Nikah yok .

Semakin hari , sikap koh Ahong semakin berubah , tidak lagi terlihat kehangatan seperti dahulu .

Akhirnya setelah Aditya menerima gajih bulan ini , dia minta berhenti pada koh Ahong .

Tanpa reaksi apa apa , koh Ahong cuma meng iya kan saja .

Siang ini , Aditya pulang ke rumah , dengan mengendarai sepeda balap tua nya , membawa tas kecil berisi pakaian nya .

Karena rumah Aditya diujung kampung , yang agak jauh dari rumah penduduk lain nya , sehingga mereka sedikit agak terasing dari penduduk lain .

Baru saja dia masuk ke halaman rumah nya , tiba tiba dia melihat ada sebuah mobil Alphard warna merah terparkir di halaman rumah nya .

Ibu dan nenek nya menunggu di teras rumah tua itu .

"Ada siapa ni ?, ini mobil siapa ? Tanya nya pada nenek nya .

"Masuklah , kau sudah di tunggu !" kata sang nenek menyuruh cucu nya untuk masuk .

Ternyata didalam rumah itu sudah ada Aurelia dan Siska serta seorang laki laki paro baya .

"Dit !, ayo sini , nih kenalkan mang Ayin , sopir pribadi ku !"kata Aurelia memperkenalkan laki laki itu .

Aditya meletakan tas kecil berisi pakaian nya di lantai , lalu duduk di dekat ibu nya .

"Sini Dit !, duduk di sini !, kamu tidak suka duduk di dekat kami ?" tanya Siska ceplas-ceplos .

Rahmah menggamit pinggang putra nya , " sana duduk di sana , mereka calon istri mu Dit , kau harus membiasakan diri nak !" ...

Akhirnya meski dengan rasa agak kikuk , Aditya memaksakan diri nya untuk duduk di tengah tengah antara aurelia dan Siska .

"Semua persyaratan nya sudah beres Dit , siang ini juga kita menikah di rumah pak penghulu nya langsung , agar tidak ada yang mengetahui nya , cuma ibu , kakek dan nenek saja yang kita bawa , ayo kau mandi dulu !" kata Aurelia .

"Aku sudah mandi di kebun tadi kak !" sahut Aditya .

Mendengar itu , kakek Mahmud tertawa terbahak bahak .

"Kenapa Kai tertawa ?" tanya Aditya heran .

"Kalian lucu , mana ada suami memanggil istri nya kakak sih !" kata kakek Mahmud sambil terus tertawa .

"Sudahlah Kai , kasihan cucu nya terus di ledekin !" tegur nenek Minah .

"Biarlah kek , yang penting Aditya enak memanggil nya !" kata Aurelia yang tidak tega melihat Aditya di ledekin terus sama kakek Mahmud .

Siska mengeluarkan paper bag dan menyerahkan nya pada Aditya , "ganti baju nya dulu Dit !" ..

Aditya menyambut paper bag itu, lalu masuk kedalam kamar ibu nya , di ikuti oleh aurelia dan Siska .

Dua orang wanita ini segera mendandani Aditya , menyisir rambut nya , memasangkan celana panjang dan ikat pinggang nya , lalu baju putih , dan jas biru nya .

Semua nya pas di tubuh Aditya karena memang di pilih oleh Siska .

Ketika mereka keluar dari kamar , Rahmah nampak terpana melihat putra nya mengenakan jas biru .

Nampak Aditya semakin tampan saja siang itu .

Setelah semua selesai berdandan , mereka pun masuk kedalam mobil .

Kakek Mahmud dan nenek minah serta Rahmah duduk di kursi paling belakang , sedangkan aurelia , Aditya dan Siska , duduk di kursi tengah .

Sebelum tiba di rumah penghulu , mereka singgah di tempat photo studio untuk membuat photo kembar .

Setelah selesai mencetak photo kembar , mereka segera berangkat ke rumah penghulu .

Tidak ada acara yang macam macam , setelah acara akad nikah , langsung pembacaan doa .

Mang Ayin mengantarkan kakek Mahmud dan nenek serta ibu pulang terlebih dahulu , barulah mereka pulang ke Mansion milik Aurelia .

Bukan main Aditya terkagum kagum melihat ke indahan Mansion milik Aurelia .

Di dalam kamar Aurelia , Aditya nampak termenung menatap hampa ke luar ruangan lewat jendela .

Siska dan Aurelia datang menghampiri nya , duduk di samping kanan dan kiri nya .

"Kenapa diam Dit ?, kamu suka enggak tinggal di tempat ini ?" tanya Aurelia .

