Bab 2 Mati Otak

Waktu terus berlalu, tidak terasa jam pelajaran telah usai. Semua siswa membereskan barang-barang mereka dan bergegas untuk pulang. Begitu juga dengan Kirana. Hari ini dia benar-benar lelah dan ingin segera beristirahat.

Sekujur tubuhnya terasa remuk dan kepalanya berdenyut sakit. Ya, setelah memukulinya menggunakan buku besar, Sovia kembali menindasnya dengan melukai fisik dan mentalnya.

Dia di tarik oleh Jessica dan Ericka ke halaman dan diikat di tiang untuk di permalukan disana.

Semua orang tertawa melihatnya. Dan Kirana hanya bisa menangis. Tidak ada yang berani menolongnya, justru mereka ikut menindasnya. Bahkan pihak sekolah juga tutup mata dan telinga dengan apa yang Sovia lakukan.

Dan kini, dia pulang dengan langkah yang lunglai. Sesekali dia duduk untuk beristirahat. Namun dia masih menahan rasa sakit yang ia rasakan. Hingga setelah sampai di rumah, dia memutuskan untuk beristirahat.

"Ayah, ibu, Kiran lelah. Kiran ingin ikut kalian saja. Kiran tidak sanggup seperti ini terus." isak Kirana. Dia terus menangis hingga tanpa terasa dia terlelap dengan sendirinya.

Siang berganti malam. Dan Karina baru saja pulang dari bekerja dengan membawa dua nasi bungkus untuk makan malam mereka. "Aku pulang!!" seru Karina. Dia mengerutkan keningnya karena tidak ada jawaban dari adiknya.

Biasanya jika dia pulang dari bekerja, Kirana akan datang menyambutnya dan menyiapkan piring untuk mereka makan. Namun, kali ini sosok Kirana tidak menampakkan batang hidungnya.

"Kemana Kirana?" gumam Karina. Dia mencari Kirana di kamar dan menatap heran adiknya yang tertidur dengan masih memakai seragam.

"Tumben sekali jam segini Kirana sudah tidur. Dan, kenapa dia tidak ganti baju dulu?" batin Karina heran. Dia mencoba berfikir positif, mungkin adiknya itu terlalu lelah hingga tidak sempat ganti baju. Dia akan membangunkannya nanti dan mengajaknya makan malam.

"Nanti saja aku membangunkan nya setelah aku selesai mandi.'' ujarnya bermonolog. Dia meletakkan makanan tersebut di meja makan dan menutupnya dengan tutup saji. Baru setelahnya dia pergi mandi.

"Hah ... Hari yang melelahkan." Karina menghela nafas panjang. Dia mandi dengan cepat karena dia sudah sangat lapar. Tapi sejenak dia berfikir tentang adiknya yang tertidur. Selain hal itu tidak biasa, dia baru sadar jika Kirana menggunakan seragam yang berbeda dengan yang ia pakai tadi pagi.

"Kenapa tiba-tiba perasaanku tidak enak ya?" batin Karina. Dia segera berpakaian dan masuk ke kamar Kirana untuk membangunkannya.

"Kiran!! Bangun!! Kita makan yuk!! Aku sudah membeli makanan kesukaan mu." seru Karina. Dia mengerutkan keningnya karena Kirana tidak merespon. Dia mendekat dan menggoyang perlahan tubuh Karina.

"Kiran!!" panggil Karina. "Kau baik-baik saja, kan?" Karina menempelkan tangannya di kening Kirana untuk mengecek suhu tubuhnya.

"Oh my Gosh!! Kiran, tubuhmu panas sekali. Kiran!" Karina terlihat panik. Dia terus mencoba membangunkan Kirana, namun adiknya itu sama sekali tidak membuka matanya. Akhirnya Karina melarikan Kirana ke rumah sakit terdekat.

"Astaga, Kiran! Kenapa kau bisa sakit? Padahal tadi pagi kau baik-baik saja, kan?" Karina menggendong Adiknya yang tidak sadarkan diri hingga sampai ke rumah sakit. Sesampainya di sana, Kirana langsung di tangani oleh dokter.

"Semoga kau baik-baik saja Kiran." batin Karina. Dia sangat khawatir karena ini pertama kali Kirana sakit sampai pingsan.

Cukup lama Karina menunggu. Dia berjalan kesana kemari dengan perasaan yang tidak menentu. Hingga dia mendengar suara pintu terbuka dan melihat dokter keluar dari ruang pemeriksaan dimana adiknya berada.

"Dokter, bagaimana keadaan adik saya dok?" tanya Karina

Dokter yang menangani Kirana menghela nafas dan menepuk pelan bahu Karina. "Maaf, kami harus menyampaikan kabar buruk untuk mu. Tim kami sudah memeriksa secara keseluruhan dan untuk saat ini hasil pemeriksaan menunjukkan jika adikmu mengalami cidera otak yang parah yang menyebabkan dia mengalami mati otak."

