Pagi ini Aditya bangun dari tidur nya saat pengeras suara di Mesjid terdekat mengumandangkan ayat suci Al Qur'an .
Buru buru dia bangkit dari tidur nya , mengedarkan pandangan nya ke sekeliling nya .
Ternyata dia baru ingat jika dia tidak membawa sajadah , sarung maupun baju Koko nya .
Disambar nya anduk milik Siska , lalu buru buru dia masuk ke dalam kamar mandi , menyiram tubuh nya dengan air dari shower .
Setelah selesai mandi , diambil nya air wudhu .
Saat dia keluar dari kamar mandi , dilihat nya kedua wanita cantik jelita itu masih tertidur karena kecapean habis bertarung beberapa ronde tadi malam .
Aditya tersenyum kecut sambil menggelengkan kepala nya , membayangkan kedua wanita cantik itu semalam .
Di buang nya jauh jauh bayangan itu , lalu mengenakan celana panjangnya kemarin , memakai baju kaos , lalu berdiri menghadap kiblat .
Suara Aditya mengumandangkan Iqamah membangunkan Aurelia dan Siska yang sedang tertidur pulas itu .
Meskipun suara itu tidak asing ditelinga mereka , namun sudah beberapa tahun ini , mereka tidak lagi menyambut panggilan itu .
Air mata Aurelia tiba tiba mengalir deras , ada semacam perasaan bersalah di dalam hati nya .
Dia bangkit berdiri , "Dit tunggu Dit , aku mau sholat juga !" ...
Buru buru dia bangkit berdiri , meskipun masih dalam keadaan polos nya , dia menyambar anduk , lalu buru buru masuk kedalam kamar mandi .
Siska yang masih malas malasan pun akhirnya tergerak untuk ikut shalat .
"Kak Siska mau ikut shalat juga kah ?" tanya Aditya sambil menoleh kearah wanita cantik yang juga masih dalam keadaan polos itu .
"Iya Dit !, tunggu aku ya !" ujar Siska sambil buru buru menyambar anduk nya yang tadi di pakai oleh Aditya mandi , dan melilitkan ke tubuh nya .
Beberapa saat kemudian , mereka shalat dengan Aditya menjadi imam nya .
Air mata Aurelia menetes lagi mendengar suara Aditya yang merdu dan indah di dengar itu saat mengalun kan ayat ayat Al Qur'an .
Dia merasa ada keindahan dan kenikmatan tersendiri yang belum pernah dia rasakan selama ini .
Selesai shalat dan wirid , Aditya memimpin doa untuk mereka bertiga .
"Ya Allah , jangan lah Engkau azab kami karena kelalaian dan kekhilafan kami ,
Kami yang berlumuran dengan dosa dosa , datang mengharap ampunan mu , maka ampunilah kami ya Allah ,
Jadikan anak anak kami kelak sebagai penyejuk mata kami , penenang hati kami , pembimbing tangan kami , saat langkah kami sudah terseok Seok ,
Ya Allah , jadikanlah aku sebagai pemimpin yang pantas untuk di ikuti oleh istri istri ku ,
Dan jadikanlah mereka sebagai perhiasan , seindah indah nya perhiasan di dunia dan di akhirat ,
Sesungguh nya engkau maha terpuji , maha pengasih dan penyayang ,
Shalawat serta salam , semoga selalu tercurah atas nabi Muhammad , beserta seluruh keluarga beliau " .
"Aamiin !" ...
Tidak terasa air mata Aurelia dan Siska menetes di pipi mereka berdua , saat mencium tangan Aditya .
Selesai sholat , Aurelia mengajak Aditya untuk senam di belakang Mansion yang ber haman sangat luas , sebuah kolam renang besar pemandangan pertama yang dia lihat .
Seorang wanita paro baya bertubuh agak gemuk , menatap kearah Aditya dengan tatapan yang sangat tidak enak di lihat .
Beberapa meter dari pinggir kolam renang , ada beberapa pohon kelengkeng merah tumbuh me rimbun dengan batang sebesar pohon kelapa .
Di sebelah jejeran pohon kelengkeng itu , ada sebuah tanah lapang yang cukup besar , di sanalah aurelia mengajak Aditya dan Siska senam .
Setelah hampir satu jam senam , dan tubuh mereka masih basah oleh keringat , Aurelia mengajak Aditya dan Siska untuk duduk di bawah pohon .
"Dit !, kamu bisa ngaji nggak ?" tanya Aurelia .
"Bisa kak !, dulu waktu SD ikut TK Al Qur'an hingga khatam tiga kali !" sahut Aditya .
"Kalau begitu ajarin ngaji ya Dit !" pinta Aurelia .
"Bener Dit !, aku juga mau belajar ngaji , rasa nya aku sudah terlalu jauh dari tuhan , ambisi dan ketenaran , membuat aku melupakan nya , tolong bawa aku mendekat pada tuhan Dit , aku takut kalau mati kelak , masuk neraka !" kata Siska sambil menggenggam tangan Aditya .
