Malam itu Aula pertemuan Hotel Santika di hias sedemikian rupa .
Musik terdengar mengalun tidak terlampau keras , namun cukup enak di dengar .
Beberapa pemuda dan pemudi nampak berlalu lalang mengatur dan menyapa tamu undangan yang mulai berdatangan .
Malam itu Aurelia dan Fransiska datang tanpa pengawal , karena itu persyaratan untuk menghadiri acara reunian sekolah ini .
Dengan mengenakan gaun panjang berwarna hijau daun , kedua wanita cantik ini menjadi semakin jelita saja terlihat , mirip putri putri khayalan di dalam dongeng .
Baru saja mereka memasuki Aula pertemuan yang di buat tempat pesta reunian sekolah itu , dua orang pemuda datang menghampiri mereka berdua .
"Hai !, kalian Aurelia dan Fransiska kan ?, mungkin kalian lupa sama saya , Natan yang duduk dibangku belakang kalian dulu , waao dua orang putri salju dari kutub Utara yang datang , wah wah wah , benar benar cantik kalian , ayo ayo silahkan duduk dulu !" kata Jhonatan selaku ketua panitia acara reunian sekolah itu .
Jhonatan berlalu , untuk menerima tamu yang lain nya yang mulai berdatangan .
Tidak terlalu lama , Jhonatan datang lagi , kali ini bersama seorang teman nya .
"Masih ingat kah kalian dengan Brandon si bengal dahulu ?" tanya Jhonatan sambil membawa dua gelas anggur sampanye , dan menyerahkan salah satu nya pada Aurelia .
Sedangkan Brandon juga membawa anggur sampanye dua gelas , yang salah satu nya , diserahkan pada Siska , sambil berkomentar , "lama tidak bertemu , siapa sangka , kini kalian benar benar seperti bidadari , ayo kita bersulang untuk persaudaraan kita ini !" ...
Brandon dan Jhonatan mengangkat gelas sampanye nya , yang di ikuti oleh Jonathan .
"Trek !" ...
Empat gelas anggur sampanye beradu di udara , lalu ke empat nya meneguk isi nya hingga habis .
"Kalian silahkan lanjut ngobrol nya ya , kami tinggal dulu , banyak teman teman yang perlu disambut !" kata Jhonatan sambil berdiri , di ikuti oleh Brandon .
Satu persatu para tamu berdatangan , disambut oleh Jhonatan dan Brandon .
"Hai sayang !, maaf agak terlambat ya !" dua orang gadis cantik datang sambil memeluk tubuh Jhonatan dan Brandon dari belakang .
"Sudahlah Luky , Lusy , ambilah minum sendiri ya , kami masih sibuk !" kata Brandon menyuruh Luky dan Lusy mengambil minum sendiri .
Luky dan Lusy menatap ke sekitar nya terlebih dahulu , setelah melihat kearah Aurelia dan Fransiska , kedua nya segera menghampiri sambil membawa sampanye masing masing dua gelas .
"Hai !, kejutan besar , kedua orang putri salju sempat berhadir di tempat ini !" sapa kedua nya sambil menyerahkan satu gelas sampanye kepada Aurelia dan Fransiska .
Panggilan putri salju bagi kedua orang gadis ini sudah biasa dikelas mereka dulu , karena sikap cuek mereka dengan laki laki .
Bahkan ada beberapa pemuda patah hati yang sempat mengatakan mereka penyuka sesama jenis , karena akrab nya persahabatan diantara mereka .
Aurelia dan Fransiska menerima kedua gelas yang di sodorkan kepada mereka itu , lalu kembali bersulang .
Setelah menenggak minuman itu sampai habis , Lusy dan Luky pun pergi meninggalkan mereka , untuk ngobrol dengan para tamu lain nya , terutama para pemuda tampan .
Banyak diantara tamu itu yang membawa suami atau istri mereka .
Seorang pemuda pelayan hotel datang ke meja Aurelia dan Fransiska , membawa sepiring camilan .
Setelah Meletakan piring berisi camilan itu , pemuda itupun pergi mengantarkan kue dan camilan ke meja lain nya .
Baru saja Aurelia mengambil camilan di dalam piring itu , tiba tiba mata nya melihat satu keanehan , salah satu camilan itu terbuat dari kertas yang di gulung mirip camilan .
Perlahan , tangan Aurelia mengambil kertas itu , lalu membuka nya di bawah meja .
"Nona !, pesta ini sebuah jebakan , kalian dalam bahaya , pintu depan sudah dijaga dengan ketat , cepat keluar lewat pintu belakang dekat bak sampah , buatlah alasan yang masuk akal !" ...
Sambil menyimpan surat kaleng itu kedalam tas nya Aurelia segera memperhatikan ke sekeliling nya secara diam diam .
Dia baru tersadar jika para tamu undangan itu sebagian besar , tidak dia kenali .
Dia mencoba membuka handphone , tetapi ternyata tidak ada sinyal sama sekali .
Rupanya tempat itu dibuat kedap sinyal .
