Malapetaka .

Siska menatap kearah Aurelia , yang kebetulan juga menatap kearah nya juga .

"Dua kilometer ?, jauh nya ?" kata Siska .

"Sebaik nya kita bermalam di gubuk adik ini saja Sis , besok pagi barulah kita pulang , lagi pula badan ku mulai terasa gatal gatal !" sahut Aurelia .

"Kalau tubuh Kaka berdua gatal , bisa mandi di tempat mandi saya kak , nanti saya timba kan air nya !" kata remaja itu .

"Bagai mana Rel ?" tanya Siska .

"Ayolah , hitung hitung pengalaman , lagi pula badan ku sudah gatal gatal !" sahut Aurelia .

Remaja itu berdiri ,mengambil lampu emergency , lalu melangkah ke belakang pondok itu .

Tidak jauh dibelakang pondok itu , ada sebuah bilik tempat mandi , berdinding batako biasa , tanpa di plaster , apalagi di keramik .

Remaja itu dengan cekatan nya , menimba air di sumur untuk memenuhi bak tempat mandi .

Setelah bak itu penuh , remaja itu segera mempersilahkan mereka untuk mandi .

"Sis , aku duluan ya Sis , badan ku gatal gatal !" kata Aurelia sambil masuk kedalam bilik mandi itu .

Tidak berapa lama , Aurelia pun keluar dari bilik mandi itu dengan mengenakan celana pendek dan baju kaos , tanpa gaun hijau daun lagi .

Setelah Aurelia keluar , Siska segera masuk kedalam bilik mandi itu pula , mengguyur air keseluruh tubuh nya .

Meskipun hanya dengan sabun batangan , dia tidak perduli , yang penting , tubuh nya bersih .

Tidak ada kamar di pondok ini , yang ada mereka tidur bersama , beralaskan tikar karpet tua .

Entah sudah berapa jam mereka tidur , tiba tiba Aurelia terbangun dari tidur nya .

Entah mengapa , badan nya terasa sangat panas , dan seluruh urat saraf di tubuh nya , seperti di gerayangi oleh berjuta juta ekor semut , membuat denyutan denyutan aneh di bagian bagian tertentu tubuh nya .

Telinga nya mulai mendengar erangan aneh keluar dari mulut Siska , yang juga sama seperti diri nya itu .

Jantung nya seakan berdetak lebih kencang dari biasa nya , dan dari dalam tubuh nya , terasa ada dorongan aneh yang sulit dilawan , dan semakin lama , hasrat itu semakin besar , hingga tidak lagi dapat dia kuasai lagi .

Mata Aurelia mulai liar menatap kearah remaja tadi , yang tidur seperti bayi itu .

Tiba tiba Siska yang juga terjaga dari tidur nya , dengan kondisi tubuh yang lebih parah lagi .

Kini sekujur tubuh nya sudah polos tanpa selembar benang pun .

Akal mereka seperti berhenti bekerja , meskipun mereka sadar apa yang mereka lakukan itu salah , tetapi mereka tidak lagi mampu melawan dorongan hasrat aneh dari dalam diri mereka sendiri .

Pertarungan pun terjadi , meskipun remaja itu berusaha meronta dan menolak nya , beberapa kali pukulan tangan Aurelia dan Siska, cukup membuat mental remaja itu down .

Entah sudah berapa ronde mereka lakukan , mereka tidak tahu , tetapi menjelang subuh , barulah ketiga orang ini terkapar kelelahan .

Pagi pagi , Aurelia bangun seperti tersadar dari mimpi paling buruk selama hidup nya .

Sambil menatap darah yang berceceran di karpet tua itu , airmata nya mengalir di pipi nya .

Ditatap nya remaja itu , entah tidur , entah pingsan , dengan sekujur tubuh penuh bercak merah .

Aurelia mencoba mengingat semua nya , apa yang terjadi tadi malam .

Segera dia bangkit berdiri , namun hampir tersungkur jatuh karena bagian bawah nya yang terasa sakit .

Di pungut nya pakaian nya yang berserakan kesana kemari , lalu di kenakan nya kembali .

"Sis !, Siska !, Siska !" Aurelia berusaha membangunkan Siska .

Siska membuka mata nya dengan rasa enggan nya , karena kantuk yang masih menyerang nya .

Namun mata nya terbelalak , setelah melihat tubuh nya sendiri .

