Bab 3 Menyamar

Keesokan harinya, Karina tidak pergi bekerja, melainkan Dia menyamar sebagai Kirana. Dia memakai seragam Kirana dan berdandan seperti adiknya.

Awalnya dia merasa kurang nyaman memakai seragam dengan rok yang pendek. Selama ini dia lebih nyaman menggunakan celana dan rambut yang diikat ekor kuda. Namun kali ini, dia harus memakai rok dan mengurai rambutnya yang dihiasi dengan penjepit rambut berbentuk bunga.

"Astaga Kirana!! Kenapa kau bisa memakai baju seperti ini dan penampilan macam apa ini? Aku bahkan terlihat seperti badut." gerutu Karina

Ya, untuk berpenampilan seperti Kirana, Karina harus mengoleskan make up tipis di wajahnya. Padahal dia sama sekali tidak pernah memakai benda tersebut.

"Huh ... Tidak masalah Karin. Semua ini demi mencari tahu apa yang terjadi pada Adikmu." ucapnya bermonolog. Dia melihat arlojinya yang menujukan pukul 6 pagi. Dia segera meraih tas milik Kirana dan bergegas berangkat sekolah.

Dia sengaja berangkat lebih awal, untuk melihat situasi di sekolahan tersebut. Ya, dia belum pernah sekalipun menginjakkan kaki di IHS tapi dia tahu di mana letak setiap ruangan di sekolah tersebut, karena Kirana selalu menceritakan padanya betapa besarnya IHS

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Karina sampai di depan IHS karena jarak dari rumah untuk sampai di sekolah itu tidak terlalu jauh.

Karina berdecak kagum menatap bangunan mewah di depannya itu. Benar-benar sekolah elite. Pantas banyak orang yang ingin melanjutkan sekolah di sana. Tapi sayangnya tidak dengan Karina. Dia sama sekali tidak tertarik.

Dia mulai masuk ke sekolah tersebut sambil melihat sekelilingnya. Semua seperti yang Kirana ceritakan padana. Namun saat ia berjalan di lorong kelas sambil mencari letak kelas Kirana berada, dia merasa heran dengan tatapan aneh dari siswa yang berpapasan dengannya.

"Kenapa mereka menatapku seperti itu?" batin Karina. Dia mencium tubuhnya karena takut mereka terganggu dengan bau tubuhnya. Namun dia merasa jika tubuhnya harum, karena dia menyemprotkan parfum milik Kirana di seluruh tubuhnya.

Namun langkahnya terhenti saat tiba-tiba dia merasa sesuatu mengenai punggungnya cukup keras. Dia menoleh dan menatap tajam siswa yang menertawakannya. Tapi perlahan, siswa tersebut berhenti tertawa karena merasa takut dengan tatapan Karina dan memilih untuk pergi.

Karina tersenyum sinis. Dia menatap penghapus yang di lempar kearahnya, tergeletak di lantai. Dia menendang penghapus tersebut dan kembali mencari kelas Kirana.

"Ck ... Sepertinya dari tadi aku melewati lorong yang sama. Jangan-jangan aku tersesat!!" batin Karina. Dia berdecak kesal karena belum juga menemukan kelas milik adiknya. "Dimana kelas Kirana?" gerutu Karina. Dia melihat ada salah satu siswa yang menggunakan identitas kelas yang sama dengan Kirana. Lalu dia memutuskan mengikuti siswa tersebut hingga sampai di depan kelas Kirana.

"Akhirnya ketemu juga." batin Karina senang. dia masuk ke kelas tersebut dan langsung duduk begitu saja. Namun hal itu justru mengundang perhatian teman-temannya yang berada di sana. Lagi-lagi Karina merasa ada yang aneh dengan tatapan mereka.

"Ada apa sebenarnya?" batin Karina. Dia hendak bertanya pada salah satu siswa di sana, namun Bagas duduk di depan Karina dan memarahinya, "Apa kau sudah gila? Kenapa kau duduk sini, hah? Cepat kau pindah sebelum Sovia melihat mu."

Karina terlihat bingung. Kenapa dia harus pindah? Dan siapa Sovia? Kenapa pria di depannya ini seolah takut pada Sovia?

Bagas berdecak karena Karina tidak kunjung pindah. Dia menarik tangan Karina dan menuntunnya ke meja milik Kirana. "Jangan kau ulangi lagi hal itu!! Jika tidak, Sovia bisa melakukan hal yang lebih gila. Dan aku tidak akan sanggup melihat." seru Bagas memperingatkan. Tapi Karina tidak mendengar peringatan dari Bagas. Dia justru terpaku melihat meja milik Kirana.

