanya.

"Sayang, jika ada yang sedang mengganggu pikiranmu, jangan di pendam sendiri. Katakan sama mami, Nak. Masalah itu akan menjadi kecil jika kita membaginya dengan orang lain," kata Aisha.

"Mami, aku hanya pusing. Mungkin efek mabuk perjalanan. Di tambah belum makan," balas Anin.

"Mami harap juga begitu, Nak. Ingatlah, keluarga adalah tempat kita berbagi. Jangan pernah menyembunyikan masalah sekecil apa pun itu," ucap Aisha. Anin menganggukan kepalanya tanda setuju.

Ghibran menyuapi putri kesayangannya itu dengan telaten. Saat Anin sedang makan, pintu kamar rawatnya diketuk. Aisha mempersilakan masuk.

Tampak berjalan masuk Shabir dan Hana. Kedua pengantin baru itu masuk diikuti dengan Syifa dan suaminya. Hana langsung menghampiri sang ponakan. Memeluknya erat.

"Kamu jahat banget, Anin. Di hari bahagiaku kamu sakit. Tidak ada foto-foto kita bersama," ucap Hana masih dengan memeluk tubuh ponakannya.

"Aunty ini lucu, bukannya prihatin lihat aku sakit. Aku ini sedang sedih, saat foto siap, tidak ada aku di antara pengantin. Apa masih bisa diulang nggak pestanya?" Anin berusaha bersikap wajar dengan becanda.

"Enak aja di ulang. Nanti fotonya saat kamu nikah saja," jawab Hana. Dia lalu melepaskan pelukannya.

Semua mengobrol sambil becanda, kecuali Shabir. Dia hanya diam dengan sesekali mencuri pandang ke arah Anin.

"Kamu tahu, Anin, Mas Shabir begitu kuatir ketika tahu kamu pingsan. Hampir saja dia meninggalkan aku sendirian dan mengantar kamu ke rumah sakit. Jika itu sampai terjadi, aku tak akan memaafkan kamu, karena telah merusak pestaku," ucap Hana dengan tertawa kecil.

Mungkin bagi Hana ucapannya itu hanya lah gurauan, berbeda dengan Anin. Dia menjadi heran dan terkejut mengetahui jika Gus Shabir begitu mengkuatirkan dirinya. Bukan saja Anin yang heran, Syifa juga merasakan keanehan.

"Kenapa Gus Shabir begitu mengkuatirkan Anin dan hampir saja meninggalkan pesta pernikahannya? Ada hubungan apa antara keduanya?" tanya Syifa dalam hatinya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Alivaaaa

Alivaaaa

Hana belum ngeh dengan apa yg sebenarnya terjadi... kasihan dia

2024-05-18

0

ꪶꫝ༄༅⃟𝐐MD𝕿𝖎𝖌𝖊𝖗⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽

ꪶꫝ༄༅⃟𝐐MD𝕿𝖎𝖌𝖊𝖗⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽

nah kan belum ngeh semua

2024-04-21

0

Neulis Saja

Neulis Saja

yah ada hubungan hati lah yg membuat kepedulian yg lebih dan sampai ansknu pingsan juga itu karena masalah hati

2024-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima.
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Bab Enam Puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam Puluh Empat
65 Bab Enam Puluh Lima
66 Bab Enam Puluh Enam
67 Bab Enam Puluh Tujuh
68 Bab Enam Puluh Delapan
69 Bab Enam Puluh Sembilan
70 Bab Tujuh Puluh
71 Bab Tujuh Puluh Satu
72 Bab Tujuh Puluh Dua
73 Bab Tujuh Puluh Tiga
74 Bab Tujuh Puluh Empat
75 Bab Tujuh Puluh Lima
76 Bab Tujuh Puluh Enam
77 Bab Tujuh Puluh Tujuh
78 Bab Tujuh Puluh Delapan
79 Bab Tujuh Puluh Sembilan
80 Bab Delapan Puluh
81 Bab Delapan Puluh Satu
82 Bab Delapan Puluh Dua
83 Bab Delapan Puluh Tiga
84 Bab Delapan Puluh Empat
85 Bab Delapan Puluh Lima
86 Bab Delapan Puluh Enam
87 Bab Delapan Puluh Tujuh
88 Novel SALAHKAH AKU TURUN RANJANG
89 Bab Delapan Puluh Delapan
90 Bab Delapan Puluh Sembilan
91 Bab Sembilan Puluh
92 Bab Sembilan Puluh Satu
93 Bab Sembilan Puluh Dua
94 Bab Sembilan Puluh Tiga
95 Bab Sembilan Puluh Empat
96 Bab Sembilan Puluh Lima
97 Bab Sembilan Puluh Enam
98 Bab Sembilan Puluh Tujuh
99 Promo novel terbaru
100 Novel Paman, I Love You
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima.
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Bab Enam Puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam Puluh Empat
65
Bab Enam Puluh Lima
66
Bab Enam Puluh Enam
67
Bab Enam Puluh Tujuh
68
Bab Enam Puluh Delapan
69
Bab Enam Puluh Sembilan
70
Bab Tujuh Puluh
71
Bab Tujuh Puluh Satu
72
Bab Tujuh Puluh Dua
73
Bab Tujuh Puluh Tiga
74
Bab Tujuh Puluh Empat
75
Bab Tujuh Puluh Lima
76
Bab Tujuh Puluh Enam
77
Bab Tujuh Puluh Tujuh
78
Bab Tujuh Puluh Delapan
79
Bab Tujuh Puluh Sembilan
80
Bab Delapan Puluh
81
Bab Delapan Puluh Satu
82
Bab Delapan Puluh Dua
83
Bab Delapan Puluh Tiga
84
Bab Delapan Puluh Empat
85
Bab Delapan Puluh Lima
86
Bab Delapan Puluh Enam
87
Bab Delapan Puluh Tujuh
88
Novel SALAHKAH AKU TURUN RANJANG
89
Bab Delapan Puluh Delapan
90
Bab Delapan Puluh Sembilan
91
Bab Sembilan Puluh
92
Bab Sembilan Puluh Satu
93
Bab Sembilan Puluh Dua
94
Bab Sembilan Puluh Tiga
95
Bab Sembilan Puluh Empat
96
Bab Sembilan Puluh Lima
97
Bab Sembilan Puluh Enam
98
Bab Sembilan Puluh Tujuh
99
Promo novel terbaru
100
Novel Paman, I Love You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!