Aditya menggelengkan kepala nya , "tidak suka !" ...

"Lho !, kenapa tidak suka ?" tanya Siska .

"Ini terlalu mewah kak , aku tidak suka !" jawab Aditya jujur .

"Mulai hari ini , Didit harus bisa menyesuaikan diri di tempat ini , karena mulai sekarang , inilah rumah Didit !" kata Aurelia .

Karena AC dihidupkan , akhirnya Didit merasa mengantuk , karena tidak terbiasa pakai AC .

Sambil bersandar ke tembok , tanpa sadar , Aditya tertidur pulas .

Saat dia bangun , dia sudah tidur di atas tempat tidur , dengan mengenakan selimut .

Dibuka nya mata nya , di lihat nya di sebelah kanan nya ada Aurelia sedang tertidur pulas , sedangkan di sebelah kiri nya ada Siska yang juga tertidur pulas .

Perlahan , Aditya duduk di atas tempat tidur sambil memperhatikan kesekeliling nya , sebuah kamar yang sangat luas , lebih luas dari rumah kakek nya di kampung .

Ada dua buah meja rias di kamar itu , dengan berbagai macam barang yang tidak dia mengerti , terpajang diatas nya .

Sebuah selimut yang sangat besar menutupi tubuh mereka bertiga .

Ditatap nya kedua orang wanita yang masih tidur di samping kiri dan kanan nya itu , dua orang wanita cantik jelita dan berkelas .

Perlahan , ingatan nya pun mulai pulih kembali , runtutan demi runtutan peristiwa mulai runut di benak nya .

Dikucek nya mata nya beberapa kali , lalu tangan nya dia cubit , terakhir pipi nya dia tepuk dengan tangan kanan nya .

"Ah ini bukan mimpi , ini nyata " , dalam sekejap mata saja , dia sudah menjadi seorang suami , dan calon ayah .

Kaki kanan Aurelia terangkat dan di letakan diatas paha nya , lalu tangan wanita cantik itu seperti mencari sesuatu , karena Aditya sudah duduk , maka dia tidak menemukan tubuh Aditya .

Akhirnya wanita cantik itu membuka mata nya ,melihat kearah Aditya yang duduk itu .

Dia ikut duduk juga , lalu turun dari tempat tidur sambil membimbing tangan Aditya .

Aurelia mengajak Aditya duduk di sofa berhimpitan berdua .

Diambil nya tangan Aditya , diletakan nya diatas perut nya , "dia ada disana Dit , dia anak mu , darah daging mu , kau boleh mencium nya kapan pun kau mau !" ...

Aditya menatap ke wajah Aurelia , "Boleh kak ?" ...

Aurelia menganggukkan kepala nya , lalu menyingkap kan kain yang menutupi perut nya , menampilkan kulit nya yang putih bersih itu .

Karena Aditya ragu ragu , ditarik nya kepala Aditya dan di tempelkan nya di perut nya , "ini papa sayang !" ...

Di cium nya perut Aurelia , meskipun sedikit geli , tetapi sangat menyenangkan , hingga di pejamkan nya mata nya .

"Semakin dia tumbuh besar nanti , kamu harus lebih sering berinteraksi dengan nya Dit , kau papa nya , kau yang bikin !" kata Aurelia lembut sambil membelai rambut anak muda itu yang masih menempel di perut nya .

"Apakah kamu suka Dit ?" tanya Aurelia .

"Saya hidup sendirian kak , tak punya adik dan kakak , saya sangat suka dengan nya , kapan dia lahir kak ?" tanya Aditya .

"Masih tujuh bulanan lagi Dit , Didit harus sabar , Didit hebat , seorang anak muda , mempunyai dua istri sekali gus , dan dua dua nya dihamili sekaligus juga !" seloroh Aurelia sambil mencubit pipi Aditya .

"Tapi ini bukan perbuatan ku saja kak !" kilah Aditya .

"Ya !, ya !, kerja sama kita deh !" Aurelia mengalah .

"Tapi lebih banyak kakak kan yang melakukan nya !" kata Aditya lagi .

"Iya !, iya !, cerewet juga kamu Dit !" kata Aurelia sambil menempelkan bibir nya di pipi anak muda itu .

"Hei kau sudah menyiram kebun mu Rel ?" tanya Siska yang baru bangun .

"Belum tuh , baru ngobrol ngalor ngidul , membiasakan Didit dengan anak nya , tujuh bulan kedepan , dia harus terus berinteraksi dengan anak nya !" kata Aurelia .

