Berita Penting

Lewis merapikan dokumen di ruang kerjanya. Dokumen-dokumen tersebut sudah menumpuk selama 3 tahun lebih di atas mejanya. Semua laporan dan dokumen pelamar juga ada di sana. Lewis harus membaca semua itu untuk mengetahui bagaimana perkembangan usahanya selama dirinya pergi.

Beberapa map dibaca dan Lewis berhenti saat menemukan sebuah dokumen pelamar. Nama Ainsley Anderson tertera di dalam sana beserta foto pelamar. Lewis mendelik tidak percaya bagaimana bisa wajah di foto tersebut mirip dengan wanita yang ditemuinya tempo lalu, yang mana artinya Ainsley pernah bekerja di restorannya.

"Sepertinya aku akan tinggal lebih lama kali ini." tersenyum.

Diam-diam Juni memperhatikan situasi mengejutkan itu. Seorang pria berwajah tampan sedang duduk di dalam ruangan pemilik restoran. Juni mulai menerka-nerka siapa sebenarnya pria yang dilayaninya tadi.

"Benarkah? Pria tampan itu benar-benar pemilik restoran?" ujar seorang pegawai yang berdiri tidak jauh dari Juni.

"Aku mendengarnya sendiri dari pak manajer. Ya.. Tuhan!! Akhirnya di restoran ini memiliki pria dengan wajah tampan!!" kegirangan.

Juni hanya mendengarnya saja. Tidak perlu repot menghampiri mereka yang bergosip untuk mencari informasi, karena apa yang dibicarakan oleh mereka sudah bisa didengar dari jauh.

"Memangnya dia kira kalau dia itu wanita yang cantik?" ujar pegawai pria yang baru saja lewat di depan Juni.

***

Sampai keesokan hari pun Juni masih menggeleng tidak percaya. Banyak pertanyaan muncul mengenai pemilik restoran. Pria yang ditemuinya kemarin masih tergolong muda untuk merintis usaha yang sudah terkenal itu.

"Juni!! Sudah lama sekali aku tidak melihatmu!!"

Ainsley datang dengan tiba-tiba mengejutkannya. Juni hanya bisa mengelus dada karena dirinya tidak bersemangat untuk meladeni Ainsley sekarang. Juni terlalu lelah memikirkan biaya hidup ke depannya, belum lagi jadwal kuliah membuat hari-harinya semakin padat.

"Mana Juni yang selalu ceria itu? Apa sudah hilang ditelan ombak?" cekikikan.

"Oiya, Ley! Ternyata pemilik restoran sangat tampan dan masih muda. Huaaa!! Aku tidak bisa membayangkan jika dia adalah pemilik restoran. Pokoknya kau harus melihatnya. Dia tidak kalah tampannya dari suamimu. Tetapi sayang, dia sangat akrab dengan Lexa. Tidak mungkin tipenya adalah Lexa kan, Ley?" tiba-tiba bersemangat.

"Penyakit berisikmu mulai kambuh!" tertawa lebar.

Juni cemberut kesal lantaran keseriusannya dipermainkan. Tetapi Juni berpikir dibandingkan menggerutu kesal, lebih baik membayangkan wajah tampan pemilik restoran saja untuk menenangkan pikirannya.

"Juni, apa kau bekerja hari ini?"

"Ya. Memangnya kenapa? Aku pikir kau tidak ingin bertemu dengan pemilik restoran."

"Aku sudah lama tidak ke restoran. Bisakah aku ikut denganmu?"

Karena sudah dipancing untuk berbicara, sepanjang jalan Juni tidak berhenti berbicara mengenai pemilik restoran. Ainsley yang mendengar hanya bisa manggut-manggut dan tertawa. Padahal Juni sudah menjelaskan intinya yaitu tidak percaya pemilik restoran masih muda dan sangat tampan, tetapi tetap saja untuk menjelaskannya membutuhkan durasi yang sangat lama.

Sesampainya di restoran, Juni langsung pergi mengganti pakaian. Sedangkan Ainsley duduk di salah satu meja tamu sambil mencari keberadaan orang yang menjadi alasan dirinya datang, tidak ada Lexa di restoran.

Setelah makanan yang dipesan dihidangkan, seseorang yang lain datang menghampiri. Ainsley tercengang mendapati pria bule yang pernah ditemuinya juga berada di restoran. Sungguh sebuah kebetulan yang mengejutkan.

