Di sebuah gedung kosong, Attalarik yang sendirian sedang melihat lokasi yang dicurigai terdapat siluman yang keberadaannya kerap mengganggu manusia. Atta adalah seorang pemburu makhluk namun kemampuannya masih sangat rendah. Di harus mengunci beberapa energi makhluk dalam pedangnya untuk meningkatkan kekuatannya.
Tentu saja aksi Atta yang nekat berburu makhluk sendirian membuat khawatir sahabatnya Bella. Sengaja dia tidak memberi tahukan rencananya malam ini karena Bella sedang dalam kondisi sakit.
Dddrrrrttttt
Dddrrrrttttt
Atta mengambil handphone yang tersimpan di saku celananya. Ternyata sahabatnya yang menelepon.
"Atta... Apa yang kamu lakukan hah!!!" teriak Bella di seberang telepon begitu panggilannya di angkat.
"Heheheh, hanya iseng mencari makhluk Bella. Lumayan untuk menyicil kekuatan, sudah lama juga aku tidak berburu. Kenapa kamu tidak tidur Bella, bukankah kamu sedang sakit?? Apa kamu kangen mendengar suaraku?" jawab Atta dengan pede.
Mirabella mendelik walaupun Atta tidak dapat melihatnya, sahabatnya itu memang selalu over percaya diri.
"Kangen gundul mu!!!! Dimana posisi mu sekarang hah??? Tidak bisakah kamu sekali saja tidak membuatku khawatir Atta!!!" seru Bella
"Aku sedang di gudang kosong dekat kampus, aku curiga ada makhluk disini karena beberapa kali lewat sempat merasakan energi tetapi tidak terlalu kuat," ucapnya.
Atta masih memeriksa beberapa ruangan yang ada di dalam gudang tersebut. Kondisinya yang gelap tidak membuat Atta takut demi energi makhluk untuk meningkatkan kekuatannya.
Beberapa kali Atta sempat mendengar suara benda jatuh tetapi dia abaikan. Dia menganggap jika itu adalah ulah makhluk yang ingin menakut-nakuti dirinya supaya pergi dari sini.
"Pindahkan menjadi panggilan video Atta biar aku memeriksa tempat tersebut. Apakah kau tau di sana banyak jiwa penasaran yang terjebak karena dendam semasa hidupnya hah?? Itu cukup berbahaya Atta, kamu tidak akan sanggup melawannya sendirian" ucao Bella dengan tegas, dia mulai khawatir dengan keadaan Atta yang hanya sendirian.
"Igh bawel deh. Nih udah aku pindahin ke panggilan video. Coba kamu bantu aku cek," ujar Atta.
Atta sudah bersiap dengan pedang untuk menebas setiap makhluk yang muncul dihadapannya. Sebuah lonceng yang berada di pinggangnya akan berbunyi jika ada energi makhluk disekitar Atta.
Mirabella memperhatikan dengan seksama kondisi ruangan yang tengah Atta masuki. Meskipun gelap, Bella bisa melihat jika di ruangan tersebut dipenuhi dengan aura kegelapan.
"Atta... Atta... Kau membawa lonceng?" tanya Bella
"Ya tentu saja Bella, aku selalu membawa setiap kali akan berburu makhluk. Bagaimana aku bisa merasakan keberadaan makhluk jika lonceng ini tidak aku bawa, kemampuanku belum sampai di tahap dapat merasakan energi makhluk Bella, kau juga tau itu kan!!!" jawab Atta
"Pergi dari sana Atta, cepat pergi. Terdapat aura hitam di ruangan tersebut, mungkin saja ada makhluk tingkat 5. Itu akan berbahaya untuk mu," seru Bella, dia mulai khawatir
"Tapi lonceng ini tidak berbunyi Bella artinya tidak ada makhluk. Mungkin saja hanya siluman atau arwah gentayangan," ucap Atta dengan santai
"Jangan pernah kamu meremehkan mereka Atta, mereka juga dapat mencelakakan kamu apalagi jika arwah tersebut memiliki dendam yang kuat semasa dia hidup," timpal Bella
Tiba-tiba saja sebuah angin dingin mulai teras menembus ke tubuh Atta, firasatnya mulai tidak enak. Bulu kuduknya mulai berdiri, jantungnya mulai berdebar kencang.
