Ratih 2

Mengetahui kemarahan Ratih, Mbah Paing langsung mendekati wanita itu. Ia kemudian memberikan beberapa nasihat kepadanya agar ia tak marah lagi kepada suaminya.

"Suamimu meninggalkan mu bukan karena ia tidak menyukaimu, tapi tentu saja karena ia harus menemui para tamu undangan. Kau tahu kan kalau ini adalah acara pernikahan kalian jadi sudah selayaknya kalian menjamu tamu undangan kalian. Jika memang ada teman atau kerabat mu yang datang di acara ini maka suamimu pun tak akan melarang mu saat bercengkrama atau menemuinya. Selama kalian masih dalam batas wajar dan tak melanggar norma-norma tidak masalah. Suami istri itu harus saling mendukung supaya Gusti Allah juga merestui pernikahan kalian. Dengan begitu kalian akan menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah," terang Mbah Paing menasihati menantunya

"Inggih Bu," jawab Ratih

"Kalau kamu butuh teman ngobrol bilang saja sama Ibu, nanti biar ibu yang akan menemani mu," imbuh mbah Paing

Tidak lama Teguh datang dan meminta maaf kepada Ratih. Lelaki itu kemudian mengajak Ratih menemui teman-temannya.

"Maafkan aku kalau sudah membuat mu kesal dan marah. Aku janji mulai sekarang tidak akan meninggalkan mu lagi," ujar Teguh kemudian menggandeng Ratih kembali ke pelaminan.

Kali ini Teguh mencoba berbincang dengan Ratih di pelaminan. Meskipun gadis itu terkadang suka tidak nyambung saat diajak berbicara, namun sebisa mungkin Teguh menahan emosinya. Ia tahu jika Ratih bukan perempuan biasa sehingga ia tak bisa mengacuhkannya.

Ratih begitu bahagia saat merasakan kehangatan Teguh.. Meskipun ia bukan seorang suami yang romantis, namun Teguh pandai mengambil hati Ratih sehingga membuat wanita itu benar-benar jatuh hati kepadanya.

Malam resepsi telah usai, kini yang tersisa hanya lelah dan penat. Teguh tampak langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur empuknya dan tertidur pulas tanpa menyentuh istrinya. Namun kali ini Ratih tidak marah ia seolah tahu jika suaminya begitu kelelahan sehingga langsung tertidur tanpa menjalankan ritual awal malam pertama mereka.

Ratih tersenyum menatap wajah tampan Teguh, berkali-kali ia mengagumi ketampanan pria berkumis tipis itu.

Ia bahkan mengusap lembut rambut hitam lebat suaminya itu.

"Meskipun kita baru mengenal, tapi entah kenapa aku seperti sudah mengenal mu sejak lama," ucap Ratih kemudian berbaring di sampingnya dan memeluk erat tubuh kekarnya.

Saat pagi menjelang Ratih di kagetkan dengan suara riuh para rewang Mbah Paing yang sudah sibuk menyiapkan sarapan.

Wanita itu mengedarkan pandangannya dan mencari sosok suaminya yang sudah tak ada di sampingnya.

"Kemana Mas Teguh??"

Ratih bergegas keluar dari kamarnya untuk mencari Teguh. Ia bahkn menanyakan keberadaan suaminya itu kepada sang ibu mertua.

"Kalau jam segini ya dia kerja toh Ratih. Kan kamu tahu kalau suamimu itu seorang paranormal. Kebetulan hari ini ia ada penggilan untuk mengobati pasien di desa sebelah. Sebagai seorang istri sudah menjadi kewajiban mu untuk mendoakan keselamatan suamimu dan jangan lupa bantu juga supaya ia bisa menyembuhkan penyakit pasiennya," terang Mbah Paing

"Aku tidak biasa berdoa Bu, apa kau bisa membantuku membuat kalimat doa untuk mas Teguh?" ujar Ratih

Mbah Paing Paing mengangguk setuju. Sementara itu Teguh tampak kewalahan saat mengobati pasien yang terkena gangguan jiwa di desa sebelah.

Ia bahkan terlempar ke beranda rumah saat hendak mengobatinya.

Terpopuler

Comments

🦈υℓιє..✰͜͡w⃠

🦈υℓιє..✰͜͡w⃠

tumben teguh ke walahan mana pendukungnya.... jan" dukun abal" lagi

2023-12-19

0

🦈υℓιє..✰͜͡w⃠

🦈υℓιє..✰͜͡w⃠

kasian Ratih di manfaatkan... pura" di bahagiain yar gk marah... hufft

2023-12-19

0

🐊⃝⃟ 🍒ֆɦǟզʊɛɛռǟ👻ᴸᴷ

🐊⃝⃟ 🍒ֆɦǟզʊɛɛռǟ👻ᴸᴷ

rasain tuh siteguh

2023-11-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!