nasihat ibu

" nak, apa kamu sudah tidur. Hmmm... tadinya ibu ingin menanyakan sesuatu padamu. Tapi tak apa. Mungkin kali ini apa yang ingin ibu tanyakan di tunda dulu. Maafkan ibu kalau sudah mengganggu" ucap ibu pergi meninggalkan kamarku .

Entah apa yang di pikirkan ibu. Dia datang ingin menyampaikan sesuatu tapi belum mengatakan apa-apa malah pergi begitu saja.

" Tunggu bu. Zahra belum tidur. Sebenarnya apa yang ingin ibu sampaikan hingga membuat ibu terlihat ragu untuk memberitahu. Apa terjadi sesuatu dengan ibu" ucap zahra sambil menautkan kedua alisnya.

" Kemarilah bu. Jangan membuat zahra kebingungan sampai besok pagi" ucapku sambil tersenyum.

" Apa ibu tidak menggangu waktu istirahatmu nak" ucap ibu.

Kulihat wajah ibu memandang ke arahku denga cemas.

" Ibu, sama sekali tidak menggangu. Bu, untuk dapat perhatian dari ibu saja sudah membuatku bahagia. Lalu kenapa ibu bersikap seolah-olah aku adalah orang lain" ucap zahra.

" Nak, ibu ingin bertanya bagaimana dari segi pandangan kamu perihal perjodohanmu dan nak dimas yang sudah sejak lama kami rencanakan. Apa kamu marah dan merasa terpaksa dengan lamaran dimas nak. Kalau memang kamu merasa keberatan untuk menerimanya. Kamu bisa beri tahu pada ibu. Kami sebagai orang tua pasti memakluminya dan akan mendukung semua keputusan kalian" ucap ibu.

" Tidak bu. Kami sama sekali tidak pernah merasa terpaksa dengan perjodohan yang ibu dan bu siti rencanakan dari jauh hari. Kami dengan suka rela menerima perjodohan ini atas dasar suka sama suka " ucap zahra tersenyum.

" Alhamdulillah kalau begitu. Malam ini rasanya ibu akan tertidur nyenyak. Kami sebagai orang tua memang ingin melakukan semua yang terbaik untuk anak-anak kami. Tapi kami juga sadar kalau kalian juga berhak untuk menentukan pilihan. Ucapan kamu barusan sudah membuat kami merasa lega" ucap ibu.

Mungkin aku dan dimas memang ditakdirkan untuk berjodoh. Jika tiba saatnya semua pasti terjadi sesuai yang diinginkan.

Namun, kalau kami memang ditakdirkan untuk tidak berjodoh. Maka, lebih baik dijadikan saja sebagai pelajaran untuk kehidupan yang selanjutnya.

" Akhirnya salah satu putri ibu bakalan segera berubah status jadi seorang istri. Ibu yakin dia anak yang baik dan bisa menjagamu dengan baik nak" ucap ibu sambil memelukku.

" Insyaallah bu. dimas adalah takdir yang dikirimkan Allah untuk zahra. Semoga restu ibu selalu menyertai kami" ucapnya lagi.

Keesokan harinya keluargaku langsung menentukan tanggal pernikahan kami. Rasanya semua ini seperti mimpi. Aku tak menyangka bahwa aku akan menikah dengan pria yang selama ini ku sukai dalam diam.

" Nak, terima kasih. Doa kita semua sudah di kabulkan allah. Tak lama lagi kamu akan resmi jadi menantu kesayangan ibu. Dimas orang yang sangat beruntung bisa mendapatkan gadis sebaik kamu nak" ucap bu siti haru.

Aku begitu terharu mendengar ucapan Bu Siti. Dulu aku terlalu takut menikah sebab khawatir tidak bisa akur dengan mertua. Tapi apa yang dikatakan oleh bu siti membuatku sedikit merasa lega. Aku berharap ini kali pertama dan terakhir kalinya aku mencintai dan dicintai oleh seorang pria.

Setelah semuanya sepakat, keluarga kita dimas pun izin pamit pergi. Ibu tidak henti-hentinya meneteskan air mata dengan haru.

