Bab Delapan Belas

Ghibran melepaskan pelukannya. Menghapus air mata di pipi sang putri. Dia yang selalu menjaga sang putri dari siapapun yang akan menyakiti hatinya, ternyata dia sendiri yang telah membuat luka itu untuk Anin.

"Maafkan Papi, Nak! Sebagai seorang ayah tidak peka dengan apa yang terjadi dan apa yang kamu rasakan. Seharusnya ayah curiga saat kamu tidak tampak gembira dan ceria di hari pernikahan aunty mu."

"Papi tidak perlu minta maaf, papi tidak salah. Aunty tidak salah. Gus Shabir juga tidak salah, karena aku yang tak pernah mengutarakan isi hatiku. Semuanya aku pendam sendiri. Jangan merasa bersalah, Pi. Dan juga jangan pernah salahkan siapa pun. Semua ini takdir dari Allah, kita sebagai makhluk-Nya hanya tinggal menjalankan skenario yang telah di tentukan yang kuasa," balas Anin dengan lembut.

Setulus itukah hati Anin? Salah! Dalam hatinya masih ada rasa sakit dan kecewa atas perlakuan sang aunty. Dia hanya mencoba ikhlas.

"Papi kecewa dengan Hana. Kenapa dia sampai tega meminta kamu menjauh? Seharusnya, jika dia takut Gus Shabir tidak bisa melupakan kamu, dia dan Gus Shabir yang pergi menjauh," ucap Ghibran.

Aisha menggelengkan kepala, tidak setuju dengan pendapat sang suami. Dia harus memberikan pengertian pada pria itu. Semua juga tahu Ghibran jika tidak suka dengan sikap seseorang, bicaranya sedikit kasar. Apa lagi dulu dia pernah tidak setuju dengan pernikahan sang ayah dan Rachel.

"Papi ... Hana melakukan semua ini hanya untuk mempertahankan apa yang telah menjadi miliknya. Dia mungkin berpikir, jika dia dan suaminya yang pergi jauh dari kita, kita tak akan menemuinya sesering kita menemui Anin yang pergi jauh. Sejauh apa pun Anin pergi, kita pasti akan mencari dan menemuinya karena dia darah daging kita," ucap Aisha.

"Sayang, saat ini biarlah kamu mengalah. Nanti Papi akan bicara dengan Hana. Akan papi cari jalan terbaik untuk kamu dan auntymu," ucap Ghibran.

"Tidak, Pi. Ini sudah jalan terbaik bagiku. Aku sudah melupakan Gus Shabri dan aku telah mengubur semua rasa sukaku padanya. Aku berharap dengan pergi jauh begini, Aunty Hana dapat diterima dan dicintai suaminya sepenuh hati. Aku belum terikat apa pun dengan Gus Shabir, sedangkan aunty telah dipersatukan dengan ikatan pernikahan. Jadi tak ada salahnya aunty mempertahankan sesuatu yang telah menjadi miliknya. Aku harap Papi dan Mami bisa menerima keputusanku ini. Percayalah padaku, aku pasti kuat dan bisa menjalani semua ini. Doakan saja aku cepat mendapatkan gelar dokterku," ucap Anin.

"Sayang, sekali lagi maafkan papi dan mami," ucap Ghibran.

Ghibran merasa sangat bersalah kesalahan yang dia lakukan banyak hati yang terluka. Seharusnya dia bertanya langsung pada Gus Shabir, kesediaannya menerima sang adik. Tapi kembali lagi, seperti kata Anin, semua ini adalah takdir dari yang kuasa. Mereka hanya bisa menerima dan menjalani dengan ikhlas.

***

Di tempat terpisah. Setelah melaksanakan salat subuh, Hana mencoba membuat dendeng dari hasil belajar dari media sosial. Mungkin dengan memasak makanan kesukaan suaminya, dia bisa menarik hati pria itu.

Dengan penuh semangat Hana menyajikan masakan yang dia buat di atas meja makan. Menatanya semenarik mungkin. Setelah itu, dia masuk ke kamar. Saat ini penampilan Hana telah sedikit berubah, dia sudah sering memakai hijab dalam seperti yang Anin sering gunakan.

