Tolong komentar..!!! Komentar adalah salah satu semangat penulis. Komentar yang membangun, bukan komentar mengkritik tanpa solusi. Terima kasih..!!🙏🙏
🌹🌹🌹
Mau tidak mau akhirnya malam ini Bang Anom tidur di kamar bersama Syila. Semua terasa kaku di rasakannya. Syila tidur menghadap dinding sedangkan Bang Anom menghadap sisi lainnya, mereka pun beradu punggung.
Terangnya lampu kamar membuat Bang Anom tidak bisa tidur, sebenarnya Syila bisa saja memejamkan matanya tapi malam ini dirinya begitu kepikiran perkara rupa cicak yang tadi sempat mampir ke dinding kamarnya, satu hal lagi yang membuatnya sulit memejamkan mata adalah tidur satu kamar dengan seorang laki-laki.
"Kenapa tidak cepat tidur?" Tanya Bang Anom.
"Syila nggak biasa tidur sama laki-laki." Jawab Syila.
"Saya keluar ya?"
"Bli disini saja, Syila takut." Tolak Syila.
"Cicak itu kecil dan tidak akan menggigitmu." Kata Bang Anom.
Syila terdiam tapi saat Bang Anom akan beranjak, Syila bangkit begitu saja dari posisinya.
"Aaawwhh.." jeritnya sembari meringis kesakitan.
"Kamu kenapa sih?? Tidak bisa pelan-pelan????" Nada suara Bang Anom meninggi namun melihat wajah polos Syila, amarah nya pun mereda.
"Syila nggak pernah tidur sama laki-laki, jadi Syila takut."
"Bukankah waktu itu kita sudah pernah tidur satu ranjang???" Tanya Bang Anom.
"Iya, karena tidur satu ranjang itulah Syila hamil khan Bli??"
Bang Anom terdiam sejenak, tidak ada yang salah dari ucapan Syila. Memang karena tidur satu ranjang itulah ia mengg**ahi Syila sampai gadis itu mengandung benih buah hatinya.
"Lalu apa yang kamu takutkan?? Semua sudah terjadi. Saya akan menikahimu dan kita akan membesarkan anak ini." Jawab Bang Anom.
"Syila nggak mauuuuu, sudah berkali-kali Syila bilang. Menikah hanya akan membuat Syila menangis. Aturan tetaplah aturan, janji tinggalah janji. Kelak saat Bli bertemu wanita yang lebih cantik dan lebih hebat dari Syila.. Bli akan meninggalkan Syila, punya anak dengan wanita itu........."
Seketika Bang Anom mengecup bibir Syila dengan sayang, ia menyentuh jemari Syila dan mengangkatnya lalu menguncinya dengan erat dengan tangan kiri. Tangan kanan Bang Anom membelai lembut pipi Syila, menyusurinya hingga paha dan sampai pada satu titik yang membuat Syila gelagapan.
Menyadari salahnya Bang Anom menarik diri. "Maaf dek, saya lancang."
Syila pun salah tingkah, ia mengangguk dengan pipi memerah.
"Kamu benar, laki-laki memang makhluk serakah dan mengedepankan nafsu. Tapi itu untuk pria yang pikirannya mati. Mungkin saya juga sama seperti itu tapi saya berusaha mengingat bahwa saya terlahir dari seorang wanita juga, saya tidak tega menduakannya karena ibu saya juga menderita meskipun itu dengan kebodohannya sendiri." Jawab Bang Anom.
"Bli.. bisakah Syila tidak ada di dunia ini saja?? Syila tidak tau bagaimana harus menjalani hidup........."
"Saya tau Syila.. saya sudah tau semua. Saya akan temui Abangmu, saya akan menghadapinya." Kata Bang Anom.
"Tapi Bang.. Bli Suta sangat galak."