Wush
Wush
Wush
Sebuah angin melintas di belakang tubuhnya dan semakin lama hembusan angin tersebut semakin dingin membuat Atta sekuat tenaga menahan tubuhnya agar tidak terhempas. Beberapa benda yang terdapat di ruangan tersebut mulai berterbangan dan menghantam tubuh Atta beberapa kali.
"Atta apa yang terjadi di sana, apakah kamu masih baik-baik saja??" tanya Bella mulai panik.
Didalam video call nya Bella juga dapat melihat beberapa benda berterbangan tapi tidak mengetahui apa penyebabnya.
"Aku baik-baik saja Bella tapi di sini tiba-tiba saja muncul angin kencang entah datang dari mana. Dan ada hawa dingin di sekitarku, aku rasa ada siluman dan arwah di ruangan ini. Tapi aku tidak dapat merasakannya," ucap Atta sambil mempertahankan dirinya agar tidak terpengaruh oleh angin tersebut.
"Atta pergi dari situ Atta.. cepat pergi. Kamu tidak akan mampu melawan siluman itu Atta!!!!" teriak Bella.
Atta pun segera berlari ke arah pintu keluar namun sialnya pintunya tertutup oleh angin kencang. Atta pun berusaha membuka pintu tersebut tetapi sama sekali tidak bisa karena terkunci. Atta yang mulai panik dan ketakutan segera mengaktifkan kekuatan pedangnya.
"Keluar kau siluman sialan, tampakkan wujudmu di hadapanku akan aku musnahkan kau sekarang juga!!!" Ucap Atta dengan lantang.
Tetapi angin yang berhembus semakin kencang dan mengangkat tubuh Atta keatas. Tiba-tiba tiba saja Atta mulai merasa kesulitan bernapas seolah-olah ada yang mencekik lehernya. Handphone yang dipegangnya pun terjatuh namun panggilan teleponnya masih terhubung.
"Atta... Atta apa yang terjadi??" ucap Bella dengan panik saat layar handphone menjadi hitam dan gelap tetapi dapat mendengar Atta yang sedang mengerang
Untung saja Atta memakai earbuds ditelinganya sehingga dia masih bisa mendengar panggilan teleponnya.
"Bel-la a-aku ga bisa na-na-pas," ucap Atta dengan terbata-bata.
Sebagian anggota tubuh bagian bawah sudah terasa dingin, nafasnya tercekat tapi Atta tak akan menyerahkan nyawanya begitu saja pada siluman yang tak kasat mata. Apalagi ada keinginan terbesarnya belum tercapai. Terus berusaha menyalurkan energi dalam miliknya pada pedang pusaka berharap dia bisa menandingi siluman tersebut.
.
.
Aaarrrgggghhhhhhh
Bella menghempaskan seluruh benda di atas meja riasnya saat kemampuan teleportasi nya belum sempurna padahal hampir enam bulan dia berusaha mempelajarinya. Dia merasa tidak berguna saat ini ketika sahabat satu-satunya dalam bahaya justru dia tidak bisa berbuat apa-apa. Bella menangis sejadi-jadinya, percuma saja menyusul ke tempat Atta berada karena jarak yang cukup jauh. Hanya kemampuan teleportasi yang bisa mempersingkat waktu menolong Atta.
Bella berusah merapalkan mantra di mulutnya memusat konsentrasinya agar kekuatan mampu mengaktifkan portal dimensi sehingga dia mampu berteleportasi ke tempat Atta berada. Sedangkan Atta masih berjuang mempertahankan dirinya walaupun energi dalam tubuhnya hanya tersisa sedikit. Ternyata siluman tersebut memiliki kekuatan yang sangat besar dan tidak mampu dihadapi oleh Atta.
"Bella...Bella.. tolong aku Bella. Aku masih ingin hidup bersamamu lebih lama lagi. Datang lah Bella datanglah segera," gumam Atta dalam hati.
Deg
Deg
Deg
Seketika jantung Bella terasa sakit, firasatnya memburuk. Pasti terjadi sesuatu terhadap Atta dan Bella tak bisa hanya berdiam diri.
