HAPPY READING MAN-TEMAN 🤗.
Perkataan sarkas dari dua bocah seumuran mereka membuat kesal Fira.
Fira mencebikkan bibir nya kesal. "Tante menikah saja sana! Kata Bunda orang yang belum menikah tidak boleh berpelukan kecuali keluarga!" seru Salim.
Tawa April hampir meledak tapi dia tahan.
Fira hampir menjawab namun April lebih dulu menyela. "Sudah-sudah, ayo duduk sini dan kalian jagoan, apa mau puding susu?" April meng-intruksi. Dan itu tentu saja membuat Fira kesal.
April menggiring kedua cucunya untuk duduk. "Eyang juga buatin ayam panggang kesukaan Kalian loh!" bujuk April lagi.
"Eyang, kenapa Tante itu masih di sini sih?" bisik Salim.
"Kalian mau bantuin bunda Kalian tidak?" tanya April. Mereka mengangguk. April membisikkan sesuatu pada kedua bocah itu.
"Bagaimana?" April memastikan. Salim dan Salman menyeringai. "Setuju!" seru kedua nya.
Asyifa yang melihat gelagat mereka tentu tau, apa lagi seringai-an kedua putra nya yang mencurigakan. Pasti nya ada sesuatu yang akan terjadi. Entah apa itu dia juga tak tau, yang jelas pasti nya akan ada yang kena usilan mereka pasti nya.
*****
Malam hari mereka berkumpul di meja makan, di sana ada keluarga kecil Malik, dan April, Fira dan juga jangan lupakan Danish dan sang istri. Setelah menikah hampir memasuki dua tahun pernikahan nya, kini Danish akan di karuniai seorang bayi mungil.
Istri nya sedang hamil dan di perkirakan akan lahir dalam waktu dekat ini.
"Sudah lama yah Kita nggak makan bareng kayak gini?" ujar Danish menghilangkan kecanggungan di antara mereka.
Danish tentu tau apa yang terjadi. Tapi sebisa mungkin dia menahan nya karena bukan lah urusan nya. Dia hanya akan menonton apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia tau dan dia paham akan jadi seperti apa nanti nya.
Dan hal itu sangat dia nantikan. Pertunjukan akan segera di mulai.
"Iya, Kita sudah tiga bulanan nggak makan bareng seperti ini." Sahut April.
"Memang nya tiga bulan waktu yang lama kah?" tanya istri Danish yang bernama Asti.
Danish menoleh kepada Asti dan memberi kode. Tapi yang di beri kode memiringkan kepalanya tak paham. Se-polos itu lah istri Danish. Yang selalu menguji kesabaran nya, tapi hanya dia yang bisa menaklukkan hati seorang playboy seperti Danish.
Danish menggeram kesal, tapi apa yang bisa dia perbuat. Ini lah istri nya, istri unik nya. April hampir tak bisa menahan tawa jika saja tak melihat ekspresi tak suka dari Fira. Tentu nya ada rasa tak enak pada gadis itu selaku tamu nya.
"Sudah lah, dia memang begitu kan. Sudah ayo habiskan makanan Kalian, Oke!" sela April sebelum tempat yang fungsinya untuk makan malah berubah menjadi seperti pengadilan, tempat beradu argument.
Mereka makan dengan tenang, sesekali celotehan dari Ciara menambah kehangatan makan mereka.
Setelah makan, Fira kembali ke kamar nya untuk mengambil ponsel nya dan yang lain duduk di ruang tengah untuk mengobrol dan juga bersantai.
Saat sedang asik nya menikmati waktu mereka, suara jeritan dari lantai dua membuat mereka terperanjat kaget.
Malik, Asyifa, dan yang lain nya menghampiri sumber suara yaitu kamar Fira. Dan pemandangan di dalam sungguh membuat mereka harus menahan tawa. Tapi tidak dengan Asyifa.
Dia menghembuskan nafas pelan dan menggelengkan kepalanya. Dia tahu siapa dalang di balik kekacauan ini. Sudut mata nya mendapati dua anak nya di balik tembok pembatas dan hanya memunculkan wajah nya saja.
Tapi ada yang aneh pada Asyifa. Dia hanya diam tak merespon, biasanya dia paling cerewet memarahi kedua bocah itu. Tapi dia hanya diam sekarang.
