Mendengar ucapan dari Jhonatan itu , dada Aurelia terasa hampir pecah karena amarah nya .
Di tatap nya wajah Jhonatan dan Brandon silih berganti , " ini semua berawal dari ulah beberapa pemuda jahanam yang sengaja menjebak aku dan Siska , kami terlanjur termakan jebakan nya , dengan meminum anggur yang sudah di bubuhi obat perangsang yang sangat kuat , untung ada seseorang yang mengingat kan kami , saat kami lari , dia yang menolong kami , karena kami diluar kontrol , akhirnya kami melakukan hal yang sebenar nya tidak boleh kami lakukan , untung laki laki ini masih mau bertanggung jawab , sehingga rencana busuk para bangsat itu gagal total , sekarang kau datang mengatakan dia sampah , coba kau renungkan betul betul , siapa yang sampah sesungguh nya , tetapi perlu kau ketahui Jhon !, ini belum berakhir , kau tidak tahu siapa kami sesungguh nya , satu hal yang bisa ku katakan kepada kalian Jhon , siapapun yang terlibat masalah kami pada malam itu , mereka semua akan hancur menjadi sampah , aku sudah mengantongi nama nama yang terlibat !" kata Aurelia murka .
Jhonatan maju beberapa langkah kedepan Aurelia , "Hm kau mengancam ku Lia ?, kau mengancam ku ? , kau mengancam seekor singa Lia , akan ku buktikan kalian berdua akan takluk di hadapan ku !" ...
Jhonatan kembali maju beberapa langkah kedepan Aurelia , dan bermaksud memegang wajah wanita cantik itu .
"Buk !" ...
"Bruak !!" ...
Tiba tiba tangan mungil Aurelia terayun menghantam perut Jhonatan dengan keras nya , sehingga tubuh pemuda itu terpental kebelakang sejauh dua meter , dan jatuh terduduk .
"Itu baru uang muka nya Jhon !, kau mencoba berurusan dengan orang yang salah , kami tidak bakalan sesukses sekarang , bila kami lemah seperti yang kalian kira , Brandon bawa dia pulang , dan tunggu giliran kalian akan kubuat menjadi sampah beneran , kalian membuat permusuhan dengan orang yang salah !" kata Aurelia .
Brandon segera menggotong tubuh Jhonatan yang setengah keblinger itu keluar dari tempat itu .
Sepeninggal kedua orang pemuda itu , Aurelia mengetik pesan singkat di handphone nya .
Aditya diam seribu bahasa , tidak ada apapun yang dia ucapkan lagi .
Tidak lama , makanan pesanan mereka pun datang .
"Ayo Dit !, ayo dimakan !" kata Aurelia menyuruh Aditya makan .
Namun Aditya tidak juga memakan makanan nya .
"Kamu kenapa Dit ?, marah ?, atau apa dong !, ayo dong Dit !, yok makan yu !" bujuk Aurelia pada Aditya .
"Mau ku suapi Dit ?" tanya Siska pula .
Aditya menggelengkan kepala nya , "selera makan saya tiba tiba lenyap kak !" ...
Aurelia dan Siska makan dalam diam , tanpa berbicara lagi , sedangkan Aditya tidak menyentuh makan itu sedikit pun juga .
Pulang dari Restoran itu , Aditya lebih banyak diam saja , hanya Aurelia dan Siska yang berbicara .
Ketika tiba di kamar Aurelia , Aditya tetap diam tanpa sepatah kata pun juga .
Aditya duduk diatas sofa sambil menatap kearah jendela .
Aurelia dan Siska duduk di samping nya , menatap kearah yang di tatap Aditya .
"Kamu bisa pakai mobil Dit ?" tanya Aurelia memecah kebisuan .
Aditya menggelengkan kepa nya .
"Motor ?" pancing aurelia lagi .
Kembali Aditya menggelengkan kepala nya .
Aurelia memeluk tubuh nya dari belakang , "mau kakak ajari ?" tanya nya sambil meletakan wajah nya di pundak Aditya .
Aditya Masih menggelengkan kepala nya .
"Rel !, ajak dia menyirami kebon , dia pasti mau !" celetuk Siska .
"Iya Dit ?, mau menyirami kebon lagi ?, ayo deh kalau mau !" ajak Aurelia menarik tangan Aditya .
Namun Aditya menarik tangan nya juga .
Aurelia memeluk tubuh Aditya dari belakang nya , dagu nya di letakan di atas pundak Aditya .
"Dit !, sekarang Didit bukan lagi seorang remaja , tetapi seorang suami dan calon ayah , Didit mau kalau nanti anak nya suka merajuk kaya ayah nya , disini ada aku , ada Siska , kami jangan di diemin dong Dit !, ayo dong Dit !, bicara dong !" bujuk Aurelia .
"Didit jelek kalau lagi ngambek seperti ini , Siska nggak suka !" kata Siska sambil menarik kaki Aditya, dan meletakan nya diatas paha nya .
