Bab Sembilan Belas

"Siapa yang menelpon, Mas?" tanya Hana. Dia penasaran karena namanya di sebut.

"Bang Ghibran. Dia ingin bertemu dengan kita siang nanti di restoran dekat pondok," jawab Gus Shabir.

"Kenapa Bang Ghibran mau bertemu? Berarti dia ada di kota ini?" tanya Hana lagi.

"Dari kemarin malam sampai, dan saat ini menginap di hotel," jawab Gus Shabir lagi. Dia lalu masuk ke kamar. Mengambil tas kerjanya.

"Aku mau mengajar dulu. Setelah Zuhur aku jemput untuk menemui Bang Ghibran," ucap Gus Shabir.

Hana mendekati sang suami. Menyalami dan mencium tangannya. Di balas Gus Shabir dengan mengusap kepala sang istri. Diperlakukan begitu saja membuat Hana tersenyum.

Setelah Gus Shabir hilang dari pandangan, wanita itu masuk ke rumah dan membersihkan rumahnya. Saat sedang menyapu, dia mendengar ucapan salam dari luar rumah. Hana bergegas membuka. Tampak sang ibu mertua berdiri di balik pintu.

"Umi ... Silakan masuk!" ucap Hana. Mencium tangan mertuanya.

"Umi tak lama, cuma ingin memberikan ini. Kemarin ada santri yang beri. Ini singkong. Shabir paling doyan kalau di rebus, dan di makan dengan sambal. Kamu buatkan untuk Shabir," ujar mertuanya itu.

"Umi tak masuk dulu?" tanya Hana.

"Umi dan Abi mau ke luar kota. Abi telah menunggu di mobil. Makanya singkong itu Umi beri untuk kamu masak, takut busuk di rumah."

"Baik, Umi. Hati-hati di jalan."

Hana lalu mengantar mertua hingga masuk ke dalam mobil. Setelah itu masuk kembali. Dengan penuh semangat dia kembali memasak buat suaminya.

Hana mencoba mencari di media sosial, sambal apa yang cocok di makan dengan singkong rebus. Sebelum menemui abangnya, dia ingin suaminya mencicipi masakannya dulu.

**

Jam 11 siang, Gus Shabir pulang. Hana menyambutnya dengan menyalami tangan suaminya itu.

"Mas, tadi umi datang memberi singkong. Dia bilang kamu suka singkong rebus di makan sama sambal. Itu aku sudah masakan. Kamu makan dulu sebelum salat Zuhur," ujar Hana.

"Bukannya kita mau makan siang bersama Bang Ghibran," jawab Gus Shabir.

"Kamu makan aja sedikit. Aku telah masak," balas Hana.

"Iyalah, aku makan sedikit."

Gus Shabir lalu menuju meja makan. Mengambil singkong rebus dan sambal. Dia memakannya dengan lahap, membuat Hana tersenyum. Air mata menetes dari sudut matanya. Terharu karena akhirnya sang suami menghargai masakannya.

"Apa ada yang kurang, Mas?" tanya Hana.

"Kurang pedes. Lain kali campur cabe rawit," balas Gus Shabir.

"Tapi tak baik Mas makan cabe terlalu banyak. Lambung bisa bermasalah," ucap Hana.

"Iya, Hana. Terima kasih. Aku mandi dulu. Kamu juga bersiaplah," ucap Gus Shabir.

Dengan senyuman, Hana masuk ke kamar tamu untuk mandi, karena kamar mandi di kamar utama dipakai Shabir. Dia tak berhenti tersenyum karena suaminya yang makan banyak masakannya tadi.

***

Jam satu siang, Gus Shabir dan Hana Samapi di restoran tempat janjian dengan Ghibran. Saat masuk ke restoran, telah tampak pria itu menunggu kedatangan mereka berdua.

Hana langsung menyalami dan mencium tangan abangnya itu, diikuti oleh Gus Shabir. Keduanya duduk di seberang meja pria itu.