"Kok Kak Fira jadi belepotan begitu sih, lagi ulang tahun kah?" tanya polos Asti pada Fira, tapi di balas tatapan tajam dan geraman.
"Ini pasti gara-gara dua bocah itu!" gumam Fira dalam hati.
Ya siapa lagi kalau bukan si kembar yang menggemaskan tapi jahil nya minta ampun. Tapi senakal-nakal nya mereka tentu nya ada pawang nya. Dan siapa lagi jika bukan Asyifa, bunda nya. Dan sekarang pawang nya hanya diam tak memarahi.
Bahkan tak menajamakan tatapan nya pada kedua bocah itu, yang arti nya aman. Malik melirik Asyifa dan dia tersenyum simpul.
Tatapan nya beralih pada dua bocah yang bersembunyi di balik tembok itu. Dia mengerlingkan mata nya seakan mengatakan 'kerja bagus'.
"Tante?" panggil manja Fira pada April.
"Sudah-sudah, bersihkan badan Kamu Fir, dan Kita tunggu di bawah yah?" ucap April menyudahi semuanya yang bisa di bilang pertunjukan dari cucunya.
"Biar bibi yang bersihkan semua kekacauan ini," lanjut April.
Fira memajukan bibirnya, dia merasa tak ada pembelaan di sini. "Ya sudah deh." Fira menjawab dengan lesu.
Mereka meninggalkan Fira dan kembali duduk di ruang tengah.
"Ada-ada saja anak Kalian itu." Danish memulai pembicaraan dengan masih ada sisa-sisa tawanya.
Mereka hanya terkekeh. Asti? Asti hanya memakan rujaknya yang baru saja di hidang kan oleh pelayan April. Dia tak mengambil pusing dan terus saja makan.
"Kalian hebat!" bisik Danish pada dua bocah itu yang baru saja ikut bergabung dengan mereka.
Mereka duduk di samping Ayah nya dan bergelayut manja.
Dan Asyifa, dia menatap tajam kedua putra nya. Malik yang mengetahui itu, mengusap lembut lengan Asyifa mengingat wajah takut Salim dan Salman.
"Sudah Sayang," ucap Malik. "Kesal saja sama Mereka." Syifa menunjuk dengan dagu nya.
Salim dan Salman menunduk merasa bersalah. "Maaf Bun," kata mereka hampir bersamaan.
"Bunda kesal sama Kalian! Kenapa Kalian ngasih tepung nya sedikit, kan cuma wajah nya saja yang kena!" kata Syifa menggebu yang di akhiri dengan senyuman.
Salim dan Salman mendongak. Senyuman mereka merekah dan menghambur memeluk bunda nya itu. Mereka tertawa melihat itu.
"Kita kira bunda akan marah," ujar Salman.
"Mmm, kalau sama yang lain Bunda akan marah. Tapi kali ini Bunda kasih pengecualian. Tapi cukup sampai di sini. Bunda tau maksud Kalian lakuin itu, tapi Bunda nggak mau putra-putra Bunda terlibat dalam urusan orang dewasa. Oke!" titah Syifa.
Mereka melepaskan pelukannya dan berdiri di depan bunda mereka. "Siap laksanakan Bos!" seru mereka berbarengan sembari tangannya memberi hormat bak seorang tentara.
Mereka tertawa. Dan tak di sadari mereka, ada sepasang mata mendengar pembicaraan mereka. Siapa lagi jika bukan Fira.
Ya, gadis itu kini berdiri dengan tangan yang mengepal kuat. Dia menggeram kesal.
"Awas Kalian!" gumam Fira.
Pelayan April menepuk bahu gadis itu dan berkata, "jangan membangunkan macam yang lagi tidur Neng, bahaya!" peringat nya sambil berlalu membuat Fira mengernyit bingung.
MAAF YAH, BARU BISA UPDATE KARENA KESIBUKAN RL 😆.
ALHAMDULILLAH HARI INI BISA UP.
SALAM HANGAT DARI AUTHOR KECE 😍.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Tri Hartatik
Ingat fira jangan membangunkan singa yg lgi tidur bahaya😅😅
2021-04-05
1
Yulie Ani
😃😃😃😃😃😃
2020-09-16
1
Lisma Lie Islie Islie
😂😂😂..lanjut
2020-07-30
1