"Hey! Honey! I'm sorry. Aku tidak sempat meneleponmu, tetapi takdir mempertemukan kita kembali. Kau pasti sangat merindukan aku." duduk di kursi yang ada di depan Ainsley.

*Aku minta maaf.

"Ah! Ya.." tidak bersemangat.

"Tidakkah kau berpikir jika pertemua kita dari awal adalah takdir? Hari ini setelah lama tidak bertemu, kita saling duduk berhadapan. Selain itu takdir nama kita juga sama. Kau adalah Ley dan aku adalah Lew. Sangat manis." terbahak.

Di dapur perbincangan seru sedang terjadi antara para pegawai. Juni yang tidak sengaja mendengar menghentikan pekerjaannya sekedar menanti hal menarik untuk ditonton. Di belakang mereka Juni berdiri sambil cekikikan sendiri.

"Sangat menyebalkan! Aku harus melayani wanita itu!" melipat tangan di dada sambil memasang raut wajah tidak suka.

"Wanita aneh itu datang lagi?!" sudah tau siapa orang yang selalu membuat pegawai di sana kesal.

"Hey, lihatlah! Bukankah itu pemilik restoran tampan kita?!" salah seorang pegawai mengintip dari balik dinding.

Juni ikut nimbrung bersama pegawai yang bergosip itu. Tampak Ainsley dan Lewis sedang duduk di satu meja yang sama. Suasana di sana tampak sangat seru. Pemandangan itu menimbulkan pertanyaan di benak Juni. Jika kemarin Lexa terlihat sangat akrab dengan Lewis, sekarang Ainsley pun begitu.

Apa dia melewatkan sesuatu yang begitu penting?

***

"Juni, temanku akan mengantarkan kita."

Dua orang di depannya yaitu Ainsley dan Lewis tersenyum polos seakan tidak ada hal yang perlu mereka jelaskan pada Juni. Sedangkan Juni sangat frustasi mengetahui Lewis adalah teman dari sahabatnya sendiri.

Juni menarik Ainsley untuk menjauh dari Lewis dan berbicara secara 4 mata. Kini bukan Juni saja yang kebingungan, bahkan Ainsley juga ikut kebingungan dan bertanya-tanya ada apa dengan Juni sampai membawanya menjarak dari Lewis.

"Apa aku tidak salah dengar? Kau berteman dengan pemilik restoran?" berbisik.

Ainsley terpikir satu hal bahwa nama Lewis sangat mirip dengan nama restoran yaitu Le Wish. Ditambah perkataan Juni hari ini membuat Ainsley semakin yakin jika Lewis adalah pemilik restoran yang dikaguminya.

Ainsley dan Juni melirik Lewis yang masih berdiri tegak menunggu mereka selesai berbicara. Dari jauh tampak Lewis tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah mereka. Setelah itu Ainsley dan Juni saling menatap dan berbicara kembali.

"Kau ingat aku pernah bercerita soal aku ditinggal oleh pria tua saat peringatan kematian Emily, dan aku diantar pulang oleh seorang pria bule? Pria bule itu adalah Lewis."

"Tu-tunggu.. siapa pria tua?"

"Suami Emily." menjawab dengan malas.

"Pria tua panggilan sayangmu padanya?" terkekeh.

"Bukan. Suatu kejadian membuatku memanggilnya begitu."

"Kejadian?" tersenyum penuh makna.

"Sudahlah. Pokoknya.. Ayo! Kita pergi! Lewis sudah menunggu lama." terbata-bata.

Mereka mengantarkan Juni terlebih dahulu karena memang jarak rumah Juni dari restoran lebih dekat dibandingkan tempat tinggal Ainsley. Setelah itu baru lah Lewis mengantarkan Ainsley ke Casa Felise.

"Honey! Apa kau punya waktu besok? Besok adalah hari ulang tahun sahabatku. Aku ingin kau juga ada di sana merayakannya bersamaku."

Sangat lama Ainsley menjawab lantaran harus membuat keputusan yang tepat untuk menjawab ajakan Lewis. Di samping Ainsley yang baru 2 kali bertemu dengan Lewis dan masih belum kenal betul bagaimana Lewis.

"Jika kau mau, kau boleh mengajak Juni bersamamu. Semakin ramai akan semakin baik." meyakinkan Ainsley.

