Dilema .

Waktu pulang , mereka mampir di sebuah toko handphone , membelikan sebuah handphone keluaran terbaru untuk Aditya , lengkap dengan kartu perdana nya .

Aurelia memasukan nomor nya dan nomor Siska kedalam handphone itu .

"Ini nomor pribadi kami , cuma kita bertiga yang tahu , jangan berikan pada siapapun dan apapun alasan nya , oke ?" kata Aurelia .

Aditya cuma mengangguk lemah , tanpa tahu harus berbuat apa .

Sebelum kembali ke sekolah , Aurelia mengajak Aditya mampir ke sebuah Restoran .

"pernah makan di tempat seperti ini ? Dit , nama mu Aditya kan ?, oh iya , nama ku Aurelia dan dia Siska !" kata Aurelia sambil melangkah masuk kedalam Restoran itu .

"Jangan kan makan , masuk saja baru kali ini kak !" kata Aditya .

Saat mereka masuk , beberapa pasang mata menatap kearah mereka , namun Aurelia dan Siska tidak menghiraukan nya .

"Mau makan apa ?" kembali Aurelia bertanya kepada Aditya , sambil menyodorkan daftar menu makanan .

Setelah membaca daftar menu nya , tidak ada satu pun yang dia pahami , akhirnya daftar menu itu ia serahkan kembali pada Aurelia , " terserah kaka saja , saya cuma ngikuti , makanan itu , tak ada satupun yang saya ketahui !" ...

Akhirnya mereka memutuskan untuk memesan makanan yang sama saja untuk mereka bertiga makan , siang itu .

Setelah selesai makan , barulah mereka kembali ke sekolah , ternyata saat itu sekolah sudah usai , dan di depan sekolah itu ada tiga orang remaja berdiri di pinggir jalan .

Didepan tiga orang remaja itu ada dua buah sepeda balap tua dan sebuah sepeda motor metik besar .

Aditya turun dari mobil , berjalan kearah ketiga orang remaja tadi .

Tidak jauh dari mereka , sebuah mobil Alphard warna hitam , dengan semua jendela tertutup dengan kaca hitam , di parkir di sisi Trotoar jalan itu .

Remaja bertubuh tinggi besar tadi segera menyapa Aditya yang baru turun dari mobil tua itu .

"Hei !, kau dari mana saja Dit , semenjak istirahat kedua , hingga mata pelajaran berakhir , tidak muncul juga ?" tanya Dodo .

"Ada urusan sedikit yang harus ku selesaikan !" kata Aditya singkat .

"Bah !, macam orang penting saja kau ini , pakai ada urusan segala. , memang nya urusan apa heh ?" tanya Togar si mulut lemes .

"Ada deh , aku belum bisa menceritakan nya pada kalian , akan ada waktu nya ya , aku memerlukan dukungan kalian bertiga , tetapi sekarang , beri aku waktu !" kata Aditya sambil menaiki sepeda nya , di ikuti oleh Dodo Disamping nya , sedangkan Togar , membonceng di belakang Deri Chan .

Cukup lama mereka bersepeda di jalan raya , lalu masuk ke kanan arah ke kampung .

Dua kilometer , mereka tiba di pertiga an jalan , Deri dan Dodo menyimpang ke kanan , arah ke perkampungan , sedangkan Aditya berjalan lurus , barulah setelah satu kilometer , dia menyimpang ke kanan ,masuk di jalan kecil sejauh satu kilometer lagi , barulah tiba di pondok nya .

Disandarkan nya sepeda nya di samping pondok , diambil nya anak kunci yang terselip di atas pintu pondok nya itu , lalu di buka nya pintu pondok .

Sudah beberapa waktu ini , semenjak peristiwa yang lalu , Anita Chan , tidak lagi datang ke pondok .

Disekolah pun dia tidak pernah lagi bertemu , bila akan berpapasan dengan Aditya , dari jauh , buru buru Anita menghindar .

Begitupun di kantin sekolah , bila kebetulan Aditya duluan ke kantin , Anita tidak akan jadi ke kantin , dan bila dia duluan ke kantin lalu Aditya datang , dia akan buru buru mengakhiri makan nya , lalu pergi begitu saja .

Karena merasa Anita sudah tidak menyukai nya , Aditya tidak lagi pernah ke kantin , agar dara itu bisa makan dengan tenang nya .

Baru saja Aditya merebahkan tubuhnya di atas karpet tua , setelah selesai mengganti pakaian nya , tiba tiba handphone nya berbunyi .