Banyak coretan penghinaan tertulis di sana. Kedua matanya Karina mulai berembun, tangannya mengepal erat. Apakah selama ini Kirana menjadi korban bully di sekolah ini?

Karina merasa gagal menjaga adiknya. Dia merasa menjadi kakak yang tidak berguna untuk Kirana karena tidak mengetahui penderitaan yang adiknya alami. Dia tidak tahu apa yang Kirana alami selama ini karena Kirana benar-benar pandai menyembunyikannya.

Sementara itu, Sovia, Jessica dan Ericka baru saja masuk ke kelas. Sovia merasa senang karena mainannya sudah datang. Dia menghampiri Karina dan mulai mengganggunya.

"Wah ... Tumben sekali kau datang lebih awal. Biasanya kau bersembunyi sambil menunggu bel berbunyi baru masuk ke kelas." seru Sovia yang membuat Karina tertegun. Lagi-lagi dia mendapatkan fakta baru tentang Kirana.

"Kenapa kau diam saja, hm? O iya ... " Sovia mengeluarkan buku pr nya dan membantingnya di depan Karina. "Kerjakan PR ku!!" perintahnya

Karina tersenyum sinis. Dia mendongak menatap tajam Sovia yang berdiri di sampingnya. "Aku tidak mau." seru Karina

Semua orang tercengang mendengar penolakan dari Kirana, terutama Bagas. Mereka bisa menebak jika kali ini Kirana akan tamat.

Namun sayangnya mereka tidak tahu jika sekarang yang ada di depan mereka bukanlah Kirana. Melainkan Karina.

"Wah ... Wah ... Wah ... Sekarang kau berani melawanku, ya?" Sovia menarik rambut Karina hingga gadis itu mendongak. Dia menarik Karina hingga berdiri dan mendorongnya ke dinding.

Semua orang merasa ngilu melihatnya. Namun anehnya, Kirana tidak menjerit kesakitan seperti biasanya. Justru gadis itu menatap tajam Sovia.

"Beraninya kau menatapku seperti itu!!" sentak Sovia. Dia memberi kode pada kedua temannya untuk memegang tangan Karina.

Karina hanya diam. Dia menatap satu persatu siswa yang ada di sana karena tidak ada satupun yang menolongnya. Ini kah yang dialami oleh Kirana?

"Kenapa? Kau berharap mereka akan menolongmu, hah? Sepertinya kau lupa siapa aku. Baiklah, aku akan mencoba mengingatkan mu." Sovia bersiap memukul Karina. Namun Karina lebih dulu menendang perut Sovia hingga tersungkur kesakitan.

"Akh ... " pekik Sovia

Semua orang tercengang. Begitu juga dengan Jessica dan Ericka. Mereka ingin membalas perbuatan Karina, namun Karina menarik kedua tangannya sehingga tubuh Jessica dan Ericka saling beradu cukup keras.

Karina membenarkan seragamnya. Dia jongkok di depan Sovia dan mencengkeram dagu gadis itu dengan erat tanpa melakukan apapun. Dalam hati dia bersumpah akan membalas siapapun yang membuat adiknya seperti ini. Tapi dia akan mencari bukti terlebih dahulu, karena dia tidak ingin salah sasaran. Walau dia yakin jika ketiga gadis yang menindasnya hari ini merupakan salah satu pelakunya.