Keesokan harinya Ainsley dan Juni memenuhi undangan. Bersama Lewis yang datang menjemput, mereka mendatangi tempat tujuan. Seharusnya mereka senang karena akan merayakan pesta ulang tahun, tetapi jalan yang mereka lalui begitu menyeramkan.

"Kau yakin ada orang yang merayakan ulang tahun di tempat seperti ini?" bisik Juni.

"Tidak tau. Bisa saja mereka sedang mempersiapkan sebuah kejutan." balas berbisik.

Langkah Ainsley dan Juni berhenti saat melihat beberapa orang pria duduk secara berkelompok. Tubuh pria-pria itu sangat kekar dan juga memiliki banyak tato. Pemandangan tersebut mengingatkan mereka pada pegawai restoran yang bernama Lexa.

"Tidak usah takut. Mereka semua sudah seperti keluarga bagiku." Lewis tersenyum.

Tiba-tiba seseorang muncul dari belakang menepuk bahu Lewis. Orang itu adalah Lexa yang baru saja mereka pikirkan. Lewis meminta mereka untuk menunggu sebentar sampai urusannya dengan Lexa selesai. Lewis pun mengikuti Lexa yang sudah berjalan lebih dulu ke sebuah ruangan.

Sebelumnya Lexa sudah membuat janji dengan Lewis untuk membicarakan mengenai keanehan yang dilihat Lexa selama tinggal di Casa Felise dan menurut Lexa hari ini adalah waktu yang tepat untuk mengatakannya. Setelah Lewis tidak sibuk lagi mengurusi tumpukan dokumen di restoran.

"Jadi apa yang ingin kau katakan sampai harus meluangkan waktu khusus untuk itu?"

"Aku tidak melihat kakakmu di Casa Felise."

"Lexa, panggil saja namanya. Aku tidak ingin mengakuinya sebagai kakakku."

"Ok. Baiklah. Aku pikir apartemen itu disewakan pada orang lain."

"Apa maksudmu? Dia tidak pernah membiarkan orang lain masuk kecuali istrinya, apalagi menyewakannya."

"Aku tau dan aku hanya mengatakan apa yang aku lihat padamu. Aku melihat seorang wanita keluar masuk dari sana."

Di sisi lain Juni dan Ainsley tampak ketakutan. Mereka memperhatikan sekeliling. Tidak ada tanda-tanda seseorang akan mengadakan pesta ulang tahun. Balon, kue, atau semacamnya. Terlebih lagi pria di seberang terus memandangi mereka.

"Apa kita akan dibunuh? Aku takut sekali, Ley. Bagaimana kalau kita pergi saja?" semakin memegang erat baju Ainsley.

"Kau tidak melihat tanganku gemetaran, Juni?! Aku juga takut." meremas bajunya sendiri.

Di tengah bisikan yang saling mereka lontarkan, salah seorang pria di seberang sana bangkit dan menghampiri. Seketika mereka berhenti berbisik dan saling menggengam tangan. Mereka menelan ludah memandangi pria itu semakin lama semakin mendekat.

Pria itu menyentuh pundak Ainsley dengan ekspresi yang kelihatan menyeramkan. Situasi itu mengingatkan Ainsley pada mimpi buruk yang selalu menghantuinya. Lantas Ainsley menutup kedua telinga dan memicingkan mata sambil berteriak histeris.

Mendengar teriakan itu Lewis langsung berlari ke arah Ainsley. Mereka yang ada di sana tampak sangat khawatir melihat Ainsley yang berada di pangkuan Juni tidak sadarkan diri. Juni masih tetap berusaha membangunkan Ainsley.

"Apa yang terjadi?! Are you okay, honey?!"

*Apa kau baik-baik saja, sayang?!

Lewis mendorong teman yang pertama kali sudah berada di dekat Ainsley. Lewis menganggap pingsannya Ainsley ada hubungannya dengan temannya tersebut.

Kepalan tangan sudah siap melayang, namun Lexa menghentikannya. Lexa dan teman-teman yang lain menjadi dinding pemisah di antara mereka berdua agar tidak berkelahi di situasi genting itu.

"Lebih baik kau membawanya ke rumah sakit sekarang." Lexa mendorong Lewis untuk segera pergi, lalu menenangkan teman satunya lagi.

Lewis segera membopong Ainsley dan berlari menuju mobil. Kemudian menyandarkan Ainsley pada Juni. Bergegas setelah itu Lewis duduk di kursi kemudi dan menjalankan mobil. Raut wajah Lewis sangat gelisah.

