"Aloon poooott..!!! Aaahh.. aaaaaaaa.. sshhh" Bang Anom mendesis saat Bang Welirang menetekan iodine pada luka cakar di sekitar tangan dan pipinya.
"Kenapa kamu tidak melawan??" Tanya Bang Welirang yang sebenarnya sudah tau jawabannya. "Perwira gagahe ora karuan tapi kena cakar nggak kuat, kowe iki opo to pot??"
"Kau mau aku mendorongnya, atau balik menamparnya. Apa aku tidak waras harus gelud sama perempuan???" Gerutu Bang Anom.
"Kalau saya jadi Abang.. saya akan memutar arah lalu saya balik menindihnya. Dia yang cari perkara duluan Bang. Bisa-bisanya dia naik di paha Abang dan meninju wajah Abang seperti itu. Dia putri lho Bang. Darah biru masa begitu???"
"Abang rasa dia anak pungut Go. Darahnya pun darah kotor." Jawab Bang Anom mengundang gelak tawa Bang Welirang dan Bang Digo.
...
Bang Anom masuk ke dalam ruangannya. Jengah sekali rasanya harus menyambut putri Dewantara yang selalu membuat tensinya tiba-tiba naik.
"Kau mau mengajariku atau tidak??? Aku harus pulang membawa jawaban." Kata Syila.
"Tidak."
"Jadi kau mengakui kekalahanmu?? Yaa.. yaaa.. sudah jelas melawan ku saja kau tak mampu. Itu belum ada seperempat ilmu yang kumiliki." Jawab Syila masih teguh iman dengan pemikirannya.
"Benar sekali, saya tidak mampu melawan jebolan power rangers. Jadi sekarang cepatlah kau pergi dari ruangan saya dan jangan pernah kembali lagi..!!!" Usir Bang Anom.
"Kau meledekku??"
"Silakan keluar..!!!" Melihat wajah Syila rasanya membuat migrain Bang Anom seketika kambuh.
Syila berdiri lalu berjalan dan membuka pintu ruangan Bang Anom. "Toloooooooong..!!!!!!!"
"Lailaha illallah.." Bang Anom meraup wajahnya. Hatinya benar-benar merasa sangat kesal. "Ayo ke aula..!!!!!!!"
...
"Kuda-kuda..!!!!!! Kamu mau latihan taekwondo atau balet?????" Bentak Bang Anom.
Syila yang kesal mendorong dada Bang Anom. "Kau dengar ya, kalau tidak karena kakek memintaku belajar taekwondo denganmu, aku tidak sudi belajar denganmu."
"Apa kau kira aku senang mengajarimu????? Perempuan rewel dan banyak mau. Kalau tidak karena komandanku, aku juga tidak sudi mengajarimu..!!! Awak lembek kaya tahu, balungan kangkung, uteke telo tok " Bentak Bang Anom.
"Kau ini bicara apa sih?????"
"Satu lagi, bocah ora duwe dur..!!!!"
Syila mengerutkan keningnya karena tidak mengerti bahasa yang digunakan Bang Anom.
"Naaahh.. nggak tau khan?? Alus debhog, gedene toghog." Ledek Bang Anom kemudian berjalan meninggalkan aula.
Syila mendengar kata itu seperti ledekan baginya, ia menyambar pengaman siku lalu melemparkannya hingga mendarat tepat di belakang kepala Bang Anom.
"Kau tau, selama ini tidak ada yang berani menghina trah keputrian. Kau meledekku seperti batang pisang khan? Aku memang tidak tau semua bahasamu, tapi beberapa kata aku sudah tau."
Bang Anom menghentikan langkahnya.
"Apakah trah Dewantara tidak mengajarimu sopan santun???? Kalau tidak ingat kau ini perempuan, sudah sejak kemarin saya menghajarmu..!!!!!"
"Kenapa tidak sekarang..!!!" Syila mendekat kemudian melayangkan seluruh jurus yang di milikinya.
Kali ini Bang Anom meladeni, ternyata jurus yang di miliki Syila juga lumayan tapi entah kenapa gadis itu tidak menunjukannya sejak tadi. Banyak pertanyaan di dalam benak Bang Anom hingga dalam detik terakhir Syila kembali menghajarnya tapi kali ini ada yang berbeda dari seorang Syila.
"Aku lelah.. aku lelaaahh..!!!!!" Pekiknya.
Jurus mulai tidak terarah. Ia menyerang Bang Anom membabi buta, tak di sangka Bang Anom memeluknya.
"Sudah cukup latihan hari ini." Ucapnya.
"Aku mau berlatih lagi..!!" Pinta Syila.
"Tidak bisa. Mentalmu hancur, fisikmu tidak memadai. Kalau kamu memaksakan, kamu akan sakit sendiri." Kata Bang Anom.
"Tak masalah jika aku mati. Tidak ada yang menangisiku juga."
"Oya??? Lalu siapa yang akan bertengkar denganku??" Tanya Bang Anom.
Beberapa detik kemudian Syila merosot dari pelukan Bang Anom. Dengan sigap Bang Anom mengangkat Syila dan memindahkannya pada velbed di sudut aula.
"Sampai kapan kamu akan merepotkan saya?"
"Sampai aku dapat penggantimu untuk ku ganggu." Jawab Syila.
"Hmm.. minum dulu. Jangan sampai kamu pingsan. Kau pikir kau itu ringan??"
...
"Sama Bli Anom."
"Apa?? Serius???? Kamu di minta kakekmu berlatih sama Mas Anom??"
"Iya, dia galak Mbak Ran. Mbak tau khan tampangnya saja nggak welcome."
"Pasti kamu cari perkara. Mas Anom itu nggak galak lho, memang ya tampangnya begitu. Tapi dia itu baik lho dek." Kata Rania.
"Mana ada?? Rupa leak begitu." Imbuh Syila.
Bang Rhaken malah tertawa terbahak mendengarnya.
"Ada apa??"
"Nggaaakk.. lanjut saja ngobrolnya. Saya ini pendengar yang baik." Kata Bang Rhaken tetap terbahak mendengar ocehan Syila. "Awas lho naksir sama leak. Anom itu bukan leak sembarang leak."
Syila memicingkan mata karena kesal dengan ledekan Bang Rhaken.
"Syila serius."
"Maaf.. maaf Syila." Bang Rhaken menunduk menyembunyikan tawanya.
...
"Kamu nggak mau coba dekati Syila An?" Tanya Bang Welirang.
"Nggak, buat apa? Seperti nggak ada perempuan lain aja." Jawab Bang Anom.
"Kalau begitu kudekati ya??" Bang Welirang berusaha menguji keteguhan hati Bang Anom.
"Hmm.. ambil saja..!!" Katanya.
Bang Welirang berjalan menjauh dari Bang Anom. "Okeeeyy. Lamar.. lamaaarr.. tak ada Rania Syila pun jadi."
'Ada apa dengan hatiku? Kenapa rasanya jadi begini? Kesal sekali hatiku. Masa aku naksir anak kadal."
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Qurrota A'yun
dari kemarin cari cari bacaan yg enak.. eh baru nemu sekaranh yg sesuai, thank kakak author, novelnya keren
2024-01-16
1
Dian Soedarminto
wkwkwk
.....keren critanya
lanjooott😍😁
2023-12-24
1
Iis Cah Solo
cepetan bang anom gassspoolll jng sampe keduluan welirang...😀😀😀😀
2023-11-28
2