Dilihat nya , Aurelia yang menelpon nya dengan video call , " halo kak ada apa ?" tanya nya .

"Sudah tiba di pondok Dit ?, sudah mandi belum , jangan lupa mandi ya , biar segar , kamu tidak usah khawatir , masalah ibu , nanti kakak yang akan bilang , oke ?" kata Aurelia terlihat seperti habis mandi .

"Baru istirahat sebentar kak , mau mandi , tubuh Didit masih cape , keringat juga belum kering !" sahut Aditya .

Di belakang Aurelia , nampak Siska yang baru keluar dari kamar mandi , dengan anduk yang di lilitkan di tubuh nya .

" Hai !" sapa nya dari seberang sana .

"Hai juga kak !, kakak nampak seksi sekali !" kata Aditya menyapa Siska .

"Kamu mulai pandai merayu wanita ya ?, jangan jangan di sekolah , banyak wanita yang kau rayu !" kata Siska pura pura melotot marah .

"Ngga !, ngga ada tuh !, baru juga kenal kakak berdua saja tuh !" sahut Aditya .

"Awas ya ?, jangan ganjen di sekolah ya , kalau kamu tidak ingin kakak ngamuk di sekolah !" ancam Siska .

"Dengar tuh Dit , untuk sementara waktu ini , tidak ada yang boleh deketin Didit , karena Didit milik kakak berdua , oke " kata Aurelia menimpali .

"Iya !, iya !, lagian siapa juga yang ingin sama orang miskin kaya Didit kak !" sahut Aditya .

Mereka ngobrol beberapa waktu sambil di selingi candaan dan tawa renyah dari ketiga nya , hingga terdengar suara panggilan dari luar pondok .

Aditya menjulurkan kepala nya keluar lewat jendela pondok itu .

"Langsung masuk saja , aku di dalam !" seru Aditya sambil mengakhiri telepon nya .

Dodo , Togar , dan Deri Chan masuk kedalam pondok , dan langsung duduk di dekat Aditya .

"Ada apa kalian kemari ?, ini kan belum hari Sabtu , biasa nya kalian kesini tiap hari Sabtu saja ?" tanya Aditya .

"Anu Dit !, kami melihat di wajah mu sepertinya ada masalah yang serius , kita adalah sahabat sedari kecil , kami tahu jika kau ada masalah besar , setidak nya , yang nama nya sahabat , kami bisa membantu mu , ceritakan lah Dit , bila kau memang menganggap kami saudara mu !" kata Deri Chan sambil menepuk bahu Aditya .

Lama Aditya termenung , menimbang nimbang , apa harus bercerita atau tidak .

Akhirnya , Aditya menceritakan semua permasalahan yang sedang menimpa nya .

Setelah mendengar cerita dari Aditya itu , ketiga sahabat nya terdiam seribu bahasa .

"Kasihan diri ku !" terdengar gumaman keluar dari mulut Togar .

"Hah ?, kamu bilang apa Gar ?" tanya Dodo seperti kurang jelas .

"Kasihan diri ku lah !" ucap Togar nyaring .

"Kok diri mu ?" tanya Deri Chan ikutan heran .

"Lha iya lah , aku kasihan dengan diri ku sendiri , padahal aku lebih tua satu tahun dari si kurcaci ini , jangan kan istri , pacar saja tak ada !" ujar Togar sedih .

"Lha iya lah , wong ada yang mau , kamu nya nolak !" sela Dodo .

"Bah kau ini Do !, Do !, kau tahu aku sudah tidak tampan , sekali nya ada yang mau , lebih jelek dari aku bah , kalau ku terima , nanti keturunan ku bagai mana Do , aku juga mau memperbaiki keturunan , lihat si kurcaci ini , padahal badan nya paling kecil bila dibandingkan badan kita , eh sekali nya dapat cewek , dua sekaligus , plus dihamili lagi , beh , apa kata Dunia ?" kata Togar .

"Der !, mereka mengancam ku , bila aku tidak mau bertanggung jawab , maka darah daging ku itu akan mereka campur dengan darah orang lain , aku tidak ingin keturunan ku berdarah campuran banyak orang Der , apa yang harus aku lakukan sekarang ?"tanya Aditya bingung .

"Tidak ada jalan lain , selain kau menikahi nya secara diam diam , setelah anak mu lahir , barulah kalian bercerai !" kata Deri Chan memberi usul

"Mereka berdua juga memberi usul seperti itu Der !, tetapi tetap saja aku takut !" kata Aditya .