Di dalam perjalanan berulang kali Lewis melirik ke arah bangku penumpang lantaran sangat khawatir dengan kondisi Ainsley. Sedangkan Juni yang memperhatikan hal itu menyadari bahwa ada kesalahpahaman yang harus diluruskan di antara Lewis dan Ainsley.

"Kau sangat menyukai Ley?"

"Hah?! Ya?" terkejut karena Juni mendadak bertanya.

"Kau tau jika Ley sudah menikah?"

"Apa?"

"Aku yakin kau belum tau. Ley sudah menikah. Pernikahannya sudah berjalan lebih dari tiga tahun."

Lewis seperti disambar petir di siang bolong. Lewis sudah menyukai wanita yang sudah menikah, yang mana Ainsley sudah pasti tidak akan bisa didapatkan olehnya. Cintanya tidak akan pernah terbalaskan.

Selagi menunggu dokter memeriksa, Lewis dan Juni duduk di ruang tunggu. Lewis berusaha menepis kekecewaannya dan fokus pada kondisi Ainsley saja sekarang. Sedangkan Juni hanyut dalam kekhawatiran.

Dokter keluar dari ruangan setelah memeriksa Ainsley. Mereka berdiri serempak menanti penjelasan dari sang dokter. Dokter tersebut menatap Lewis dan mengira jika Lewis adalah wali dari pasien yang ditangani.

"Anda suaminya?"

"A.. Itu.." Lewis dan Juni serempak pula bersuara. Mereka tidak tau harus menjawab bagaimana setelah kejadian di mobil tadi.

"Ada beberapa hal yang harus saya sampaikan pada walinya secara langsung."

Tidak adanya kontak yang bisa dihubungi mengharuskan Juni untuk pergi ke Hughes Property. Juni berharap di sana bisa bertemu dengan suami Ainsley untuk mengabari kejadian mengejutkan itu.

Lewis begitu heran ketika sampai di sana. Jika kemarin Lewis mengantarkan Ainsley ke Casa Felise, sekarang Lewis mendatangi Hughes Property. Tempat-tempat tersebut bukanlah suatu kebetulan. Lewis penasaran seberapa kaya suami Ainsley sebenarnya sampai bisa masuk ke 2 tempat itu secara bersamaan.

"Kau tidak ikut masuk ke dalam bersamaku?"

"Aku akan menunggumu di sini."

Pada akhirnya Juni masuk ke gedung tersebut seorang diri. Di meja resepsionis Juni langsung menyampaikan maksud kedatangannya, yaitu ingin bertemu dengan Zack Hughes. Namun permintaannya ditolak karena Juni belum membuat janji temu terlebih dahulu.

"Aku mohon. Ini sangat penting. Ini menyangkut Ainsley, istrinya."

"Sekali lagi mohon maaf. Sepertinya anda salah tempat. Mendiang istri tuan Zack bukan bernama Ainsley, tetapi Emily."

Keributan tersebut mengundang penjaga untuk ikut menenangkan situasi. 2 orang penjaga saling bekerja sama menyeret Juni keluar dari gedung, namun Juni masih tidak putus asa dan terus mengatakan bahwa dirinya ingin bertemu dengan Zack Hughes.

"Tolong jangan membuat keributan di sini, nona." ujar seorang penjaga.

"Nona Juni?"

Mereka semua menoleh ke arah suara. Di sana ada Robin yang berdiri memandang heran kedatangan Juni di kantor. Robin langsung memerintahkan penjaga keamanan untuk melepaskan Juni.

Seiring Robin yang membawa Juni pergi, resepsionis dan penjaga memberi hormat. Sedangkan Juni mencibiri mereka lantaran bangga pada dirinya sendiri, karena mereka yang menganggap Juni sebagai seorang pengganggu berhasil ditepis.

Di luar gedung Juni menceritakan perihal Ainsley yang pingsan dan kini sedang berada di rumah sakit, termasuk seorang wali yang dibutuhkan untuk menemui dokter yang akan menjelaskan keadaan Ainsley.

"Terima kasih sudah menyampaikan berita penting ini. Saya akan pastikan pesan nona Juni sampai pada tuan."

Terpopuler

Comments

Iin Cpde

Iin Cpde

troma apa yg membuat Ainsley pingsan?
penasaran..??!!
lanjut baca aja deh..