Setelah merias sedikit wajahnya, Hana keluar dari kamar. Gus Shabir telah duduk di meja makan. Pria itu tersenyum dengan istrinya itu.

"Mas, aku tadi belajar masak dendeng. Mas pernah bilang suka banget dengan lauk itu," ucap Hana dengan cerianya.

"Terima kasih," balas Gus Shabir.

Dia selalu begitu, walaupun tak cinta, tetap memperlakukan Hana dengan baik. Itulah salah satu alasan wanita itu mempertahankan rumah tangganya. Dia yakin jika Gus Shabir adalah suami yang baik.

Jika suami masih bersikap baik, terlepas bahwa dia mengatakan tak cinta pada kita, cobalah untuk bertahan dan mencintainya tanpa syarat. Pahami kondisinya dan urus keperluannya seperti biasa. Curahkan kasih sayang dengan tulus untuk suami yang dikasihi. Siapa tahu, benih cinta itu datang, itu yang selalu Hana harapkan.

Cinta bukanlah sesuatu yang tumbuh dalam semalam. Cinta dapat tumbuh perlahan seiring waktu. Begitu juga dengan cinta Gus Shabir. Bukan hal mustahil jika cinta tersebut hadir dengan seiring waktu, pikir Hana.

Jika cinta kita memang masih kuat untuk suami, maka bersabarlah dan tetap bersikap penuh kasih sayang sampai cinta tersebut tumbuh berkembang dalam diri suami. Tentunya sambil melakukan cara-cara lain yang bisa menimbulkan rasa sayang itu.

Gus Shabir mengambil dendeng yang di masak Hana. Mencoba menggigit daging itu, terasa alot. Tapi dia tak tega mengatakan pada sang istri jika daging yang dia masak belum lembut.

Gus Shabir lalu mengambil lauk lainnya. Dia mengabaikan dendeng yang dibuat Hana. Hal itu tak luput dari perhatian wanita itu. Saat makan dendeng yang di masak Aisha, kakak iparnya, suaminya makan dengan lahap bahkan rebutan dengan Anin.

"Kenapa tak mengambil dendengnya, Mas? Tak enak, ya?" tanya Hana dengan wajah cemberut.

"Nanti saja aku makan dendengnya. Aku lagi pengen telur dadar ini," jawab Gus Shabir.

Hana yang tak percaya atas ucapan suaminya lalu mengambil satu potong dendeng itu. Saat menggigit sadarlah Hana jika dagingnya alot.

Hana lalu berdiri dari duduknya. Mengambil dendeng itu. Dia berjalan menuju dapur kotor. Gus Shabir yang melihat itu mengikuti sang istri.

"Mau kamu apakan dendeng itu, Hana?" tanya Gus Shabir.

"Mau di buang," jawab Hana.

"Kenapa harus dibuang?" Kembali Gus Shabir bertanya.

"Tidak enak'kan? Dagingnya alot. Makanya Mas tak memakannya. Kenapa tak bicara jujur saja."

"Jangan dibuang, itu namanya mubazir. Nanti bisa dimasak dengan memberikan air agar dagingnya lembut," ucap Gus Shabir. Dia mengambil piring dari tangan Hana dan berjalan kembali ke meja makan.

Setelah menghabiskan makanannya, Gus Shabir berdiri menuju dapur untuk memasak kembali dendeng itu. Hana memandangi tanpa kedip.

"Kamu baik banget dan sabar. Semua yang diidamkan wanita ada padamu. Hanya saja, kamu tak mencintai aku. Seandainya kamu mencintai aku, pastilah aku akan menjadi wanita yang paling beruntung," gumam Hana dalam hatinya.

Ketika Shabir sedang memasak kembali dendeng itu, terdengar dering suara dari ponselnya. Pria itu lalu mengambilnya dari saku celana. Melihat nama siapa yang menghubunginya, pria itu langsung mengangkat dan menjawabnya.