Dia takut ibu nya mengamuk , tidak bisa menerima kenyataan itu .

Belum lagi Kai dan Nini nya yang bisa bisa marah besar karena masalah itu .

Harapan ibu nya terlampau besar pada nya agar menjadi orang yang sukses , meskipun untuk itu , ibu nya rela bekerja tidak mengenal waktu istirahat lagi .

...****************...

Terpopuler

Comments

Rikarico

Rikarico

ntar Aditya sukses dimodalin kuliah dan usaha Ama bini2 nya

2024-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Aditya .
2 Persahabatan .
3 Aurelia .
4 Perasaan Hampa .
5 Berbagi hati .
6 Masuk Perangkap .
7 Malapetaka .
8 Gara gara Siluman .
9 Khayalan Nyata .
10 Bertemu lagi .
11 Bujukan .
12 Dilema .
13 Di Incar .
14 Nikah yok .
15 Tiupan Angin Jahat .
16 Ngambek .
17 Hinaan .
18 Rasa Cemburu .
19 Kejujuran .
20 Penculikan .
21 Sepi tanpa Kamu .
22 Evelyne yang misterius .
23 Ruangan Pribadi .
24 Putra Mahkota .
25 Serasa dalam Mimpi .
26 Cinta Tersangkut di Jaring Laba Laba .
27 Pak Yanuar Tersandung Batu .
28 My Hanny .
29 Ngambek Lagi .
30 Cinta Jadi benci , Benci jadi Dendam .
31 Putaran Roda Nasib .
32 Korban Pengeroyokan .
33 Tiga Wanita Tangguh .
34 Siuman .
35 Teror !.
36 Kehilangan Sahabat .
37 Kedatangan para Sahabat .
38 Kembali ke Mansion .
39 Ambisi Zon Ibram .
40 Lara Hati Anita Chan .
41 Mencintai , Meskipun tidak Untuk Memiliki .
42 Kebersamaan .
43 Evelyne berjumpa Ibu .
44 Ngidam Mangga dan Dondong .
45 Balapan Motor Maut .
46 Memancing di Telaga Wiring .
47 Teror di Telepon .
48 Teror di Jalan Raya .
49 Serangan .
50 Obsesi Helena .
51 Sumpek .
52 Ketiduran di Taman .
53 Jadi kecemburuan .
54 Mulai Timbul Rong Rongan .
55 Mencinta bukan untuk memiliki .
56 Fransiska cemburu .
57 Kemesraan Aditya dan Fransiska .
58 Ter Fitnah .
59 Penyesalan .
60 Galau .
61 Arti Sebuah Kehilangan .
62 Pertemuan Sejenak .
63 Pamit ! .
64 Kawah Candradimuka.
65 Bara mulai panas.
66 Black Devil.
67 Rencana.
68 Pertemuan di restoran.
69 Jhonatan Bertindak.
70 Masa Tenang.
71 Adilia dan Ameralia.
72 Roy Edan.
73 Ditolak Dua Wanita.
74 Kecurigaan Fransiska.
75 Black Angel.
76 Di Teror lagi.
77 Teror Terus Berdatangan.
78 Runtuh nya Sebuah Kerajaan Bisnis.
79 Adilia dan Ameralia di Culik.
80 Pasrah Dalam Takdir.
81 Jamuan Makan Malam.
82 Merajut Kebersamaan Kembali.
83 Pengganggu Kecil.
84 Shoping.
85 Keangkuhan seorang wanita.
86 Insiden di Mall.
87 Kesandung Batu.
88 Tertuduh.
89 Pengkhianatan.
90 Musuh dalam Selimut.
91 Titik Balik.
92 Hukuman Gangster.
93 Ke Kampus.
94 Dua Serigala putih.
95 Dendam Dua Serigala Putih.
96 Membeli Kafe Bangkrut.
97 Menelpon Deri Chan.
98 Membuat Rencana.
99 Pertarungan di taman Kecil.
100 Benci apa Suka.
101 Pertemuan Empat Sahabat.
102 Kafe Sahabat D3T.
103 Mengatur Rencana.
104 Hidup Diantara Dua Rasa.
105 Ada Cinta dalam Balutan Benci.
106 Karyawan Baru Kafe.
107 Jadi Karyawan Kafe.
108 Reunian.
109 Tersinggung.
110 Merajut Kebersamaan.
111 Rasa Was Was.
112 Adilia dan Ameralia di Culik.