Siska mendekati mereka sambil menyingkap roknya hingga menyisakan segitiga pengaman nya .

melihat itu , Aditya buru buru memalingkan wajah nya kearah lain .

"Kamu kenapa Dit , itu juga milik mu , kamu bakalan lebih sering melihat nya nanti !" ucap Aurelia .

"Ayolah Dit !, bukan cuma yang ada didalam perut Aurelia saja anak mu , yang ada di dalam sini juga anak mu kali Dit !" kata Siska pura pura merajuk

Aditya bangkit mendekati Siska , menyingkap baju nya , lalu mencium perut wanita cantik itu beberapa kali .

...****************...

Terpopuler

Comments

Rikarico

Rikarico

nokomen🤣

2024-10-12

0

lila halim

lila halim

menang bnyk si didit

2024-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Aditya .
2 Persahabatan .
3 Aurelia .
4 Perasaan Hampa .
5 Berbagi hati .
6 Masuk Perangkap .
7 Malapetaka .
8 Gara gara Siluman .
9 Khayalan Nyata .
10 Bertemu lagi .
11 Bujukan .
12 Dilema .
13 Di Incar .
14 Nikah yok .
15 Tiupan Angin Jahat .
16 Ngambek .
17 Hinaan .
18 Rasa Cemburu .
19 Kejujuran .
20 Penculikan .
21 Sepi tanpa Kamu .
22 Evelyne yang misterius .
23 Ruangan Pribadi .
24 Putra Mahkota .
25 Serasa dalam Mimpi .
26 Cinta Tersangkut di Jaring Laba Laba .
27 Pak Yanuar Tersandung Batu .
28 My Hanny .
29 Ngambek Lagi .
30 Cinta Jadi benci , Benci jadi Dendam .
31 Putaran Roda Nasib .
32 Korban Pengeroyokan .
33 Tiga Wanita Tangguh .
34 Siuman .
35 Teror !.
36 Kehilangan Sahabat .
37 Kedatangan para Sahabat .
38 Kembali ke Mansion .
39 Ambisi Zon Ibram .
40 Lara Hati Anita Chan .
41 Mencintai , Meskipun tidak Untuk Memiliki .
42 Kebersamaan .
43 Evelyne berjumpa Ibu .
44 Ngidam Mangga dan Dondong .
45 Balapan Motor Maut .
46 Memancing di Telaga Wiring .
47 Teror di Telepon .
48 Teror di Jalan Raya .
49 Serangan .
50 Obsesi Helena .
51 Sumpek .
52 Ketiduran di Taman .
53 Jadi kecemburuan .
54 Mulai Timbul Rong Rongan .
55 Mencinta bukan untuk memiliki .
56 Fransiska cemburu .
57 Kemesraan Aditya dan Fransiska .
58 Ter Fitnah .
59 Penyesalan .
60 Galau .
61 Arti Sebuah Kehilangan .
62 Pertemuan Sejenak .
63 Pamit ! .
64 Kawah Candradimuka.
65 Bara mulai panas.
66 Black Devil.
67 Rencana.
68 Pertemuan di restoran.
69 Jhonatan Bertindak.
70 Masa Tenang.
71 Adilia dan Ameralia.
72 Roy Edan.
73 Ditolak Dua Wanita.
74 Kecurigaan Fransiska.
75 Black Angel.
76 Di Teror lagi.
77 Teror Terus Berdatangan.
78 Runtuh nya Sebuah Kerajaan Bisnis.
79 Adilia dan Ameralia di Culik.
80 Pasrah Dalam Takdir.
81 Jamuan Makan Malam.
82 Merajut Kebersamaan Kembali.
83 Pengganggu Kecil.
84 Shoping.
85 Keangkuhan seorang wanita.
86 Insiden di Mall.
87 Kesandung Batu.
88 Tertuduh.
89 Pengkhianatan.
90 Musuh dalam Selimut.
91 Titik Balik.
92 Hukuman Gangster.
93 Ke Kampus.
94 Dua Serigala putih.
95 Dendam Dua Serigala Putih.
96 Membeli Kafe Bangkrut.
97 Menelpon Deri Chan.
98 Membuat Rencana.
99 Pertarungan di taman Kecil.
100 Benci apa Suka.
101 Pertemuan Empat Sahabat.
102 Kafe Sahabat D3T.
103 Mengatur Rencana.
104 Hidup Diantara Dua Rasa.
105 Ada Cinta dalam Balutan Benci.
106 Karyawan Baru Kafe.