"Baik, Bang. Nanti aku sampaikan pada Hana," jawab Gus Shabir.

Hana dapat mendengar ucapan sang suami. Dia jadi heran kenapa pria itu menyebut namanya. Siapa yang menghubungi Gus Shabir?

...----------------...

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ༄༅⃟𝐐MD𝕿𝖎𝖌𝖊𝖗⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽

ꪶꫝ༄༅⃟𝐐MD𝕿𝖎𝖌𝖊𝖗⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽

lanjut

2024-04-21

0

Jin Jan

Jin Jan

kasihan Anin, tinggalin aja Hana gus

2024-02-20

0

Neulis Saja

Neulis Saja

abangmu yg nelponmu hana

2024-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima.
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Bab Enam Puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam Puluh Empat
65 Bab Enam Puluh Lima
66 Bab Enam Puluh Enam
67 Bab Enam Puluh Tujuh
68 Bab Enam Puluh Delapan
69 Bab Enam Puluh Sembilan
70 Bab Tujuh Puluh
71 Bab Tujuh Puluh Satu
72 Bab Tujuh Puluh Dua
73 Bab Tujuh Puluh Tiga
74 Bab Tujuh Puluh Empat
75 Bab Tujuh Puluh Lima
76 Bab Tujuh Puluh Enam
77 Bab Tujuh Puluh Tujuh
78 Bab Tujuh Puluh Delapan
79 Bab Tujuh Puluh Sembilan
80 Bab Delapan Puluh
81 Bab Delapan Puluh Satu
82 Bab Delapan Puluh Dua
83 Bab Delapan Puluh Tiga
84 Bab Delapan Puluh Empat
85 Bab Delapan Puluh Lima
86 Bab Delapan Puluh Enam
87 Bab Delapan Puluh Tujuh
88 Novel SALAHKAH AKU TURUN RANJANG
89 Bab Delapan Puluh Delapan
90 Bab Delapan Puluh Sembilan
91 Bab Sembilan Puluh
92 Bab Sembilan Puluh Satu
93 Bab Sembilan Puluh Dua
94 Bab Sembilan Puluh Tiga
95 Bab Sembilan Puluh Empat
96 Bab Sembilan Puluh Lima
97 Bab Sembilan Puluh Enam
98 Bab Sembilan Puluh Tujuh
99 Promo novel terbaru
100 Novel Paman, I Love You
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima.
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Bab Enam Puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam Puluh Empat
65
Bab Enam Puluh Lima
66
Bab Enam Puluh Enam
67
Bab Enam Puluh Tujuh
68
Bab Enam Puluh Delapan
69
Bab Enam Puluh Sembilan
70
Bab Tujuh Puluh
71
Bab Tujuh Puluh Satu
72
Bab Tujuh Puluh Dua
73
Bab Tujuh Puluh Tiga
74
Bab Tujuh Puluh Empat
75
Bab Tujuh Puluh Lima
76
Bab Tujuh Puluh Enam
77
Bab Tujuh Puluh Tujuh
78
Bab Tujuh Puluh Delapan
79
Bab Tujuh Puluh Sembilan
80
Bab Delapan Puluh
81
Bab Delapan Puluh Satu
82
Bab Delapan Puluh Dua
83
Bab Delapan Puluh Tiga
84
Bab Delapan Puluh Empat
85
Bab Delapan Puluh Lima
86
Bab Delapan Puluh Enam
87
Bab Delapan Puluh Tujuh
88
Novel SALAHKAH AKU TURUN RANJANG
89
Bab Delapan Puluh Delapan
90
Bab Delapan Puluh Sembilan
91
Bab Sembilan Puluh
92
Bab Sembilan Puluh Satu
93
Bab Sembilan Puluh Dua
94
Bab Sembilan Puluh Tiga
95
Bab Sembilan Puluh Empat
96
Bab Sembilan Puluh Lima
97
Bab Sembilan Puluh Enam
98
Bab Sembilan Puluh Tujuh
99
Promo novel terbaru
100
Novel Paman, I Love You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!