wanita gila

" Zahra, tunggu" ucap diana dagang menghampiri.

Aku pun menghampirinya. Entah kenapa harus bertemu wanita ular itu lagi. Setiap bertemu dengannya pasti ada saja drama yang diciptakannya. Kalau saja boleh menghilangkan diri saat ini, sudah aku akan melakukannya dengan senang hati.

Aku pun duduk di sampingnya di bangku kosong tempatku bekerja mengais rezeki.

" Ada perlu apa" ucapku datar.

Seharusnya saat ini aku tidak perlu banyak bertanya. Karena saat ini sudah pasti dia akan membuat masalah lagi. Aku hanya duduk diam menunggu apa yang ingin dikatakannya. Dan membiarkan dia berlarut dengan pikirannya sendiri. Begitulah aku bila sudah merasa kesal pada orang lain. Apa pun yang dilakukan, aku tidak akan peduli. Apalagi setelah mengetahui dia selalu menggoda mas dimas dan tidak akan pernah merasa putus asa. Sebelum mendapat yang dia inginkan, ia tidak akan pernah merasa bosan.

Diana mengambil nafas yang dalam dan mulai mengarahkan pandangannya ke arahku.

" Sebelumnya, aku minta maaf padamu atas sikapku yang sangat kurang ajar padamu. Aku minta maaf padamu sebab selalu marah tanpa sebab dan sering kali membuatmu malu di depan banyak orang" ucap diana.

Wahh... Ini sangat mengejutkanku . Seorang diana bisa mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Sungguh sikapnya ini sepatutnya di abadikan. Orang yang menyaksikan sikapnya saat ini pasti membuat siapa saja tercengang, meskipun aku tidak sepenuhnya percaya padanya.

" Hey, apa kamu mendengarkanku? Huh... Menyebalkan sekali, diajak ngobrol malah melamun sendiri" gerutunya.

" Ah, tidak. Dari tadi aku mendengarkanmu. Aku sama sekali tidak pernah merasa dipermalukan olehmu. Dan aku juga tidak mempermasalahkan itu semua sebab aku tidak pernah merasa mengganggu orang lain" ucapku.

" Terima kasih zahra. Kamu memang gadis yang baik" ucap diana.

" Zahra, apa kamu punya hubungan yang spesial dengan dimas?

Atau kamu sudah memiliki pacar di luar sana" tanya diana

DEGH...

entah apa yang dipikirkannya hingga membuatnya bisa bertanya seperti itu. Apakah dia akan menerima setelah mengetahui hubunganku dengan mas dimas?

" Apa kamu sedang merahasiakan sesuatu dariku" ucapnya lagi.

" Sebelum aku menjawabnya. Apakah itu sangat penting untuk kujawab. Seandainya, aku memiliki seorang kekasih atau sedang menjalin hubungan dengan mas dimas. Apa memberitahumu itu diharuskan" ucapku.

" Aku mohon, tolong katakan sejujurnya kalau ada sesuatu diantara kalian. Akhir-akhir ini aku selalu melihatmu terlihat mesra dengan dimas" ucap diana.

" Baiklah, aku akan memberitahumu. Kuharap apa pun yang akan ku katakan padamu, kamu bisa menerima kenyataan. Aku dan dimas tidak memiliki hubungan apa-apa tapi...

" Benarkah" ucapnya sambil tersenyum.

" Jangan pernah memotong apa yang ingin ku katakan. Seperti yang ku katakan tadi. Kami tidak memiliki hubungan apa-apa tapi mas dimas sudah melamarku" ucap zahra.

" APA!!! APA YANG KAMU KATAKAN. JANGAN PERNAH MENIPUKU" teriaknya histeris.

" Ada apa denganmu. Tadi kamu yang memintaku untuk berkata jujur. Sekarang, kenapa setelah mengatakannya kamu tidak bisa menerimanya " ucapku heran.

" Maafkan aku. Ini terjadi diluar kendaliku. Lalu, apa kamu menerima lamaran itu" ucapnya penasaran.

" Iya . Aku menerimanya dan kami akan menikah dalam waktu dekat ini" ucapku.

" Apa aku bisa meminta sesuatu darimu. Ku harap kamu tidak menolak permintaanku untuk kali ini saja. Aku sangat mencintai dimas dan aku juga berharap bisa menjadi pendamping hidup dimas. Aku sudah lama mengincarnya tapi setelah mengenalmu malah membuat hubunganku dengan dimas semakin renggang. Zahra, apa kamu mau mengabulkan permintaanku untuk kali ini saja. Aku bisa memberikan apa pun yang kamu mau sebagai imbalan" ucap diana memelas.