"Kakak, ayah, ibu, nenek bantu Bella!?!" Ucapnya
Tubuh Bella mulai berkeringat, mantra teleportasi mulai di ucapkan, seluruh pikirannya terpusat pada Atta sang sahabat yang tengah dalam bahaya.
Slap
Akhirnya Bella berhasil berpindah tempat, tanpa banyak membuang kesempatan Bella langsung mengayunkan tangannya sambil mengucapkan mantra belenggu jiwa. Ternyata yang sedang di hadapinya adalah siluman rambut putih yang selalu mengincar sukma pemuda suci.
Atta yang sedang di hisap sukmanya oleh siluman merasakan napasnya semakin habis dan tubuhnya melemas.
Prang
Prang
Pedang milik Atta terlepas dari genggamannya dan bersamaan dengan terhempasnya tubuh Atta ke bawah setelah Bella berhasil membelenggu tubuh siluman dengan mantra. Tetapi hal tersebut tak akan berlangsung lama karena Bella juga bukan penyihir tingkat tinggi.
Bella harus memutar otaknya untuk menemukan cara agar bisa melenyapkan siluman tersebut. Tetapi sayangnya musuh yang Bella hadapi bukan siluman sembarangan, dia adalah siluman dengan kekuatan level 6.
"Hai penyihir cilik mengapa kau ganggu acara makan malam ku, apa kau ingin menjadi mangsaku selanjutnya hahahahaha," ucap siluman tersebut dalam kondisi terikat dengan tali magic.
"Kembalikan sukmanya, dia temanku. Lepaskan atau kau akan ku buat hancur sehingga tak bisa bereinkarnasi kembali," ucap Bella sambil berusaha melawan rasa takutnya.
"Apa kamu pikir dengan kemampuan rendahanmu itu akan melawanku hah??? Bahkan melukaiku kau tidak akan sanggup Penyihir!!?" Seru sang siluman
"Jangan meremehkan aku sebelum kau merasakan bagaimana kekuatanku."
" Bahkan tanpa melawanmu saja aku sudah tau jika auramu itu masih lemah. Hiyaaaaa!!!"
Siluman rambut putih tersebut berhasil melepaskan diri dari belenggu tali yang mengikat dirinya. Matanya mendelik dan mulai mengarah kepada Atta yang masih tidak sadarkan diri. Dengan kekuatan yang dia miliki Atta diangkatnya kembali dan mulai menghisap sisa Sukma yang masih tersisa.
"Tidakkk jangan lakukan itu bedebah!???" Seru Bella.
Bella kemudian mulai merapalkan matra lainnya dan memfokuskan kekuatannya kemudian mengarahkannya pada siluman tersebut. Namun nihil dengan kibasan sebelah tangannya dia mampu menangkis serangan dari Bella.
Dianggap sebagai pengganggu, siluman tersebut langsung menghempaskan tubuh Bella ke tembok. Sebentar lagi sukma Atta akan benar-benar terhisap habis oleh siluman tersebut.
Merasa nyawanya tak lama lagi, Atta mengerahkan kekuatan agar bisa sadar dah memberi kode untuk Bella.
Disisa hembusan napas terakhir, Atta mampu membuka matanya dan tersenyum.
"Bella....Bella ku yang cantik."
Brak
Tubuh Atta langsung di lemparkan begitu saja karena seluruh sukmanya telah habis. Kini Bella menjadi sasarannya, siluman tersebut akan mengambil jiwa Bella dan dapat hidup abadi karena Bella merupakan seorang penyihir.
Bella menangis karena telah gagal menyelamatkan Atta sahabatnya. Mata tajamnya mulai menatap siluman itu dan akan membuat perhitungan karena tidak menghiraukan ancamannya.
"Kau sudah membunuh sahabatku," ucap Bella dengan suara seraknya.
Sebuah angin kencang tiba-tiba berputar di sekitar tubuh Bella dan mulai mengangkatnya keatas. Sebuah kekuatan maha dahsyat muncul dari tubuh Bella, membuat siluman mulai ketakutan dan berusaha menghindari.