2020-12-06

3

IKA 🌹SSC🌷💋plf

IKA 🌹SSC🌷💋plf

skrg aq semakin yakin klo Lewis adiknya Zack.... dan apa ada hal yg serius tentang pingsan nya Ainsley??????

2020-12-01

1

ANI dfa W⃠🍓ˢˢᶜ🌴

ANI dfa W⃠🍓ˢˢᶜ🌴

sakit apa thor 🤔🤔🤔

2020-11-30

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Selimut Kesedihan
2 Episode 2: Membenahi Kehidupan
3 Episode 3: Duplikat Hati
4 Episode 4: Kenangan Lama
5 Episode 5: Kebahagiaan Emily
6 Episode 6: Teman Baru
7 Rahasia Tersembunyi
8 Menolak Takdir
9 Pertemuan Duka
10 Kabar Buruk
11 Berteman Sepi
12 Gaun Pernikahan
13 Angin Lewat
14 Pria Bule
15 Episode 15: Salah Makan
16 Seorang Pencuri
17 Berita Penting
18 Terpaksa Berbohong
19 Situasi Rumit
20 Pria Tua
21 Bisnis Perjodohan
22 Terlambat Pulang
23 Khalayak Ramai
24 Melewati Bersama
25 Memastikan Hati
26 Melindungi Harapan
27 Pemandangan Langka
28 Cangkang Siput
29 Hadiah Penyesalan
30 Mencuri Start
31 Sebuah Kesalahan
32 Menahan Diri
33 Bintang Kecil
34 Menggoda Kekasih
35 Mengulur Waktu
36 Kartu Nama
37 Wanita Lain
38 Secarik Kertas
39 Tolong Aku!
40 Bunga Tulip
41 Efek Lampau
42 Rasa Bersalah
43 Obat Penawar
44 Salah Paham
45 Penderitaan Robin
46 Strategi Penjualan
47 Menanti Pertemuan
48 Mengingkari Janji
49 Takut Kecoak
50 Bersembunyi
51 Pesta Kecil
52 Ancaman Kepemilikan
53 Dansa
54 Kecemburuan
55 Jadwal Egois
56 Mogok Makan
57 Salmon Sushi
58 Cookies
59 Bertemu Juni
60 Dunia Baru
61 Menarik Perhatian
62 Kejutan
63 Episode 63: Pengacau
64 Episode 64: Keburaman
65 Buta
66 Episode 66: Karma
67 Kambuh
68 Syarat
69 Lepas
70 Kehilangan Arah
71 Pulang
72 Mi
73 Tamu Pertama
74 Posisi
75 Terancam
76 Diculik Ibu Tiri
77 Siapa Catrin?
78 Episode 78: Mengasuh Eilaria
79 Kesalahan Aaron
80 Kepergian Jeslyn
81 Terlambat Sadar
82 Menjadi Parasit
83 Perkara Ponsel
84 Menyelamatkan Catrin
85 Kesiaan Rindu
86 Mengasihani Diri
87 Rencana Lidya
88 Berpura-pura Bahagia
89 Jalan Keluar
90 Perseteruan Lama
91 Memulai Kembali
92 Penyamaran Ke-2
93 Tanpa Rencana
94 Benang Merah
95 Tamu Lain
96 Orang Kaya
97 Selamat Tidur
98 Episode 98: Wali Terhormat
99 Tuan & Nona
100 Lelucon Daun
101 Kepala Keluarga
102 Sandaran Bahu
103 Berbagi Hati
104 Seorang Kakak
105 Meminjam Nama
106 Tanpa Jejak
107 Gudang Kosong
108 Pakaian Sempit
109 Satu Atap