"Abang telah pesan makanan. Kita makan dulu baru mengobrol," ujar Ghibran.

Tak berapa lama, makanan mereka sampai. Mereka menyantapnya dengan tenang tanpa suara. Hanya sesekali Hana melirik ke arah abangnya. Dia yakin semua ini pasti ada hubungannya dengan Anin.

Setelah makan, Ghibran tampak merubah duduknya. Dia tampak serius. Menarik napas dalam sebelum bicara.

"Bagaimana hubungan kalian?" tanya Ghibran mengawali obrolan.

Gus Shabir memandangi Hana. Mungkin dia takut salah jawab.

"Baik-baik saja, Bang!" jawab Hana.

"Apa kamu sudah bisa menebak maksud dari kedatangan Abang ke sini?" tanya Ghibran sama Hana.

Hana tersenyum menanggapi ucapan abangnya. Dia semakin yakin jika semua ini ada hubungan dengan sang ponakan.

"Aku tidak berani menebak, takut salah," jawab Hana. Gus Shabir yang tak mengerti hanya memandangi kedua adik kakak itu secara bergantian.

Ghibran kembali tampak menarik napas berat. Dia sebenarnya sulit untuk mengatakan semuanya. Namun, ini harus diselesaikan. Tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.

"Sebelum Abang lanjut obrolan ini, Abang ingin tanya sesuatu dengan kamu, Shabir. Aku harap kamu jawab dengan jujur, karena ini untuk kebaikan kita semua."

Gus Shabir tampak terkejut dengan ucapan Ghibran. Dia makin penasaran dengan apa yang akan pria itu katakan. Sepertinya sangat serius. Di lihat dari raut wajah pria itu, ini bukanlah masalah sepele.

"Shabir, apa benar kamu sebenarnya mencintai Anin putriku, bukan Hana adikku ini. Kamu mengira aku datang melamar untuk Anin bukan Hana?" tanya Ghibran.

Hana tampak tak terima dengan pertanyaan sang abang. Sebelum Gus Shabir menjawab, dia langsung berucap, "Aku rasa abang tak perlu tanyakan itu pada Shabir. Hargai aku sebagai istrinya. Cinta tak cinta, aku ini istri sah nya."

"Abang mengerti, tapi Abang perlu tahu perasaan Shabir dulu agar bisa selesaikan masalah ini."

Hana tampaknya tak terima, dia langsung berdiri dan menarik tangan Gus Shabir untuk berdiri. Tentu saja suaminya itu menolak, karena tak enak hati dengan Ghibran.

"Jangan emosi dulu Hana. Sudah Abang katakan, jika ini semua untuk kebaikan kita bersama."

"Kebaikan Anin, bukan aku. Abang ingin tahu perasaan Shabir. Setelah tahu dia memang mencintai Anin, lalu Abang ingin aku pisah agar Anin bisa bersama Gus Shabir. Aku tak akan rela. Aku akan pertahankan apa yang telah menjadi milikku. Allah yang telah mempertemukan kami dalam ikatan pernikahan dan hanya Allah yang bisa memisahkan aku dari Gus Shabir," ucap Hana dengan sedikit emosi.

"Hana, dengar dulu apa yang akan Abang Ghibran katakan dulu," ucap Gus Shabir.

"Katakan saja kamu memang mencintai Anin dan tak ada cinta untukku. Pernikahan kita hanya di atas kertas."

Ghibran berdiri dan mendekati Hana. Dengan sedikit memaksa meminta adiknya itu duduk.

"Duduklah, jangan keras kepala. Kalaupun aku tahu Shabir dan Anin saling mencintai, aku bukan orang yang egois yang akan memisahkan kamu dengan Shabir. Dan satu yang perlu kamu ingat, AKU JUGA TAK AKAN MERESTUI ANAKKU NIKAH DENGAN GUS SHABIR. Apa kata orang jika melihat anakku menikah dengan mantan suami tantenya!" ucap Ghibran dengan penuh penekanan.

