Aurelia membuka mata nya , meskipun sudah pukul enam lewat lima belas menit , tetapi hari ini entah mengapa kemalasan yang luar biasa menghinggapi tubuh nya , hingga kembali mata nya dia pejamkan lagi .
Baru beberapa saat dia memejamkan mata nya , tiba tiba handphone berdering .
Setelah di buka nya , ternyata Nabila sang asisten pribadi nya yang menghubungi .
"Halo Nab , hari ini badan ku terasa meriang Nab , tolong kamu dengan Mieke gantikan aku dulu ya !" kata Aurelia .
Terdengar suara sahutan dari Nabila dari seberang sana , "iya bu !, baiklah , baiklah bu !" ...
Aurelia kembali memejamkan mata nya beberapa saat , namun tidak bisa tertidur juga , bayangan Siska tiba tiba muncul di benak nya .
Sudah dua bulan semenjak kepulangan Siska ke Paris , tidak pernah sekalipun wanita itu menghubungi nya .
"Huh Siska sialan , sudah enak , lupa sama sahabat sendiri !" gerutu Aurelia .
Kembali di coba nya untuk tidur , tetapi perasaan nya tidak karuan , tidak ingin tidur , tetapi malas bergerak .
Handphone Aurelia kembali berbunyi , namun di biarkan nya saja , rasa malas nya memang sudah mencapai ubun ubun .
Baru beberapa saat handphone itu mati , eh berbunyi kembali
dilihat nya nama si penelpon yang tertera di layar handphone nya .
"Huuuh Siska sialan , malas bicara sama kamu !" sungut Aurelia merajuk .
Namun handphone nya itu ber bunyi berulang ulang , begitu mati , berbunyi kembali .
Akhirnya aurelia merasa kasihan pada sahabat nya itu , panggilan telepon itupun dia terima juga akhirnya .
"Halo , ini siapa ya ?" tanya Aurelia pura pura tidak tahu .
"Sialan kau ya , sahabat nya mendapat musibah , malah di cuekin !" terdengar suara Siska sambil terisak Isak .
"Haah ?, dapat musibah ? , musibah apa sis ?" tanya Aurelia terperanjat .
Tidak ada sahutan , cuma Isak tangis yang terdengar di seberang sana .
"Sis !, Siska !, maaf ya Sis , maaf , ayo cerita dong !" bujuk aurelia dengan perasaan yang tidak enak .
Setelah agak tenang sedikit , barulah terdengar suara Siska .
"Rel !, apa yang kita omongkan waktu di rumah mu itu kejadian beneran Rel !" kata Siska disela sela Isak tangis nya .
"Kita omongkan ?, masalah apa Sis , kita bicara masalah apa ?" tanya Aurelia heran .
Masih terdengar Isak tangis dari Siska , "masalah kehamilan Rel , ternyata yang kita omongkan itu , menjadi kenyataan Rel , aku hamil, secepat nya aku akan membereskan urusan ku di sini dan kembali ke sana Rel !" ...
Jantung Aurelia berdetak kencang mendengar pernyataan dari Siska itu .
"Rel !, Rel !, Aurelia !"
Terdengar teriakan dari seberang sana .
"E iya ya Sis , ada apa !" tanya Aurelia kelabakan .
"Setelah urusan ku disini selesai , aku secepat nya akan kembali Rel , tolong Carikan remaja itu untuk ku , aku tidak mau anak ku nanti nya lahir tanpa bapak nya !" kembali terdengar suara Isak tangis dari seberang sana.
"Tenang lah Sis !, aku pasti akan mencari nya untuk mu , tenanglah , kalau kau kembali ke sini , tolong telpon aku lagi ya !" kata Aurelia sambil berusaha menghibur sahabat nya itu .
"Kau bisa tenang karena bukan kau yang mengalami nya , awal nya aku telat mens bulan ini , dan perasaan ku malas berbuat apa apa , kepengen nya berbaring aja , tetapi tidak bisa tidur juga , cuma bawaan nya malas terus , lalu aku periksa ke klinik , ternyata aku positif hamil Rel !" kata Siska bercerita .
Mendengar cerita dari sahabat nya itu , tiba tiba jantung Aurelia seperti mau meledak rasa nya .
Dia baru sadar jika seharus nya dia mens beberapa Minggu yang lewat , dan sampai saat itu , juga belum mens juga .
"Sis !, Siska !, apa kata mu , telat mens ?, aku baru sadar jika beberapa minggu lalu seharus nya aku mens , tetapi hingga sekarang belum dapat juga !" kata Aurelia bergetar .
"Haaaah ?, telat juga ?, ayo cepat kamu periksa Rel , jangan jangan kamu juga hamil seperti aku Rel , ayo cepat periksa sana !" desak Siska pada Aurelia .
Aurelia segera memutuskan hubungan telepon nya dengan Siska .