110 Dalang Kegelisahan
111 Ingin Pulang
112 Rumah Lama
113 Pasangan Favorit
114 Pil Pelukan
115 Menebak Kalimat
116 Detik Berharga
117 Provokator Asmara
118 Melenyapkan Egois
119 Bahu Sandaran
120 Jiwa Jomlo
121 Bulan Penumbra
122 Penjara Abadi
123 Pengalihan Tahta
124 Nenek
125 Terima Kasih
126 Penting!
127 Episode 1: Meminta Saran
128 Episode 2: Berdamai
129 Episode 3: Kencan Buta
130 Episode 4: Kacamata Hitam
131 Episode 5: Tempat Semula
132 Episode 6: Sekretaris Pribadi
133 Episode 7: Pertemuan Rahasia
134 Episode 8: Membangunkan Gavin
135 Episode 9: Menjalin Waktu
136 Episode 10: Pekerjaan Alea
137 Episode 11: Lembur
138 Episode 12: Larut Malam
139 Episode 13: Tanda Bahaya
140 Episode 14: Kehilangan Pegawai
141 Episode 15: Bertamu
142 Episode 16: Dilema
143 Episode 17: Sebuah Tamparan
144 Episode 18: Terikat Berita
145 Episode 19: Ingin Berkunjung
146 Episode 20: Kebohongan Besar
147 Episode 21: Menyatakan Perasaan
148 Episode 22: Merangkak pada Cahaya
149 Episode 23: Nyctophobia
150 Episode 24: Penolakan Keras
151 Episode 25: Genggaman Tangan
152 Episode 26: Liburan
153 Episode 27: Kemarahan Ainsley
154 Episode 28: Tempat Tidur
155 Episode 29: Mencari Nayra
156 Episode 30: Pengharapan
157 Episode 31: Menceburkan Diri
158 Episode 32: Wanita Aneh
159 Episode 33: Salah Kira
160 Episode 34: Hamil
161 Episode 35: Makan Siang Keluarga
162 Episode 36: Pertemuan Kembali
163 Episode 37: Mengembalikan Ponsel
164 Episode 38: Flashback
165 Episode 39: Kata Maaf untuk Henry
166 Episode 40: Berusaha Bangkit
167 Episode 41: Hubungan Khusus
168 Episode 42: Kemustahilan
169 Episode 43: Satu Persen
170 Episode 44: Kiriman Bunga
171 Episode 45: Kebetulan atau Takdir
172 Episode 46: Terperangkap Hujan
173 Episode 47: Hak Milik
174 Episode 48: Api Kecemburuan
175 Episode 49: Keputusan Willy
176 Episode 50: Keinginan Nayra
177 Episode 51: Obsesi
178 Episode 52: Rumah Nayra
179 Episode 53: Pengaruh Alkohol
180 Episode 54: Penggemar Fanatik
181 Episode 55: Melamar
182 Episode 56: Persiapan Pernikahan
183 Episode 57: Pernikahan
184 Episode 58: Dua Pilihan
185 Episode 59: Waktu Berdua
186 Episode Khusus: Happy Anniversary
187 Episode Khusus: Happy Anniversary 2
188 Episode Khusus: Happy Anniversary 3 (End)
189 Dear Pembaca
Episodes

