Pagi ini Aditya bersiap mau pergi ke sekolah , tetapi seragam sekolah serta buku buku nya , semua berada di rumah kakek nya .
"Dit !, ini kamu pegang kartu ATM ini , pin nya tanggal , bulan , dan tahun lahir mu , kalau ada apa apa , kau tinggal gesek saja , entar kalau sekolah selesai , telpon kakak ya ?, ini uang saku mu hari ini !" kata Aurelia sambil menyerahkan selembar kartu ATM dan uang ratusan ribu , serta lima lembar uang ratusan ribu ketangan Aditya .
"Ini kebanyakan kak , biasa nya cuma sepuluh ribu saja !" kata Aditya bingung .
"Terima saja Dit , mungkin kau butuh sesuatu di sekolah !" kata Siska .
Aditya diantar oleh mang Ayin ke rumah nya terlebih dahulu untuk mengambil seragam serta buku buku nya .
Tidak lupa Aditya meninggalkan uang tiga ratus ribu untuk ibu nya , dia cuma membawa dua ratus ribu saja .
Aditya minta di turunkan beberapa ratus meter dari gerbang sekolah .
Dari situ dia berjalan menuju kearah sekolahan nya .
Seperti biasa nya , tiga sahabat nya sudah menunggu nya di kursi kayu di bawah pohon .
Seperti juga hari hari yang lalu , di kejauhan dia melihat Anita Chan menatap kearah nya beberapa lama , hingga dia menatap kearah dara mungil itu , barulah dia berpaling dan masuk kedalam kelas nya .
Deri Chan cuma menatap kearah sahabat nya itu dengan tatapan sendu .
"Apapun yang terjadi , kau tetap sahabat ku Dit , jangan biarkan hubungan mu dengan Anita menjadi penyebab retak nya persahabatan kita !" kata Deri Chan sambil menepuk pundak sahabat nya itu .
"Tidak Der !, meski apapun yang terjadi , kita tetap sahabat dulu , sekarang dan nanti !" sahut Aditya .
"Ku dengar kau sudah punya handphone , boleh minta nomor mu ?" tanya Deri Chan .
Mereka akhirnya saling bertukar nomor telepon masing masing .
Saat mereka sedang asik bercengkrama sambil menunggu bel masuk berbunyi , tiba tiba melintas di hadapan mereka tiga brandal sekolah , yaitu Jain , Lukas , dan Tio .
Ketiga remaja itu merupakan putra orang orang kaya penyokong utama SMK itu , sehingga se nakal apa pun mereka , tidak pernah mendapatkan teguran dari sekolah , apa lagi orang tua Jain sebagai ketua komite orang tua murid , menjadikan ketiga remaja ini seolah menjadi penguasa sekolah itu .
Kebencian ketiga remaja bengal ini kepada Aditya sebenar nya sudah semenjak awal mereka masuk sekolah itu .
Hal itu dikarenakan dengan kehadiran Aditya , peringkat juara umum sekolah itu tidak jatuh pada mereka , tetapi jatuh ke tangan Aditya .
Ditambah lagi , beberapa cewek yang menjadi bintang sekolah itu , saling berlomba lomba mendekati Aditya si bintang sekolah .
Ketika Ketiga remaja bengal itu tiba di depan Aditya dan teman teman nya , tiba tiba Jain berkata , "Hei teman teman dengar tidak , ada yang menjadi simpanan Tante Tante demi bisa berlagak seperti orang kaya !" ...
"Tau !, tau !, jaman sekarang , banyak orang miskin yang rela jual diri pada Tante Tante demi harta !" sahut Lukas .
"Huh !, sudah miskin , gigolo lagi , amit amit deh !" timpal Tio sambil meludah ke dekat Aditya .
Deri Chan bangkit berdiri dengan wajah yang sangat murka , namun Aditya menarik tangan nya , mengajak nya untuk duduk .
Ketiga remaja bengal itu berlalu sambil tertawa terbahak bahak .
"Kenapa kau larang aku Dit ? , biar ku hajar mulut si Jain brengsek itu !, aku tidak tahan mendengar hinaan nya !" kata Deri Chan .
"Betul itu bah !, biar di sontoloyo itu kami permak Dit , panas rasa kuping ku mendengar ejekan nya !" kata Togar .
"Kau jangan khawatir Dit !, kami berada di pihak mu !" ucap Dodo pula .
"Tidak teman teman , masalah ini adalah masalah ku , kalian jangan sampai terlibat , biar aku menghadapi nya sendiri !" kata Aditya .
"Eh Dit Diridit Dit !, kau anggap kami ini sahabat macam apa heh ?, yang membiarkan sahabat nya menjadi bahan hinaan orang lain !" kata Dodo agak marah .