Deg

Bagaimana tersambar petir di siang hari, Karina terkejut mendengarnya. Lidahnya kelu, seluruh tubuhnya bergetar hebat. "Ma-mati otak?" tanyanya lirih

Dokter mengangguk, membenarkan. Namun kalimat selanjutnya yang keluar dari mulut dokter, membuatnya mematung.

"Dan kami menemukan luka lebam di sekujur tubuh adik anda. Kemungkinan dia mengalami kekerasan fisik." ucap dokter

Karina tidak bisa berkata-kata lagi. Semua ini benar-benar membuat dirinya hancur. Selama ini dia selalu menjaga adiknya. Dia tidak membiarkan Kirana melakukan pekerjaan berat. Bahkan dia mengabaikan rasa sakit di tubuhnya dan mengira hal itu karena dia yang terlalu keras bekerja. Tapi ternyata rasa sakit yang ia rasakan karena fisik adiknya yang terluka.

"Bo-boleh aku melihat adikku, dok?" lirih Karina

"Silahkan!! Jika ada apa-apa, kau bisa menekan Nurse call di samping brankar." sahut dokter yang dijawab anggukan oleh Karina.

Dia masuk ke kamar dimana Kirana di rawat dengan kaki yang gemetar. Matanya mulai berembun melihat tubuh adiknya yang terbaring tidak sadarkan diri dengan peralatan yang menempel ditubuhnya.

"Kiran!!" tangis Karina pecah. Dia memeluk adiknya dan terus menyalahkan dirinya karena gagal menjaga satu-satunya orang yang dia sayangi. Dia masih tidak percaya hal itu bisa terjadi pada Kirana. Padahal tadi pagi, dia masih melihat senyum manis Kirana saat akan berangkat sekolah dan sekarang dia melihat adiknya yang menutup matanya dengan wajah yang pucat

"Bangun Kiran!!! Aku mohon bangun!!! Jangan tinggalkan aku!!" isak Karina

Untuk beberapa saat Karina menangis. Namun kemudian dia teringat dengan ucapan dokter yang mengatakan jika tubuh Kirana penuh dengan luka lebam.

Perlahan dia membuka baju Kirana dan menemukan beberapa luka lebam di dadanya. Karina Syok. Selama ini adiknya terlihat baik-baik. Tapi kenapa banyak luka di sekujur tubuhnya? Dan bagaimana bisa tiba-tiba Kirana mengalami cidera otak? Apa Kirana mengalami kecelakaan? Atau ada yang menyiksanya?

Memikirkan opsi kedua, tangan Karina mengepal erat. Dia harus mencari tahu sendiri. Selama ini kegiatan Kirana hanya sekolah dan sekolah. Dia melarang Kirana untuk bekerja, bahkan pekerjaan rumah, dia yang melakukannya. Jadi, jika terjadi sesuatu pada Kirana, kemungkinan hal itu terjadi saat Kirana berada di sekolahan.

"Aku harus masuk ke sekolahan itu untuk mencari tahu dan menghukum siapa saja yang sudah membuat adikku seperti ini." geram Karina

Terpopuler

Comments

Aiko Amallya

Aiko Amallya

ayolah Thor...kisahnya jangan di pakein bawang terus ...pedih nih mata...buatlah jgn terlalu tertindas. untuk twins nya.😢😢😢