"Didit akan mengajari kakak berdua mengaji , mulai dari iqra baru melanjutkan ke Al-Qur'an !" jawab Aditya .
"Oh ya sis , bagai mana kalau kita berbelanja hari ini , aku mau membelikan Didit beberapa stel pakaian !" kata Aurelia .
"Boleh !, boleh !, aku juga , sekalian beli perlengkapan untuk belajar ngaji nya Rel !" kata Siska .
Mereka langsung kembali ke lantai dua , dimana kamar tidur Aurelia yang besar itu berada .
Sepasang mata menatap kebersamaan mereka dengan tatapan aneh , hingga lenyap di balik pintu lift .
Sementara itu , sepasang mata lain nya , menatap kearah pemilik mata aneh itu , lalu menghilang di balik tembok .
Kali ini , untuk pertama kalinya di dalam hidup nya , Aditya mandi bersama dua orang wanita cantik sekaligus .
Beberapa puluh menit kemudian , kini mereka sudah berada di dalam mobil BMW yang melaju ditengah ke padatan lalu lintas Kota Megapolitan .
Di tengah kepadatan lalulintas , tiba tiba sebuah mobil warna abu abu menyelip di depan mereka .
Dari jendela yang terbuka , Aditya sempat melihat , dua orang laki laki yang duduk di depan mobil itu .
"Kak !, laki laki yang berada di dalam mobil itu beberapa waktu yang lalu , selalu membuntuti saya , seperti memata matai saya !" kata Aditya .
"Benarkah ?, apa kau tidak salah lihat ?" tanya Aurelia .
"Tidak kak , saya ingat betul , di pipi nya ada codet dan alis mata kanan nya terputus oleh sebuah codet !" kata Aditya .
"Hm baiklah , bersikap tenang saja !" kata Aurelia sambil mengetik sebuah pesan di handphone nya .
Tidak seberapa lama , ada empat buah mobil lain nya yang mengurung mobil abu abu itu , memepet nya masuk ke sebuah gang sunyi .
Sedangkan mobil yang di kemudikan oleh mang Ayin ini , terus saja meluncur disela sela mobil lain nya , yang seperti memberi jalan pada mereka .
Di sebuah Mall terbesar di kota Megapolitan , mereka turun dari mobil di area parkir khusus , sehingga tidak banyak mobil lain yang parkir di situ .
Ketika mereka berjalan di lorong Mall itu , di antara deretan toko toko pakaian , terlihat beberapa laki laki paro baya mengenakan jaket dan kaca mata hitam , terlihat sedang asik berbincang bincang dengan teman teman nya di beberapa tempat .
Aurelia membeli beberapa stel pakaian untuk Aditya , baik pakaian santai maupun pakaian sehari hari , juga beberapa buah gamis , peci , sajadah , juga beberapa mukena .
Ketika mencoba beberapa buah busana muslim , aurelia dan Siska minta Aditya yang memilihkan untuk mereka .
Setelah selesai berbelanja pakaian , mereka pergi kesebuah restoran untuk makan makan .
Aurelia memasuki sebuah ruangan khusus yang sudah dia pesan lewat anak buah nya .
Baru saja mereka selesai memesan makanan pada pelayan restoran itu , tiba tiba di luar ruangan itu terdengar suara keributan .
Seorang pemuda masuk kedalam ruangan itu , menghadap pada Aurelia .
"Apa yang terjadi di luar ?" tanya Aurelia pada pemuda itu .
"Maaf nona , di luar ada tuan Jhonatan dan seorang teman nya memaksa mau masuk ke ruangan ini !" kata pemuda itu .
"Lalu apa yang terjadi ?" tanya Aurelia lagi .
"Ada empat orang laki laki menghalangi mereka , tetapi kedua orang itu bersikeras ingin masuk ke tempat ini non !" ujar pemuda itu lagi .
"Hm biarkan dia masuk !" kata Aurelia pada pemuda itu .
Pemuda itupun keluar dari ruangan itu , dan tidak seberapa lama dari arah luar ruangan , masuk dua orang pemuda .
"Hai Lia , Siska , apa kabar nya ?" tanya salah seorang pemuda itu .
"Hm Jhon ?, ada perlu apa kau dan Brandon memaksa masuk ruangan yang sudah dipesan secara pribadi ?, kau kan orang terpelajar yang tahu tata Krama !" ucap Aurelia sengit .
Lia !, apa kau pikir aku tidak tahu apa yang kalian lakukan ? , apa kau kira aku tidak tahu siapa dia ?, kalian memperalat nya , kalian pungut sampah untuk menutupi aib kalian , kalian menolak berlian demi sampah , kalian munafik Lia !" ucap Jhonatan marah marah .
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments