Bab Dua

Kiai Samsudin menerima kehadiran Ghibran dengan senang hati. Begitu juga dengan sang istri. Saat ini mereka berempat sedang duduk di ruang tamu rumah pribadi pemilik pondok pesantren itu.

"Apa gerangan yang membuat Bapak Ghibran dan Ibu Aisha datang?" tanya Kiai Samsudin dengan ramah.

"Adapun maksud kedatangannya kami untuk melamar Gus Shabir, sebagai calon suami adik saya yang bernama Hana. Kiai, pasti sudah mengenal Hana, karena dia merupakan salah satu alumni pondok pesantren di sini," ucap Ghibran.

Kiai dan istrinya Fatimah saling pandang dan tersenyum. Mereka sepertinya terkejut dengan ucapan Ghibran. Mendadak datang untuk melamar sang putra.

"Pak Ghibran, zaman sekarang sudah maju. Tidak ada lagi yang namanya perjodohan. Kami senang sekali menerima lamaran dari Bapak dan Ibu. Tapi kami tidak bisa memutuskan menerima atau menolak, kami perlu bertanya dulu dengan anak kami," jawab Ibu Fatimah dengan ramah.

"Tentu saja, Bu. Kami juga mengerti dengan keputusan ini. Kami akan menunggu jawaban dari Bapak dan Ibu," balas Aisha.

Mereka berempat berbincang ringan tentang masalah kehidupan sebelum akhirnya Ghibran dan Aisha pamit.

"Bapak Ghibran dan Ibu Aisha, kami akan mengabari secepatnya tentang lamaran ini. Semoga kita bisa menjadi keluarga," ucap Kiai Samsudin. Sepertinya dia sangat menyukai lamaran ini.

Saat keduanya akan masuk ke mobil, mereka bertemu Gus Shabir. Pemuda itu menyalami Ghibran dengan hormat. Ghibran dan Aisha tampaknya sangat menyukai pria itu.

"Gus Shabir itu memang sangat tampan dan ramah. Pantas saja Hana menyukainya. Semoga saja dia menerima lamaran kita ini, Mas. Aku juga berkeinginan suatu hari Anin juga mendapat jodoh seperti pria itu," ucap Aisha.

"Putri kita belum mau menikah. Dia ingin mencapai cita-citanya dulu. Dari kecil dia telah berkeinginan menjadi seorang dokter. Semoga semua yang dia impikan bisa tercapai," balas Ghibran.

"Ya, Mas. Semoga kelak cita-citanya tercapai dan kelak akan mendapat jodoh yang sesuai," kata Aisha.

Saat ini Anin telah terdaftar sebagai salah satu mahasiswi di fakultas kedokteran sebuah universitas ternama. Dia telah menjalani masa kuliah. Gadis dari Ghibran dan Aisha itu harus kost karena universitas yang dia pilih berada di luar kota.

Setelah kepergian Ghibran dan istrinya, Gus Shabir masuk ke rumah dan melihat kedua orang tuanya yang sedang berbincang. Dia ikut nimbrung dengan duduk bersama.

"Abi, Umi, aku tadi bertemu Bapak Ghibran. Apa aku boleh tahu maksud dari kedatangan beliau?" tanya Gus Shabir dengan berhati-hati.

Kiai Samsudin dan Ibu Fatimah saling pandang dan tersenyum. Mereka lalu memandangi putra mereka.

"Pak Ghibran dan Ibu Aisha datang untuk melamar kamu," jawab Uminya Shabir.

"Umi, aku tidak sedang bercanda. Aku serius," balas Gus Shabir.

"Siapa yang bercanda Shabir. Umi berkata yang sesungguhnya. Apakah kamu bersedia menerima lamaran itu. Jika kamu bersedia, kami akan datang ke rumah mereka untuk menyampaikan semua ini. Jika kamu menolaknya, kami juga akan tetap datang untuk mengatakan semuanya."

"Aku bersedia, Umi," jawab Gus Shabir tanpa pikir panjang. Hal itu cukup membuat kedua orang tuanya heran dan terkejut. Di luar dugaan, tanpa bertanya putra mereka langsung bersedia.

