Aurelia menyuruh Mang Ayin untuk mengeluarkan beberapa buah koper milik Siska dari dalam bagasi mobil , sedangkan dia dan Siska segera masuk kedalam mansion , naik ke lantai dua , masuk ke kamar pribadi Aurelia yang luas itu .
Mang Ayin dan beberapa orang pelayan , mengangkat koper koper milik Fransiska , masuk kedalam kamar Aurelia .
"Banyak nya koper mu Sis , ada satu , dua , tiga , enam , ya enam koper besar !" kata Aurelia heran .
"Ini cuma sebagian kecil saja Rel , sebagian besar lain nya , ku kirim kan lewat paket saja !" jawab Siska sambil duduk di sofa .
"Kau jadi pindah ke sini Sis ?" tanya Aurelia .
" Jadi , rencana nya aku mau mencari rumah , tetapi yang agak jauh dari kota , oh iya Rel , apa kau sudah bertemu dengan adik kecil kita itu ?" tanya Siska .
"Ya aku sudah menyuruh orang orang ku , untuk melacak keberadaan remaja itu , tanpa bertindak apapun dulu , karena remaja itu punya teman akrab , dan mereka jarang terpisah , kalau aku bicara langsung , urusan bisa kacau , seluruh Dunia biasa tahu , kita dalam masalah , begitupun dengan nya !" kata Aurelia .
"Bagai mana hasil nya ?" tanya Siska.
"Adik kecil itu bernama Aditya , kelas dua SMK Bina Bangsa dan merupakan bintang kelas , ibu nya bernama Rahmah guru TK , kakek nya bernama Mahmud , pedagang cilok keliling , nenek nya bernama Minah , seorang tukang urut panggilan !" kata Aurelia menjelaskan kepada Siska .
"Dari tadi tak kau sebut ayah nya , memang nya dia tidak punya ayah Rel ?" tanya Siska .
"Oh iya !, ayah nya meninggal saat dia masih di dalam kandungan ibu nya , untuk menambah biaya sekolah nya , dia terpaksa menjaga kan kebun seorang Toke kaya bernama koh Ahong !" sahut Aurelia .
Pandangan mata Siska menerawang jauh , "berat amat hidup papa mu nak !" ucap nya sambil mengusap perut nya .
"Ya !, kita kira perjuangan kita sudah paling berat , ternyata belum se apa apa nya bila dibandingkan dengan nya !" sahut Aurelia .
"Semoga anakku kelak sekuat dan se tabah papa nya !" kata Siska .
"Ya , aku juga berharap seperti itu Sis , semoga anakku kelak juga sekuat dan se tabah papa nya !" kata Aurelia sambil mengelus perut nya juga .
"Apakah dia mau menerima kita Rel ?" tanya Siska .
"Mau atau pun tidak , bukan masalah , yang kita perlukan status anak kita , setidak nya , hingga anak kita lahir nanti , kalau sudah lahir , dia boleh bebas kembali , asalkan tetap ingat , dia sudah punya anak !" jawab Aurelia .
"Ya , ya , kau benar Rel , urusan nanti , biar kita pikirkan nanti juga , yang sangat penting adalah status anak kita , bila dia ingin tes DNA , kita bisa lakukan , aku seumur hidup tidak pernah berhubungan dengan laki laki mana pun , meskipun aku hidup di luar negri , jadi apa takut ku , secara Syah dan meyakinkan , aku berani bersumpah , bahwa ayah bayi ini adalah dia !" kata Siska .
" Sama , kau tahu aku , seperti aku tahu kau , kita terlalu terobsesi dengan kesuksesan , sehingga usia hampir kepala tiga , jangan kan suami , pacaran saja tidak pernah !" sahut Aurelia menimpali .
"Sis !, bagai mana kalau kau tidak usah mencari rumah , tinggal di Mansion ini saja , Mansion ini kan sangat besar untuk di diami sendirian , jadi alangkah baik nya , kau temani aku di sini , sekalian , sementara waktu , kau tolong aku di kantor ya Sis !" bujuk Aurelia .
"Boleh lah , sementara aku memikirkan usaha apa di negeri ini yang pas untuk ku !" jawab Siska .
Setelah semua koper Siska dimasukan ke dalam kamar , Aurel membawa Siska memasuki kamar yang berada di sebelah kanan kamar tidur nya itu .
Antara kamar nya dan kamar itu di hubungkan oleh sebuah pintu .
Didalam kamar itu , ternyata berjejer lemari yang sangat banyak , dengan aneka macam pakaian bergantungan secara rapi di dalam nya .
"Kau boleh pergunakan lemari jejeran sebelah ini Sis , sudah ku kosongkan , sebelah sana punya ku , dan sebelah sini punya mu !" kata Aurelia .