...----------------...

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ༄༅⃟𝐐MD𝕿𝖎𝖌𝖊𝖗⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽

ꪶꫝ༄༅⃟𝐐MD𝕿𝖎𝖌𝖊𝖗⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽

Hana esmisi

2024-04-21

0

Neulis Saja

Neulis Saja

good job ghibran 👍

2024-02-14

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

Ghibran memang laki" yang sangat keras memegang prinsip dan itu juga berlaku bagi keluarganya sendiri,,,

2023-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima.
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Bab Enam Puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam Puluh Empat
65 Bab Enam Puluh Lima
66 Bab Enam Puluh Enam
67 Bab Enam Puluh Tujuh
68 Bab Enam Puluh Delapan
69 Bab Enam Puluh Sembilan
70 Bab Tujuh Puluh
71 Bab Tujuh Puluh Satu
72 Bab Tujuh Puluh Dua
73 Bab Tujuh Puluh Tiga
74 Bab Tujuh Puluh Empat
75 Bab Tujuh Puluh Lima
76 Bab Tujuh Puluh Enam
77 Bab Tujuh Puluh Tujuh
78 Bab Tujuh Puluh Delapan
79 Bab Tujuh Puluh Sembilan
80 Bab Delapan Puluh
81 Bab Delapan Puluh Satu
82 Bab Delapan Puluh Dua
83 Bab Delapan Puluh Tiga
84 Bab Delapan Puluh Empat
85 Bab Delapan Puluh Lima
86 Bab Delapan Puluh Enam
87 Bab Delapan Puluh Tujuh
88 Novel SALAHKAH AKU TURUN RANJANG
89 Bab Delapan Puluh Delapan
90 Bab Delapan Puluh Sembilan
91 Bab Sembilan Puluh
92 Bab Sembilan Puluh Satu
93 Bab Sembilan Puluh Dua
94 Bab Sembilan Puluh Tiga
95 Bab Sembilan Puluh Empat
96 Bab Sembilan Puluh Lima
97 Bab Sembilan Puluh Enam
98 Bab Sembilan Puluh Tujuh
99 Promo novel terbaru
100 Novel Paman, I Love You
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima.
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Bab Enam Puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam Puluh Empat
65
Bab Enam Puluh Lima
66
Bab Enam Puluh Enam
67
Bab Enam Puluh Tujuh
68
Bab Enam Puluh Delapan
69
Bab Enam Puluh Sembilan
70
Bab Tujuh Puluh
71
Bab Tujuh Puluh Satu
72
Bab Tujuh Puluh Dua
73
Bab Tujuh Puluh Tiga
74
Bab Tujuh Puluh Empat
75
Bab Tujuh Puluh Lima
76
Bab Tujuh Puluh Enam
77
Bab Tujuh Puluh Tujuh
78
Bab Tujuh Puluh Delapan
79
Bab Tujuh Puluh Sembilan
80
Bab Delapan Puluh
81
Bab Delapan Puluh Satu
82
Bab Delapan Puluh Dua
83
Bab Delapan Puluh Tiga
84
Bab Delapan Puluh Empat
85
Bab Delapan Puluh Lima
86
Bab Delapan Puluh Enam
87
Bab Delapan Puluh Tujuh
88
Novel SALAHKAH AKU TURUN RANJANG
89
Bab Delapan Puluh Delapan
90
Bab Delapan Puluh Sembilan
91
Bab Sembilan Puluh
92
Bab Sembilan Puluh Satu
93
Bab Sembilan Puluh Dua
94
Bab Sembilan Puluh Tiga
95
Bab Sembilan Puluh Empat
96
Bab Sembilan Puluh Lima
97
Bab Sembilan Puluh Enam
98
Bab Sembilan Puluh Tujuh
99
Promo novel terbaru
100
Novel Paman, I Love You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!