Kejujuran .

Aditya menatap kearah video yang di perlihatkan oleh Siska itu .

Adegan dimana saat para sahabat nya merayakan hari ulang tahun nya waktu itu , dimana dia dipaksa untuk mencium Anita Chan .

Tragedi cium mencium itu pula lah yang ternyata membuat hubungan nya dengan Anita Menjadi hancur .

Aditya yang menganggap Anita adik nya sendiri , namun Anita menganggap itu adalah awal resmi nya hubungan dia dengan Aditya .

Aditya mengerti jika dua Singa betina ini sedang cemburu , dan mungkin sebentar lagi , tubuh nya akan di cabik cabik cakar dua ekor Singa ini .

"I itu A Anita Chan nama nya kak !" kata Aditya gugup .

"Dia pacar mu kan ?" ...

Kali ini Aurelia bertanya dengan suara agak lembut namun penuh dengan aksen kemarahan yang di tahan tahan .

"Bukan kak !, dia sahabat Didit , mana Didit tau urusan pacaran segala macam !" kata Aditya berkilah .

"Sahabat pakai cium cium segala ?, sahabat macam apa itu ?" pancing Aurelia sedikit sinis .

"Kan Monik bilang kak , jika adat orang Tionghoa , jika tidak di cium , berarti penghinaan !" ucap Aditya sekujur nya .

"Terus kamu cium ?" tanya Siska .

Aditya menganggukkan kepala nya , iya kak !" ...

"Enak ya ?" tanya Siska .

"Enggak kak !" sahut Aditya .

"Lho kok nggak enak ?" tanya Aurelia .

" bibir nya bau Pete kak , sedangkan bibir kakak berdua , bau lipstik !" sahut Aditya jujur .

Ternyata jawaban lugu dari Aditya itu sukses membuat kemarahan kedua singa itu lenyap seketika , berganti tawa berderai mereka , hingga air mata nya keluar .

Seketika itu juga , Aurelia dan Siska memeluk tubuh Aditya erat , ada rasa bahagia , ada rasa haru dan juga ada rasa lega di dada mereka .

Sedangkan Aditya tubuh nya bergidik bila teringat bagai mana Aurelia meninju perut seorang pemuda hingga semaput hanya dalam sekali tinju saja .

Itu pada seorang pemuda yang bertubuh besar dan kekar , bagai mana dengan tubuh nya yang kecil ini , bisa bisa dia pindah alam karena nya .

"Didit menyukai nya ?" tanya Aurelia lembut .

"Suka sebagai teman iya , untuk pacaran tidak !" sahut Aditya seadanya .

"Kenapa tidak , dia kan cantik , serta lebih muda dari kami berdua !" ucap Siska masih dengan nada cemburu nya .

"Kakak berdua seribu kali lebih cantik dari dia , Didit lebih suka sama kakak berdua saja , dua saja saya hampir kewalahan kak , apalagi ditambah satu lagi , bisa bisa tubuh Didit tinggal kerangka saja kalian sedot !" ucap Aditya sambil balas memeluk kedua wanita dewasa yang cantik jelita itu .

Sesaat mereka bertiga hanyut dalam kebahagiaan .

Sambil menyapu wajah Aditya dengan telapak tangan nya , Aurelia bertanya , "siapa yang melakukan ini pada Didit ?, ayo sekarang jujur , jangan sampai ada sesuatu yang di sembunyikan diantara kita , kau ingin kami juga bersikap tidak jujur kepada Didit ?" tanya nya .

Aditya menggelengkan kepala nya .

"Nah kalau Didit tidak suka di buat begitu , mulai sekarang , apa pun itu , belajarlah untuk jujur Dit , rumah tangga itu ibarat perahu di lautan , layar nya adalah kejujuran , sekali saja salah satu dari kita menyimpan kebohongan , perahu kita akan oleng dan itu awal nya bencana Dit !, ayo sekarang , kita bertiga berjanji akan selalu jujur !" ucap Siska .

Mereka saling mengaitkan kelingking mereka , hingga membentuk bundaran .

"Demi Allah !, kami berjanji akan selalu jujur dalam situasi apapun juga !" kata Siska memandu , yang selanjut nya di ulangi oleh mereka bertiga .

"Dit ! Ingatlah , janji kita ini membawa nama tuhan , sekali saja kau berdusta , maka tanggung jawab nya sama Allah Dit !" kata Aurelia .

"Sekarang katakan Siapa yang melakukan kini pada Didit !" bujuk Siska .