Segera dia bangkit bermaksud mengumpulkan pakaian nya yang berserakan kemana mana itu , namun kembali dia terpekik karena bagian bawah nya yang terasa sangat sakit itu .

"A' , apa yang terjadi pada ku ?" tanya Siska bingung .

"Sst !, tenangkan hati mu dulu , coba kau ingat ingat , apa yang sudah kita lakukan pada nya Sis !" kata Aurelia memenangkan Siska .

Siska terdiam sesaat , lalu meletakan wajah nya di atas kedua lutut nya , dan menangis sesenggukan .

"Ja jadi kita tidak mimpi Rel , itu nyata kah , dalam satu malam kita serahkan milik kita yang paling berharga , tetapi justru pada anak remaja , oh tuhan !, apa yang telah terjadi pada kita Rel ?" suara Siska terdengar serak

"Ya kita sudah melakukan pemaksaan ke pada nya , ke pada seorang remaja Sis , rupanya semalam kita diberi obat perangsang di Hotel itu Sis , kurang ajar , mereka harus membayar semua nya !" kata Aurelia dengan suara serak sambi kembali melihat surat kaleng yang dia dapat kan tadi malam dari seseorang itu .

Sementara itu , Siska sudah selesai mengenakan pakaian nya kembali .

"Apa yang harus kita lakukan sekarang Rel ?, bagai mana kalau dia mati dan kita hamil ?, kasihan anak kita hidup tanpa ayah nya !" tangis Siska .

Aurelia bangkit berdiri lalu memeriksa tubuh remaja itu , lalu dia menarik nafas lega , "dia masih hidup Sis , paling cuma pingsan , kau memperlakukan dia sangat ganas tadi malam !" ...

"Huuuh seperti kau tidak saja , tuh merah merah itu hasil karya siapa ?, syukurlah kalau begitu , aku sangat takut kalau anak ku nanti tak punya bapak !" sahut Siska menangis sambil tertawa .

"Kamu bilang anak , anak , seperti nya kau yakin jika bakal punya anak ?" kata Aurelia .

"Entahlah Rel !, mungkin ini firasat seorang calon ibu , kita sedari kemarin , selalu bicara soal anak terus , jangan jangan tuhan mengabulkan kegelisahan kita !" kata Siska masih dalam sesegukan nya .

Mendengar racauan Siska itu , spontan Aurelia terdiam seketika .

Di tatap nya kembali wajah imut remaja itu , ada semacam rasa bersalah dan penyesalan dalam hati nya .

"Kalau pun kita hamil , atau salah satu diantara kita hamil , siap kah dia menjadi bapak Sis , lalu apa kata Dunia bila kita punya suami bocah ?" tanya Aurelia .

Siska menarik nafasnya dalam-dalam , "kau tahu Rel , andai saja aku mengurusi kata orang , aku tidak mungkin sesukses sekarang ini , masa bodoh dengan pandangan dan omongan orang lain , mereka cuma menonton , kita yang menjalani nya , kalau aku benar benar hamil , aku akan pindah kembali ke negeri ini , aku akan mencari nya , aku tidak ingin anak ku tidak memiliki bapak , atau ber bapak sama orang yang bukan bapak biologis nya , biarpun begini , aku masih memiliki harga diri Rel !" ...

"Kalau kita berdua benar benar hamil , bagai mana Sis ?" tanya Aurelia lagi .

"Berarti sumpah kita waktu kecil dahulu , dianggap tuhan serius Rel , tinggal jalani saja !, apa sih susah nya !" jawab Siska ringkas tanpa mau terlalu banyak berpikir .

Aurelia mengambil handphone nya , lalu menghidupkan nya , serta mengambil photo remaja itu , "Kenang kenangan , laki laki yang sudah mengambil ciuman pertama ku , serta mahkota kebanggaan ku !" ...

Siska juga melakukan hal yang sama pula .

"Tetapi aku tidak menyesal Rel , aku lebih menyesal seandainya mahkota ku ini direnggut para laki laki jahanam itu , ini semua takdir yang mempertemukan kita dengan nya !" kata Siska .

Aurelia menganggukkan kepala nya , "ya kau benar Sis , alangkah menyesal nya bila itu direnggut para bajingan biadab itu , tetapi dengan adik kecil ini , aku ikhlas adik kecil , tetapi urusan kita masih menunggu keputusan tuhan , semoga kau memaafkan kesalahan kami adik kecil !" Aurelia mencium pipi remaja itu .