Namun saat hendak kabur sebuah tali berhasil mengikat kakinya dan mulai membelit tubuhnya. Mulut Bella tak berhenti merapalkan mantra, tubuh siluman merasa kepanasan seperti api sedang melahap tubuhnya.
Bella mendekati siluman dan mulai menghisap energinya, siluman yang kesakitan berteriak meminta ampun tetapi tak di gubris oleh Bella.
Pedang milik Atta kemudian terbang dan berhasil digenggam oleh Bella.
Srettt
Hanya dengan sekali tebasan tubuh siluman tersebut langsung lenyap menghilang. Tubuh Bella langsung terhempas ke bawah begitu saja. Walaupun merasa lemas karena telah melepaskan energi dalam jumlah banyak, Bella menghampiri tubuh Atta yang sudah tergelatak tak berdaya.
Tak ada lagi denyut nadi yang terasa bahkan hanya terasa hawa dingin di tubuhnya. Atta kehilangan nyawa begitu saja, Bella menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu menyelamatkan sahabatnya.
Dengan erat Bella mendekap tubuh Atta dan berharap ini hanyalah prank belaka.
"Atta bangun Atta, jangan bercanda seperti ini!??" ucap Bella sambil teriak
"Kamu sudah berjanji akan selalu menemani dan menjagaku Atta. Kamu bohong!! Kenapa kamu pergi terlebih dahulu. Aku sama siapa disini Atta, aku ga punya siapa-siapa lagi," ucap Bella dengan derai air mata
"Siapa yang akan menemaniku saat aku latihan nanti dan siapa juga yang akan menjadi sasaran untuk uji coba mantra yang baru saja aku pelajari Atta. Atta bangun kamu ga boleh pergi Atta."
Bella terus mendekap tubuh Atta walaupun mustahil dia akan hidup kembali. Hawa dingin semakin terasa bahkan beberapa arwah yang ada di tempat tersebut tak berani mengganggu kesedihan Bella. Padahal tubuh yang baru saja meninggal akan menjadi incaran para arwah untuk mengisi tubuh tersebut.
Tiba-tiba Bella meletakkan tubuh Atta diatas lantai. Dia pun menghapus air matanya dan mengambil pedang milik Atta.
Srettt
Bella sengaja melukai lengannya dan darah segar langsung mengalir. Tak lupa Bella membuat segel untuk melindunginya dari makhluk yang akan mengincarnya karena aroma darahnya yang manis.
Bella mulai membuat sebuah formasi dengan darahnya dan terakhir meneteskan darahnya tepat di mulut Atta. Bella mulai merapalkan sebuah mantra dan formasi yang dia buat mengeluarkan sebuah cahaya.
Tubuh Atta dan Bella terangkat dan berputar -putar dengan pelan. Tak lama muncul aura emas dari tubuh Atta dan juga Bella.
Bella berusaha menghidupkan Atta dengan mantra tukar jiwa yang sempat dia baca dalam Kitab Khusus milik neneknya. Hanya penyihir level 9 keatas yang mampu melakukannya jika tidak berhasil bukan hanya gagal menghidupkannya tetapi nyawa sang penyihir akan menjadi taruhannya.
Meskipun setengah nyawa akan ditukar tetapi Bella tak peduli, dia hanya ingin sahabatnya itu kembaki hidup. Mereka semakin terputar-putar di udara bahkan energi natural dan bumi ikut terhisap.
"Atta bangun lah Atta, demi kekuatan alam aku memanggilmu dari surga. Bangunlah Atta!!!!" Teriak Bella.
Slash
Sebuah energi besar keluar dan menghempas beberapa makhluk dalam radius tertentu. Tubuh Atta dan Bella terhempas ke bawah, suasana kembali normal.
Karena kehilangan energi dalam jumlah yang besar Bella tak kuasa menahan tubuhnya yang terlalu lemah hingga akhirnya pingsan. Sedangkan Atta yang berhasil dipanggil kembali jiwanya setelah Bella sukses melakukan mantra tukar jiwa sedikit demi sedikit mulai sadar.
Matanya mengerejap, melihat keadaan sekitarnya. Atta merasa sesuatu sedang menindih tubuhnya. Aroma khas strawberry yang sangat dia kenali sebagai milik sahabatnya menusuk ke indra penciumannya.
