05.

HAPPY READING MAN-TEMAN 🤗.

"Sampai Kita," ucap Amier setelah menghentikan motornya di depan sekolah si kembar.

"Terimakasih Om tampan!" seru si kembar hampir bersamaan dan tersenyum manis.

"Oke, sekarang masuk ke dalam dan jangan nakal, oke!" nasihat Amier pada dua keponakan nya itu.

"Siap Bos!" jawab kompak mereka. Amier tersenyum dan menjalankan motor besar nya menuju kampus nya setelah melihat kedua keponakan nya itu masuk melewati gerbang sekolah mereka.

Sepanjang perjalanan menuju kampus, Amier mengendarai dengan kecepatan di atas rata-rata, untung saja jalanan tak begitu padat dan bisa di lewati tanpa ada kecelakaan yang terjadi.

Amier turun dari motor nya dan berlari. Dia berkali-kali menengok arloji di pergelangan tangan nya. Tapi, karena ketidakhati-hatian nya, diri nya menabrak seseorang yang berjalan dari samping.

Bruk!.

"Maafkan Saya!" seru Amier pada orang itu.

Amier ikut membereskan barang-barang nya yang terjatuh karena ulah nya. Seseorang yang dia tabrak memperhatikan Amier dengan begitu intens nya. Namu tidak dengan Amier, dia begitu tak memikirkan siapa kah orang yang dia tabrak.

Yang penting dia sudah meminta maaf dan juga membantu barang-barang yang berantakan akibat ulah nya.

Dengan tergesa-gesa juga dia berpamitan dengan seseorang itu dan meninggalkan nya. Pemuda itu tidak menanggapi ekspresi tercengang nya orang itu.

Seseorang itu adalah seorang gadis. Gadis yang cantik dengan rambut tergerai indah. Wajah yang ayu dan mata bulat nya itu menatap kepergian Amier tanpa menoleh sedikitpun.

Dan juga senyuman manis yang dia torehkan di wajah cantik nya. Menambah cantik nya gadis itu.

💢💢💢💢

Amier masuk ke dalam ruang kelas nya dengan tak sabar, pemuda itu juga tidak sadar jika dia hampir saja menabrak seseorang lagi jika seseorang itu tak berhenti dengan sigap.

Setelah masuk, dia duduk di kursi nya dengan nafas yang memburu. "Untung nggak telat, huft!" gumam nya pada dirinya sendiri.

Tak lama, dosen masuk dan suasana kelas menjadi hening seketika.

"Perhatian semua!" seru dosen itu yang tak lain adalah dosen killer yang di takuti oleh Amier.

Dia bukan takut karena orang nya, dia hanya takut dengan permainan tangan nya yang tak segan memberikan nilai jelek untuk mahasiswa yang tidak patuh terutama dalam hal absen.

"Kita ada teman baru." Ucap tegas dosen itu lagi.

Dosen itu menoleh ke arah pintu dan meminta seseorang untuk masuk. Seorang yang masuk itu adalah gadis yang di tabrak oleh Amier beberapa saat yang lalu.

Kehadiran nya membuat riuh para kaum adam dan tentu nya bisik-bisik di kalangan kaum hawa. Gadis itu tak menggubris semua itu, tatapan fokus nya tertuju hanya satu orang saja, yaitu Amier.

Amier tidak melihat gadis itu, dia memang lah seorang pemuda yang begitu dingin dengan para gadis terutama yang menyukainya.

Mereka seakan membuat Amier tak ingin berdekatan dengan mereka. Tapi tidak dengan teman laki-laki. Dia bahkan bisa melakukan apapun yang menurut nya akan menjadi seru. Begitu pula sebaliknya.

Amier lebih tertarik dengan buku tebal nya dari pada orang yang baru saja datang. Dia sudah tau siapa yang datang dari kerusuhan para teman laki-laki nya. Sudah tertebak oleh nya.

"Silahkan duduk di tempat yang kosong." Dosen itu menyuruh gadis itu yang memberi tau bahwa dia bernama 'Shinta' itu.

Gadis itu berjalan melewati Amier dan duduk di samping barisan ke dua belakang Amier. Gadis itu terus saja menatap Amier, namun Amier tidak menyadari jika diri nya di tatap.

Bahkan dia mengabaikan suara-suara bisik-bisik di sekitar nya.