"Jika kamu memang bersedia, kita datang ke rumah mereka besok atau lusa untuk mengatakan kesediaan kamu menerima lamaran ini," ucap Abinya Shabir yaitu Kiai Samsudin.

"Aku serahkan semuanya pada Abi dan Umi. Aku hanya tinggal siap untuk mengucapkan ijab kabul saja," balas Shabir dengan penuh keyakinan.

Jawaban Gus Shabir membuat kedua orang tuanya kembali tertegun. Tidak percaya jika putra mereka begitu antusiasnya menerima lamaran ini.

"Sepertinya kamu telah siap untuk menikah," ucap Kiai Samsudin.

"Usiaku tidak muda lagi. Telah memasuki dua puluh tujuh tahun. Aku rasa sudah cukup matang untuk berumah tangga," jawab Gus Shabir.

Mereka bertiga cukup lama mengobrol. Gus Shabir meminta pernikahannya nanti diadakan secara sederhana saja. Mengundang orang terdekat saja. Semua urusan dia serahkan pada Abi dan Uminya.

***

Dua hari kemudian kedua orang tua Gus Shabir datang ke rumah kediaman Ghibran. Kedatangan mereka di sambut dengan tangan terbuka.

Hana yang melihat kedatangan kedua orang tua Gus Shabir, merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Dia gugup.

Hana membuatkan minuman untuk abi dan umi-nya Shabir. Tidak lupa menyalami tangan mereka.

"Pak Ghibran, kedatangan kami untuk mengatakan jawaban dari Gus Shabir atas pinangan Bapak dan Ibu kemarin."

Kiai Samsudin terdiam sejenak. Dia tampak mengatur napas sebelum melanjutkan ucapannya. Ghibran dan Aisha menunggu jawaban dengan gugup. Begitu juga dengan Hana. Dia mendengarkan semua dari kamar.

"Setelah kami mengatakan pada Gus Shabir, dia bersedia menerima pinangan Bapak dan Ibu," ucap Uminya Shabir.

Ghibran dan Aisha langsung mengucapkan syukur. Begitu juga dengan Hana. Dia tak menyangka jika Gus Shabir langsung menerima pinangan dari abangnya. Air mata jatuh membasahi pipi Hana.

Kedua orang tua Shabir dan Ghibran langsung bicara tentang pernikahan. Dia juga mengatakan jika putra mereka meminta jangan ada pesta pernikahan yang mewah. Secara sederhana dan hanya mengundang kerabat terdekat.

Tidak ada lagi kata yang bisa Hana ucapkan selain rasa syukur. Cintanya bersambut. Dia pikir selama ini Gus Shabir tidak pernah melirik dirinya. Tenyata dia salah, mungkin saja dalam diam pria itu memperhatikan dirinya.

Pernikahan akan diadakan dua Minggu ke depan. Hana meminta pada Ghibran dan Aisha untuk menutupi siapa calon suaminya pada Anin. Dia ingin memberikan kejutan pada ponakannya itu.

***

Semua persiapan pernikahan di urus Ghibran. Keluarga kiai nanti hanya perlu datang di hari H pernikahan. Tidak banyak yang pria itu siapkan, karena pernikahan akan dilaksanakan di rumah, dengan akad diadakan di mesjid terdekat.

Hari ini semua tampak sibuk di rumah kediaman Ghibran. Semua bersiap-siap untuk pernikahan Hana. Wajah pengantin wanita tampak berseri, karena akan menikah dengan pria pujaan hati.

Anin saat ini sedang dalam perjalanan pulang. Dia minta izin tidak masuk kuliah dua hari. Jumat dan Sabtu besok.

"Siapa ya calon suaminya Aunty Hana? Kenapa semuanya kompak merahasiakan dariku," gumam Anin pada dirinya sendiri. Dia tidak sabar ingin melihat pernikahan aunty-nya.