"Bella??" Guman Atta saat matanya berhadapan langsung dengan wajah Bella.
Karena tubuhnya pun masih sangat lemah, Atta membiarkan tubuh Bella sementara waktu diatas tubuhnya sambil menikmati kebersamaan yang langka seperti ini.
"Terima kasih sudah membuatku hidup kembali," gumam Atta sambil tersenyum.
Tak lama matanya ikut terpejam setelah memaksakan diri dengan tubuh yang masih lemah. Keduanya dalam kondisi tidak sadarkan diri di ruangan yang gelap.
Tok
Tok
Tok
Bunyi suara antara sol sepatu dan lanta terdengar begitu nyaring ditengah suasana malam yang hening. Lelaki paruh baya itu mengikuti nalurinya untuk berjalan ke sebuah gudang tua.
Ditengah kebingungan akan firasatnya yang sangat kua dia merasakan sebuah pancaran energi yang maha dahsyat. Sudah lama dia tak merasakan energi seperti ini, pantas saja jiwanya seakan terpanggil untuk datang ketempat tersebut.
Walaupun sebagian kekuatannya sudah hilang tetapi dia masih dapat merasakan jika di tempat ini telah terjadi pertarungan antara manusia dengan siluman. Hawa yang sangat berbeda dirasakan oleh pria paruh baya itu saat memasuki gudang tersebut. Hawa murni terasa sangat kuat hingga mampu mengusir beberapa makhluk lemah dan arwah dalam jarak tertentu. Selain itu juga dia dapat mencium aroma manis dari darah keabadian.
Sambil memegang sebuah sumber pencahayaan, lelaki paruh baya tersebut mulai memasuki ruangan demi ruangan untuk mencari sesuatu yang dia sendiri tidak tahu apa yang harus di cari. Dia hanya mengikuti nalurinya dan menemukan apa yang dicarinya.
Tubuhnya membeku saat melihat ada dua orang tengah tak sadarkan diri, mungkin dari sinilah energi tersebut berasal. Lelaki paruh baya tersebut mulai mengecek bagaimana kondisi mereka. Walaupun energi yang di keluarkan oleh tubuhnya begitu besar tetapi kondisi mereka sangat lemah.
"Pedang pemburu!!!" ucap Lelaki paruh baya tersebut saat melihat sebuah pedang tak jauh dari tubuh mereka.
"Dia adalah Penyihir???" Gumamnya saat melihat tanda di leher Bella.
Ya.. setiap manusia yang memiliki takdir sebagai seorang penyihir akan memiliki semua tanda yang hanya bisa di lihat oleh orang-orang tertentu.
Menyadari jika inilah yang dimaksud oleh nalurinya, lelaki paruh baya tersebut segera menolong Bella dan Atta membawanya ke rumah tinggalnya saat ini.
Slapppp
Dalam sekejap tubuh mereka berdua berhasil di pindahkan kedalam rumah lelaki paruh baya tersebut. Lelaki paruh baya itu juga bisa menggunakan kemampuan teleportasi. Sayang dia tidak bisa kembali ke asalnya walaupun dapat menggunakan teleportasi dengan baik. Lagi-lagi dia akan kembali ke bumi walaupun sekuat tenaga dia berkonsentrasi agar bisa kembali ke negeri asalnya.
Mungkin pikirnya kedua orang yang ditolongnya ini akan bisa membantunya mengembalikan kekuatannya sehingga dia akan bisa kembali ke asal. Keinginannya hanya suatu setelah puluhan tahun terjebak di dimensi manusia atau di bumi, dia ingin kembali ke posisinya dan bertemu dengan belahan jiwanya yang telah lama terpisah.
Atta yang kondisinya masih lebih baik mulai sadar dan berusaha untuk bangun, perlahan-lahan dia melihat sekeliling nya terasa sangat asing. Ini bukanlah kamarnya maupun kamar Bella.
"Siapa yang membawa ku kemari?" gumam Atta.
Atta yang sudah sadar sepenuhnya mulai menyadari jika Bella berada disampingnya dan terbaring tak berdaya.
"Bella bangun Bella..!!!" Atta mencoba membangunkan Bella dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya tetapi nihil Bella tidak bereaksi apa-apa.