Aurelia berbisik di telinga Aditya, "kalau Didit bilang , entar main siram siraman kebon deh !" ...

Aditya menatap kearah Aurelia , "siang siang main siram kebon kak ?, emang tidak apa apa ?" tanya nya .

"Memang nya kenapa juga ?, kebon punya sendiri , ayo bilang siapa yang sudah membuat Didit sampai babak belur seperti ini ?" tanya Siska .

"Tapi kakak janji tidak marah sama dia ya ?" pinta Aditya .

"Oke Dit !, kali ini kami janji tidak marah , tetapi tidak nanti nanti nya !" ucap Siska menuruti kehendak Aditya .

"perempuan kecil itukan yang telah membuat Didit babak belur seperti sekarang ini ?" tanya Aurelia .

Akhirnya Aditya menganggukkan kepala nya .

"Kenapa Didit selalu membela perempuan itu ?, bukankah dia telah membuat Didit seperti ini ?" tanya Siska .

"Didit sayang sama dia kak , tetapi tidak sebagai kekasih , Didit merasa seperti memiliki adik bila dekat dengan nya , awal nya hubungan kami baik baik saja , hingga peristiwa itu , dia marah pada Didit kak !" ucap Aditya pelan .

"Didit menyesali nya ?, atau menyimpan rasa amarah kepada kami berdua yang menyebabkan hubungan Didit hancur ?" tanya Aurelia .

Aditya menggelengkan kepala nya , "bagai mana saya harus marah pada kakak berdua , kalian lah yang telah mengajarkan saya arti sebuah hubungan kasih , bagai mana menjadi laki laki sejati , kalian berdua mentor terbaik Didit !" ...

Aurelia bangkit berdiri , di cium nya kedua pipi Aditya , "baiklah Dit !, kali ini kami tidak akan melakukan apapun kepada nya , tetapi tidak untuk lain kali !" ...

Siska juga bangkit berdiri , di cium nya kedua pipi Aditya , "Aurel benar Dit , kali ini dia kami maafkan , tetapi. Cuma untuk kali ini , tidak untuk lain kali , istirahat lah , masalah sekolah mu , nanti kita bicarakan lagi" ...

Kedua Wanita jelita itu keluar meninggalkan Aditya sendirian di ruang pribadi Aurelia itu .

Di nyalakan nya televisi besar yang ada di tembok ruangan itu .

Sambil menonton acara televisi , Aditya menyandarkan tubuh nya di sandaran sofa itu , hingga tidak terlalu lama , anak muda itu larut dalam alam mimpi nya .

Hingga Aurelia membangunkan nya , barulah dia terbangun dari tidur nya.

"Yok mandi sana biar segar Dit !" kata Aurelia .

Aditya segera bangkit menuju ke kamar mandi yang ada di dalam ruang pribadi itu .

Namun belum lagi masuk ke dalam kamar mandi , Aditya memalingkan tubuh nya kearah Aurelia , "kak kata nya tadi mau main siram siraman kebon , kapan dong ?" ...

Mendengar itu , Siska langsung tertawa ngakak , "nah lho rasain , napa juga janji mau main siram siraman kebon , ditagih tuh !" ...

"Iih ini anak , tidak bisa di janji in sedikit , ingat aja !" kata Aurelia bersungut-sungut , namun tetap saja dia mencopot pakaian nya , lalu masuk kedalam kamar mandi bersama Aditya .

Setengah jam berlalu , Aurelia akhirnya keluar dari kamar mandi dengan rambut basah di lilit anduk , sementara Aditya berjalan di belakang nya .

"Cepatlah berpakaian , kita makan , tuh makanan sudah di sediakan !" kata Siska .

Beberapa menit kemudian , mereka bertiga kini sedang duduk lesehan di lantai , makan makanan yang sudah di pesan oleh Siska tadi .

"Dit !, kamu jangan berhenti sekolah Dit !, teruskan lah sekolah mu , kalau kau putus sekolah , kasihan ibu , harapan ibu sangat besar agar kau lulus Dit !" kata Aurelia di sela sela mereka makan .

"Benar Dit !, teruskan lah sekolah mu Dit , sementara kami mencarikan jalan terbaik untuk mu !" kata Siska menimpali ucapan dari Aurelia .

"Saya sudah tidak kuat dengan penghinaan dari mereka kak !" ucap Aditya muram .

"Tahanlah sebentar , beberapa waktu Dit , hingga kami dapat jalan terbaik bagi mu !" kata Aurelia .

"Iya kak !, Didit akan mencoba bertahan sekuat Didit !, semoga mereka tidak mengganggu Didit lagi !" ucap anak muda itu tidak bersemangat .