Terpopuler

Comments

Yus Nita

Yus Nita

jumpa imbang kau sovia 😃😃😃

2024-05-27

1

Lie naa

Lie naa

good karina

2024-03-08

1

metha_bts

metha_bts

fighting

2023-11-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Lelah
2 Bab 2 Mati Otak
3 Bab 3 Menyamar
4 Bab 4 Di Bully
5 Bab 5 Tidak Ada Harapan Untuk Hidup
6 Bab 6 Buku Diary
7 Bab 7 Sovia
8 Bab 8 Di Permalukan
9 Bab 9 Bagas
10 Bab 10 Surat Peringatan
11 Bab 11 Mencari Rumah Bagas
12 Bab 12 Rencana Karina
13 Bab 13 Video
14 Bab 14 Razia
15 Bab 15 Di Hapus
16 Bab 16 Gagal
17 Bab 17 Takut
18 Bab 18 Kedatangan Hartono
19 Bab 19 Curiga?
20 Bab 20 Lolos Dari Kecurigaan
21 Bab 21 Cantika Menemui Kirana (Karina)
22 Bab 22 Membuat Keributan
23 Bab 23 Membalas
24 Bab 24 Leo
25 Bab 25 Aku Akan Membantumu
26 Bab 26 Aku Akan Membalas Kalian
27 Bab 27 Konferensi Pers
28 Bab 28 Jangan Sedih
29 Bab 29 Pulang
30 Bab 30 Menolak
31 Bab 31 Melawan
32 Bab 32 Surat Peringatan 2
33 Bab 33 Ruang Keamanan?
34 Bab 34 Rencana
35 Bab 35 Leo Reynand Aditama
36 Bab 36 Siapa Kakak Sebenarnya?
37 Bab 37 Inilah Aku
38 Bab 38 Mengunjungi Kirana
39 Bab 39 Mengunjungi Kirana 2
40 Bab 40 Menemui Karina
41 Bab 41 Menyusun Rencana
42 Bab 42 Masuk Perangkap
43 Bab 43 Di Sekap
44 Bab 44 Aku Saudara Kembar Kirana
45 Bab 45 Luapan Emosi Karina
46 Bab 46 Keputusan
47 Bab 47 Video Pengakuan
48 Bab 48 Bantuan Rendra
49 Bab 49 Kehancuran Hartono
50 Bab 50 Penyesalan Sovia
51 Bab 51 Aku Akan Mencoba Untuk Ikhlas
52 Bab 52 Pulang 2
53 Bab 53 Berbaikan
54 Bab 54 Keluarga Adalah Segalanya
55 Bab 55 Pasrah
56 Bab 56 Kami Ingin Mengadopsi Si Kembar
57 Bab 57 Pergi Untuk Selama-lamanya
58 Bab 58 Kenangan
59 Bab 59 Ungkapan Rasa
60 Bab 60 Di Tolak?
61 Bab 61 Mabuk
62 Bab 62 Berbicara Pada Bintang
63 Bab 63 Apa Yang Terjadi Semalam?
64 Bab 64 Mencoba
65 Bab 65 Menemui Calon Istri
66 Bab 66 Perasaan Yang Terbalas
67 Bab 67 Pertunangan
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 Lelah
2
Bab 2 Mati Otak
3
Bab 3 Menyamar
4
Bab 4 Di Bully
5
Bab 5 Tidak Ada Harapan Untuk Hidup
6
Bab 6 Buku Diary
7
Bab 7 Sovia
8
Bab 8 Di Permalukan
9
Bab 9 Bagas
10
Bab 10 Surat Peringatan
11
Bab 11 Mencari Rumah Bagas
12
Bab 12 Rencana Karina
13
Bab 13 Video
14
Bab 14 Razia
15
Bab 15 Di Hapus
16
Bab 16 Gagal
17
Bab 17 Takut
18
Bab 18 Kedatangan Hartono
19
Bab 19 Curiga?
20
Bab 20 Lolos Dari Kecurigaan
21
Bab 21 Cantika Menemui Kirana (Karina)
22
Bab 22 Membuat Keributan
23
Bab 23 Membalas
24
Bab 24 Leo
25
Bab 25 Aku Akan Membantumu
26
Bab 26 Aku Akan Membalas Kalian
27
Bab 27 Konferensi Pers
28
Bab 28 Jangan Sedih
29
Bab 29 Pulang
30
Bab 30 Menolak
31
Bab 31 Melawan
32
Bab 32 Surat Peringatan 2
33
Bab 33 Ruang Keamanan?
34
Bab 34 Rencana
35
Bab 35 Leo Reynand Aditama
36
Bab 36 Siapa Kakak Sebenarnya?
37
Bab 37 Inilah Aku
38
Bab 38 Mengunjungi Kirana
39
Bab 39 Mengunjungi Kirana 2
40
Bab 40 Menemui Karina
41
Bab 41 Menyusun Rencana
42
Bab 42 Masuk Perangkap
43
Bab 43 Di Sekap
44
Bab 44 Aku Saudara Kembar Kirana
45
Bab 45 Luapan Emosi Karina
46
Bab 46 Keputusan
47
Bab 47 Video Pengakuan
48
Bab 48 Bantuan Rendra
49
Bab 49 Kehancuran Hartono
50
Bab 50 Penyesalan Sovia
51
Bab 51 Aku Akan Mencoba Untuk Ikhlas
52
Bab 52 Pulang 2
53
Bab 53 Berbaikan
54
Bab 54 Keluarga Adalah Segalanya
55
Bab 55 Pasrah
56
Bab 56 Kami Ingin Mengadopsi Si Kembar
57
Bab 57 Pergi Untuk Selama-lamanya
58
Bab 58 Kenangan
59
Bab 59 Ungkapan Rasa
60
Bab 60 Di Tolak?
61
Bab 61 Mabuk
62
Bab 62 Berbicara Pada Bintang
63
Bab 63 Apa Yang Terjadi Semalam?
64
Bab 64 Mencoba
65
Bab 65 Menemui Calon Istri
66
Bab 66 Perasaan Yang Terbalas
67
Bab 67 Pertunangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!