"Aku mengerti , kalian sahabat terbaik ku , tetapi selama mereka tidak menyakiti aku , biar kan saja , nanti diam sendiri !" sahut Aditya .
Dua orang siswi berjalan di depan mereka , melihat Aditya bersama ketiga sahabat nya itu ada di tempat itu , mereka berhenti sejenak menatap kearah Aditya , lalu meludah ketanah , "kalau sama Tante Tante oke , sama kita di tolak , dasar belut listrik !" ...
Sedih hati Aditya menerima penghinaan seperti itu , tetapi dia berusaha menelan semua penghinaan itu bulat bulat .
Biarlah semua nya berjalan sesuai dengan rencana tuhan .
Bahkan yang lebih menyakitkan , ada guru yang blak blakan berkata kepada nya , "Aditya !, bila dalam beberapa hari ini , uang sekolah tidak di lunasi , kau harus keluar dari sekolah ini , kau kan sekarang jadi peliharaan Tante Tante , pasti banyak uang nya !" ...
Bahkan waktu istirahat sekolah , dia dan ketiga sahabat nya sedang duduk duduk di bawah pohon seperti biasa nya .
Sedang mereka bercengkrama , datang Anita kearah mereka .
"Hei kau !, aku mau bicara sama kamu , berdua saja , sekarang , tidak pakai nanti !" suara Anita seperti suara seorang polisi yang sedang mengintrogasi seorang pesakitan .
Aditya melangkahkan kaki nya mengikuti dara mungil nan cantik itu ke belakang sekolah .
Ketika mereka sudah saling berhadapan , tiba tiba tangan Anita melayang ke pipi nya , sebuah tamparan mendarat di sana .
"Kalau kau butuh uang , kenapa kau tidak bilang pada ku heh ?, kenapa harus kau jadikan diri mu sebagai simpanan Tante Tante ?, kenapa !" bentak Anita Chan sambil berlalu kali melayangkan telapak tangan nya ke wajah Aditya .
"Bila kau anggap aku salah , aku memang salah An !, kau boleh memukuli aku , bahkan bila kau masih tidak puas , kau boleh membunuh ku sekarang juga !" kata Aditya perlahan sambil menghapus darah yang menetes di sudut bibir nya .
"Aku memang ingin sekali membunuh mu Dit , ingin sekali , juga membunuh Tante itu yang sudah merampas Didit ku , aku ingin membunuh kalian semua , lalu membunuh diri ku sendiri , aku benci kau Dit !, aku benci Tante itu , aku juga benci diri ku sendiri !, aku sangat ingin merobek dada mu , lalu mengunyah isi nya !" suara Anita di sela sela Isak tangis nya sambil terus melayangkan pukulan nya ke wajah Aditya .
Setelah melihat Aditya terduduk di tanah , barulah dara itu berhenti memukuli wajah Aditya .
Sambil terus menangis , dia pergi dari tempat itu , meninggalkan Aditya yang mengerang kesakitan .
Dengan langkah terseok Seok , Aditya berjalan kearah sahabat nya .
Alangkah terkejut nya ketiga sahabat nya itu , melihat wajah Aditya yang babak belur itu .
"Kurang ajar si siluman rubah itu , akan kubuat wajah nya seperti wajah mu ini juga !" teriak Deri Chan tak sanggup melihat wajah sahabat nya yang babak belur itu .
"Jangan Der !, dia itu adik mu , sesama saudara tidak baik berkelahi , aku tidak apa apa Der , ini konsekuensinya dari mempermainkan hati perempuan , aku memang salah !" kata Aditya lemah sambil melangkah ke arah gerbang sekolah .
"Hei !, kau mau kemana Dit ?" tanya Dodo .
"Aku mau pulang Do , tolong katakan pada wali kelas , jika aku sakit ya Do !" ucap Aditya sambil terus melangkah keluar lingkungan sekolah .
Beberapa ratus meter dari gerbang sekolah , dia berhenti dibawah pohon Ketapang tua yang tumbuh di sisi luar jalan raya .
Di keluarkan nya handphone nya , lalu mencari nomor Aurelia , serta menghubungi nya .
Pada saat itu sebenar nya Aurelia sedang bicara dengan beberapa pimpinan perusahaan lain nya .
Melihat Aditya menghubungi nya , buru buru dia mengangkat telepon nya .
"Halo Dit , ada apa ?" tanya nya .
"Kak , aku mau pulang , aku naik taksi saja ya kak , tidak usah di jemput !" kata Aditya lemah .
"Jangan kemana mana !, kau dengar Dit ? , jangan kemana mana , tunggu sopir akan menjemput mu , diam ditempat itu saja , mengerti ?" kata kata Aurelia kali ini sangat tegas .
"I iya kak !" cuma itu sahutan dari Aditya .
Tidak terlalu lama , mobil BMW warna hitam datang menjemput nya .
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments