Sejak tadi pagi hati dan pikiran Darren tidak menentu serpihan serpihan bayangan gadis yang tadi malam iya paksa renggut kesuciannya memutar terus di otaknya.
"Bodoh kalau sakit dan merasa di rugikan kenapa tidak minta imbalan atau minta pertanggung jawaban", Darren merasa sedikit mau gila, bagaimana kalau wanita itu hamil, tidak tidak jangan bernasib seperti ibunya dulu yang pergi di saat hamil, Darren merasakan bagaimana sedih dan sakit hatinya di ejek di hina.
Sekarang sudah siang tapi laporan dari pak Ramon masih belum ada sama sekali, minta bantuan ke Daddy Han tidak berani karena sudah pasti dirinya kena amuk bukan lagi kemarahan ibunya yang entah seperti apa sebab sudah di ingatkan dari semenjak remaja jangan sampai menyakiti hati seorang wanita.
"Sayang hehee", panggil seorang wanita yang baru saja masuk, pasti wanita ini baru pulang dari kampus sebab masih ada buku buku di tangannya siapa lagi kalau bukan Chiara.
Huh menghembuskan napas dengan kasar karena harus merubah mood yang sedang berantakan jangan sampai Chiara kena sebab wanita ini tidak bersalah, "Hai", tersenyum namun masih duduk di kursi kerjanya tidak seperti biasanya yang langsung menyambut kekasih hatinya jika berkunjung kesana.
"Sibuk ya?, dari pagi telpon gak di angkat", meskipun sedikit merasa ada perubahan namun Chiara selalu mengerti kalau Darren sedang sibuk atau pusing banyak kerjaan.
"Sudah pulang?", memutar kursi kerjanya.
"He'em", mengangguk manja seperti biasanya, perjuangan Chiara untuk mendapatkan hati Darren dari semenjak menjadi kakak kelasnya di bangku SMA bertemu lagi di kampus menjadi seniornya, meskipun dirinya yang lebih dulu menyatakan perasaan dan di sambut dengan baik oleh Darren.
"Sudah makan?", kenapa bayangan wanita penuh dengan air mata itu melintas di otak nya.
"Belum, kamu udah makan belum?", selalu lembut.
Darren menggeleng, jangankan makan siang sarapan pun tidak batinnya.
"Yaudah kalau sibuk aku pesan makan kita makan bareng yuk", senyum tulus nya tidak pernah luntur.
"Boleh", mengelus kepala Chiara, rasa bersalah semakin besar, semua wanita yang iya sayangi pasti kecewa jika mengetahui kebenarannya.
"Sayang mau makan apa?".
"Apa aja ikut kamu", tersenyum mencium kening Chiara lalu berjalan ke arah sopa.
"Aku mau makan salad hahaha", tertawa lepas mengejek Darren.
Mata Darren langsung menyipit tidak suka, Chiara terlalu berusaha untuk menjaga tubuhnya takut gendut takut Darren tidak suka padanya.
"Makan nasi kalau gak makan nasi mending pulang sana", seperti itulah ancaman nya.
"Iya sayang iya hahaha bercanda ko, kangen", memeluk Darren erat seperti takut kehilangan, yang memang selalu bilang seperti itu takut banget Darren meninggalkannya.
"Manja", lagi lagi mencium kening Chiara.
"Biarin manjanya sama kamu ko calon suami aku", semakin mengeratkan pelukannya.
Maaf Chia gue gak tau sekarang hati gue seperti apa, maaf banget sudah nyakitin hati kamu kalau tau kebenarannya bagaimana aku di luaran.
"Sayang sibuk sampai malam ya?".
"Iya ada apa?".
"Tadinya mau ajak nonton tapi gak apa apa kalau sibuk kapan kapan aja hehe", selalu mengerti.
"Sorry ya semoga weekend bisa".
"Iya gak apa apa dong kan pacarnya aku sibuk kerja", mencium pipi Darren, mengambil benda pipih nya untuk memesan makan siang.
"Assalamualaikum abangku", ucap wanita yang baru saja masuk langsung memeluk Darren, masih memakai seragam SMA.
"Ohh hai Queen", menyambut pelukan manja Erina mereka jarang bertemu karena Darren sudah sibuk.
Chiara yang sudah tau dan sudah biasa jadi merasa santai saja memang seperti itu mereka jika bertemu panggilan cinta Darren pada Erina selalu Queen dan ke adik nya Princess.
"Ehh ada kakak cantik Chia", setelah memeluk Darren memeluk Chia.
"Hai iya kalau ketemu abang nya semua orang tidak terlihat", terkekeh menyambut pelukan manja Erina padanya.
"Nah betul itu kakak Chia tau hehehe".
"Tumben pulang sekolah kesini sama siapa sopir?".
"Iya, udah bilang Bunda ko kalau Erin kangen abang terus kesini dulu".
"Maaf ya abang sibuk terus", mengusap gemas kepala Erina membuat rambut nya berantakan yang pada akhirnya mendapat teriakan.
"Abangggggg jangan di acak acak rambutnya, gak bang Leon gak bang Darren sama aja", memberengut kesal.
Darren dan Chiara hanya tertawa, lumayan kedatangan Erina membuatnya lupa akan masalah tadi malam.
"Udah ah aku mau pulang aja".
"Ya jangan sayang maaf ya abang bercanda", gawat pasti ngadu ke bunda, meskipun bunda tidak pernah marah padanya tapi jujur saja Darren sangat takut ke bunda Nadira dan papa Kevin selain kepada kedua orangtuanya.
"Bay kakak Chia yang cantik", melambaikan tangan.
Darren langsung mencegatnya sudah seperti ke pacar yang sedang ngambek harus di bujuk, "Queen abang bercanda ayolah jangan ngadu ke bunda ya".
"Bun bang Darren ni bun iseng".
"Queen bercanda kamu gemas sih".
"Lepasin bang lepasin Erin mau pulang".
Mau tak mau Darren melepaskannya daripada semakin ngambek.
Setelah anak itu di lepaskan membuka pintu, "Bay abang bay kakak Chia silahkan pacaran ya Erin pulang dulu di tunggu bunda mau makan siang bareng hehe", mengecup jauh keduanya.
Darren hanya bisa melongo tadi sudah sangat takut di aduin ke bunda nya, sedangkan Chiara menertawakan muka Darren yang tadi panik, nah kan emang Erina suka jail banget.
.
.
.
.
.
.
.
TBC..........................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Ncih,S
kasian amat yang sudah kehilangan mahkotanya semoga kalian cepat bertemu😊, kasian sama pacar kamu juga daren😢
2023-12-03
0