"Oya??? Saya dan Abangmu sama-sama manusia. Setelah Abangmu mendengar apa yang terjadi dengan kita.. beliau terbang kesini besok pagi. Kamu cukup diam di belakang saya..!!" Pinta Bang Anom. Bang Anom kembali mengulangi hal yang sama namun kali ini dirinya hanya menatap mata Syila dan meninggalkan satu kecup sayang di kening Syila. "Saya akan berusaha sabar sampai nanti kita benar-benar bisa bersama. Tolong kamu jangan menguji ketahanan iman saya. Jujur saya adalah laki-laki yang mudah tergoda......."
Syila mendorong dada Bang Anom tapi Bang Anom kembali memeluknya. "Itu sifat dasar laki-laki dek, makanya saya bilang.. laki-laki mengedepankan nafsu, tapi juga harus di bekali akal dan pikiran."
***
Kapten Dewa Agung Sutamalaya tiba dan langsung menemui Bang Anom. Auranya sangat panas sembari menggandeng istrinya yang tengah hamil anak keduanya.
"Silakan duduk Abang..!!" Bang Anom menyambut calon kakak iparnya.
Bang Suta menatap wajah Bang Anom dengan geram tapi berubah sangat lembut saat membantu sang istri untuk duduk di sampingnya.
"Kenapa bisa kejadian seperti ini??" Tanya Bang Suta tanpa basa basi.
Syila sampai menunduk takut saat Bang Suta menatapnya.
"Ijin Bang.. Semua salah saya yang tidak bisa menahan diri." Jawab Bang Anom dengan ksatria mengakui kesalahannya.
"Masalah ini terlalu sulit. Kau tau, perjalanan asmara Abang dengan Novi juga tidak mudah. Abang memilih keluar dari kepurian dan menikahi Novi, tidak hanya itu.. Abang berusaha keras mengikuti kepercayaan Novi. Sekarang apa kamu mampu mengikuti kepercayaan Syila??? Abang sudah lepas, apa harus Syila lepas juga????" Kata Bang Suta.
"Syila ikut dengan saya Bang."
"Nggak bisa Anom. Saya dan Syila hanya dua bersaudara. Sekarang tinggal permaisuri saja di samping Romo Agung, meskipun Syila sudah di lepas.. Syila harus teguh pada pendirian prinsip kepercayaannya." Tolak Bang Suta.
"Tidak banyak waktu untuk berpikir Bang, perut Syila akan semakin besar. Ada anak saya di tubuh Syila." Ucap Bang Anom terang-terangan.
braaakkk..
"Kamu menghamili adik ku???????" Bentak Bang Suta tak terima dengan apa yang baru saja di dengarnya. Gebrakan meja cukup keras sampai mengagetkan Syila.
"Maaaass.. jangan emosi kalau ada ibu hamil." Kata Novi mengingatkan suaminya. Istri Bang Suta terus mengusap dada suaminya.
"Astaghfirullah.. kau.. kau benar-benar membuat Abang tidak punya wibawa An."
"Saya harus segera menikah Bang."
"Nggak bisa An, Abang akan bawa Syila pergi..!!" Ucap tegas Bang Suta kemudian berdiri dan hendak menarik tangan Syila tapi Bang Anom menepisnya.
"Langkahi dulu mayat saya Bang..!!!! Syila dan anak ini adalah tanggung jawab saya..!!!!!"
"Anom.. memaksakan masuk kepercayaan mu juga tidak mungkin. Sampai saat ini saya masih terus belajar. Dalam keadaan seperti ini, Syila tidak akan kuat..!!!!" Bentak Bang Suta.
"Itu urusan saya dalam membimbing istri. Abang tidak bisa ikut campur. Kepercayaan saya tidak pernah memberatkan umatnya Bang." Bang Anom dengan sifat kaku dan kerasnya tidak begitu saja mundur dari Medan perang.
"Syila.. sekarang kamu putuskan..!! Ikut Abang ke pucuk barat atau ikut Anom ke pucuk timur?????" Tanya Bang Suta.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Yane Kemal
Kangen mbak Nara
2023-12-13
1
Iis Cah Solo
memilih keoercayaanpun sulit...😌😌
2023-11-28
1
Denis blora
sama2 mempertahan kan kepercayaan masing2
2023-11-14
1