Aku baru saja berpikir apa yang ku sampaikan tidak akan membuatnya terluka. Meskipun, apa yang dimintanya aku tidak bisa mengabulkannya. Andaikan, aku bisa mengabulkan permintaannya belum tentu mas dimas bisa menerima keputusanku.

" Dasar wanita gila! Apa yang ada di pikiranmu. Ternyata manusia sepertimu tidak akan pernah bisa berubah. Apa kamu pikir semua bisa ditukar denga uang?" Bentak mas dimas.

Mas...

" Sayang, kamu tidak perlu repot-repot menjaga perasaan orang seperti wanita iblis ini. Sebaik apa pun kamu padanya. Dia tidak akan pernah berubah untuk memanfaatkan kelemahan orang yang sudah dijadikan target olehnya" ucap dimas.

" Maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk menunjukkan sikap yang kasar padamu" ucap dimas lagi.

" Tidak apa-apa mas. Semua sudah terjadi. Zahra harap kamu tidak akan melakukan hal yang sama pada orang lain" ucapku.

" Dan kamu wanita sinting. Berhentilah mengganggu kami . Apa kamu tidak bosan selalu mengganggu ketenangan orang lain" ucap dimas sambil menarik tangan zahra pergi meninggalkan diana sendiri.

" Aku tidak akan pernah membiarkanmu jatuh cinta pada orang lain. Hanya aku yang pantas jadi pendampingmu mas" ucap diana tersulut emosi.

Dasar sialan. Susah payah aku merendahkan diriku sendiri agar anak orang susah itu merasa iba. Tapi, ternyata semua tidak berjalan sesuai apa yang ku rencanakan. Baiklah, kali ini aku mengalah dan membiarkan dia menang atas penderitaanku. Tapi, lain kali ku pastikan hidupmu pasti akan hancur.

...****************...

Tanpa sadar, ternyata arah pandangan mas dimas tertuju padaku dan membuatku semakin merasa malu.

Aku pulang dengan diantar mas dimas. Setelah menerima lamaran darinya rasanya dia tidak pernah membiarkanku pergi sendiri.

" Bagaimana, apa sebaiknya kita makan di kafe dulu" ucap dimas menawarkan.

Memang sejak tadi perutku sudah bergendang, karena bertemu dengan mba diana tadi.

" Jika boleh, lebih baik kita makan di warung saja. Makan makanan warung juga tidak kalah nikmatnya dengan makanan restoran" ucapku.

" Dengan senang hati. Kemanapun dan apa pun yang kamu inginkan . Jika aku mampu pasti akan ku kabulkan" ucap dimas dan berhenti di depan salah satu warung makan.

Warung ini adalah warung yang selalu ramai pengunjung. Makanan yang tersedia tidak kalah nikmatnya dengan makanan restoran hingga membuat siapa saja yang pernah mampir pasti akan kembali berkunjung untuk mencicipi berbagai menu yang tersedia.

" Kamu mau makan apa?" Tanya dimas.

" Apa saja. Aku pasti akan memakannya. Yang bisa membuat perut kenyang" ucapku.

Dimas pun memesan dua mangkok bakso dan teh lemon. Tanpa memberitahu pun dia tahu makanan apa yang ku suka. Padahal, selama ini tidak ada yang tahu apa yang ku suka sedetail ini. Apa yang di pesankan olehnya adalah salah satu makanan favoritku.

" Mas darimana kamu tahu aku menyukai makanan ini"tanyaku heran.

" Dari kebiasaanmu selama ini selalu memakan menu yang sama" ucap dimas.

" Oh, jadi selama ini kamu selalu memperhatikanku? " Ucap zahra.

" Ya, kamu benar sekali. Semua tentangmu juga sudah ku ketahui dari orang terdekatmu" ucap dimas sembari tersenyum.

Entah kenapa semakin lama aku rasanya semakin menyukai pria ini. Semua yang dilakukannya membuat kagum padanya. Mungkin beginikah yang dikatakan diratukan oleh pria yang kita cintai. Namun, tetap saja aku tidak akan pernah memanfaatkannya untuk menuruti apa yang ku inginkan.

Setelah kenyang kami pun kembali ke rumah. Tampak wajah ibu sangat sumringah melihatku pulang diantar oleh dimas.

Dimas pun mampir dan mengobrol dengan ibu. Sementara, aku langsung membersihkan diri dari bau keringat yang sangat nyengat.

Setelah selesai membersihkan diri aku pun duduk ikut bergabung dengan ibu dan dimas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!