20, Darren 5

Semakin hari perut Tiara semakin besar, untung saja yang punya kontrakan mengerti dan tidak mengusirnya karena hamil di luar nikah, baru saja selesai wisuda karena keadaan sedang hamil tidak mungkin terus kerja pada akhirnya membuat usaha sendiri jalan satu satunya meskipun kecil kecilan, membuka ketring nasi bok, salad sayur dan salad buah, kue kue kering melalui pasar online.

Lumayan setiap hari tidak pernah nganggur ada aja yang pesan, kehamilan 5 bulan membuatnya sudah mulai merasakan susah bergerak.

Mengelap keringat karena panas dari pagi sampai siang belum istirahat, ada beberapa yang pesan kue kering, harus lebih giat mengumpulkan uang untuk biaya persalinan.

Awalnya Tiara ingin menggugur kan anak ini karena bingung anak tanpa bapak, minta pendapat kepada yang punya tempat kontrakan nya tidak di bolehkan sebab ibu kontrakan seorang janda tanpa anak, selama hampir 5 tahun ngontrak disana Tiara tidak pernah membuat ulah bayar kontrakan tidak pernah nunggak selalu tepat waktu, punya sedikit makan nan selalu di bagi, mungkin karena itulah ibu kontrakan tidak mengusirnya.

Anak pembawa rezeki ucapnya, tapi tidak bagi Tiara kadang merasa anak yang di kandungnya ini anak pembawa sial.

Namun setelah itu kembali sadar dan ingat takdir hidup yang harus iya jalani, mungkin anak ini memang kiriman dari tuhan untuk menemani dirinya yang selalu merasa kosong dan sepi selama ini.

"Ayo kita sama sama berjuang, kamu harus ngertiin mama ya", mengusap perut dan keringatnya bergantian, lelah capek tidak pernah dirasa sejak dulu tapi entah rasa lelah kali ini sering membuatnya sedih.

Karena hari ini kue harus di kirim langsung Tiara mengesampingkan rasa lelah nya, jam terus bergulir kue matang sudah beberapa toples tinggal hanya yang sedang di panggang lagi.

"Alhamdulillah terimakasih sudah ngertiin mama sayang, maaf ya mama selalu egois ingin di mengerti terus, kamu juga capek ya dibawa gerak terus selesai ini kita istirahat makan terus bobo sebentar", teman bicara bukan hanya ftv yang suka menyebalkan bukan hanya drakor yang pemainnya kasar, kini janin yang ada di perutnya yang di ajak bicara.

Dengan cepat membereskan peralatan pembuatan kue tadi, mengemas barang yang akan di kirim karena nanti sekitar jam 3 sore ada kurir yang mengambilnya.

"Nah Alhamdulillah selesai sayang, yuk makan", makan dengan lahap karena tadi pagi hanya minum susu ibu hamil dan sepotong roti, setelah melewati trimester ke 3 napsu makannya kembali normal penciuman juga tidak terlalu sensitif.

Merebahkan badan di atas karpet bulu karena disana tidak ada sopa, menyalakan tv sebagai penghantar tidurnya.

Sambil terus mengusap perut terasa ada yang mengusik bergerak, "Sehat ya jadi anak baik dan pintar nanti, maaf mama selalu menyalahkan kamu sayang padahal kamu disini tidak salah sedikitpun".

Lelah telah bekerja dan perut kenyang setelah makan membuat wanita hamil muda itu cepat tertidur pulas.

.

.

.

.

Sedangkan yang sedang kumpul makan siang dengan keluarga besarnya hanya terdiam memainkan ponselnya.

"Abang kapan nikahnya?, kasian anak orang jangan terlalu lama di pacar in sayang", ucap Bunda Nadira sebab Leon juga sudah ada rencana nikah di jodohkan.

"Gak tau bun belum ada niat", sautnya lemah, setelah kejadian 5 bulan yang lalu Darren masih memikirkan siapa wanita yang telah iya nodai tanpa sengaja itu.

Awalnya niat minta bantuan ke Leon tapi setelah mengetahui kalau Leon juga ada masalah peribadinya jadilah Darren hanya memendam sendiri, tidak lanjut mencari siapa wanita itu karena tidak ada rekaman cctv sama sekali yang menangkap mereka berdua.

"Kalau bisa sih jangan pacaran lama lama nanti gak di nikah hin anak orang hahaha".

Darren hanya tersenyum menanggapinya, entahlah memang sejak dulu juga perasaan nya kadang ada kadang tidak pada Chiara, lebih ke banyak kasihan nya wanita itu terus mengejarnya sejak di bangku SMA.

"Tuh pusing katanya tiba tiba anak nya minta ijin mau pacaran", tunjuk Raka ke Salsa, Andrew langsung memalingkan wajahnya malu.

"Ya mau gimana gak pusing tiba tiba dia bilang ma Andrew punya pacar, mau pingsan gak tuh perasaan baru kemarin melahirkan nya eh udah pacaran aja".

"Yaudah gak apa apa pacaran asal harus tau batasan ya meskipun cowo tidak bawa perut bunting".

"Siap bun", mengacungkan jempolnya, dari tadi sudah deg degan bila berurusan dengan bunda yang satu ini, dapat lampu hijau dari ketua genk emak emak rasanya lega.

.

.

.

.

.

.

TBC................

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!