Bab Empat

Gus Shabir langsung mundur setelah melihat wajah istrinya. Dia terdiam dan memandangi Hana dengan intens dan wajah pias. Tidak menduga jika dia menikahi wanita yang salah.

Semua mata yang ada di mesjid memandangi Gus Shabir dengan penuh tanda tanya. Kenapa pria itu terlihat syok melihat wajah istrinya. Apakah karena Hana terlihat berbeda? Begitu yang ada dalam pikiran mereka.

Umi Fatimah yang ada di belakang putranya lalu berbisik, "Shabir, jika ingin menatap istrimu lebih lama, nanti di kamar. Sekarang kamu berikan dulu mas kawinnya. Fotografer lagi telah menunggu untuk mengabadikan semua."

Gus Shabir lalu mengucap istighfar, dia tidak boleh begini. Bagaimana pun ini sudah menjadi pilihannya. Dia yang salah, tidak mau bertemu dengan calon istri sebelum menikah. Saat ini, wanita yang ada dihadapan dia adalah istri sahnya.

Dengan langkah pelan, Gus Shabir kembali mendekati Hana dan memberikan mas kawinnya. Kilauan lampu dari kamera memenuhi ruangan mesjid.

Syifa yang melihat bayangan Anin berlari keluar mesjid, mengikuti adiknya setelah memberikan anak pada sang suami. Wanita itu mencoba mencari keberadaan adik yang paling dia sayangi itu.

Syifa mendekati Anin, yang sedang terisak di bangku taman. Dipeluknya dari belakang tubuh gadis itu.

"Anin Sayang. Kakak mengerti dengan kesedihan kamu. Kamu pasti takut setelah menikah Hana tidak lagi bisa bermain denganmu. Selama ini kamu dan Hana selalu bersama. Jangan sedih, kami akan tetap menemani kamu walau telah berkeluarga," ucap Syifa dan mengecup pucuk kepala adiknya.

Tangis Anin makin pecah saat berada dalam pelukan sang kakak. Ingin rasanya dia mengatakan apa yang dirasakan saat ini. Namun, hatinya melarang. Biarlah semua menjadi rahasia antara dirinya dan Allah. Dia akan mencintai Gus Shabir dalam diam tanpa seorang pun tahu.

"Kak Syifa ...." Hanya itu yang terucap dari bibirnya.

"Masuk, yuk. Kita foto bersama. Nanti dikira orang kamu salut hati melihat Hana menikah," ucap Syifa dengan mencubit hidung Anin pelan.

Anin memaksakan senyumnya. Dia menghapus air matanya. Mengambil bedak dari tas dan menyapunya sedikit agar tak terlihat bekas tangisannya. Mereka berdua lalu masuk ke mesjid.

Aisha yang melihat kedatangan putrinya, lalu memeluk dengan erat. Dari tadi dia kuatir karena Anin belum juga sampai.

"Mami kuatir banget, karena kamu belum muncul juga," ujar Aisha.

"Aku sampai saat tadi pengucapan ijab kabul. Agar tidak menggangu, duduk di belakang saja, Mi," balas Anin beralasan.

"Sekarang kita foto keluarga ya," ajak Aisha.

Anin berjalan menunduk, tidak berani menatap wajah sang oom. Saat ini Gus Shabir telah menjadi suami tantenya.

Anin memeluk Hana erat. Tantenya itu membalas pelukan sang ponakan. Dari kecil mereka selalu bersama seperti anak kembar.

"Selamat menempuh hidup baru, Aunty. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah," bisik Anin saat memeluk sang Tante.

"Terima kasih ponakanku," balas Hana.

Pelukan keduanya terlepas, lalu setelah itu Anin mengatupkan kedua tangannya di dada sebagai salam untuk Gus Shabir. Dia memberikan senyumannya dan di balas pria itu. Mereka semua berfoto bersama sebagai kenangan.

"Selamat menempuh hidup baru, Om," ucap Anin pelan. Gus Shabir hanya membalas dengan anggukan. Namun, matanya tidak lepas memandangi Anin. Keluarga yang lain juga menyalami pengantin, memberikan ucapan dan doa. Setelah itu semuanya kembali ke rumah. Siang akan diadakan syukuran atas pernikahan keduanya.

Sampai di rumah, Anin langsung masuk ke kamar. Kembali tangisnya pecah. Keluarga yang lain sibuk menyambut tamu, sehingga tak menyadari kesedihan gadis itu.

"Ya Allah aku ikhlas dengan semua rasa sakit hari ini, semoga ini bisa menjadi pelebur dosa dan kesalahan yang telah aku perbuat. Aku pasrahkan semuanya pada-Mu. Aku yakin Engkau maha adil. Satu tetes air mata yang keluar karena rasa sakit ini, akan Engkau ganti dengan jutaan kebahagiaan. Aamiin," gumam Anin dalam hatinya.

Anin sadar, jika tidak ada yang salah dalam hal ini. Baik Gus Shabir atau pun Hana. Dia tidak pernah mengatakan rasa sukanya pada pria itu, sehingga tidak ada yang tahu. Lagi pula, jika pun dia mengatakan tapi pria itu lebih memilih Hana, dia juga tidak bisa berbuat apa pun.