Updated 189 Episodes

1
Episode 1: Selimut Kesedihan
2
Episode 2: Membenahi Kehidupan
3
Episode 3: Duplikat Hati
4
Episode 4: Kenangan Lama
5
Episode 5: Kebahagiaan Emily
6
Episode 6: Teman Baru
7
Rahasia Tersembunyi
8
Menolak Takdir
9
Pertemuan Duka
10
Kabar Buruk
11
Berteman Sepi
12
Gaun Pernikahan
13
Angin Lewat
14
Pria Bule
15
Episode 15: Salah Makan
16
Seorang Pencuri
17
Berita Penting
18
Terpaksa Berbohong
19
Situasi Rumit
20
Pria Tua
21
Bisnis Perjodohan
22
Terlambat Pulang
23
Khalayak Ramai
24
Melewati Bersama
25
Memastikan Hati
26
Melindungi Harapan
27
Pemandangan Langka
28
Cangkang Siput
29
Hadiah Penyesalan
30
Mencuri Start
31
Sebuah Kesalahan
32
Menahan Diri
33
Bintang Kecil
34
Menggoda Kekasih
35
Mengulur Waktu
36
Kartu Nama
37
Wanita Lain
38
Secarik Kertas
39
Tolong Aku!
40
Bunga Tulip
41
Efek Lampau
42
Rasa Bersalah
43
Obat Penawar
44
Salah Paham
45
Penderitaan Robin
46
Strategi Penjualan
47
Menanti Pertemuan
48
Mengingkari Janji
49
Takut Kecoak
50
Bersembunyi
51
Pesta Kecil
52
Ancaman Kepemilikan
53
Dansa
54
Kecemburuan
55
Jadwal Egois
56
Mogok Makan
57
Salmon Sushi
58
Cookies
59
Bertemu Juni
60
Dunia Baru
61
Menarik Perhatian
62
Kejutan
63
Episode 63: Pengacau
64
Episode 64: Keburaman
65
Buta
66
Episode 66: Karma
67
Kambuh
68
Syarat
69
Lepas
70
Kehilangan Arah
71
Pulang
72
Mi
73
Tamu Pertama
74
Posisi
75
Terancam
76
Diculik Ibu Tiri
77
Siapa Catrin?
78
Episode 78: Mengasuh Eilaria
79
Kesalahan Aaron
80
Kepergian Jeslyn
81
Terlambat Sadar
82
Menjadi Parasit
83
Perkara Ponsel
84
Menyelamatkan Catrin
85
Kesiaan Rindu
86
Mengasihani Diri
87
Rencana Lidya
88
Berpura-pura Bahagia
89
Jalan Keluar
90
Perseteruan Lama
91
Memulai Kembali
92
Penyamaran Ke-2
93
Tanpa Rencana
94
Benang Merah
95
Tamu Lain
96
Orang Kaya
97
Selamat Tidur
98
Episode 98: Wali Terhormat
99
Tuan & Nona
100
Lelucon Daun
101
Kepala Keluarga
102
Sandaran Bahu
103
Berbagi Hati
104
Seorang Kakak
105
Meminjam Nama
106
Tanpa Jejak
107
Gudang Kosong
108
Pakaian Sempit
109
Satu Atap
110
Dalang Kegelisahan
111
Ingin Pulang
112
Rumah Lama
113
Pasangan Favorit
114
Pil Pelukan
115
Menebak Kalimat
116
Detik Berharga
117
Provokator Asmara
118
Melenyapkan Egois
119
Bahu Sandaran
120
Jiwa Jomlo
121
Bulan Penumbra
122
Penjara Abadi
123
Pengalihan Tahta
124
Nenek
125
Terima Kasih
126
Penting!
127
Episode 1: Meminta Saran
128
Episode 2: Berdamai
129
Episode 3: Kencan Buta
130
Episode 4: Kacamata Hitam
131
Episode 5: Tempat Semula
132
Episode 6: Sekretaris Pribadi
133
Episode 7: Pertemuan Rahasia
134
Episode 8: Membangunkan Gavin
135
Episode 9: Menjalin Waktu
136
Episode 10: Pekerjaan Alea
137
Episode 11: Lembur
138
Episode 12: Larut Malam
139
Episode 13: Tanda Bahaya
140
Episode 14: Kehilangan Pegawai
141
Episode 15: Bertamu
142
Episode 16: Dilema
143
Episode 17: Sebuah Tamparan
144
Episode 18: Terikat Berita
145
Episode 19: Ingin Berkunjung
146
Episode 20: Kebohongan Besar
147
Episode 21: Menyatakan Perasaan
148
Episode 22: Merangkak pada Cahaya
149
Episode 23: Nyctophobia
150
Episode 24: Penolakan Keras
151
Episode 25: Genggaman Tangan
152
Episode 26: Liburan
153
Episode 27: Kemarahan Ainsley
154
Episode 28: Tempat Tidur
155
Episode 29: Mencari Nayra
156
Episode 30: Pengharapan
157
Episode 31: Menceburkan Diri
158
Episode 32: Wanita Aneh
159
Episode 33: Salah Kira
160
Episode 34: Hamil
161
Episode 35: Makan Siang Keluarga
162
Episode 36: Pertemuan Kembali
163
Episode 37: Mengembalikan Ponsel
164
Episode 38: Flashback
165
Episode 39: Kata Maaf untuk Henry
166
Episode 40: Berusaha Bangkit
167
Episode 41: Hubungan Khusus
168
Episode 42: Kemustahilan
169
Episode 43: Satu Persen
170
Episode 44: Kiriman Bunga
171
Episode 45: Kebetulan atau Takdir
172
Episode 46: Terperangkap Hujan
173
Episode 47: Hak Milik
174
Episode 48: Api Kecemburuan
175
Episode 49: Keputusan Willy
176
Episode 50: Keinginan Nayra
177
Episode 51: Obsesi
178
Episode 52: Rumah Nayra
179
Episode 53: Pengaruh Alkohol
180
Episode 54: Penggemar Fanatik
181
Episode 55: Melamar
182
Episode 56: Persiapan Pernikahan
183
Episode 57: Pernikahan
184
Episode 58: Dua Pilihan
185
Episode 59: Waktu Berdua
186
Episode Khusus: Happy Anniversary
187
Episode Khusus: Happy Anniversary 2
188
Episode Khusus: Happy Anniversary 3 (End)
189
Dear Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!