Malam ini aku ingin tidur bersama dengan ibu. Setelah menikah nanti sudah pasti tidak bisa mengulang momen kebersamaan dengan keluarga seperti saat ini.

Aku memeluk ibu dan rasanya sangat berat jika harus berpisah secepat ini. Tidak ingin rasanya harus berjauhan dengan keluarga.

" Nak, akhirnya doamu selama ini dikabulkan allah" ucap ibu.

" Alhamdulillah bu. Jujur zahra memang mencintainya Tapi aku takut. bagaimana kalau seandainya zahra tidak bisa melakukan kewajiban sebagai istri dengan benar. aku merasa untuk mengurus diri sendiri saja belum bisa. Bagaimana mungkin nantinya aku bisa mengurus semuanya sendiri belum lagi kalau ada perdebatan diantara kami" ucap zahra cemas.

" jangan berpikir yang tidak-tidak sebelum kamu sendiri menjalani kehidupan bagaimana seharusnya. Dulu ibu menikah juga sama sepertimu. Belum tahu apa-apa, tapi seiring berjalannya waktu ibu juga bisa melakukan peran ibu sebagai istri. ibu mengandung, melahirkan dan membesarkanmu dan saudara-saudaramu penuh kasih sayang. begitu juga yang akan kamu jalani. Memang sebagai istri kita akan dituntut untuk melakukan banyak hal. Kita dituntut selalu peka dengan keadaan dan harus siap siaga akan kebutuhan keluarga. Setiap orang yang berumah tangga pasti menghadapi ujian yang berbeda-beda. tapi, kamu harus tahu bahwa ujian itu juga yang akan mempererat hubungan kalian sebagai suami dan istri. Itu juga semua tergantung orang yang menjalani dan tingkat kesabaran yang mereka miliki. Percayalah nak, hubungan itu akan bertahan lama dengan adanya saling kepercayaan dan bisa memahami pasangan. Banyak gagal dalam berumah tangga disebabkan runtuhnya kepercayaan dan gagal memahami dan tidak bisa memahami orang lain. Setiap orang tentu memiliki ego yang tinggi dan tidak semua orang bisa memahami apa yang sebenarnya kita inginkan. Terkadang mementingkan ego sendiri juga tidak baik, kita harus benar-benar bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Yakinlah bahwa orang yang menyayangimu akan memahami sebelum kamu menjelaskan dan akan selalu ada tanpa kamu meminta. Semoga allah mudahkan semuanya dan apa yang membuatmu gelisah selama ini tidak akan terjadi. Selama ini kita selalu dihina dan dianggap bagaikan sampah, tapi percayalah tidak semua orang punya sikap yang sama. Mantapkanlah hatimu, minta petunjuk dan berserah diri menerima apa pun yang terjadi. Kita memang bisa merancang bagaimana yang ingin kita jalani tapi kita tidak bisa menentukan seperti apa takdir yang akan kita jalani" ucap ibu.

Aku teringat dengan sikap ibu selama ini. Selalu sabar menghadapi apa pun dan bagaimana pun keadaannya ibu selalu berusaha menerimanya dengan lapang dada.

Dengan pikiran yang jernih dan susasana hati yang tenang aku pasti bisa bersikap seperti yang dimaksud ibu. Meskipun itu tidak akan mudah dan berjalan dengan mulus.

Aku hanya mengangguk paham apa yang di katakan oleh ibu. Restu dari pihak keluarga dua belah pihak sudah ku dapatkan dan ujian yang kuhadapi saat ini adalah pikiranku sendiri.

aku pun memejamkan mata tepat di sebelah ibu yang tengah berbaring. Meskipun tanpa ku sadari pikiranku sendiri yang membuatku merasa tidak nyaman. Aku seperti orang yang punya kelainan gangguan jiwa. Untuk mengontrol diri sendiri pun aku selalu harus berusaha keras. Aneh sekali tapi itu yang terjadi.

Aku merasa aneh dengan diriku sendiri . Bagaimana mungkin orang lain tidak merasa aneh dengan tingkahku yang sangat overthinking. Entah bagaimana diriku dari segi pandangan mas dimas hingga memutuskan untuk menjadikanku sebagai pendamping hidupnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!