Empat orang wanita berjalan masuk ke arah WC bersama sama .
Aurelia bangkit berdiri , dan berjalan kearah Jhonatan yang sibuk berbincang bincang dengan seorang pemuda lain nya , "Natan , tempat kamar kecil mana ya ?" tanya nya .
Jhonatan Menunjuk kearah pintu tempat para wanita tadi masuk .
"Ada orang didalam Natan , ayolah , aku kebelet !" desak Aurelia .
"Dibelakang ada WC , mau ku antar atau bagai mana ?" tawar Jhonatan .
Aurelia buru buru menjawab , "enggak enggak , aku minta tolong Siska saja deh !" Aurelia berjalan kearah Siska .
"Siska !, temani aku ke kamar kecil yok !" pinta Aurelia .
Meskipun dengan rasa enggan , akhirnya Siska mau juga menemani aurelia ke kamar kecil .
Mereka berdua keluar dari ruang pertemuan , bertanya pada para karyawan hotel , arah kamar kecil .
Aurelia menarik tangan Siska , namun bukan nya ke kamar kecil , tetapi terus kebelakang hotel itu .
Dengan meletakan jari tangan di mulut nya , aurelia memberi isarat supaya Siska diam dan terus mengikuti nya .
Tiba di halaman belakang hotel itu , aurelia segera mencari tempat sampah yang di maksudkan dalam surat kaleng tadi .
Ternyata benar , di belakang tempat sampah , ada sebuah pintu kecil arah ke luar tembok Hotel , tempat para karyawan kebersihan , membuang sampah ke hutan belakang Hotel itu .
Aurelia segera keluar lewat pintu itu sambil menyeret tangan Siska .
"Ada apa sih Rel , kenapa lewat tempat ini , kata nya tadi mau kencing , kok sekarang kabur lewat belakang ?" tanya Siska setelah mereka agak jauh dari hotel itu .
Aurelia mengambil handphone dari dalam tas nya , lalu menghidupkan senter nya , "lihatlah baik baik , dan baca !" kata aurelia sambil menyodorkan surat kaleng tadi .
Siska segera membaca surat kaleng itu , tubuh nya langsung gemetar setelah membaca surat itu .
"Kalau begitu , ayo matikan juga handphone kita , mereka bisa melacak keberadaan kita lewat sinyal handphone ini Rel !" bisik Siska sambil menggigil ketakutan .
Karena ucapan Siska sangat masuk akal sekali , Aurelia pun segera menuruti nya .
Mereka segera berjalan di kegelapan malam di tengah hutan .
Setelah sekitar dua jam berjalan terus tanpa henti nya , akhir nya di kejauhan , mereka melihat cahaya lampu .
"Sis lihat ada cahaya lampu , pasti itu rumah penduduk , kita bisa minta bantu pada para penduduk itu !"kata Aurelia sambil menarik tangan Siska menuju arah cahaya lampu tadi .
Setelah berjalan cukup lama , dan beberapa kali terjatuh , akhirnya mereka tiba di asal cahaya lampu tadi .
Ternyata cahaya lampu itu berasal dari teras sebuah pondok kecil yang menggunakan tenaga Surya .
"Tok !, tok !, tok !" pintu di ketuk Aurelia .
Tidak ada jawaban dari dalam pondok itu .
"Tok !, tok ! Tok !" kembali Aurelia mengetuk pintu itu , masih tetap tidak ada sahutan dari dalam pondok .
Barulah pada ketikan yang ketiga kali nya , terdengar suara langkah kaki dari dalam pondok itu .
"Kriieeeet !" ...
Pintu itu di buka , terlihat seorang remaja berdiri di dalam .
"Kakak berdua siapa ya , dan ada perlu apa ?" tanya remaja itu .
"Kami berdua tersesat di hutan itu dik , kami lari dari kejaran orang jahat yang mau membunuh kami , tolong lah kami dik !" ucap Aurelia dengan badan yang agak gemetar .
"Kalau begitu masuklah kak !" ajak remaja itu mempersilahkan Aurelia dan Siska untuk masuk .
Setelah kedua wanita cantik jelita itu masuk , buru buru remaja itu menutup pintu nya .
Meskipun pondok itu kecil , ternyata sangat bersih dan nyaman untuk di tinggali .
"Kau tinggal dengan siapa dik ?" tanya Siska .
"Saya disini sendirian kak !" jawab remaja itu seadanya .
"Sendirian ? Orang tua mu mana dik ?"tanya Aurelia pula .
"Ayah saya meninggal waktu saya masih di kandungan ibu , sedangkan ibu beserta dengan Kai dan Nini saya berada di kampung kak " jawab remaja itu .
"Kampung ? , apa ini bukan kampung dik !" tanya Siska .
"Bukan kak , kita ini di kebun , saya di suruh yang empunya kebun untuk menunggu kebun beliau , dan di gajih enam ratus ribu setiap bulan nya kak , kampung masih dua kilometer lagi dari tempat ini !" jawab remaja itu .
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Rikarico
syuka
2024-10-12
0