107 Jadi Karyawan Kafe.
108 Reunian.
109 Tersinggung.
110 Merajut Kebersamaan.
111 Rasa Was Was.
112 Adilia dan Ameralia di Culik.
113 Kemurkaan.
114 Irene Murka.
115 Tabir Tersingkap.
116 Kemarahan Aditya.
117 Mendung Diatas Bukit.
118 Om Dodo.
119 Pertemuan yang mengharu biru.
120 Bougenville Merah Ungu.
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Aditya .
2
Persahabatan .
3
Aurelia .
4
Perasaan Hampa .
5
Berbagi hati .
6
Masuk Perangkap .
7
Malapetaka .
8
Gara gara Siluman .
9
Khayalan Nyata .
10
Bertemu lagi .
11
Bujukan .
12
Dilema .
13
Di Incar .
14
Nikah yok .
15
Tiupan Angin Jahat .
16
Ngambek .
17
Hinaan .
18
Rasa Cemburu .
19
Kejujuran .
20
Penculikan .
21
Sepi tanpa Kamu .
22
Evelyne yang misterius .
23
Ruangan Pribadi .
24
Putra Mahkota .
25
Serasa dalam Mimpi .
26
Cinta Tersangkut di Jaring Laba Laba .
27
Pak Yanuar Tersandung Batu .
28
My Hanny .
29
Ngambek Lagi .
30
Cinta Jadi benci , Benci jadi Dendam .
31
Putaran Roda Nasib .
32
Korban Pengeroyokan .
33
Tiga Wanita Tangguh .
34
Siuman .
35
Teror !.
36
Kehilangan Sahabat .
37
Kedatangan para Sahabat .
38
Kembali ke Mansion .
39
Ambisi Zon Ibram .
40
Lara Hati Anita Chan .
41
Mencintai , Meskipun tidak Untuk Memiliki .
42
Kebersamaan .
43
Evelyne berjumpa Ibu .
44
Ngidam Mangga dan Dondong .
45
Balapan Motor Maut .
46
Memancing di Telaga Wiring .
47
Teror di Telepon .
48
Teror di Jalan Raya .
49
Serangan .
50
Obsesi Helena .
51
Sumpek .
52
Ketiduran di Taman .
53
Jadi kecemburuan .
54
Mulai Timbul Rong Rongan .
55
Mencinta bukan untuk memiliki .
56
Fransiska cemburu .
57
Kemesraan Aditya dan Fransiska .
58
Ter Fitnah .
59
Penyesalan .
60
Galau .
61
Arti Sebuah Kehilangan .
62
Pertemuan Sejenak .
63
Pamit ! .
64
Kawah Candradimuka.
65
Bara mulai panas.
66
Black Devil.
67
Rencana.
68
Pertemuan di restoran.
69
Jhonatan Bertindak.
70
Masa Tenang.
71
Adilia dan Ameralia.
72
Roy Edan.
73
Ditolak Dua Wanita.
74
Kecurigaan Fransiska.
75
Black Angel.
76
Di Teror lagi.
77
Teror Terus Berdatangan.
78
Runtuh nya Sebuah Kerajaan Bisnis.
79
Adilia dan Ameralia di Culik.
80
Pasrah Dalam Takdir.
81
Jamuan Makan Malam.
82
Merajut Kebersamaan Kembali.
83
Pengganggu Kecil.
84
Shoping.
85
Keangkuhan seorang wanita.
86
Insiden di Mall.
87
Kesandung Batu.
88
Tertuduh.
89
Pengkhianatan.
90
Musuh dalam Selimut.
91
Titik Balik.
92
Hukuman Gangster.
93
Ke Kampus.
94
Dua Serigala putih.
95
Dendam Dua Serigala Putih.
96
Membeli Kafe Bangkrut.
97
Menelpon Deri Chan.
98
Membuat Rencana.
99
Pertarungan di taman Kecil.
100
Benci apa Suka.
101
Pertemuan Empat Sahabat.
102
Kafe Sahabat D3T.
103
Mengatur Rencana.
104
Hidup Diantara Dua Rasa.
105
Ada Cinta dalam Balutan Benci.
106
Karyawan Baru Kafe.
107
Jadi Karyawan Kafe.
108
Reunian.
109
Tersinggung.
110
Merajut Kebersamaan.
111
Rasa Was Was.
112
Adilia dan Ameralia di Culik.
113
Kemurkaan.
114
Irene Murka.
115
Tabir Tersingkap.
116
Kemarahan Aditya.
117
Mendung Diatas Bukit.
118
Om Dodo.
119
Pertemuan yang mengharu biru.
120
Bougenville Merah Ungu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!