"Didit tidak ngambek kak , juga tidak marah , Didit cuma bimbang , jangan jangan Didit beneran sampah seperti kata kakak yang tadi , buktinya Didit cuma bisa menerima , tanpa bisa memberi !" ucap Aditya .
Aurelia menarik tubuh Aditya hingga bersandar di dada nya , kedua tangan mungil nya memeluk tubuh Aditya .
"Sampah atau bukan , seharus nya kau sendiri yang bisa menimbang diri mu sendiri , dengan timbangan Adat dan norma agama , apakah perbuatan mu selama ini bertentangan dengan adat istiadat yang ada , dan melanggar norma norma agama , atau tidak , jika kau banyak melanggar adat dan norma agama , agar tidak jadi sampah , kau harus memperbaiki diri mu , jika selama ini kau tidak pernah bertentangan dengan adat dan melanggar norma agama , buat apa kau memperhatikan omongan julit seseorang , hidup mu adalah milik mu sendiri " kata Aurelia .
"Apakah aku sampah kak !" kembali Aditya bertanya kepada Aurelia .
"Kalau kamu sampah , apakah kau kira kami mau jadi istri mu ?, lebih baik sendirian , dari pada bersuami kan sampah , kau bukan sampah , belum waktu nya kau kerja untuk kami , sekarang giliran kami kerja untuk mu , bila kelak kau sudah berhasil , giliran mu kerja untuk kami dan anak anak mu , tugas kami cuma mendidik , menjaga , dan membesarkan anak anak mu saja !" kata Siska .
"Kak Siska benar Dit !, tugas mu sekarang hanya belajar yang rajin dan giat untuk kami , agar kelak bisa menghidupi kami berdua dan juga anak anak mu nanti nya !" kata Aurelia membesarkan hati Aditya .
Menghadapi remaja yang masih labil seperti Aditya , mereka memang harus ekstra sabar , dan lebih bersifat mengayomi , ketimbang mendikte , lebih bersifat sahabat .
"Mau kakak masakan ? , tapi Didit harus makan ya ?" bujuk Aurelia .
Didit tidak menyahut , hanya menganggukkan kepala nya saja .
Aurelia bangkit berdiri , sambil menarik tangan Aditya , dibantu oleh Siska .
"Mau Kaka gendong ?" tanya Aurelia .
Pertanyaan dari Aurelia itu membuat Siska dan Aditya tertawa .
Aurelia berjalan sambil menggandeng Aditya dengan meletakan tangan di bahu nya , segera pergi ke dapur bersama Siska .
Dari balik tirai , Bu Sandra memperhatikan perlakuan Aurelia dan Siska pada Aditya dengan wajah sinis .
"Didit mau makan apa ? , mie instan , telur ceplok , apa nasi putih ?" tanya Aurelia .
"Hah ?, ya ampun Rel , kalau cuma seperti itu mah , aku juga bisa kali Rel !" protes Siska .
"Diam ah nenek bawel !" kata Aurelia .
"Non Aurel !, biar bibi saja yang masak untuk tuan muda !" bi Iyem datang dari kamar nya .
"Ndak usah bi , tuan muda nya lagi ngambek , dia cuma mau masakan saya saja !" kata Aurelia sambil terus merebus mi di atas kompor , sedangkan Siska menggoreng telur .
"Kak , mie nya tidak boleh terlalu lama di godok , nanti tidak enak kak !"kata Aditya memperingatkan Aurelia .
Beberapa saat kemudian , di meja makan , terhidang semangkok mi kuah dengan telur ceplok tiga butir .
Aditya makan mie instan dengan telur ceplok tiga butir itu dengan lahap nya .
Sesekali Aditya menyuapi mie instan ke mulut Aurelia dan Siska bergantian .
Kali ini , meskipun makan mie instan sama telur ceplok saja , entah mengapa Aurelia merasa sangat nikmat sekali .
Begitupun dengan Siska yang juga terbiasa dengan makanan enak enak dan mahal mahal itu , entah mengapa , kali ini dia merasa kenikmatan yang berbeda dari biasa nya .
Setelah selesai makan , mereka kembali ke atas .
Kali ini Didit berdiri di balkon menghadap kearah luar , menikmati pemandangan di kejauhan .
Tanpa sepengetahuan Aditya, seseorang melangkah perlahan di belakang nya secara mengendap endap .
Saat sudah dekat , orang itu berjongkok , berniat mengangkat kedua kaki Aditya agar anak muda itu jatuh kebawah .
"Hei !, apa yang ibu lakukan di situ heh ?" terdengar bentakan dari Siska yang sedari tadi melihat tingkah mencurigakan dari wanita itu .
"Eh ti tidak non Siska , tadi seperti nya ada tikus di lantai ini !" kata wanita itu gugup , sambil berlalu turun ke bawah tergesa gesa .
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Rikarico
pembantunya jahat kah
2024-10-12
0