***

NB. Syarat nikah di KUA ialah surat pernyataan hendak menikah (model N7). Apabila yang bersangkutan berhalangan hadir, dapat diwakilkan oleh wali atau orang lain. Mengganti biaya pencatatan sebesar Rp 30.000. Keterangan dispensasi yang dikeluarkan pengadilan apabila calon pengantin belum cukup umur. Jadi pengurusan surat nikah Shabir dan Hana diurus semua sama pengacaranya Ghibran.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Alivaaaa

Alivaaaa

jadi deg degan.... pasti pada terkejut dan sakit hati 🥺

2024-05-18

0

ꪶꫝ༄༅⃟𝐐MD𝕿𝖎𝖌𝖊𝖗⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽

ꪶꫝ༄༅⃟𝐐MD𝕿𝖎𝖌𝖊𝖗⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽

mulai baca

2024-04-21

0

bibuk duo nan

bibuk duo nan

jd deg degan Thor pas nti ijab qobul mempelai pria pasti kaget Krn nama mempelai wanita namanya Hana bukan Anin secara kan kayaknya Gus shabir itu tertarik nya dgn Anin bukan Hana ya

2024-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima.
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Bab Enam Puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam Puluh Empat
65 Bab Enam Puluh Lima
66 Bab Enam Puluh Enam
67 Bab Enam Puluh Tujuh
68 Bab Enam Puluh Delapan
69 Bab Enam Puluh Sembilan
70 Bab Tujuh Puluh
71 Bab Tujuh Puluh Satu
72 Bab Tujuh Puluh Dua
73 Bab Tujuh Puluh Tiga
74 Bab Tujuh Puluh Empat
75 Bab Tujuh Puluh Lima
76 Bab Tujuh Puluh Enam
77 Bab Tujuh Puluh Tujuh
78 Bab Tujuh Puluh Delapan
79 Bab Tujuh Puluh Sembilan
80 Bab Delapan Puluh
81 Bab Delapan Puluh Satu
82 Bab Delapan Puluh Dua
83 Bab Delapan Puluh Tiga
84 Bab Delapan Puluh Empat
85 Bab Delapan Puluh Lima
86 Bab Delapan Puluh Enam
87 Bab Delapan Puluh Tujuh
88 Novel SALAHKAH AKU TURUN RANJANG
89 Bab Delapan Puluh Delapan
90 Bab Delapan Puluh Sembilan
91 Bab Sembilan Puluh
92 Bab Sembilan Puluh Satu
93 Bab Sembilan Puluh Dua
94 Bab Sembilan Puluh Tiga
95 Bab Sembilan Puluh Empat
96 Bab Sembilan Puluh Lima
97 Bab Sembilan Puluh Enam
98 Bab Sembilan Puluh Tujuh
99 Promo novel terbaru
100 Novel Paman, I Love You
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima.
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Bab Enam Puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam Puluh Empat
65
Bab Enam Puluh Lima
66
Bab Enam Puluh Enam
67
Bab Enam Puluh Tujuh
68
Bab Enam Puluh Delapan
69
Bab Enam Puluh Sembilan
70
Bab Tujuh Puluh
71
Bab Tujuh Puluh Satu
72
Bab Tujuh Puluh Dua
73
Bab Tujuh Puluh Tiga
74
Bab Tujuh Puluh Empat
75
Bab Tujuh Puluh Lima
76
Bab Tujuh Puluh Enam
77
Bab Tujuh Puluh Tujuh
78
Bab Tujuh Puluh Delapan
79
Bab Tujuh Puluh Sembilan
80
Bab Delapan Puluh
81
Bab Delapan Puluh Satu
82
Bab Delapan Puluh Dua
83
Bab Delapan Puluh Tiga
84
Bab Delapan Puluh Empat
85
Bab Delapan Puluh Lima
86
Bab Delapan Puluh Enam
87
Bab Delapan Puluh Tujuh
88
Novel SALAHKAH AKU TURUN RANJANG
89
Bab Delapan Puluh Delapan
90
Bab Delapan Puluh Sembilan
91
Bab Sembilan Puluh
92
Bab Sembilan Puluh Satu
93
Bab Sembilan Puluh Dua
94
Bab Sembilan Puluh Tiga
95
Bab Sembilan Puluh Empat
96
Bab Sembilan Puluh Lima
97
Bab Sembilan Puluh Enam
98
Bab Sembilan Puluh Tujuh
99
Promo novel terbaru
100
Novel Paman, I Love You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!