"Aku ikhlas memberikan milik ku pada mu adik kecil , firasat ku mengatakan , kita akan bertemu lagi !" ucap Siska sambil mencium kedua pipi remaja itu .

Masih belum terang , kedua wanita cantik itu keluar dari pondok , berjalan tertatih tatih , menembus kepekatan kabut pagi .

Setelah agak jauh dari pondok itu , Aurelia segera menelpon pengawal nya , untuk minta di jemput .

...****************...

Terpopuler

Comments

Rikarico

Rikarico

Aya Aya wae

2024-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Aditya .
2 Persahabatan .
3 Aurelia .
4 Perasaan Hampa .
5 Berbagi hati .
6 Masuk Perangkap .
7 Malapetaka .
8 Gara gara Siluman .
9 Khayalan Nyata .
10 Bertemu lagi .
11 Bujukan .
12 Dilema .
13 Di Incar .
14 Nikah yok .
15 Tiupan Angin Jahat .
16 Ngambek .
17 Hinaan .
18 Rasa Cemburu .
19 Kejujuran .
20 Penculikan .
21 Sepi tanpa Kamu .
22 Evelyne yang misterius .
23 Ruangan Pribadi .
24 Putra Mahkota .
25 Serasa dalam Mimpi .
26 Cinta Tersangkut di Jaring Laba Laba .
27 Pak Yanuar Tersandung Batu .
28 My Hanny .
29 Ngambek Lagi .
30 Cinta Jadi benci , Benci jadi Dendam .
31 Putaran Roda Nasib .
32 Korban Pengeroyokan .
33 Tiga Wanita Tangguh .
34 Siuman .
35 Teror !.
36 Kehilangan Sahabat .
37 Kedatangan para Sahabat .
38 Kembali ke Mansion .
39 Ambisi Zon Ibram .
40 Lara Hati Anita Chan .
41 Mencintai , Meskipun tidak Untuk Memiliki .
42 Kebersamaan .
43 Evelyne berjumpa Ibu .
44 Ngidam Mangga dan Dondong .
45 Balapan Motor Maut .
46 Memancing di Telaga Wiring .
47 Teror di Telepon .
48 Teror di Jalan Raya .
49 Serangan .
50 Obsesi Helena .
51 Sumpek .
52 Ketiduran di Taman .
53 Jadi kecemburuan .
54 Mulai Timbul Rong Rongan .
55 Mencinta bukan untuk memiliki .
56 Fransiska cemburu .
57 Kemesraan Aditya dan Fransiska .
58 Ter Fitnah .
59 Penyesalan .
60 Galau .
61 Arti Sebuah Kehilangan .
62 Pertemuan Sejenak .
63 Pamit ! .
64 Kawah Candradimuka.
65 Bara mulai panas.
66 Black Devil.
67 Rencana.
68 Pertemuan di restoran.
69 Jhonatan Bertindak.
70 Masa Tenang.
71 Adilia dan Ameralia.
72 Roy Edan.
73 Ditolak Dua Wanita.
74 Kecurigaan Fransiska.
75 Black Angel.
76 Di Teror lagi.
77 Teror Terus Berdatangan.
78 Runtuh nya Sebuah Kerajaan Bisnis.
79 Adilia dan Ameralia di Culik.
80 Pasrah Dalam Takdir.
81 Jamuan Makan Malam.
82 Merajut Kebersamaan Kembali.
83 Pengganggu Kecil.
84 Shoping.
85 Keangkuhan seorang wanita.
86 Insiden di Mall.
87 Kesandung Batu.
88 Tertuduh.
89 Pengkhianatan.
90 Musuh dalam Selimut.
91 Titik Balik.
92 Hukuman Gangster.
93 Ke Kampus.
94 Dua Serigala putih.
95 Dendam Dua Serigala Putih.
96 Membeli Kafe Bangkrut.
97 Menelpon Deri Chan.
98 Membuat Rencana.
99 Pertarungan di taman Kecil.
100 Benci apa Suka.
101 Pertemuan Empat Sahabat.
102 Kafe Sahabat D3T.
103 Mengatur Rencana.
104 Hidup Diantara Dua Rasa.
105 Ada Cinta dalam Balutan Benci.
106 Karyawan Baru Kafe.
107 Jadi Karyawan Kafe.
108 Reunian.
109 Tersinggung.
110 Merajut Kebersamaan.
111 Rasa Was Was.