"Kalau pindah sekolah saja bagai mana Dit ?" tanya Siska .

Mendengar itu , wajah Aditya menjadi berseri kembali .

"Didit mau kak , lebih baik pindah sekolah saja kak , dari pada disitu Didit setiap hari menjadi bahan hinaan orang orang !" kata Aditya .

"Untuk sementara , kau tetap sekolah seperti biasa nya Dit , jangan sampai ketinggalan mata pelajaran !" Siska menasihati nya .

" iya kak , tentu saja , tetapi benar ya kak ?, Didit pindah sekolah !" kata Aditya dengan penuh harapan .

...****************...

Episodes
1 Aditya .
2 Persahabatan .
3 Aurelia .
4 Perasaan Hampa .
5 Berbagi hati .
6 Masuk Perangkap .
7 Malapetaka .
8 Gara gara Siluman .
9 Khayalan Nyata .
10 Bertemu lagi .
11 Bujukan .
12 Dilema .
13 Di Incar .
14 Nikah yok .
15 Tiupan Angin Jahat .
16 Ngambek .
17 Hinaan .
18 Rasa Cemburu .
19 Kejujuran .
20 Penculikan .
21 Sepi tanpa Kamu .
22 Evelyne yang misterius .
23 Ruangan Pribadi .
24 Putra Mahkota .
25 Serasa dalam Mimpi .
26 Cinta Tersangkut di Jaring Laba Laba .
27 Pak Yanuar Tersandung Batu .
28 My Hanny .
29 Ngambek Lagi .
30 Cinta Jadi benci , Benci jadi Dendam .
31 Putaran Roda Nasib .
32 Korban Pengeroyokan .
33 Tiga Wanita Tangguh .
34 Siuman .
35 Teror !.
36 Kehilangan Sahabat .
37 Kedatangan para Sahabat .
38 Kembali ke Mansion .
39 Ambisi Zon Ibram .
40 Lara Hati Anita Chan .
41 Mencintai , Meskipun tidak Untuk Memiliki .
42 Kebersamaan .
43 Evelyne berjumpa Ibu .
44 Ngidam Mangga dan Dondong .
45 Balapan Motor Maut .
46 Memancing di Telaga Wiring .
47 Teror di Telepon .
48 Teror di Jalan Raya .
49 Serangan .
50 Obsesi Helena .
51 Sumpek .
52 Ketiduran di Taman .
53 Jadi kecemburuan .
54 Mulai Timbul Rong Rongan .
55 Mencinta bukan untuk memiliki .
56 Fransiska cemburu .
57 Kemesraan Aditya dan Fransiska .
58 Ter Fitnah .
59 Penyesalan .
60 Galau .
61 Arti Sebuah Kehilangan .
62 Pertemuan Sejenak .
63 Pamit ! .
64 Kawah Candradimuka.
65 Bara mulai panas.
66 Black Devil.
67 Rencana.
68 Pertemuan di restoran.
69 Jhonatan Bertindak.
70 Masa Tenang.
71 Adilia dan Ameralia.
72 Roy Edan.
73 Ditolak Dua Wanita.
74 Kecurigaan Fransiska.
75 Black Angel.
76 Di Teror lagi.
77 Teror Terus Berdatangan.
78 Runtuh nya Sebuah Kerajaan Bisnis.
79 Adilia dan Ameralia di Culik.
80 Pasrah Dalam Takdir.
81 Jamuan Makan Malam.
82 Merajut Kebersamaan Kembali.
83 Pengganggu Kecil.
84 Shoping.
85 Keangkuhan seorang wanita.
86 Insiden di Mall.
87 Kesandung Batu.
88 Tertuduh.
89 Pengkhianatan.
90 Musuh dalam Selimut.
91 Titik Balik.
92 Hukuman Gangster.
93 Ke Kampus.
94 Dua Serigala putih.
95 Dendam Dua Serigala Putih.
96 Membeli Kafe Bangkrut.
97 Menelpon Deri Chan.
98 Membuat Rencana.
99 Pertarungan di taman Kecil.
100 Benci apa Suka.
101 Pertemuan Empat Sahabat.
102 Kafe Sahabat D3T.
103 Mengatur Rencana.
104 Hidup Diantara Dua Rasa.
105 Ada Cinta dalam Balutan Benci.
106 Karyawan Baru Kafe.
107 Jadi Karyawan Kafe.
108 Reunian.
109 Tersinggung.
110 Merajut Kebersamaan.
111 Rasa Was Was.