"Dia tidak akan sadar untuh saat ini. Kondisinya masih sangat lelah apalagi dia telah kehilangan setengah nyawanya untuk membangkitkan mu kembali. Biarkan dia memulihkan diri sendiri jika saatnya tiba dia akan bangun dengan sendirinya," ucap Lelaki paruh baya yang tiba-tiba saja masuk sambil membawakan air minum.
Atta menerima air minum tersebut dan meminumnya, tenggorokan nya yang terasa kering setelah lama tak sadarkan diri.
"Maaf apakah Bapak yang sudah menolong kami?" tanya Atta.
"Hemmm," jawabnya hanya dengan deheman.
Atta memicingkan matanya saat melihat sebuah kalung yang ada di leher lelaki paruh baya tersebut. Atta mengingat-ingat dimana dia pernah melihat kalung dengan bandul khan itu.
"Kau adalah penjaga pintu ke 8????" tanya Atta dengan ekspresi wajah yang tak bisa di jelaskan.
"Ya, aku Vemort sang penjaga pintu ke 8," ucap Lelaki paruh baya tersebut.
"Hah!!!!!"
❤️❤️❤️
Seminggu berlalu tetapi keadaan Bella masih sama dan belum sadarkan diri. Atta masih setia menemani Bella yang tak berdaya. Bahkan setiap malam Atta rela tak tidur sepanjang malam karena harus menjaga Bella yang selalu bermimpi buruk, Atta menyeka setiap keringat dingin yang membasahi wajah cantik Bella.
Tak jarang tubuh Bella mengalami demam setiap kali sebuah energi asing masuk kedalam tubuhnya.
Vemord, nama lelaki paruh baya tersebut. Dia seorang penjaga pintu ke delapan berbatasan antara dimensi manusia dan dimensi makhluk. Namun karena terpedaya oleh tipuan raja makhluk, Vemord terlempar ke dunia manusia dan kehilangan sebagian kekuatannya. Dan karena itu juga Dia harus berpisah dengan kekasih hatinya, Demona, sang penjaga pintu ke tujuh.
Dan sudah selama dua ribu tahun lamanya tubuhnya tertahan di dunia manusia tanpa tahu bagaimana caranya kembali ke tempatnya. Sudah berbagai tempat dia singgahi untuk mencari berbagai petunjuk. Hingga suatu hari dia bertemu dengan seorang peramal yang mengatakan jika waktunya tak akan lama lagi, kelak akan ada sepasang manusia dengan kekuatan ajaib yang akan membantunya kembali ke posisinya.
Selama itu juga beberapa makhluk mampu keluar masuk ke dimensi menusia tanpa penghalang apapun. Mereka melakukan semua hal sesuka hati terutama mengusik kehidupan manusia. Hanya penyihir dan pemburu makhluk yang mampu mengunci dan mengembalikan makhluk ke dunia mereka.
Atas bantuan Vemord, Atta berhasil meningkatkan kemampuannya dan energi dalam tubuhnya. Atta bertekad akan selalu menjadi pelindung untuk Bella setelah Bella menyelamatkan nyawanya.
"Master, apa tidak ada cara untuk segera membangunkan Bella? Bukankah tubuhnya tidak ada yang terluka, mengapa hingga saat ini belum sadar juga," tanya Atta kepada Vemord yang sudah menjadi gurunya saat ini.
"Mungkin dua malam dari sekarang temanmu itu akan kembali dari tidur panjangnya. Lusa adalah malam bulan purnama dimana menjadi puncak kekuatan para penyihir," jawab Vemord sambil membaca buku kuno yang baru saja dia temukan dari perjalanan spiritualnya ke pedalaman suku.
"Ya, aku pernah mendengar hal itu dan saat itu juga para makhluk akan kehilangan seluruh kemampuannya. Tapi jika pada saat malam itu ternyata Bella tidak bangun juga bagaimana master?" tanya Atta
"Kau tenang saja, temanmu itu walaupun setengah nyawanya sudah diberikan untukmu tapi umurnya sangat panjang, begitu juga dengan kau. Kalian akan saling ketergantungan satu sama lain, selama kondisimu baik-baik saja sudah tentu temanmu juga akan baik. Mungkin saja tubuhnya sedang mempersiapkan diri untuk perubahan yang besar karena aku dapat merasakan jika energi dalam tubuhnya semakin kuat setiap hari," ungkap Vemord.