113 Kemurkaan.
114 Irene Murka.
115 Tabir Tersingkap.
116 Kemarahan Aditya.
117 Mendung Diatas Bukit.
118 Om Dodo.
119 Pertemuan yang mengharu biru.
120 Bougenville Merah Ungu.
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Aditya .
2
Persahabatan .
3
Aurelia .
4
Perasaan Hampa .
5
Berbagi hati .
6
Masuk Perangkap .
7
Malapetaka .
8
Gara gara Siluman .
9
Khayalan Nyata .
10
Bertemu lagi .
11
Bujukan .
12
Dilema .
13
Di Incar .
14
Nikah yok .
15
Tiupan Angin Jahat .
16
Ngambek .
17
Hinaan .
18
Rasa Cemburu .
19
Kejujuran .
20
Penculikan .
21
Sepi tanpa Kamu .
22
Evelyne yang misterius .
23
Ruangan Pribadi .
24
Putra Mahkota .
25
Serasa dalam Mimpi .
26
Cinta Tersangkut di Jaring Laba Laba .
27
Pak Yanuar Tersandung Batu .
28
My Hanny .
29
Ngambek Lagi .
30
Cinta Jadi benci , Benci jadi Dendam .
31
Putaran Roda Nasib .
32
Korban Pengeroyokan .
33
Tiga Wanita Tangguh .
34
Siuman .
35
Teror !.
36
Kehilangan Sahabat .
37
Kedatangan para Sahabat .
38
Kembali ke Mansion .
39
Ambisi Zon Ibram .
40
Lara Hati Anita Chan .
41
Mencintai , Meskipun tidak Untuk Memiliki .
42
Kebersamaan .
43
Evelyne berjumpa Ibu .
44
Ngidam Mangga dan Dondong .
45
Balapan Motor Maut .
46
Memancing di Telaga Wiring .
47
Teror di Telepon .
48
Teror di Jalan Raya .
49
Serangan .
50
Obsesi Helena .
51
Sumpek .
52
Ketiduran di Taman .
53
Jadi kecemburuan .
54
Mulai Timbul Rong Rongan .
55
Mencinta bukan untuk memiliki .
56
Fransiska cemburu .
57
Kemesraan Aditya dan Fransiska .
58
Ter Fitnah .
59
Penyesalan .
60
Galau .
61
Arti Sebuah Kehilangan .
62
Pertemuan Sejenak .
63
Pamit ! .
64
Kawah Candradimuka.
65
Bara mulai panas.
66
Black Devil.
67
Rencana.
68
Pertemuan di restoran.
69
Jhonatan Bertindak.
70
Masa Tenang.
71
Adilia dan Ameralia.
72
Roy Edan.
73
Ditolak Dua Wanita.
74
Kecurigaan Fransiska.
75
Black Angel.
76
Di Teror lagi.
77
Teror Terus Berdatangan.
78
Runtuh nya Sebuah Kerajaan Bisnis.
79
Adilia dan Ameralia di Culik.
80
Pasrah Dalam Takdir.
81
Jamuan Makan Malam.
82
Merajut Kebersamaan Kembali.
83
Pengganggu Kecil.
84
Shoping.
85
Keangkuhan seorang wanita.
86
Insiden di Mall.
87
Kesandung Batu.
88
Tertuduh.
89
Pengkhianatan.
90
Musuh dalam Selimut.
91
Titik Balik.
92
Hukuman Gangster.
93
Ke Kampus.
94
Dua Serigala putih.
95
Dendam Dua Serigala Putih.
96
Membeli Kafe Bangkrut.
97
Menelpon Deri Chan.
98
Membuat Rencana.
99
Pertarungan di taman Kecil.
100
Benci apa Suka.
101
Pertemuan Empat Sahabat.
102
Kafe Sahabat D3T.
103
Mengatur Rencana.
104
Hidup Diantara Dua Rasa.
105
Ada Cinta dalam Balutan Benci.
106
Karyawan Baru Kafe.
107
Jadi Karyawan Kafe.
108
Reunian.
109
Tersinggung.
110
Merajut Kebersamaan.
111
Rasa Was Was.
112
Adilia dan Ameralia di Culik.
113
Kemurkaan.
114
Irene Murka.
115
Tabir Tersingkap.
116
Kemarahan Aditya.
117
Mendung Diatas Bukit.
118
Om Dodo.
119
Pertemuan yang mengharu biru.
120
Bougenville Merah Ungu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!