10.

HAPPY READING MAN-TEMAN 🤗.

Pagi ini jadwal rutinitas Asyifa dan keluarga kecil nya untuk berolahraga, hanya sekedar jalan santai pagi. Dan itu selalu mereka lakukan di waktu libur mereka.

Dan hari ini adalah hari nya. Hami Minggu adalah hari yang sangat di nantikan oleh kedua jagoan nya. Hanya jalan santai di pagi hari memutari kompleks saja sudah membuat mereka senang. Se-sederhana itu lah mereka menghabiskan waktu liburan di pagi hari.

Dan itu sudah cukup untuk menambah keharmonisan rumah tangga kecil mereka. Tapi, kini bukan hanya mereka saja yang berjalan menyusuri jalanan kompleks.

Ada seorang gadis yang suka sekali mencuri kesempatan untuk dekat dengan Malik, dan ada pasangan baru yang kini istri nya sedang hamil, siapa lagi jika bukan Danish.

"Bunda! Kita duduk di sana sambil makan bubur ayam yuk!" seru Salman menunjuk ke arah dimana gerobak tukang bubur berada.

Asyifa mengangguk dan dan tersenyum. "Sesuai permintaan Kamu Sayang," ujar Syifa.

"Ih ngapain deh di situ. Mending di rumah saja yang lebih higienis dan juga Kita kan nggak tau kalau itu bersih atau tidak!" Fira menimpali.

Mereka menatap jengah gadis itu, tapi hal itu tidak membuat Fira sungkan ataupun canggung. Ya nama nya juga Fira, gadis ini akan selalu menyuarakan pendapat nya dan tak merasa bersalah dengan apa yang orang rasakan. Jika dia suka, dia akan melakukan nya.

"Mendingan Tante pulang saja deh! Dari pada gangguin Kita dan selera Aku hilang sama gaya ondel-ondel Tante itu!" celoteh Salim.

Ya ampun, anak siapa ini? Gaya bicara nya sungguh menusuk dan juga lidah nya itu sangat fasih dalam mengambil kata-kata. Siapa yang mengajari nya.

Danish menahan tawa begitu pula Malik. Fira menggeram kesal. "Kalau bukan anak nya Kak Malik, udah Aku plester tuh mulut. Bikin kesal saja sih!" gumam Fira.

"Sudahlah, ayo nanti keburu habis." Syifa menengahi.

Mereka pun menghampiri penjual bubur ayam dan memesan nya.

"Den Malik? Sudah lama Den Malik nggak makan di lapak Bapak," sambut penjual itu ramah.

"Iya ini Pak, baru sempat." Sahut Malik.

"Walah, nggak apa-apa Den, oh iya! Ini istri nya Den Malik kah? Walah, cantik yah. Serasi sekali sama Den Malik!" ucap pedagang itu yang di ketahui bersama Ahmad dengan logat jawa tengah nya.

"Iya Pak! Ini istriKu, nama nya Syifa. Dan mereka adalah anak-anak Ku." Malik memperkenalkan.

Pak Ahmad dan juga Syifa saling sapa dan tak lupa juga di ikuti Danish, Asti dan juga Fira

"Jadi Kalian mau yang porsi apa?" tanya pak Ahmad.

"Pak! Satu lengkap pake porsi jumbo yah!" ucap Malik memesan.

"Baik Den!" sahut nya.

"Memang nya ada Pak porsi jumbo?" tanya Syifa heran dengan pesanan sang suami.

Pasal nya, mana ada porsi jumbo di setiap penjual bubur, hanya ada satu porsi yang sama. Asyifa mengernyit bingung.

"Kamu bingung yah?" tanya Malik terkekeh yang di angguki oleh Syifa.

"Ini tuh keunikan dari lapak bubur Pak Ahmad, Kamu lihat itu lebel nama nya?" tanya Malik lagi sembari menunjuk tulisan yang tertera di gerobak pak Ahmad.

Asyifa mengangguk. "Sesuai namanya, ini porsi spesial untuk para pasangan supaya mereka bisa makan semangkuk berdua, kalau kata Pak Ahmad sih, biar romantis terus?" jelas Malik menengok ke pak Ahmad yang tersenyum ramah.