112 Adilia dan Ameralia di Culik.
113 Kemurkaan.
114 Irene Murka.
115 Tabir Tersingkap.
116 Kemarahan Aditya.
117 Mendung Diatas Bukit.
118 Om Dodo.
119 Pertemuan yang mengharu biru.
120 Bougenville Merah Ungu.
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Aditya .
2
Persahabatan .
3
Aurelia .
4
Perasaan Hampa .
5
Berbagi hati .
6
Masuk Perangkap .
7
Malapetaka .
8
Gara gara Siluman .
9
Khayalan Nyata .
10
Bertemu lagi .
11
Bujukan .
12
Dilema .
13
Di Incar .
14
Nikah yok .
15
Tiupan Angin Jahat .
16
Ngambek .
17
Hinaan .
18
Rasa Cemburu .
19
Kejujuran .
20
Penculikan .
21
Sepi tanpa Kamu .
22
Evelyne yang misterius .
23
Ruangan Pribadi .
24
Putra Mahkota .
25
Serasa dalam Mimpi .
26
Cinta Tersangkut di Jaring Laba Laba .
27
Pak Yanuar Tersandung Batu .
28
My Hanny .
29
Ngambek Lagi .
30
Cinta Jadi benci , Benci jadi Dendam .
31
Putaran Roda Nasib .
32
Korban Pengeroyokan .
33
Tiga Wanita Tangguh .
34
Siuman .
35
Teror !.
36
Kehilangan Sahabat .
37
Kedatangan para Sahabat .
38
Kembali ke Mansion .
39
Ambisi Zon Ibram .
40
Lara Hati Anita Chan .
41
Mencintai , Meskipun tidak Untuk Memiliki .
42
Kebersamaan .
43
Evelyne berjumpa Ibu .
44
Ngidam Mangga dan Dondong .
45
Balapan Motor Maut .
46
Memancing di Telaga Wiring .
47
Teror di Telepon .
48
Teror di Jalan Raya .
49
Serangan .
50
Obsesi Helena .
51
Sumpek .
52
Ketiduran di Taman .
53
Jadi kecemburuan .
54
Mulai Timbul Rong Rongan .
55
Mencinta bukan untuk memiliki .
56
Fransiska cemburu .
57
Kemesraan Aditya dan Fransiska .
58
Ter Fitnah .
59
Penyesalan .
60
Galau .
61
Arti Sebuah Kehilangan .
62
Pertemuan Sejenak .
63
Pamit ! .
64
Kawah Candradimuka.
65
Bara mulai panas.
66
Black Devil.
67
Rencana.
68
Pertemuan di restoran.
69
Jhonatan Bertindak.
70
Masa Tenang.
71
Adilia dan Ameralia.
72
Roy Edan.
73
Ditolak Dua Wanita.
74
Kecurigaan Fransiska.
75
Black Angel.
76
Di Teror lagi.
77
Teror Terus Berdatangan.
78
Runtuh nya Sebuah Kerajaan Bisnis.
79
Adilia dan Ameralia di Culik.
80
Pasrah Dalam Takdir.
81
Jamuan Makan Malam.
82
Merajut Kebersamaan Kembali.
83
Pengganggu Kecil.
84
Shoping.
85
Keangkuhan seorang wanita.
86
Insiden di Mall.
87
Kesandung Batu.
88
Tertuduh.
89
Pengkhianatan.
90
Musuh dalam Selimut.
91
Titik Balik.
92
Hukuman Gangster.
93
Ke Kampus.
94
Dua Serigala putih.
95
Dendam Dua Serigala Putih.
96
Membeli Kafe Bangkrut.
97
Menelpon Deri Chan.
98
Membuat Rencana.
99
Pertarungan di taman Kecil.
100
Benci apa Suka.
101
Pertemuan Empat Sahabat.
102
Kafe Sahabat D3T.
103
Mengatur Rencana.
104
Hidup Diantara Dua Rasa.
105
Ada Cinta dalam Balutan Benci.
106
Karyawan Baru Kafe.
107
Jadi Karyawan Kafe.
108
Reunian.
109
Tersinggung.
110
Merajut Kebersamaan.
111
Rasa Was Was.
112
Adilia dan Ameralia di Culik.
113
Kemurkaan.
114
Irene Murka.
115
Tabir Tersingkap.
116
Kemarahan Aditya.
117
Mendung Diatas Bukit.
118
Om Dodo.
119
Pertemuan yang mengharu biru.
120
Bougenville Merah Ungu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!