"Ya Tuhan, mulai hari ini aku ikhlas melepaskannya. Aku lepaskan walau dengan terpaksa. Aku janji akan mengikhlaskannya seluas aku mencintainya. Aku kembalikan lagi seluruh cintaku pada-Mu Tuhan. Sungguh aku percaya sudah kau atur sebaik-baiknya. Aku akan berusaha menghapus namanya dalam hidupku. Aku akan membunuhnya dalam sejarahku. Aku akan menyingkirkan seluruh ketertarikanku tentangnya. Apakah mudah? Pasti tidak. Itu semua tidak mudah, tapi harus aku lakukan demi kesehatan mentalku. Harus aku lakukan demi kedamaian jiwaku. Walaupun itu harus mengerahkan sisa tenaga yang aku punya. Aku tau, aku yakin aku mampu. Dan Tuhan memilih jalan ini untukku lebih bahagia."

Doa yang sama, yang pernah Aisha utarakan. Mungkin takdir ibu dan anak itu digariskan sama. Tidak bisa bersatu dengan orang yang dicintai. Tapi, yakinlah pasti ada hikmah di balik semua itu.

Rasulullah SAW pernah berpesan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi agar tidak mencintai sesuatu secara berlebihan. Adapun bunyi hadits tentang mencintai seseorang sebagai berikut,"Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai.” [HR. At-Tirmidzi no.1997 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 178]

Semua keluarga berkumpul di halaman belakang rumah, semua tampak bergembira menyambut kehadiran anggota baru dalam keluarga besar mereka. Aisha yang tidak melihat kehadiran sang putri, mencarinya hingga ke kamar.

Dia membuka pintu kamar itu dengan pelan. Aisha terkejut melihat sang putri yang tertidur di atas sajadahnya. Mungkin sehabis salat Zuhur tadi. Dia mendekati Anin. Terlihat sisa air mata masih membasahi pipi gadis itu.

Aisha menghapus air mata itu. Dia berpikir Anin menangis karena akan di tinggal pergi Hana mengikuti suaminya nanti. Saat tangan Aisha menyentuh dahi sang putri, dia merasakan suhu tubuhnya begitu panas.

"Sayang, kamu sakit, Nak?" tanya Aisha dengan kuatir.

...----------------...

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ༄༅⃟𝐐MD𝕿𝖎𝖌𝖊𝖗⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽

ꪶꫝ༄༅⃟𝐐MD𝕿𝖎𝖌𝖊𝖗⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽

semua cerita bikin tersentuh Thor

2024-04-21

0

Alivaaaa

Alivaaaa

kasihan Anin

2024-05-18

0

bibuk duo nan

bibuk duo nan

jd seperti beli kucing dalam karung ya

2024-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima.
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Bab Enam Puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam Puluh Empat
65 Bab Enam Puluh Lima
66 Bab Enam Puluh Enam
67 Bab Enam Puluh Tujuh
68 Bab Enam Puluh Delapan
69 Bab Enam Puluh Sembilan
70 Bab Tujuh Puluh
71 Bab Tujuh Puluh Satu
72 Bab Tujuh Puluh Dua
73 Bab Tujuh Puluh Tiga
74 Bab Tujuh Puluh Empat
75 Bab Tujuh Puluh Lima
76 Bab Tujuh Puluh Enam
77 Bab Tujuh Puluh Tujuh
78 Bab Tujuh Puluh Delapan
79 Bab Tujuh Puluh Sembilan
80 Bab Delapan Puluh
81 Bab Delapan Puluh Satu
82 Bab Delapan Puluh Dua
83 Bab Delapan Puluh Tiga
84 Bab Delapan Puluh Empat
85 Bab Delapan Puluh Lima
86 Bab Delapan Puluh Enam
87 Bab Delapan Puluh Tujuh
88 Novel SALAHKAH AKU TURUN RANJANG
89 Bab Delapan Puluh Delapan
90 Bab Delapan Puluh Sembilan
91 Bab Sembilan Puluh
92 Bab Sembilan Puluh Satu
93 Bab Sembilan Puluh Dua
94 Bab Sembilan Puluh Tiga
95 Bab Sembilan Puluh Empat
96 Bab Sembilan Puluh Lima
97 Bab Sembilan Puluh Enam
98 Bab Sembilan Puluh Tujuh
99 Promo novel terbaru
100 Novel Paman, I Love You
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima.
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Bab Enam Puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam Puluh Empat
65
Bab Enam Puluh Lima
66
Bab Enam Puluh Enam
67
Bab Enam Puluh Tujuh
68
Bab Enam Puluh Delapan
69
Bab Enam Puluh Sembilan
70
Bab Tujuh Puluh
71
Bab Tujuh Puluh Satu
72
Bab Tujuh Puluh Dua
73
Bab Tujuh Puluh Tiga
74
Bab Tujuh Puluh Empat
75
Bab Tujuh Puluh Lima
76
Bab Tujuh Puluh Enam
77
Bab Tujuh Puluh Tujuh
78
Bab Tujuh Puluh Delapan
79
Bab Tujuh Puluh Sembilan
80
Bab Delapan Puluh
81
Bab Delapan Puluh Satu
82
Bab Delapan Puluh Dua
83
Bab Delapan Puluh Tiga
84
Bab Delapan Puluh Empat
85
Bab Delapan Puluh Lima
86
Bab Delapan Puluh Enam
87
Bab Delapan Puluh Tujuh
88
Novel SALAHKAH AKU TURUN RANJANG
89
Bab Delapan Puluh Delapan
90
Bab Delapan Puluh Sembilan
91
Bab Sembilan Puluh
92
Bab Sembilan Puluh Satu
93
Bab Sembilan Puluh Dua
94
Bab Sembilan Puluh Tiga
95
Bab Sembilan Puluh Empat
96
Bab Sembilan Puluh Lima
97
Bab Sembilan Puluh Enam
98
Bab Sembilan Puluh Tujuh
99
Promo novel terbaru
100
Novel Paman, I Love You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!