"Nggeh Non! Ini tuh berawal dari almarhumah istri Saya, dan Kita selalu makan dalam satu mangkuk ataupun piring yang sama, dan dari situ lah setelah istri Saya meninggal, Saya menerapkan itu untuk para pasangan yang makan di sini, biar selalu ada kenangan sama istri Saya gitu." pak Ahmad menceritakan nya dengan tangan yang sibuk dengan botol kaldu nya.

"Maaf yah Pak, jadi keinget istri Bapak." Sesal Syifa.

"Nggak apa-apa loh Non, santai saja. Hal itu sudah sangat biasa," kata pak Ahmad.

"Semoga rumah tangga Kalian selalu langgeng dan juga harmonis yah." Do'a pak Ahmad pada mereka sembari tangan nya memberikan mangkuk jumbo nya pada Malik.

"Wah! Benar-benar porsi jumbo yah Mas," ujar Syifa.

"Ini cukup untuk Kita Sayang." Malik tersenyum dan menyuapkan sesendok bubur ke mulut Asyifa.

Asyifa tentu menerima dengan senang hati. Mereka asik dengan makan mereka. Tapi mereka tidak menyadari bahkan terkesan cuek dengan Fira yang sedari tadi hanya memainkan sendok nya.

"Tante! Makanan nya nggak boleh buat mainan." kata Salman pada Fira. Yang jengah melihat nya hanya memainkan makanan nya saja.

Kata-kata Salman menyadarkan mereka dari dunia mereka masing-masing dan menoleh pada sumber yang di bicarakan. "Hhmmm!" gumam Fira memutar bola matanya bosan.

Mereka kembali fokus pada sarapan mereka dan membiarkan muka kusut dari gadis cantik tapi menyebalkan itu.

"Kita pulang yuk!" ajak Syifa saat makanan mereka telah habis dan di rasa sudah sangat siang dan juga para jagoan dan putri cantik nya belum mandi.

"Ayo! Lagi pula ini sudah siang banget, kasian putri cantik Ayah belum mandi." Ujar Malik memindah tangan kan dan menggendong putri nya itu.

Ciara tertawa lepas saat Malik meng-gelitiki perut nya. "Pak makasih banyak yah, Kita pamit dulu." Ucap Malik.

"Iya Den, dan semua nya. Terimakasih sudah mau mampir." Balas nya tersenyum ramah.

💢💢💢💢

Malam hari selesai makan malam dan juga bersantai, mereka kembali ke kamar mereka masing-masing untuk tidur. Tapi tidak dengan dua bocah kembar berusia tujuh tahun itu.

Mereka tepat di malam hari saat mereka tengah terlelap, dua bocah itu malah kembali keluar dari kamar mereka dan menuju satu kamar. Dan kamar siapa lagi kalau bukan kamar Fira.

Ya, Salim dan Salman mengetuk pintu kamar itu terus menerus hingga Fira terbangun dari tidurnya dan membuka pintu dengan kepala saja yang muncul guna mencari tahu siapa yang mengetuk pintu kamar nya.

Dia tak mendapati siapapun. Dia kembali lagi ke dalam kamar nya dan lagi-lagi dia mendengar suara ketukan pintu. Sudah berkali-kali dia mendengar itu sehingga membuat dia geram dan melangkah cepat untuk membuka pintu itu.

Dengan kasar dia masih dan dia menjerit histeris mendapati sesosok anak kecil dengan pakaian seperti tuyul.

Dia berlari turun dengan suara jeritan yang membuat se-isi rumah terbangun. Mereka dengan tergopoh-gopoh menghampiri asal suara.

"Ada apa Fir?!" tanya panik April sesaat setelah sampai di depan Fira.

"Han,,, hantu! Ada hantu di depan kamar Fira Tante, Fira takut banget!" seru Fira dengan tubuh yang gemetar hebat.

SALAM HANGAT DARI AUTHOR KECE 😍.

Terpopuler

Comments

Tri Hartatik

Tri Hartatik

Si kembar the best😂😂😂

2021-04-05

1

Bening88

Bening88

kerja bagus kembar 🤣🤣🤣🤣

2020-07-31

1

Galeri UmmuSheenaz

Galeri UmmuSheenaz

dikerjain deh😂😂

2020-07-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!