Sang Penyihir: Reinkarnasi Dewi Bulan
Di sebuah gedung kosong, Attalarik yang sendirian sedang melihat lokasi yang dicurigai terdapat siluman yang keberadaannya kerap mengganggu manusia. Atta adalah seorang pemburu makhluk namun kemampuannya masih sangat rendah. Di harus mengunci beberapa energi makhluk dalam pedangnya untuk meningkatkan kekuatannya.
Tentu saja aksi Atta yang nekat berburu makhluk sendirian membuat khawatir sahabatnya Bella. Sengaja dia tidak memberi tahukan rencananya malam ini karena Bella sedang dalam kondisi sakit.
Dddrrrrttttt
Dddrrrrttttt
Atta mengambil handphone yang tersimpan di saku celananya. Ternyata sahabatnya yang menelepon.
"Atta... Apa yang kamu lakukan hah!!!" teriak Bella di seberang telepon begitu panggilannya di angkat.
"Heheheh, hanya iseng mencari makhluk Bella. Lumayan untuk menyicil kekuatan, sudah lama juga aku tidak berburu. Kenapa kamu tidak tidur Bella, bukankah kamu sedang sakit?? Apa kamu kangen mendengar suaraku?" jawab Atta dengan pede.
Mirabella mendelik walaupun Atta tidak dapat melihatnya, sahabatnya itu memang selalu over percaya diri.
"Kangen gundul mu!!!! Dimana posisi mu sekarang hah??? Tidak bisakah kamu sekali saja tidak membuatku khawatir Atta!!!" seru Bella
"Aku sedang di gudang kosong dekat kampus, aku curiga ada makhluk disini karena beberapa kali lewat sempat merasakan energi tetapi tidak terlalu kuat," ucapnya.
Atta masih memeriksa beberapa ruangan yang ada di dalam gudang tersebut. Kondisinya yang gelap tidak membuat Atta takut demi energi makhluk untuk meningkatkan kekuatannya.
Beberapa kali Atta sempat mendengar suara benda jatuh tetapi dia abaikan. Dia menganggap jika itu adalah ulah makhluk yang ingin menakut-nakuti dirinya supaya pergi dari sini.
"Pindahkan menjadi panggilan video Atta biar aku memeriksa tempat tersebut. Apakah kau tau di sana banyak jiwa penasaran yang terjebak karena dendam semasa hidupnya hah?? Itu cukup berbahaya Atta, kamu tidak akan sanggup melawannya sendirian" ucao Bella dengan tegas, dia mulai khawatir dengan keadaan Atta yang hanya sendirian.
"Igh bawel deh. Nih udah aku pindahin ke panggilan video. Coba kamu bantu aku cek," ujar Atta.
Atta sudah bersiap dengan pedang untuk menebas setiap makhluk yang muncul dihadapannya. Sebuah lonceng yang berada di pinggangnya akan berbunyi jika ada energi makhluk disekitar Atta.
Mirabella memperhatikan dengan seksama kondisi ruangan yang tengah Atta masuki. Meskipun gelap, Bella bisa melihat jika di ruangan tersebut dipenuhi dengan aura kegelapan.
"Atta... Atta... Kau membawa lonceng?" tanya Bella
"Ya tentu saja Bella, aku selalu membawa setiap kali akan berburu makhluk. Bagaimana aku bisa merasakan keberadaan makhluk jika lonceng ini tidak aku bawa, kemampuanku belum sampai di tahap dapat merasakan energi makhluk Bella, kau juga tau itu kan!!!" jawab Atta
"Pergi dari sana Atta, cepat pergi. Terdapat aura hitam di ruangan tersebut, mungkin saja ada makhluk tingkat 5. Itu akan berbahaya untuk mu," seru Bella, dia mulai khawatir
"Tapi lonceng ini tidak berbunyi Bella artinya tidak ada makhluk. Mungkin saja hanya siluman atau arwah gentayangan," ucap Atta dengan santai
"Jangan pernah kamu meremehkan mereka Atta, mereka juga dapat mencelakakan kamu apalagi jika arwah tersebut memiliki dendam yang kuat semasa dia hidup," timpal Bella
Tiba-tiba saja sebuah angin dingin mulai teras menembus ke tubuh Atta, firasatnya mulai tidak enak. Bulu kuduknya mulai berdiri, jantungnya mulai berdebar kencang.
Wush
Wush
Wush
Sebuah angin melintas di belakang tubuhnya dan semakin lama hembusan angin tersebut semakin dingin membuat Atta sekuat tenaga menahan tubuhnya agar tidak terhempas. Beberapa benda yang terdapat di ruangan tersebut mulai berterbangan dan menghantam tubuh Atta beberapa kali.
"Atta apa yang terjadi di sana, apakah kamu masih baik-baik saja??" tanya Bella mulai panik.