"Perhatian semua nya!" seru dosen itu.

Mereka langsung membungkam mulut mereka. "Amier!" panggil tegas nya. Amier langsung membenarkan duduk nya dan mendongak menatap dosen tersebut.

"Kamu temani Shinta untuk mengenal kampus ini. Karena dia baru saja pindah dari luar negeri!" perintah dosen itu.

"Tapi Pak?!" jawab tak terima Amier.

"Tak ada penolakan. Ini adalah hukuman Kamu karena Kamu hampir menabrak Saya tadi!" perintah nya tak ada penolakan.

Amier merutuki diri nya sendiri, mengapa pula dia tidak berhati-hati. Niat hati tidak ingin terkena hukuman. Tapi apa ini, kenapa jadi seperti ini.

💢💢💢💢

"Nama Kamu siapa?" tanya Shinta tersenyum cantik.

"Amier!" jawab singkat nya.

"Kamu asal mana?"

"Bisa ngajak Aku jalan-jalan nggak sih?"

"Kamu kok diem saja sih?"

"Kamu bisa diem nggak sih?!" tanya Amier tak suka.

Gadis itu langsung membungkam mulut nya. Tapi kemarahan Amier tak membuat nya marah apalagi takut. Dia malah tersenyum cantik.

"Dasar aneh!" sahut Amier yang melihat senyuman gadis itu yang menurut nya begitu menyebalkan.

Bagaimana tidak menyebalkan, gara-gara harus menemani Shinta, kini dia harus terlambat untuk pulang kerumahnya dan menikmati makan siang nya dengan Annisa, sang bunda.

Sungguh begitu menyebalkan. Ingin sekali Amier tinggalkan dia sendiri dan pulang, tapi ancaman dari sang dosen yang akan mengorbankan nilai nya. Membuat nya jadi tidak berdaya. Dan dia disini merasa terjebak dengan kesalahan nya sendiri.

"Sudah puas belum?!" tanya dingin Amier.

"Sudah sih, tapi sekarang Aku laper, Kita makan yah?" mohon Shinta dengan senyuman manis nya.

Amier diam dan mendengus kesal. Dia tinggalkan Shinta yang berdiri menatap kepergian nya. "Galak-galak tapi manis!" gemas Shinta.

💢💢💢💢

"Makanan nya enak kah?" tanya Shinta basa-basi.

Amier tak menyahut, dia fokus dengan makanan nya dan tak menanggapi celotehan Shinta.

Shinta langsung membungkam mulut nya. Namun senyuman nya tak lepas dari wajah cantik nya itu.

Saat di sela-sela makan mereka, tak jauh dari tempat duduk Amier dan Shinta, ada sepasang mata yang menatap lekat mereka berdua.

Dia adalah Ameera, tapi dia tak sendiri. Dia bersama ke tiga teman nya. Tak sadar, mata nya memerah seperti menahan tangis, tapi dia tak tau kenapa?.

Dia begitu bingung dengan apa yang dia rasakan. Melihat mereka makan bersama seperti layak nya sepasang kekasih. Meskipun Amier terlihat diam saja tak menanggapi celotehan gadis yang ada di depan nya.

Tapi mengapa dia merasakan sakit yang sangat. Ada apa dengan diri nya sebenarnya. Dia juga bingung dengan perasaannya sendiri.

"Kamu kenapa Meera?" tanya salah satu dari teman nya. Salah satu dari teman mereka mengikuti arah pandang Ameera dan menemukan jawaban nya.

Ameera menunduk dan saat itu juga air mata nya menetes dari pelupuk mata nya yang sekuat tenaga dia tahan.

"Maaf Aku mau ke toilet dulu." Pamit Ameera dan bangkit dari tempat duduknya lalu meninggalkan mereka untuk ke toilet.

SALAM HANGAT DARI AUTHOR KECE 😍.

Terpopuler

Comments

tamami

tamami

visualnya dong kak??

2020-07-23

1

I Love You😍

I Love You😍

Hai kak semangat update😋 ditunggu kelanjutannya, jangan lupa juga buat feedback ke karya aku yang berjudul "Married To Ceo" ditunggu😋

2020-07-23

1

Fina Derana

Fina Derana

next...next..next!!!!!

cemangat thor✊💚

2020-07-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!