Disambar nya baju anduk nya , dan segera masuk ke kamar mandi .
Beberapa saat kemudian , dia sudah berada di klinik dokter Ervina , seorang dokter ahli kandungan .
"Ada Masalah apa Rel ?, nampak seperti panik begitu ?" kata dokter Ervina saat melihat sahabat nya itu yang masuk kali ini .
"Aku mau periksa Er !, sudah satu bulan ini aku telat datang !" kata aurelia kikuk .
Tidak ada tanggapan yang berlebihan dari dokter ini , karena dia memang sudah sangat sering mendapatkan masalah seperti ini .
"Biar ku periksa dulu ya Rel " kata dokter Ervina sambil mempersilahkan Aurelia berbaring .
Setelah selesai pemeriksaan , dan tanya jawab sedikit , seputar terakhir kali dapat mens , akhir nya dokter Ervina menyuruh aurelia menampung sedikit air seni nya pada cup yang sudah di sediakan .
Aurelia segera masuk kedalam kamar kecil untuk beberapa saat , lalu keluar dengan membawa cup kecil berisi sedikit cairan seni nya .
Dokter Ervina tidak tanggung tanggung , memasukan tiga macam tes peck kedalam cup kecil itu .
Hasil nya , ketiga tiga tes peck itu menunjukan garis dua semua nya .
"Selamat ya Rel , kehamilan mu sudah berjalan delapan Minggu , jaga kesehatan , jangan terlalu banyak mengangkat beban berat ya !"kata dokter Ervina sambil menuliskan resep obat .
Setelah beberapa saat kemudian , kini Aurel sudah berada di dalam kamar nya sendiri , sambil mencoba menelpon Siska .
Setelah lebih dari lima kali menelpon , barulah telpon diangkat oleh Siska .
"Halo Rel , bagai mana ?, sudah kau periksa juga ? Tanya Siska .
Aurelia tidak menyahut , cuma memperlihatkan tiga buah tes peck bergaris merah dua buah itu pada kamera handphone nya .
"Horee !, hore !, hore !" teriak Siska berjingkrak jingkrak kegirangan .
"Eh sahabat macam apa kau heh ?, melihat sahabat nya dapat musibah , bukan nya ikut sedih , malah kesenangan , sahabat laknat kamu ini Sis !" umpat Aurelia .
"Jangan marah dulu Rel , aku bahagia karena ada tiga alasan nya , pertama , ternyata kau memang sahabat setia yang luar biasa , senasib sepersuami an , kedua kita sama sama akan mendapatkan ahli waris kekayaan kita , dan ketiga ada teman tempat ku curhat yang senasib !" kata Siska sambil tertawa gelak .
"Senasib sepersuamian ? , apa pula itu Sis ?" tanya Aurelia heran .
"Ooh itu !, artinya satu nasib dan satu suami !" kata Siska sambil tertawa .
"Sudahlah sudahlah , sekarang apa yang harus kita lakukan ?" tanya Aurelia pada sahabat nya itu .
"Ada tiga alternatif yang bisa kita tempuh Rel , pertama , menjadi singel pern , kedua mencari suami untuk menutupi malu , dan yang ketiga , mencari bapak biologis putra kita , agar dia hidup layak nya manusia normal lain nya !"kata Siska .
"Lalu apa keputusan mu Sis?" tanya Aurelia .
"Aku memilih alternatif yang ketiga !" kata Siska mantap , "aku mampu untuk menyekolahkan remaja itu hingga sukses , tetapi aku ingin membeli tanah yang agak jauh dari kota , lalu hidup bersama mengurusi anak anak , dia bertani dan kita membantu nya , aku bosan dengan hingar bingarnya kota Rel !" ...
"Cepatlah selesaikan urusan mu , aku menantikan diri mu di sini , kabari aku bila kembali , ntar ku jemput !" kata Aurelia .
"Iya !, iya !, nanti ku kabari lagi deh !" kata Siska menutup telepon nya .
Aurelia menatap keluar jendela , sambil mengelus perut nya , " papah mu itu , kecil kecil cabe rawit nak , dua orang wanita dihamili sekaligus !" ucap nya sambil tersenyum getir .
Kembali terbayang di benak nya , bagai mana dia dan Siska , seperti kerasukan hantu hutan , tidak kuasa melawan dorongan hasrat aneh dari dalam tubuh mereka sendiri , sehingga memaksa seorang remaja tanggung , untuk melakukan hal hal di luar nalar sehat .
Di buka nya handphone nya , dan dilihat nya photo remaja yang tidak dia ketahui nama nya itu kembali .
Wajah tampan namun lugu itu terlihat tertidur seperti bayi .
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Apis
lain dari yg lain nich novel 🤣🤣🤣
2024-12-10
0
Rikarico
agak laen ini🤣
2024-10-12
0