2024-06-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Lelah
2 Bab 2 Mati Otak
3 Bab 3 Menyamar
4 Bab 4 Di Bully
5 Bab 5 Tidak Ada Harapan Untuk Hidup
6 Bab 6 Buku Diary
7 Bab 7 Sovia
8 Bab 8 Di Permalukan
9 Bab 9 Bagas
10 Bab 10 Surat Peringatan
11 Bab 11 Mencari Rumah Bagas
12 Bab 12 Rencana Karina
13 Bab 13 Video
14 Bab 14 Razia
15 Bab 15 Di Hapus
16 Bab 16 Gagal
17 Bab 17 Takut
18 Bab 18 Kedatangan Hartono
19 Bab 19 Curiga?
20 Bab 20 Lolos Dari Kecurigaan
21 Bab 21 Cantika Menemui Kirana (Karina)
22 Bab 22 Membuat Keributan
23 Bab 23 Membalas
24 Bab 24 Leo
25 Bab 25 Aku Akan Membantumu
26 Bab 26 Aku Akan Membalas Kalian
27 Bab 27 Konferensi Pers
28 Bab 28 Jangan Sedih
29 Bab 29 Pulang
30 Bab 30 Menolak
31 Bab 31 Melawan
32 Bab 32 Surat Peringatan 2
33 Bab 33 Ruang Keamanan?
34 Bab 34 Rencana
35 Bab 35 Leo Reynand Aditama
36 Bab 36 Siapa Kakak Sebenarnya?
37 Bab 37 Inilah Aku
38 Bab 38 Mengunjungi Kirana
39 Bab 39 Mengunjungi Kirana 2
40 Bab 40 Menemui Karina
41 Bab 41 Menyusun Rencana
42 Bab 42 Masuk Perangkap
43 Bab 43 Di Sekap
44 Bab 44 Aku Saudara Kembar Kirana
45 Bab 45 Luapan Emosi Karina
46 Bab 46 Keputusan
47 Bab 47 Video Pengakuan
48 Bab 48 Bantuan Rendra
49 Bab 49 Kehancuran Hartono
50 Bab 50 Penyesalan Sovia
51 Bab 51 Aku Akan Mencoba Untuk Ikhlas
52 Bab 52 Pulang 2
53 Bab 53 Berbaikan
54 Bab 54 Keluarga Adalah Segalanya
55 Bab 55 Pasrah
56 Bab 56 Kami Ingin Mengadopsi Si Kembar
57 Bab 57 Pergi Untuk Selama-lamanya
58 Bab 58 Kenangan
59 Bab 59 Ungkapan Rasa
60 Bab 60 Di Tolak?
61 Bab 61 Mabuk
62 Bab 62 Berbicara Pada Bintang
63 Bab 63 Apa Yang Terjadi Semalam?
64 Bab 64 Mencoba
65 Bab 65 Menemui Calon Istri
66 Bab 66 Perasaan Yang Terbalas
67 Bab 67 Pertunangan
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 Lelah
2
Bab 2 Mati Otak
3
Bab 3 Menyamar
4
Bab 4 Di Bully
5
Bab 5 Tidak Ada Harapan Untuk Hidup
6
Bab 6 Buku Diary
7
Bab 7 Sovia
8
Bab 8 Di Permalukan
9
Bab 9 Bagas
10
Bab 10 Surat Peringatan
11
Bab 11 Mencari Rumah Bagas
12
Bab 12 Rencana Karina
13
Bab 13 Video
14
Bab 14 Razia
15
Bab 15 Di Hapus
16
Bab 16 Gagal
17
Bab 17 Takut
18
Bab 18 Kedatangan Hartono
19
Bab 19 Curiga?
20
Bab 20 Lolos Dari Kecurigaan
21
Bab 21 Cantika Menemui Kirana (Karina)
22
Bab 22 Membuat Keributan
23
Bab 23 Membalas
24
Bab 24 Leo
25
Bab 25 Aku Akan Membantumu
26
Bab 26 Aku Akan Membalas Kalian
27
Bab 27 Konferensi Pers
28
Bab 28 Jangan Sedih
29
Bab 29 Pulang
30
Bab 30 Menolak
31
Bab 31 Melawan
32
Bab 32 Surat Peringatan 2
33
Bab 33 Ruang Keamanan?
34
Bab 34 Rencana
35
Bab 35 Leo Reynand Aditama
36
Bab 36 Siapa Kakak Sebenarnya?
37
Bab 37 Inilah Aku
38
Bab 38 Mengunjungi Kirana
39
Bab 39 Mengunjungi Kirana 2
40
Bab 40 Menemui Karina
41
Bab 41 Menyusun Rencana
42
Bab 42 Masuk Perangkap
43
Bab 43 Di Sekap
44
Bab 44 Aku Saudara Kembar Kirana
45
Bab 45 Luapan Emosi Karina
46
Bab 46 Keputusan
47
Bab 47 Video Pengakuan
48
Bab 48 Bantuan Rendra
49
Bab 49 Kehancuran Hartono
50
Bab 50 Penyesalan Sovia
51
Bab 51 Aku Akan Mencoba Untuk Ikhlas
52
Bab 52 Pulang 2
53
Bab 53 Berbaikan
54
Bab 54 Keluarga Adalah Segalanya
55
Bab 55 Pasrah
56
Bab 56 Kami Ingin Mengadopsi Si Kembar
57
Bab 57 Pergi Untuk Selama-lamanya
58
Bab 58 Kenangan
59
Bab 59 Ungkapan Rasa
60
Bab 60 Di Tolak?
61
Bab 61 Mabuk
62
Bab 62 Berbicara Pada Bintang
63
Bab 63 Apa Yang Terjadi Semalam?
64
Bab 64 Mencoba
65
Bab 65 Menemui Calon Istri
66
Bab 66 Perasaan Yang Terbalas
67
Bab 67 Pertunangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!