Atta tak lagi menanyakan kondisi Bella yang tak kunjung sadar. Atta membelai wajah Bella yang terlihat pucat, bekas luka di pipinya masih terlihat walaupun sudah agak pudar. Atta merasa bersalah karena dirinya Bella menjdi seperti ini, seharusnya malam itu dia tidak nekat mencari makhluk seorang diri dan tidur saja di kosannya.
.
.
Malam yang di tunggu telah tiba. Saat itu bulan bersinar dengan terang, udara disekitar terasa sedikit hangat padahal saat ini sedang musim penghujan. Teriakan lolongan serigala terdengar karena sensitif dengan cahaya bulan.
Dari tubuh Bella keluar sebuah cahaya seperti sinar bulan, beberapa kunang-kunang dan kupu-kupu berterbangan disekitarnya membentuk suatu formasi.
Atta yang selalu setia berada disisi Bella merasa sangat cemas melihat apa yang terjadi di depannya. Ingin rasanya Atta menggenggam tanga Bella namun tak bisa dilakukan karena ada sebuah tabir pelindung yang menyelimuti tubuh Bella. Sehingga tak seorangpun mampu mendekati maupun menyentuh tubuh Bella.
"Ma-master apakah Bella akan baik-baik saja?? Kenapa ada sebuah penghalang disekitar tubuh Bella??" ucap Atta dengan cemas. Hati dan perasaannya tidak tenang.
"Kau tenang saja anak muda, temanmu itu sedang baik-baik saja bahkan sangat baik. Saat ini temanmu itu sedang menerima energi dari sang Dewi bulan, setelah ini pasti dia akan menjadi Penyihir yang hebat," ungkap Vemord
"Dewi Bulan? Kenapa hal itu terjadi?"
"Aku pernah membaca dalam sebuah buku jika seorang penyihir terpilih akan mendapatkan anugrah dari Dewi Bulan berupa energi yang tak terbatas. Selain itu juga temanmu merupakan penyihir terakhir yang merupakan titisan atau reinkarnasi dari Dewi Bulan. Kelak hanya dia yang mampu mengembalikan keadaan seperti semua, mengunci dan mengembalikan para makhluk ke dunia asalnya termasuk mengalahkan Raja Arwah," ungkap Vemord.
Kini dia telah menemukan cara agar dapat kembali ke posisinya semula dan bertemu dengan orang yang sangat dia rindukan.
"Apa kau sedang bercanda master? Mengalahkan satu makhluk tingkat 6 saja harus melawan bersamaan dengan ku, apalagi melawan Raja Makhluk itu sangat tidak mungkin. Kau berencana menumbalkan jiwa kami berdua hah!!!" seru Atta
"Apa kau kira aku sedang bercanda??? Di dunia ini banyak hal yang bisa terjadi termasuk mengalahkan raja makhluk. Apa kau tidak ingin hidup damai tanpa berurusan dengan makhluk yang tak jelas. Apa kau pikir enak hidup abadi di dunia manusia hah?" ucap Vemord dengan sedikit emosi
"Maaf master, aku hanya mengkhawatirkan kondisi temanku saja," ucap Atta sambil menundukkan kepalanya
"Aku tau kau sangat menyayanginya melebihi apapun. Tapi kau tak perlu khawatir, kalian adalah orang terpilih. Kalian berdua sudah ditakdirkan sebagai penyelamat dunia. Namun masih ada hal penting yang harus Kalian lakukan agar dapat membuka segel pelindung yang selama ini membatasi kekuatan dan energi kalian," ungkap Vemord.
"Hal apa itu master?" tanya Atta penasaran.
"Nanti akan aku beritahu setelah temanmu itu bangun," ucap Vemord.
Tiba-tiba saja angin berhembus sangat kencang dan mengangkat tubuh Bella. Sebuah cahaya yang sangat menyilaukan mata muncul dan masuk kedalam tubuhnya, hawa disekitarnya menjadi terasa sedikit panas.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!