112 Adilia dan Ameralia di Culik.
113 Kemurkaan.
114 Irene Murka.
115 Tabir Tersingkap.
116 Kemarahan Aditya.
117 Mendung Diatas Bukit.
118 Om Dodo.
119 Pertemuan yang mengharu biru.
120 Bougenville Merah Ungu.
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Aditya .
2
Persahabatan .
3
Aurelia .
4
Perasaan Hampa .
5
Berbagi hati .
6
Masuk Perangkap .
7
Malapetaka .
8
Gara gara Siluman .
9
Khayalan Nyata .
10
Bertemu lagi .
11
Bujukan .
12
Dilema .
13
Di Incar .
14
Nikah yok .
15
Tiupan Angin Jahat .
16
Ngambek .
17
Hinaan .
18
Rasa Cemburu .
19
Kejujuran .
20
Penculikan .
21
Sepi tanpa Kamu .
22
Evelyne yang misterius .
23
Ruangan Pribadi .
24
Putra Mahkota .
25
Serasa dalam Mimpi .
26
Cinta Tersangkut di Jaring Laba Laba .
27
Pak Yanuar Tersandung Batu .
28
My Hanny .
29
Ngambek Lagi .
30
Cinta Jadi benci , Benci jadi Dendam .
31
Putaran Roda Nasib .
32
Korban Pengeroyokan .
33
Tiga Wanita Tangguh .
34
Siuman .
35
Teror !.
36
Kehilangan Sahabat .
37
Kedatangan para Sahabat .
38
Kembali ke Mansion .
39
Ambisi Zon Ibram .
40
Lara Hati Anita Chan .
41
Mencintai , Meskipun tidak Untuk Memiliki .
42
Kebersamaan .
43
Evelyne berjumpa Ibu .
44
Ngidam Mangga dan Dondong .
45
Balapan Motor Maut .
46
Memancing di Telaga Wiring .
47
Teror di Telepon .
48
Teror di Jalan Raya .
49
Serangan .
50
Obsesi Helena .
51
Sumpek .
52
Ketiduran di Taman .
53
Jadi kecemburuan .
54
Mulai Timbul Rong Rongan .
55
Mencinta bukan untuk memiliki .
56
Fransiska cemburu .
57
Kemesraan Aditya dan Fransiska .
58
Ter Fitnah .
59
Penyesalan .
60
Galau .
61
Arti Sebuah Kehilangan .
62
Pertemuan Sejenak .
63
Pamit ! .
64
Kawah Candradimuka.
65
Bara mulai panas.
66
Black Devil.
67
Rencana.
68
Pertemuan di restoran.
69
Jhonatan Bertindak.
70
Masa Tenang.
71
Adilia dan Ameralia.
72
Roy Edan.
73
Ditolak Dua Wanita.
74
Kecurigaan Fransiska.
75
Black Angel.
76
Di Teror lagi.
77
Teror Terus Berdatangan.
78
Runtuh nya Sebuah Kerajaan Bisnis.
79
Adilia dan Ameralia di Culik.
80
Pasrah Dalam Takdir.
81
Jamuan Makan Malam.
82
Merajut Kebersamaan Kembali.
83
Pengganggu Kecil.
84
Shoping.
85
Keangkuhan seorang wanita.
86
Insiden di Mall.
87
Kesandung Batu.
88
Tertuduh.
89
Pengkhianatan.
90
Musuh dalam Selimut.
91
Titik Balik.
92
Hukuman Gangster.
93
Ke Kampus.
94
Dua Serigala putih.
95
Dendam Dua Serigala Putih.
96
Membeli Kafe Bangkrut.
97
Menelpon Deri Chan.
98
Membuat Rencana.
99
Pertarungan di taman Kecil.
100
Benci apa Suka.
101
Pertemuan Empat Sahabat.
102
Kafe Sahabat D3T.
103
Mengatur Rencana.
104
Hidup Diantara Dua Rasa.
105
Ada Cinta dalam Balutan Benci.
106
Karyawan Baru Kafe.
107
Jadi Karyawan Kafe.
108
Reunian.
109
Tersinggung.
110
Merajut Kebersamaan.
111
Rasa Was Was.
112
Adilia dan Ameralia di Culik.
113
Kemurkaan.
114
Irene Murka.
115
Tabir Tersingkap.
116
Kemarahan Aditya.
117
Mendung Diatas Bukit.
118
Om Dodo.
119
Pertemuan yang mengharu biru.
120
Bougenville Merah Ungu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!