Ruangan itu seukuran enam meter kali delapan meter , dan di penuhi oleh jejeran lemari yang tinggi tinggi , mirip sebuah butik besar .
Aurelia membantu Siska membenahi pakaian nya di lemari gantung .
"Sis !, kamu pernah jalan jalan dengan menyamar menjadi orang biasa ?" tanya Aurelia sambil menggantung pakaian Siska di lemari , satu persatu .
"Enggak tuh , mungkin asik juga ya Rel ?"tanya Siska berminat .
"Iya lah !, asik berjalan kemana mana sebagai orang biasa yang tidak di perhatikan orang lain , aku sering melakukan nya , bila lagi sumpek sendirian !" jawab Aurelia .
"Ayo !, ayo !, aku mau Rel , aku mau , kita menyamar jadi orang biasa , sekalian kita melihat adik kecil kita Rel !" kata Siska bersemangat .
"Cepat selesaikan pekerjaan kita ini , ayo !" kata Aurelia .
Beberapa saat kemudian , mereka sudah berada di dalam sebuah mobil tua , melaju di jalan kota Megapolitan .
Aurelia duduk di belakang setir dengan mengenakan kaos oblong hitam dan celana jeans butut , sementara itu , Siska mengenakan kaos oblong biru dan memakai celana jeans hitam .
Setelah lebih dari tiga puluh menit menyusuri jalan raya , kini mereka tiba di pinggiran Kota Megapolitan , jalanan tidak sepadat tadi .
Di seberang gerbang sebuah sekolah , mereka berhenti di pinggir jalan .
Diatas gerbang itu terpampang tulisan SMK Bina Bangsa .
Karena hari sudah hampir tengah hari , ada beberapa murid SMK yang keluar dari lingkungan sekolah , dan memilih makan di tempat asongan yang banyak terdapat di tepi jalan , di depan sekolah itu .
Diseberang sekolah itu ada sebuah warung nasi yang lumayan besar , dengan beberapa murid SMK makan di tempat itu .
Disebelah warung nasi itu , ada toko foto copy yang sekaligus menjual buku buku dan alat tulis .
Seorang remaja bertubuh tinggi besar keluar dari gerbang sekolah itu .
Aurelia membuka kaca mobil nya , melihat remaja itu .
Ketika remaja itu pas berada di samping mobil , Aurelia segera menyapa nya , "dik !, dik !, tunggu sebentar !" ...
Remaja itu berhenti di samping mobil Aurelia , " iya !, ada apa kak ?" ...
"Eeh kamu kenal sama Aditya kelas sebelas A ?" tanya Aurelia .
"Aditya kelas sebelas A , kenal kak !,emang nya ada apa ya kak ?" tanya remaja itu lagi .
"Eh ada urusan sedikit , boleh enggak minta tolong panggilkan ?" tanya Aurelia lagi .
"Bisa !, bisa !, bisa kak , tunggu saja sebentar !" kata remaja itu sambil berlari kembali ke seberang , masuk ke gerbang sekolah .
Tidak seberapa lama , remaja itu keluar lagi , bersama seorang remaja lain nya yang bertubuh sedikit lebih kecil dari nya .
"Inikah orang yang kakak cari ?" tanya remaja tinggi besar tadi .
"Benar !, benar !, Aditya nya kami pinjam sebentar ya dik !" kata Aurelia sambil menyuruh Aditya masuk kedalam mobil nya .
Aditya dengan perasaan bingung , segera masuk ke dalam mobil lewat pintu belakang , dan mobil pun segera berjalan .
Mobil itu terus bergerak ke arah Utara , hingga tiba di pinggir sebuah pantai yang sepi , hanya ada pohon pohon rindang berjejer di pinggir nya .
Aurelia turun dari mobil nya , di ikuti oleh Siska , namun Aditya masih tetap duduk di dalam mobil itu .
Aurelia membukakan pintu mobil itu sambil berucap , "turun lah dik , ada sesuatu hal yang sangat penting , yang harus kita bicarakan !" ...
Dengan agak malas , Aditya keluar dari dalam mobil itu , ada perasaan heran dan sejuta pertanyaan di dalam hati nya .
Mereka berjalan menuju ke sebuah Gazebo yang berdiri di tepi pantai itu .
Aurelia melepas topi pet nya dan di ikuti oleh Siska .
"Adik mengenal kami berdua ?" tanya Aurelia .
Aditya menatap wajah kedua wanita cantik ini , ada rasa pernah melihat , tetapi di mana ?, dia lupa .
"Saya seperti pernah melihat kakak berdua , tetapi lupa , kapan dan dimana !" jawab Aditya .
Ditatap nya wajah kedua wanita cantik berkulit putih bersih itu , serasa pernah melihat , namun dia tetap lupa , kapan dan dimana .
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Rikarico
wkwkwk
2024-10-12
0