Didalam video call nya Bella juga dapat melihat beberapa benda berterbangan tapi tidak mengetahui apa penyebabnya.
"Aku baik-baik saja Bella tapi di sini tiba-tiba saja muncul angin kencang entah datang dari mana. Dan ada hawa dingin di sekitarku, aku rasa ada siluman dan arwah di ruangan ini. Tapi aku tidak dapat merasakannya," ucap Atta sambil mempertahankan dirinya agar tidak terpengaruh oleh angin tersebut.
"Atta pergi dari situ Atta.. cepat pergi. Kamu tidak akan mampu melawan siluman itu Atta!!!!" teriak Bella.
Atta pun segera berlari ke arah pintu keluar namun sialnya pintunya tertutup oleh angin kencang. Atta pun berusaha membuka pintu tersebut tetapi sama sekali tidak bisa karena terkunci. Atta yang mulai panik dan ketakutan segera mengaktifkan kekuatan pedangnya.
"Keluar kau siluman sialan, tampakkan wujudmu di hadapanku akan aku musnahkan kau sekarang juga!!!" Ucap Atta dengan lantang.
Tetapi angin yang berhembus semakin kencang dan mengangkat tubuh Atta keatas. Tiba-tiba tiba saja Atta mulai merasa kesulitan bernapas seolah-olah ada yang mencekik lehernya. Handphone yang dipegangnya pun terjatuh namun panggilan teleponnya masih terhubung.
"Atta... Atta apa yang terjadi??" ucap Bella dengan panik saat layar handphone menjadi hitam dan gelap tetapi dapat mendengar Atta yang sedang mengerang
Untung saja Atta memakai earbuds ditelinganya sehingga dia masih bisa mendengar panggilan teleponnya.
"Bel-la a-aku ga bisa na-na-pas," ucap Atta dengan terbata-bata.
Sebagian anggota tubuh bagian bawah sudah terasa dingin, nafasnya tercekat tapi Atta tak akan menyerahkan nyawanya begitu saja pada siluman yang tak kasat mata. Apalagi ada keinginan terbesarnya belum tercapai. Terus berusaha menyalurkan energi dalam miliknya pada pedang pusaka berharap dia bisa menandingi siluman tersebut.
.
.
Aaarrrgggghhhhhhh
Bella menghempaskan seluruh benda di atas meja riasnya saat kemampuan teleportasi nya belum sempurna padahal hampir enam bulan dia berusaha mempelajarinya. Dia merasa tidak berguna saat ini ketika sahabat satu-satunya dalam bahaya justru dia tidak bisa berbuat apa-apa. Bella menangis sejadi-jadinya, percuma saja menyusul ke tempat Atta berada karena jarak yang cukup jauh. Hanya kemampuan teleportasi yang bisa mempersingkat waktu menolong Atta.
Bella berusah merapalkan mantra di mulutnya memusat konsentrasinya agar kekuatan mampu mengaktifkan portal dimensi sehingga dia mampu berteleportasi ke tempat Atta berada. Sedangkan Atta masih berjuang mempertahankan dirinya walaupun energi dalam tubuhnya hanya tersisa sedikit. Ternyata siluman tersebut memiliki kekuatan yang sangat besar dan tidak mampu dihadapi oleh Atta.
"Bella...Bella.. tolong aku Bella. Aku masih ingin hidup bersamamu lebih lama lagi. Datang lah Bella datanglah segera," gumam Atta dalam hati.
Deg
Deg
Deg
Seketika jantung Bella terasa sakit, firasatnya memburuk. Pasti terjadi sesuatu terhadap Atta dan Bella tak bisa hanya berdiam diri.
"Kakak, ayah, ibu, nenek bantu Bella!?!" Ucapnya
Tubuh Bella mulai berkeringat, mantra teleportasi mulai di ucapkan, seluruh pikirannya terpusat pada Atta sang sahabat yang tengah dalam bahaya.
Slap
Akhirnya Bella berhasil berpindah tempat, tanpa banyak membuang kesempatan Bella langsung mengayunkan tangannya sambil mengucapkan mantra belenggu jiwa. Ternyata yang sedang di hadapinya adalah siluman rambut putih yang selalu mengincar sukma pemuda suci.
Atta yang sedang di hisap sukmanya oleh siluman merasakan napasnya semakin habis dan tubuhnya melemas.
Prang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀🤎ᴹᴿˢ᭄MAMI•§¢•❀∂я
atta semoga baik baik saja untung bella langsung datang
2024-05-18
0
❤️⃟Wᵃf ᴳ𝐑᭄Unyil Lena 😎
gilaa,, berani bener Atta nantangin itu makhluk
2024-05-17
0
❤️⃟Wᵃf ᴳ𝐑᭄Unyil Lena 😎
nah loh, panik kan, eh tapi kenapa lonceng nya gak berfungsi ya
2024-05-17
0